Perdebatan soal bentuk Bumi akhir-akhir ini mengemuka kembali. Khalayak seolah terpecah dua menjadi kubu yang percaya bahwa Bumi itu bulat dan kubu yang percaya bahwa Bumi itu datar.
Namun sesungguhnya, bagaimana bentuk Bumi yang sebenarnya telah tercantum dalam ayat suci Alquran. Hal itu bisa ditemukan pada Alquran Surat Az-Zumar ayat 5 yang berbunyi:
“Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar; Dia menutupkan malam atas siang dan menutupkan siang atas malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. Ingatlah Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Pengampun,” bunyi Surat Az-Zumar ayat 5.
Kubu yang percaya dengan Bumi yang berbentuk datar, meyakini bahwa ayat tersebut tidak memiliki indikasi yang menyebutkan bahwa Bumi bulat. Namun berdasarkan pada ijma ulama Ibnu Taimiyyah, telah terjadi kesepakatan bahwa ulama menafsirkan ayat tersebut bahwa Bumi itu bulat.
“Tidak ada perselisihan di antara para ulama bahwa langit itu seperti bola. Demikian pula mereka telah bersepakat bahwa bumi ini dengan seluruh pergerakannya baik itu daratan maupun lautan seperti bola,” menurut ijma ulama Ibnu Taimiyyah.
Ijma sendiri merupakan suatu metode yang dipakai oleh para ulama untuk mencapai kesepakatan berdasarkan Alquran dan Hadits dalam menetapkan suatu hukum atau perkara yang terjadi.
Sementara itu, berkaitan dengan perdebatan soal bentuk Bumi ini, Thomas Djamaludin kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) turut mengomentarinya dengan mengatakan bahwa kepercayaan tentang Bumi itu datar tergolong dalam ‘pseudo science‘ alias sains semu.
“Banyak yang bertanya soal bangkitnya kembali pemahaman ‘Flat Earth’ (Bumi datar). Pemahaman itu tergolong ‘pseudo science‘ alias sains semu. Dikemas seolah-olah ilmiah, sesungguhnya tidak mempunyai dasar ilmiah sama sekali,” tulis Thomas di akun Facebook miliknya.
Ia juga mengatakan bahwa kaitan Bumi itu datar dengan dalil Alquran adalah berdasarkan tafsir lama. Thomas sendiri meminta kepada masyarakat untuk mengabaikan adanya pemikiran “Flat Earth” dan menganggap hanya sebatas hiburan semata.
“Abaikan saja pemikiran ‘Flat Earth’ tersebut. Kalau pun sempat membaca atau menyaksikan videonya, anggap saja sebagai hiburan seperti kita membaca atau menonton cerita fiksi. Tak perlu ditanggapi serius,” ungkap Thomas.