Assalamualaikum wr wb kawan ,,, setelah saya membaca di makasar.tribun.news , saya kaget ternyata Wi-Fi itu berbahaya untuk otak ,, ngeriii yaa ,, nah di postingan kali ini saya akan posting bahaya nya wifi bagi otak , ayuukkkk langsung saja 🙂
https://makassar.tribunnews.com/
Hasil penelitian American Society for Reproductive Medicine pada tahun 2010 juga menyatakan bahwa sinyal wifi secara signifikan juga dapat mengganggu aktivitas otak pada wanita muda.
Namun sindrom intoleransi hipersensitivitas elektromagnetik atau EHS belum diakui secara medis di Inggris. Badan Perlindungan Kesehatan Inggris menyatakan tidak ada bukti ilmiah yang menghubungkan antara gangguan kesehatan dengan peralatan elektronik, meskipun banyak orang yang merasakan dampaknya.
Salah satu dokter GP NHS di Somerset, Andrew Tresidder mengaku prihatin EHS tidak diakui secara medis. Andrew mengaku telah banyak mendapati pasien yang mengeluhkan gejala EHS. “Sensitivitas Electro adalah penyakit yang sangat nyata, ” kata dia.
Menurut dia, sel-sel dalam tubuh bisa sensitif dengan jenis gelombang energi, seperti suara dan cahaya. Oleh karena itu, tak heran jika sel tubuh juga bisa sensitif terhadap jenis lain, seperti gelombang radio.
Sedangkan, Direktur Fisika Medis di Royal Berkshire NHS Foundation Trust, Malcolm Sperrin menilai tidak ada bukti mengenai hubungan antara sinyal ponsel, WiFi dan penyakit.
“Tingkat radiasi dari mereka sangat rendah. Dalam banyak kasus, hampir tidak terdeteksi (radiasi). Intensitas radiasi Wi-Fi 100.000 kali lebih kecil dari oven microwave,” kata dia.
Tak hanya Mary, seorang musisi Ricky Gardiner (66), yang pernah menjadi pemain gitar untuk Iggy Pop dan David Bowie di tahun 70-an itu juga merasakan hal yang sama. Ricky percaya penyakitnya itu muncul karena ia sering membuat musik menggunakan lima komputernya.
“Ini dimulai dengan kehangatan aneh dalam tubuh saya. Pertengahan tahun 90-an, saya merasa sangat tidak sehat, dengan detak jantung dan pernapasan masalah tidak teratur,” kata Ricky.
Hal yang sama dialami Sue Brown (53). Ia terpaksa mengundurkan diri sebagai guru di sebuah sekolah independen bergengsi tiga tahun lalu setelah Wi-Fi dipasang di sekolah itu.Brown mengaku mengalami kesulitan tidur pada malam hari, sakit kepala, dan terkadang mereasa mual. Dokter pun memberikan obat penghilang rasa sakit, namun tidak berhasil.
“Sekarang, saya tidak bisa pergi ke mana pun, karena Wi-Fi begitu luas. Gejala yang menghebohkan, tapi ketika saya menceritakannya, orang-orang melihat seolah-olah saya gila, ” ucap Brown. (dechacare.com)
ngeriii yaa , padahal di unnes banyak wi-fi yaa ,, sekarang mana sih yang gak pake wi fi ?? sekarang pun rumah rumah sudah memakai wi fi ,, nah buat jaga jaga , demi kesehatan kita ,, kita membutuhkan wi fi hanya kalau di perlukan saja ya , saat kuliah , saat ngrjain tugas saja hehe , itu saran ku buat meminimalisasi dampak terhadap otak kita .. 🙂
sekian ya potingan ku , terimakasih ,, maaf kalau ada salah kata kawan 🙂 semoga bermanfaatttt 🙂 😀
wassalamualaikum wr wb ..