Siapkan bengkoang dan cucilah hingga bersih. Kupas kulit bengkoang dan ambil airnya, tampung di wadah dan buang ampas bengkoang. Diamkan hasil perasan tadi beberapa saat, agar mengendap pada dasar wadah. Buang airnya dan manfaatkan hasil endapan bengkoang. Endapan itulah yang digunakan sebagai masker bengkoang.
Salah satu manfaat dari madu murni dalam bidang kesehatan dan kecantikan kulit adalah menghaluskan kulit. Limpahan vitamin dalam satu tetes madu murni mampu menghilangkan kulit kering, kusam dan kasar dari kulit wajah dan tubuh secara alami. Cukup dengan mengoleskan madu murni secara teratur pada permukaan wajah atau bagian tubuh lainnya yang diinginkan. Biarkan olesan madu menghiasi wajah dan tubuh selama 15 menit lamanya, setelah itu bilas sampai bersih.
Sudah banyak yang tahu tentang manfaat lidah buaya. Salah satunya untuk menghaluskan dan melembutkan rambut. Ya, cukup dengan memanfaatkan daging lidah buaya yang digosokkan pada rambut dan biarkan 30 menit atau semalaman.
Gel lidah buaya ini memiliki enzim yang baik untuk melembutkan, menghaluskan rambut bila digunakan secara teratur. Dapat juga mencampurkan sedikit air dengan daging lidah buaya untuk membuatnya mirip seperti masker rambut.
Buah yang rasanya asam ini bisa dijadikan sebagai bahan untuk merawat kuku secara tradisional. Belimbing wuluh merupakan buah yang mengandung banyak air dan vitamin yang dapat membuat kuku semakin kuat dan tidak lembek. Caranya adalah dengan memotong belimbing wuluh kemudian menggosok – gosokkannya ke seluruh bagian kuku agar kotoran juga dapat terangkat. Setelah selesai, bersihkan sisa air air belimbing wuluh menggunakan air bersih seperti mencuci tangan. Cara merawat kuku dengan belimbing wuluh ini dapat diterapkan setiap hari sebelum tidur malam.
Bahan-bahan :
Cara pembuatan :
Banyak dari kita yang masih belum paham dan mengerti makna konservasi yang sebenarnya. Ada yang beranggapan bahwa konservasi hanyalah urusan pembuatan taman dan gerakan menanam. Ada pula yang menganggap konservasi adalah pengurangan kendaraan bermotor. Sebagian, ada pula yang beranggapan konservasi ialah membuang dan memisahkan sampah sesuai dengan jenisnya.
Konservasi bukan sekedar indahnya taman, hijaunya lingkungan, tertibnya kendaraan, berkurangnya sampah. Dalam konteks Universitas Konservasi, makna konservasi dipahami dalam ruang lingkup yang lebih luas. Konservasi dimaknai sebagai upaya perlindungan, pengawetan, dan pemanfaatan lingkungan secara berkelanjutan. Jadi konservasi merupakan suatu upaya pelestarian lingkungan akan tetapi tetap memperhatikan manfaat yang bisa didapatkan namun dengan syarat tetap dalam mempertahankan keberadaan setiap komponen-komponen lingkungan untuk pemanfaatan di masa yang akan datanng.
Secara harfiah, konservasi berasal dari bahasa Inggris yaitu conservation yang artinya pelestarian atau perlindungan. Sedangkan menurut ilmu lingkungan, konservasi adalah :
Konservasi juga dapat dipandang dari segi ekonomi dan ekologi. Konservasi dari segi ekonomi adalah usaha mengalokasikan sumber daya alam untuk sekarang, sedangkan dari segi ekologi, konservasi merupakan alokasi sumber daya alam untuk sekarang dan masa yang akan datang. Konservasi dalam pengertian sekarang sering diterjemahkan sebagai the wise use of nature resourse (pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana).
Untuk dapat memahami makna konservasi maka perlu ditanamkan budaya konservasi. Karena dengan adanya budaya konservasi, keseluruhan pengetahuan menusia sebagai makhluk sosial yang digunakannya untuk memahami dan menginterpretasi lingkungan dan pengalamannya dapat terarah secara teus menerus dan setiap saat yang nantinya akan menjadi sebuah kebiasaan. Serta, budaya konservasi ini menjadikan kerangka landasan untuk mewujudkan dan mendorong terwujudnya kelakuan atau perilaku setiap orang yang bersifat konservatif.
“Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan”
Hello ! My name is Fitria Febriani, you can call me Tia. Just Tia, T-I-A. I was born in Tegal, February 1st 1997. So, i’m 18 years old now. My hometown is Tegal but now my current city is Semarang cause i’m studying in Semarang State University.
I’m almost 157 cm tall. My weight about 46 kg. My favorite food is fried rice and favorite drink is avocado juice. I’m the first child from my parents. I have one sibling, a younger sister.
My hobby is listening to music. I often do my hobby everyday when free time. I like music because it makes me fun. I like pop music. The best song that i like is west song. My favorite singer is Taylor Swift. I don’t know why i like her so much, maybe when i listen her song i enjoy and the song is nice to hear for me.
I like friends. Let’s be friend ! 🙂
“Believe your dream, start your future. Success!”
It’s about me. What about you?
FB : Fitria Febriani (Tia)
Twitter : @Fftiaaa
Universitas Negeri Semarang (Unnes) sebuah kampus yang berada di daerah Sekaran, Gunungpati, Semarang. Siapakah yang tidak mengenal Unnes? Unnes merupakan salah satu Universitas unggulan yang ada di Indonesia. Unnes adalah kampus yang konservasi. Bahwa, dalam Peraturan Rektor Universitas Negeri Semarang Nomer 27 Tahun 2012 Tentang Tata Kelola Kampus Berbasis Konservasi bertujuan mewujudkan suasana kampus yang mendukung perlindungan, pengawetan, dan pemanfaatan lingkungan hidup secara bijaksana melalui pembangunan berkelanjutan yang bewawasan lingkungan hidup dan partisipasi penuh dari warga Unnes.
Universitas Negeri Semarang mempunyai visi “Menjadi Universitas konservasi bertaraf Internasional yang sehat, unggul, dan sejahtera pada tahun 2020”. Untuk dapat mewujudkan visi tersebut, Unnes mempunyai misi sebagai berikut.
Misi Unnes:
Unnes sebagai kampus konservasi mempunyai nilai-nilai konservasi yang mempunyai makna dan arti sesuai dengan Fakultas yang ada di Unnes. Nilai-nilai konservasi itu adalah inspiratif, kreatif, humanif, sportif, peduli, inovatif, jujur, dan adil. Setiap warga Unnes wajib mendukung dan bertanggung jawab untuk pelaksanaan kampus berbasis konservasi ini.
Konservasi adalah upaya pelestarian lingkungan dengan tetap memerhatikan manfaat yang dapat diperoleh dari lingkungan. Tata kelola kampus berbasis konservasi diwujudkan melalui 7 (pilar) utama Universitas konservasi, yakni : 1) konservasi keanekaragaman hayati 2) arsitektur hijau dan sistem transportasi internal 3) pengelolaan limbah 4) kebijakan nirkertas 5) energi bersih 6) konservasi, etika, seni, dan budaya 7) kaderisasi konservasi.
“Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan”