Jika menjelajah dari Jogja menuju Semarang atau sebaliknya, kamu pasti akan melewati wilayah Magelang yang terkenal dengan candi Borobudurnya ini. Dikelilingi rangkaian pegunungan, seperti Gunung Merbabu, Gunung Merapi, Gunung Sumbing dan Pegunungan Menoreh, Magelang tentunya punya sejumlah potensi wisata yang gak bisa dianggap remeh.
Nah, kali ini Hipwee akan mengajak kamu muter-muter keliling Magelang, menjelajahi berbagai pesona wisatanya yang pas buat mengisi agenda travelingmu. Seperti apa sih potensi wisata di wilayah ini? Yuk, kita intip sama-sama.
1. Mulailah perjalananmu dengan berburu sunrise di Punthuk Setumbu.
Punthuk Setumbu adalah sebuah bukit setinggi 400 m mdpl yang berada di sebelah barat daya Candi Borobudur, tepatnya di Dusun Kerahan, Desa Karangrejo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang. Menikmati pagi di Magelang, jangan sampai kamu melewatkan indahnya pemandangan matahari terbit dari atas bukit ini. Cahaya keemasan menyiram deretan Candi Borobudur di kejauhan, membentuk siluet magis yang terselubung kabut.
2. Gagahnya Mbah Merapi di pagi hari juga bisa kamu saksikan lewat gardu pandang Ketep Pass.
Pemandangan gagahnya Gunung Merapi yang disaput langit biru di pagi hari juga bisa kamu temukan di Ketep Pass. Letaknya di Kecamatan Sawangan, sekitar 21 km dari Mungkid, ibukota Kabupaten Magelang. Melangkahlah ke Gardu Pandang yang berada di ketinggian 120 mdpl, kamu akan disambut panorama Gunung Merapi dan Merbabu serta hamparan hijau di lerengnya.
Selain menikmati pemandangan yang melenakan, kamu juga bisa menambah wawasanmu tentang Merapi dan aktivitasnya di Museum Vulkanologi yang masih terletak di kawasan ini. Ada juga pelataran Panca Arga di mana kamu bisa memandang lima gunung sekaligus, yaitu Gunung Merapi, Merbabu, Sindoro, Sumbing, dan Slamet.
3. Rasakan segarnya percikan air di Grojogan Kedung Kayang.
Suara gemuruh air yang jatuh dari ketinggian 40 meter akan menyambutmu begitu kamu mencapai lokasi parkiran Gorojogan Kedung Kayang. Air terjun ini berada di lereng Merapi, tepatnya di perbatasan antara dua kabupaten di Jawa Tengah, yaitu Desa Wonolelo, Kecamatan Sawangan, Magelang, dengan Desa Klakah, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali.
Kamu mesti menyusuri jalan setapak menuju dasar lembah agar bisa melihat air terjun ini dari dekat. Saat kemarau, aliran sungai kecil dari air terjun ini tampak jernih dan terasa dingin—pas banget buat kamu yang mencari kesejukan di antara panorama lereng Merapi.
4. Ada pula Curug Silawe yang bisa kamu nikmati kesejukannya di kaki Gunung Sumbing.
Mari berpindah ke selatan kaki Gunung Sumbing, tepatnya di Dusun Kopeng Kulon, Desa Sutopati, Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang. Sebuah air terjun bernama Curug Silawe sudah menanti kamu. Curug ini bisa kamu capai melalui Jalan Raya Purworejo–Magelang, lalu berbelok di pertigaan Krasak ke arah Kaliangkrik.
Jalan ke sana memang masih kurang mulus. Tapi, pemandangan sepanjang jalan akan menghibur kamu yang susah payah melibas jalan berbatu. yang jelas, pesona air terjun setinggi sekitar 50 meter ini bakal sanggup membuatmu lupa akan kesulitanmu selama perjalanan tadi.
5. Buat kamu yang ingin menjajaki puncak gunung, jajal ramahnya Gunung Andong dan taklukkan dirimu sendiri.
Ya, Magelang punya gunung yang cukup ramah buat pendaki pemula, namanya Gunung Andong. Tingginya yang “hanya” 1.726 mdpl menawarkan panorama yang gak kalah menawan dibanding gunung-gunung tetangganya. Kamu juga gak perlu takut tersesat karena jalurnya mudah dan jelas; cuma butuh 1,5 jam kok untuk sampai ke puncaknya.
6. Melangkah turun dari Gunung Andong, temukan bidadari di Air Terjun Sekar Langit.
Sepulang muncak, singgahlah ke Air Terjun Sekar Langit yang terletak di kaki Gunung Andong, Kecamatan Grabag, Kab. Magelang. Memasuki kawasan ini, kamu akan dijamu dengan suara cicit burung dan gemerisik dedaunan. Dari loket masuk, kamu masih harus berjalan sejauh 400 meter untuk mencapai air terjun.
Konon, di sinilah tempat bidadari membersihkan diri dalam legenda Jaka Tarub. Wah bikin iri ya. Yah, meski gak ada bidadari yang mandi di sini, suara gemericik air terjun bertingkat yang tingginya sekitar 25 meter ini akan memberikan ketenangan bagi batinmu.
7. Tak jauh dari Sekar Langit, nikmati juga nyamannya berendam air panas di Pemandian Candi Umbul.
Puas main di air terjun Sekar Langit, kamu juga bisa menikmati berendam air panas di Pemandian Candi Umbul yang letaknya tak jauh dari sana. Jangan salah, pemandian ini termasuk situs purbakala yang dibangun sejak zaman Wangsa Syailendra, lho! Untuk menikmati air panas di pemandian ini, kamu gak perlu membayar mahal; harga tiket masuknya sangat terjangkau, kok.
8. Pacu adrenalinmu dengan berarung jeram di Kali Progo Atas.
Buat kamu yang gemar memacu adrenalin, puaskan aja dengan berarung jeram. Ada dua sungai yang bisa kamu susuri, yaitu Sungai Elo yang menantang, serta Kali Progo. Nah, Kali Progo mempunyai jeram grade II dan III yang cukup untuk membuat bajumu basah kuyup. Meyusuri jalur sejauh 9 km selama dua jam, kamu akan disuguhkan pemandangan hijau di kiri kanan sungai.
9. Kalau menurutmu Candi Borobudur itu mainstream, coba deh sambangi Candi Selogriyo yang mungil tapi eksotik.
Magelang memang memiliki sejumlah candi yang cukup terkenal, di antara Candi Borobudur yang ikonik, Mendut, Pawon, dan Ngawen. Sementara, Candi Selogriyo yang terletak di Dusun Campur Rejo, Desa Kembang Kuning, Kecamatan Windusari, ini gak begitu dilirik wisatawan karena medannya yang sulit. Tapi, kesulitanmu akan terbayar lunas dengan pemandangan candi yang cantik di puncak bukit.
10. Mampirlah juga ke Rumah Kamera, galeri unik yang berada tak jauh dari Candi Borobudur.
Percaya gak kalau ada bangunan berbentuk kamera DSLR di Magelang? Yuk, kunjungi Rumah Kamera yang terletak sekitar satu kilometer dari Candi Borobudur, tepatnya di Desa Majaksingim, Kecamatan Borobudur. Meski bernama Rumah Kamera, bangunan ini sejatinya adalah galeri lukisan—ya, lukisan, bukan foto—milik seniman lukis bernama Tanggol Angien Jatikusumo.
Dengan pintu berbentuk lampu flash dan jendela berupa “mode” dan layar “LCD”, bangunan ini memang unik banget. Bagian “lensa” kamera menjulang setinggi empat lantai. Pada bagian teratas, kamu bisa menikmati pemandangan pedesaan di sekitar Rumah Kamera. Menarik, bukan?
11. Kamu yang ingin mencicipi kehidupan masyarakat Jawa tradisional, belok dulu aja ke Desa Wisata Candirejo.
Berkunjung ke Desa Wisata Candirejo di Kecamatan Borobudur, kamu akan disapa dengan senyum ramah penduduk desa yang masih menerapkan kehidupan ala masyarakat Jawa tradisional. Gak hanya mampir, kamu juga bisa tinggal sementara bersama mereka dan merasakan kehidupan sehari-hai mereka.
Selain bisa menikmati suasana pedesaan yang tentram, kamu juga bisa menemukan berbagai tradisi lokal di desa ini seperti Nyadran, Sedekah Bumi, kesenian lokal seperti jathilan, kubrosiswo dan industri rumah tangga berupa kerajinan bambu dan pandan.
12. Untuk menutup perjalananmu, berbaurlah dengan warga Magelang sekalian menghabiskan malam di pusat kota.
Keliling tempat-tempat wisatanya udah, sekarang saatnya kamu bersantai di pusat kota. Jika mau melakukan wisata belanja sambil mengamati bangunan tua, kamu bisa datang ke kawasan Pecinan yang ada di Jalan Pemuda. Jangan lupa cicipi juga makanan khas Magelang, seperti kupat tahu Magelang dan sop sereneknyya. Di malam hari, tutup perjalananmu dengan menyambangi alun-alun Magelang yang menjadi landmark kebanggaan kota Magelang.
[https://www.hipwee.com]