4 Tempat Wisata Religi Di Bandung yang Sayang Dilewatkan

Tempat Wisata Religi

Berada di Bandung, pengunjung dan wisatawan benar-benar dibuat berada di kondisi perkotaan yang mewah. Banyak mall, distro, rumah makn mewah, pusat jajanan mewah, hotel megah dan beragam gemerlapan yang lain. Bahkan klab malam pun ada di bandung, tentunya hotel-hotel yang mempunyai fasilitas ini. Banyak orang lupa bahwa Bandung juga memiliki potensi wisata religi. Orang-orang yang melakukan serangkaian ziarah ke wali songo pun senantiasa mampir ke bandung. Tujuannya juga untuk melengkapi wisata religi mereka, dan tentunya belanja.

Tersebarnya banyak masjid dan pondok pesantren di bandung juga dapat menguatkan adanya wisata religi. Berikut adalah 4 tempat wisata religi di bandung:

1. Masjid Raya Bandung

Letaknya ada di pusat kota, tepatnya di alun-alun Bandung. Dikelilingi dengan beragam mall dan pusat perbelanjaan, masjid ini merupakan salah satu masjid tua di bandung. Bangunannya menjadi satu dengan alun-alun, sehingga tidak heran kondisinya sangat ramai dan merakyat sekali.

Kalau pada umumny masjid seperti terpisah dengan sekitarnya maka di tempat ini benar-benar menyatu. Banyak pedagang ngemper di masjid ini. Pedagang asesoris sampai mie instan dengan mudah ditemui di sini. Namun jangan salah, kegiatan keagamaan di tempat ini berlangsung secara kontinu. Kelebihannya adalah tidak pernah tutup, sehingga siapapun dan kapanpun ingin beribadah dapat melakukannya dengan mudah.

2. PUSDAI

PUSDAI

Tempat ini juga berupa masjid yang dilengkapi dengan aula dan perpustakaan serta sentra kegiatan keagamaan lainnya. Letaknya ada di dekat gedung sate, sehingga mudah untuk dicari. Kondisinya rindang dan tidak ada pedagang yang berseliweran. Cocok untuk yang senang dengan ketenangan dan keasrian. Tempat ini dijadikan pusat penyebaran islam di Bandung.

3. Daarut Tauhid

Daarut Tauhid

Nah, kalau tempat satu ini tentu lebih banyak yang tahu. Pondok pesantren ini memang milik Kyai kondang Abdullah Gymnastiar atau yang lebih dikenal dengan Aa’ Gym. Tempatnya ada di Gegerkalong Girang. Tidak hanya pondok pesantren, di sini juga terdapat toko buku, stasiun televisi dan radio.

4. Kampung Mahmud

Kampung ini berada di pinggiran bandung, tepatnya di Kecamatan Marga Asih. Di sini terdapat makam Eyang Dalem Abdul Manaf, yang berjasa menyebarkan agama islam di wilayah Bandung.

Demikian 4 tempat wisata religi di Bandung. Semoga bermanfaat dan menambah referensi liburan di Bandung.

[sebandung.com]

Mengenal Tempat Wisata Candi Borobudur dan Sejarahnya

Jika anda mengaku orang Indonesia asli, pasti tau dong tempat wisata Candi Borobudur ini. Yah minimal pernah dengar dan pura-pura tau saja lah. Orang-orang bule saja pada tau dan pada datang ke tempat ini, masa anda yang mengaku orang Indonesia malah gak tau? Malu kan? Candi Borobudur ini merupakan salah satu tempat wisata yang ada di Jawa Tengah. Nah, untuk lebih mengenal apa itu Wisata Candi Borobudur, nih saya kasih infonya. Siapa tau anda yang belum pernah ke Candi Borobudur jadi berminat pengen liburan ke sana.

Untuk mengenal Candi Borobudur, sebagai pemandu wisata anda, akan saya ajak dulu anda pergi ke masa lalu.

Al-kisah dari sejarahnya, Candi Borobudur dibangun oleh Raja Samaratungga, salah satu raja dari kerajaan Mataram Kuno, keturunan Wangsa Syailendra. Candi Borobudur dibangun sebagai tempat ibadah yang kala itu mayoritas masyarakatnya adalah pemeluk agama Budha. Dengan ukuran 123×123 meter, 1460 relief,dan 504 stupa Budha menjadikan candi ini tempat ibadah terbesar pada masa itu. Candi borobudur ini selesai dibangun pada tanggal 26 Mei 824 pada abad ke 9, hampir 100 tahun sejak awal pembangunanya. Menurut sejarah, Candi Borobudur ini lebih tua beberapa abad dibanding Angkor Wat yang berada di negara Kamboja.

Tempat-Wisata-Candi-BorobudurNah, sekarang kita kembali ke masa sekarang. Situs wisata Candi Borobudur ini ditemukan di daerah Jawa Tengah, tepatnya daerah Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Waktu pertama kali ditemukan, Candi Borobudur memiliki 10 tingkat dengan tinggi 42 meter. Adapun yang enam tingkat paling bawah berbentuk bujur sangkar dan empat tingkat lainya berbentuk lingkaran dengan stupa budha yang menghadap ke barat pada puncaknya. Tapi tingginya berkurang menjadi 35,5 meter setelah direnovasi karena tingkat paling bawah dialihkan fungsi sebagai penahan. Adapun bentuk bangunan Candi Borobudur mirip dengan tangga berundak-undak yang mewakili filosofi hidup dalam agama Budha. Bahwa kehidupan manusia itu mempunyai tingkatan-tingkatan dan manusia harus melewati tingkatan-tingkatan itu untuk bisa menjadi Budha.

Foto-di-Puncak-Candi-BorobudurBagian dasar candi Borobudur disebut Kamadhatu, yang melambangkan manusia yang masih terikat oleh nafsu. Empat tingkat di atasnya disebut Rupadhatu. Tingkat ini melambangkan manusia yang telah dapat membebaskan diri dari nafsu, namun masih terikat pada rupa dan bentuk. Pada tingkat tersebut, patung Budha diletakkan terbuka.

Sementara, tiga tingkat di atasnya dimana Budha diletakkan di dalam stupa yang berlubang-lubang disebut Arupadhatu. Adapun tingkat ini melambangkan manusia yang telah terbebas dari nafsu, rupa, dan bentuk. Bagian paling atas yang disebut Arupa melambangkan nirwana, tempat Budha bersemayam. Dan tingkatan hidup manusia berakhir di situ, yaitu menjadi Budha. Pasti anda pernah nonton film Kera Sakti kan? Kurang lebih seperti itulah ceritanya. Berjuang demi bisa menjadi Budha.

Salah-Satu-Relief-Candi-BorobudurDi setiap tingkatan terukir relief-relief yang sangat indah yang menunjukan betapa ahli pembuatnya. Relief itu berisi kisah yang kita kenal dengan Ramayana dan akan terbaca secara urut jika kita melihatnya searah jarum jam. Anggap saja itu semacam komik zaman dulu lah. Pada relief itu digambarkan pula aktifitas masyarakat di waktu itu, yang mempresentasikan kemajuan dan kemakmuran masyarakatnya pada zaman itu.

Karena nilai sejarah dan kemegahan bangunanya, Candi Borobudur ini dinobatkan sebagai salah satu warisan keajaiban dunia. Bagaimana tidak? Bayangkan saja orang-orang zaman dulu membangun tempat semegah itu dengan alat seadanya dan tanpa semen. Sesuatu yang tidak akan mungkin bisa dilakukan di zaman sekarang ini.

Keramaian-di-Atas-Candi-BorobudurPokoknya anda mesti berkunjung ke Candi Borobudur, jangan sampai kalah sama para bule yang malah bukan orang Indonesia asli tapi malah sering berkunjung ke sana. Kalau anda berniat liburan ke Candi Borobudur, bukan hanya kemegahan Candi Borobudur saja yang bisa anda nikmati, anda juga bisa berkeliling di desa-desa sekitar Candi Borobudur, seperti Karanganyar dan Wanurejo untuk melihat aktifitas warganya yang sibuk dan kreatif membuat kerajinan tangan. Atau anda bisa juga naik ke Puncak Watu Kendil dan melihat panorama Candi Borobudur dari atas. Pokoknya ajib banget deh ,rugi kalau sampai gak ke sini.

[https://www.tempatwisataid.com]

3 Tempat Wisata Bersejarah Di Indonesia Yang Cukup Terkenal

Indonesia dikenal negara yang memiliki sejuta kebudayaan. Kebudayaan yang ada di Indonesia semata-mata merupakan nilai warisan dari nenek moyang. Kebudayaan yang tercipta hingga sekarang ini memiliki peninggalan yang bersejarah dari zaman dahulu di mana kita dapat menikmati peninggalan tersebut hingga saat ini. Peninggalan-peninggalan tersebut merupakan bukti akan saksi mati kehidupan sejarah Indonesia. Selain berbentuk prasasti, peninggalan sejarah zaman dahulu kala juga dibuktikan dengan adanya tempat wisata bersejarah di Indonesia yang sampai sekarang masih dapat kita lihat.

Tempat wisata bersejarah di Indonesia seakan membuat kita kembali mengingat lagi bagaimana keadaan Indonesia dulunya. Dengan cerita-cerita kerajaan yang menjadi awal adanya Indonesia. Sekarang tempat-tempat bersejarah itu dapat kita lihat sampai sekarang. Dan sekarang tempat itu dijadikan tempat tujuan wisata bersejarah di Indonesia. Tempat wisata apa saja itu akan diulas sedikit di bawah ini.

1. Lawang Sewu

Lawang SewuLawang Sewu merupakan salah satu tempat wisata bersejarah di Indonesia tepatnya berlokasi di Semarang, Jawa Tengah. Tempat wisata ini menjadi saksi lokasi pertempuran hebat yang terjadi antara pemuda AMKA (Angkatan Muda Kereta Api) melawan Kempetai dan juga Kidobutai, Jepang. Bangunan ini sekaligus menjadi bukti sejarah terjadinya Pertempuran lima hari di Semarang, yaitu terjadi pada tanggal 14 OKtober 1945 sampai 19 Oktober 1945. Bangunan ini memiliki dua lantai dan dibangun di tahun 1904 dan selesai dibangun tahun 1907. Gedung ini menjadi kantor Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij atau disingkat menjadi NIS. Masyarakat setempat menyebutnya Lawang Sewu karena bangunan ini memiliki jumlah pintu yang sangat banyak dengan jumlah seribu. Padahal kenyataannya jumlahnya tidak sampai seribu buah. Lawang sewu diambil dari bahasa Jawa yang artinya seribu pintu.

2.  Gedung Sate

Gedung SateGedung Sate merupakan tempat sejarah yang terletak di Indonesia tepatnya di Kota Bandung. Jika kita mendengar Kota Bandung maka yang terpikir pertama biasanya adalah Gedung Sate. Gedung ini dinamakan dengan Gedung Sate karena pada bagian atas gedung ini memiliki ornamen yang mirip dengan tusuk sate. Gedung ini di bangun tahun 1920. Gedung Sate bukan gedung biasa, gedung ini merupakan gedung perkantoran pemerintah untuk provinsi Jawa Barat.  Biasanya masyarakat Bandung menjadikan tempat ini sebagai tempat untuk bersantai di hari Minggu dan dipenuhi dengan banyak pedagang.

3.  Candi Prambanan

Candi PrambananCandi Prambanan merupakan tempat wisata bersejarah di Indonesia yang terletak di Yogyakarta yang letaknya tidak begitu jauh dari Candi Borobudur. Candi Prambanan sering disebut juga Candi Roro Jonggrang. Bagian tepi pada candi ini dibatasi pagar langkan dengan hiasan relief yang berceritakan tentang Ramayana, dapat kita lihat dengan berjalan mengelilingi area candi melalui lorong. Ada dua candi lainnya yang saling berhadapan yang letaknya masih satu halaman dengan Candi Prambanan dengan ketinggian 16 meter.

Indonesia selain kaya akan budayanya dan keindahan alamnya, Indonesia juga memiliki kekayaan warisan sejarahnya. Itu terbukti dengan banyaknya bangunan-bangunan dan tempat wisata bersejarah di Indonesia yang sampai sekarang masih terjaga. Tempat wisata sejarah yang tersebar di beberapa daerah di Indonesia memiliki daya tarik tersendiri untuk para wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara.

Tempat wisata bersejarah di Indonesia cocok sekali dikunjungi bersama keluarga terutama bersama putra-putri kesayangan anda karena dapat menambah ilmu pengetahuan tentang sejarah yang ada di Indonesia. Tidak selalu harus mengunjungi tempat wisata yang sekedar untuk melepas penat, ada baiknya untuk mengunjungi tempat wisata yang bersejarah karena manfaat yang didapat juga lebih dari kesenangan dan hiburan saja.

[https://www.tempatwisataid.com]

12 Pesona Wisata Magelang yang Mesti Lunas Kamu Jelajahi Saat Liburan

Jika menjelajah dari Jogja menuju Semarang atau sebaliknya, kamu pasti akan melewati wilayah Magelang yang terkenal dengan candi Borobudurnya ini. Dikelilingi rangkaian pegunungan, seperti Gunung Merbabu, Gunung Merapi, Gunung Sumbing dan Pegunungan Menoreh, Magelang tentunya punya sejumlah potensi wisata yang gak bisa dianggap remeh.

Nah, kali ini Hipwee akan mengajak kamu muter-muter keliling Magelang, menjelajahi berbagai pesona wisatanya yang pas buat mengisi agenda travelingmu. Seperti apa sih potensi wisata di wilayah ini? Yuk, kita intip sama-sama.

 

 

1. Mulailah perjalananmu dengan berburu sunrise di Punthuk Setumbu.

Sunrise di Punthuk Setumbu

Punthuk Setumbu adalah sebuah bukit setinggi 400 m mdpl yang berada di sebelah barat daya Candi Borobudur, tepatnya di Dusun Kerahan, Desa Karangrejo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang. Menikmati pagi di Magelang, jangan sampai kamu melewatkan indahnya pemandangan matahari terbit dari atas bukit ini. Cahaya keemasan menyiram deretan Candi Borobudur di kejauhan, membentuk siluet magis yang terselubung kabut.

 

2. Gagahnya Mbah Merapi di pagi hari juga bisa kamu saksikan lewat gardu pandang Ketep Pass.

Pemandangan dari Ketep Pass

Pemandangan gagahnya Gunung Merapi yang disaput langit biru di pagi hari juga bisa kamu temukan di Ketep Pass. Letaknya di Kecamatan Sawangan, sekitar 21 km dari Mungkid, ibukota Kabupaten Magelang. Melangkahlah ke Gardu Pandang yang berada di ketinggian 120 mdpl, kamu akan disambut panorama Gunung Merapi dan Merbabu serta hamparan hijau di lerengnya.

Selain menikmati pemandangan yang melenakan, kamu juga bisa menambah wawasanmu tentang Merapi dan aktivitasnya di Museum Vulkanologi yang masih terletak di kawasan ini. Ada juga pelataran Panca Arga di mana kamu bisa memandang lima gunung sekaligus, yaitu Gunung Merapi, Merbabu, Sindoro, Sumbing, dan Slamet.

 

 

3. Rasakan segarnya percikan air di Grojogan Kedung Kayang.

Air terjun Kedung Kayang

Suara gemuruh air yang jatuh dari ketinggian 40 meter akan menyambutmu begitu kamu mencapai lokasi parkiran Gorojogan Kedung Kayang. Air terjun ini berada di lereng Merapi, tepatnya di perbatasan antara dua kabupaten di Jawa Tengah, yaitu Desa WonoleloKecamatan SawanganMagelang, dengan Desa Klakah, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali.

Kamu mesti menyusuri jalan setapak menuju dasar lembah agar bisa melihat air terjun ini dari dekat. Saat kemarau, aliran sungai kecil dari air terjun ini tampak jernih dan terasa dingin—pas banget buat kamu yang mencari kesejukan di antara panorama lereng Merapi.

 

 

4. Ada pula Curug Silawe yang bisa kamu nikmati kesejukannya di kaki Gunung Sumbing.

Curug Silawe

Mari berpindah ke selatan kaki Gunung Sumbing, tepatnya di Dusun Kopeng Kulon, Desa Sutopati, Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang. Sebuah air terjun bernama Curug Silawe sudah menanti kamu. Curug ini bisa kamu capai melalui Jalan Raya Purworejo–Magelang, lalu berbelok di pertigaan Krasak ke arah Kaliangkrik.

Jalan ke sana memang masih kurang mulus. Tapi, pemandangan sepanjang jalan akan menghibur kamu yang susah payah melibas jalan berbatu. yang jelas, pesona air terjun setinggi sekitar 50 meter ini bakal sanggup membuatmu lupa akan kesulitanmu selama perjalanan tadi.

 

 

5. Buat kamu yang ingin menjajaki puncak gunung, jajal ramahnya Gunung Andong dan taklukkan dirimu sendiri.

Puncak Andong

Ya, Magelang punya gunung yang cukup ramah buat pendaki pemula, namanya Gunung Andong. Tingginya yang “hanya” 1.726 mdpl menawarkan panorama yang gak kalah menawan dibanding gunung-gunung tetangganya. Kamu juga gak perlu takut tersesat karena jalurnya mudah dan jelas; cuma butuh 1,5 jam kok untuk sampai ke puncaknya.

 

 

6. Melangkah turun dari Gunung Andong, temukan bidadari di Air Terjun Sekar Langit.

Air terjun Sekar Langit. Jangan-jangan ini bidadarinya?

Sepulang muncak, singgahlah ke Air Terjun Sekar Langit yang terletak di kaki Gunung Andong, Kecamatan Grabag, Kab. Magelang. Memasuki kawasan ini, kamu akan dijamu dengan suara cicit burung dan gemerisik dedaunan. Dari loket masuk, kamu masih harus berjalan sejauh 400 meter untuk mencapai air terjun.

Konon, di sinilah tempat bidadari membersihkan diri dalam legenda Jaka Tarub. Wah bikin iri ya. Yah, meski gak ada bidadari yang mandi di sini, suara gemericik air terjun bertingkat yang tingginya sekitar 25 meter ini akan memberikan ketenangan bagi batinmu.

 

 

7. Tak jauh dari Sekar Langit, nikmati juga nyamannya berendam air panas di Pemandian Candi Umbul.

Pemandian Candi Umbul

Puas main di air terjun Sekar Langit, kamu juga bisa menikmati berendam air panas di Pemandian Candi Umbul yang letaknya tak jauh dari sana. Jangan salah, pemandian ini termasuk situs purbakala yang dibangun sejak zaman Wangsa Syailendra, lho! Untuk menikmati air panas di pemandian ini, kamu gak perlu membayar mahal; harga tiket masuknya sangat terjangkau, kok.

 

8. Pacu adrenalinmu dengan berarung jeram di Kali Progo Atas.

Rafting di Kali Progo

Buat kamu yang gemar memacu adrenalin, puaskan aja dengan berarung jeram. Ada dua sungai yang bisa kamu susuri, yaitu Sungai Elo yang menantang, serta Kali Progo. Nah, Kali Progo mempunyai jeram grade II dan III yang cukup untuk membuat bajumu basah kuyup. Meyusuri jalur sejauh 9 km selama dua jam, kamu akan disuguhkan pemandangan hijau di kiri kanan sungai.

 

 

9. Kalau menurutmu Candi Borobudur itu mainstream, coba deh sambangi Candi Selogriyo yang mungil tapi eksotik.

Candi Selogriyo

Magelang memang memiliki sejumlah candi yang cukup terkenal, di antara Candi Borobudur yang ikonik, Mendut, Pawon, dan Ngawen. Sementara, Candi Selogriyo yang terletak di Dusun Campur Rejo, Desa Kembang Kuning, Kecamatan Windusari, ini gak begitu dilirik wisatawan karena medannya yang sulit. Tapi, kesulitanmu akan terbayar lunas dengan pemandangan candi yang cantik di puncak bukit.

 

 

10. Mampirlah juga ke Rumah Kamera, galeri unik yang berada tak jauh dari Candi Borobudur.

Rumah Kamera

Percaya gak kalau ada bangunan berbentuk kamera DSLR di Magelang? Yuk, kunjungi Rumah Kamera yang terletak sekitar satu kilometer dari Candi Borobudur, tepatnya di Desa Majaksingim, Kecamatan Borobudur. Meski bernama Rumah Kamera, bangunan ini sejatinya adalah galeri lukisan—ya, lukisan, bukan foto—milik seniman lukis bernama Tanggol Angien Jatikusumo.

Dengan pintu berbentuk lampu flash dan jendela berupa “mode” dan layar “LCD”, bangunan ini memang unik banget. Bagian “lensa” kamera menjulang setinggi empat lantai. Pada bagian teratas, kamu bisa menikmati pemandangan pedesaan di sekitar Rumah Kamera. Menarik, bukan?

 

 

11. Kamu yang ingin mencicipi kehidupan masyarakat Jawa tradisional, belok dulu aja ke Desa Wisata Candirejo.

Candirejo

Berkunjung ke Desa Wisata Candirejo di Kecamatan Borobudur, kamu akan disapa dengan senyum ramah penduduk desa yang masih menerapkan kehidupan ala masyarakat Jawa tradisional. Gak hanya mampir, kamu juga bisa tinggal sementara bersama mereka dan merasakan kehidupan sehari-hai mereka.

Selain bisa menikmati suasana pedesaan yang tentram, kamu juga bisa menemukan berbagai tradisi lokal di desa ini seperti Nyadran, Sedekah Bumi, kesenian lokal seperti jathilan, kubrosiswo dan industri rumah tangga berupa kerajinan bambu dan pandan.

 

 

12. Untuk menutup perjalananmu, berbaurlah dengan warga Magelang sekalian menghabiskan malam di pusat kota.

Alun-alun kota Magelang

Keliling tempat-tempat wisatanya udah, sekarang saatnya kamu bersantai di pusat kota. Jika mau melakukan wisata belanja sambil mengamati bangunan tua, kamu bisa datang ke kawasan Pecinan yang ada di Jalan Pemuda. Jangan lupa cicipi juga makanan khas Magelang, seperti kupat tahu Magelang dan sop sereneknyya. Di malam hari, tutup perjalananmu dengan menyambangi alun-alun Magelang yang menjadi landmark kebanggaan kota Magelang.

[https://www.hipwee.com]

5 Tempat Wisata Alam di Bandung yang Wajib Dikunjungi

1. Kawah Putih Ciwidey

Kawah Putih Ciwidey

Kawah Putih terletak di Ciwidey, sebuah daerah di sebelah selatan Bandung. Berjarak sekitar 50 KM dari pusat kota Bandung, Kawah Putih dapat dicapai dengan mudah karena sudah ada jalan yang memadai untuk pengendara kendaraan pribadi, serta tersedia juga kendaraan umum bagi mereka yang tidak membawa kendaraan pribadi.

Kawah Putih menawarkan sebuah pengalaman menikmati tempat wisata alam di Bandung yang tiada duanya. Dengan udara yang dingin dilengkapi dengan pemandangan kawah bertanah putih, Kawah Putih Ciwidey tidak akan mengecewakan pengunjungnya. Selain itu, warna air yang ada di Kawah Putih juga dapat berubah-ubah seiring dengan perubahan cuaca dan suhu. Suasana unik juga dapat tercipta dari ketebalan kabut yang berubah-ubah setiap beberapa menit.

2. Gunung Tangkuban Perahu

Tangkuban Perahu

Gunung Tangkuban Perahu merupakan salah satu tempat wisata di Bandung yang paling ramai pengunjung. Alasan dibalik ramainya tempat wisata alam ini adalah karena keindahan yang ditawarkannya, serta kemudahan untuk mencapai lokasi. Berlokasi hanya sekitar 20 KM di sebelah utara Bandung, Tangkuban Perahu adalah salah satu penyebab kemacetan di Lembang.

Gunung Tangkuban Perahu juga mempunyai sebuah legenda menarik yang menceritakan tentang seorang pemuda bernama Sangkuriang yang berusaha menikah dengan ibu kandungnya sendiri. Mengetahui bahwa Sangkuriang adalah anaknya sendiri, sang ibu yang bernama Dayang Sumbi segera membuat syarat yang berat untuk menikah. Syarat yang dimaksud adalah bahwa Sangkuriang harus membuat sebuah danau dan perahu dalam 1 malam.

Singkat cerita, Sangkuriang gagal menyelesaikan danau dan perahu yang diinginkan sehingga ia menjadi murka dan menendang perahu yang telah dibuatnya. Perahu tersebut kemudian jatuh terbalik dan menjadi Gunung Tangkuban Perahu. Bila dilihat dari jauh, Anda akan menyadari bahwa bentuk Gunung Tangkuban Perahu benar-benar serupa dengan bentuk perahu yang terbalik.

3. Situ Patenggang

Situ Patenggang

Situ Patenggang adalah salah satu tempat wisata alam di Bandung yang terkenal, terutama bagi para pecinta danau. Asal nama danau Situ Patenggang adalah dari bahasa Sunda yang berarti ‘saling mencari’. Kata ‘saling mencari’ ini bukanlah kata sembarangan karena ada sebuah cerita yang mengatakan bahwa dulunya ada sepasang kekasih yang terpisah. Mereka saling mencari sampai akhirnya bertemu di tempat ini.

 

Menariknya, di Situ Patenggang terdapat sebuah pulau dengan bentuk hati. Pulau ini dinamakan sebagai Pulau Asmara, atau sering disebut juga dengan nama Pulau Sasaka. Selain itu, di danau ini juga terdapat sebuah batu yang disebut sebagai batu cinta.

Danau Situ Patenggang berlokasi di sebelah selatan Bandung, tidak jauh dari tempat wisata alam lainnya di Bandung, yaitu Kawah Putih Ciwidey. Karena lokasinya yang berdekatan, biasanya pengunjung akan mengunjungi kedua tempat wisata alam ini sekaligus dalam 1 hari.

4. Bukit Moko

Bukit Moko

Mungkin belum banyak orang yang mengetahui keberadaan Bukit Moko. Walau jarang diketahui warga Jakarta, Bukit Moko sebenarnya adalah tempat terbaik untuk bersantai sambil menikmati pemandangan pegunungan di Bandung. Tempat wisata alam yang disebut-sebut sebagai tempat tertinggi di Bandung ini selalu ramai dikunjungi warga Bandung dan sekitarnya setiap akhir pekan.

Di tempat ini, terdapat sebuah warung yang cukup terkenal dengan sebutan Warung Daweung. Warung ini bukan sembarang warung karena menawarkan pemandangan kota Bandung dari atas, dilengkapi dengan udara sejuk dan minuman hangat sehingga dengan cepat menjadi lokasi favorit warga Bandung untuk bersantai.

Untuk dapat mencapai Bukit Moko yang berlokasi di Desa Cimenyan, Anda harus menggunakan kendaraan pribadi karena tidak ada kendaraan umum yang melintas di daerah ini. Selain itu, Anda juga harus berhati-hati berkendara di jalur ini terutama pada saat hujan, karena jalan yang akan Anda lalui terjal dan berkelok-kelok.

5. Maribaya

Maribaya Bandung

Maribaya yang berlokasi di Lembang, kurang lebih sekitar 22 KM dari pusat kota Bandung, adalah sebuah tempat wisata alam yang terkenal dengan sumber mata air panas belerang. Seperti di Tirta Sanita Ciseeng, sumber mata air panas belerang di tempat wisata ini juga dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit dan juga dapat membuat kulit menjadi mulus.

Selain terkenal dengan mata air panasnya, Maribaya juga disukai karena menawarkan wisata alam lain berupa air terjun dan taman. Salah satu kegiatan wisata favorit di Maribaya selain berendam air panas alami adalah trekking.

[https://anekatempatwisata.com]