Mahasiswa merupakan sebutan bagi seorang yang telah lulus dari SMA/MA/SMK dan kemudian dia melanjutkan studinya ke jenjang yang lebih tinggi yaitu ke Perguruan Tinggi. Seorang siswa yang melanjutkan ke universitas haruslah siap dan sedia menerima seluruh halangan dan rintangan yang akan dia hadapi di kemudian hari. Seorang mahasiswa tidak boleh berfikiran seperti halnya siswa yang masih duduk dibangku sekolahan, karena seorang mahasiswa sudah dianggap dewasa oleh semua orang.
Namun, sebelum menjadi seorang mahasiswa pun, seorang calon mahasiswa akan menghadapi rintangan pertama mereka, yaitu masuk ke perguruan tinggi yang mereka inginkan dan impikan. Mereka harus berjuang sekuat tenaga karena untuk memasuki gerbang perguruan tinggi mereka akan menghadapi banyak siswa yang akan masuk ke perguruan tinggi tersebut. Seluruh mahasiswa harus menjalani tes yang diadakan pemerintah dan masing-masing universitas. Jika dia dinyatakan lolos, maka dia berstatus menjadi Mahasiswa universitas tersebut. Namun sebaliknya, jika dia ternyata tidak dinyatakan lolos pada pengumuman, maka status mereka belum berubah menjadi seorang mahasiswa.
Didalam persaingan memperebutkan kursi perguruan tinggi, khususnya Perguruan Tinggi Negeri, ada beberapa jalur atau tes yang akan diadakan, dan jalur tersebut memiliki tanggal pelaksanaan, syarat, dan pengumuman tersendiri. Pada kesempatan kali ini, akan dijelaskan jalur apa saja yang bisa digunakan oleh para calon mahasiswa untuk menjadi bagian dari universitas yang mereka inginkan. Serta tak lupa akan diinformasikan pula perbandingan kuota penerimaan mahasiswa dari masing-masing jalur tersebut.
Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri
Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri atau yang lebih dikenal dengan sebutan SNMPTN merupakan jalur pertama yang bisa digunakan para siswa untuk mendaftarkan dirinya menjadi seorang mahasiswa. Jalur ini hanya bisa diikuti oleh siswa kelas 12 yang masih duduk di bangku sekolah kelas 12 SMA/MA/SMK dan yang akan lulus pada tahun tersebut. Jadi untuk para kakak kelasnya yang sudah lulus terlebih dahulu tidak bisa mengikuti seleksi masuk mahasiswa baru melalui jalur ini.
Penilaian dari seleksi masuk jalur SNMPTN ini ialah menggunakan nilai rapor (nilai akademik) masing-masing siswa serta prestasi yang telah mereka dapatkan selama duduk di bangku sekolah tersebut. Jika nilai akademik dan prestasinya bagus dan mencukupi, maka siswa tersebut akan dinyatakan lolos dan diterima menjadi mahasiswa.
Seleksi ini diadakan oleh pemerintah dan bekerjasama dengan seluruh universitas atau Perguruan Tinggi Negeri seluruh Indonesia. Jadi pelaksanaan jalur tes ini setiap tahunnya akan berlangsung serentak.
Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri
Jalur tes yang kedua ada yang namanya Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri atau yang lebih kerap disapa dengan nama SBMPTN. Jalur SBMPTN ini ialah jalur yang hampir sama dengan jalur sebelumnya (SNMPTN) dalam hal pelaksanaanya. Walaupun tanggal dan jadwalnya berbeda dengan jalur SNMPTN, namun jalur tes SBMPTN ini juga dilaksanakan secara serentak oleh pemerintah dan seluruh perguruan tinggi negeri di Indonesia. Jadi disaat tanggal yang udah ditentukan sebelumnya oleh pemerintah dan universitas, maka tanggal tersebut adalah tanggal serentak tes untuk seluruh perguruan tinggi negeri diseluruh daerah Indonesia
Namun ada perbedaan mendasar dari kedua jalur ini, yaitu dalam sistem penilaian penerimaan mahasiswa barunya. Seperti yang disebutkan sebelumnya, untuk jalur SNMPTN menggunakan sistem penilaian berdasarkan nilai akademik dan prestasi dari siswa disaat duduk di bangku sekolah. Namun berbeda dengan jalur SBMPTN, jalur ini menggunakan sistem penilaian berdasarkan hasil tes yang dilakukan oleh seluruh calon mahasiswa. Jadi hanya peserta yang nilainya tinggi atau mencukupi saja yang akan dinyatakan lolos, sedangkan untuk yang masih kurang, maka dia belum bisa dinyatakan lolos.
Perlu diperhatikan bahwa untuk jalur SBMPTN inipun lebih berat untuk tingkat persaingannya, karena jalur ini dapat diikuti oleh siswa kelas 12 yang akan lulus tahun tersebut dan juga dapat diikuti oleh siswa yang sudah lulus 1-2 tahun terlebih dahulu.
Jalur Mandiri
Dan yang terakhir ialah jalur mandiri. Jalur ini merupakan jalur yang diadakan oleh masing-masing universitas. Jadi pelaksanaan jalur ini akan berbeda di setiap universitasnya. Untuk sistem penilaian penerimaan mahasiswa barunya hampir sama dengan tes SBMPTN juga yakni berdasarkan nilai tes dari soal-soal yang peserta telah kerjakan.
Setelah mengetahui beberapa informasi perbedaan dari masing-masing jalur, pertanyaannya, apakah ada kuota dari setiap jalurnya?
Jawabannya adalah ada. Dan setiap jalurnya tidaklah sama dalam jumlah kuota mahasiswa baru yang diterima, namun, sebagai gambaran untuk perbandingan kuota di perguruan tinggi negeri pada ketiga jalur tersebut dapat dilihat dibawah ini :
- Kuota yang diberikan untuk jalur SNMPTN ini rata-rata adalah 20%-30% dari total kuota per universitasnya.
- Kemudian untuk kuota jalur SBMPTN ini bisa dikatakan tinggi karena masing-masing universitas biasanya akan memberika kuota di jalur ini sebesar 30-40%. Tergantung masing-masing universitas yang akan masuki. Namun rata-rata dari setiap universitas di Indonesia akan menyediakan kuota utk jalur SBMPTN ini yakni seperti yang sudah dituliskan diatas.
- Dan untuk kuota jalur terakhir yakni Jalur Mandiri ini masing-masing universitasnya juga akan memberikan kuota sebesar 30%-50%. Cukup besar bukan jumlah kuotanya.
Nah, seperti itulah informasi mengenai perbandingan dari perguruan tinggi negeri di Indonesia. Pada intinya, untuk menjadi seorang mahasiswa diseluruh jalur tes di setiap universitas atau perguruan tinggi itu sama saja, yakni sama-sama harus berjuang semaksimal mungkin dan harus dimulai dari sejak dini. Karena hanya siswa atau calon mahasiswa yang memenuhi syaratlah yang akan diterima menjadi seorang mahasiswa di Universitas atau Perguruan Tinggi yang diimpikan.
Semangat semuanya para pejuang.