• Friday, November 20th, 2015
SADAR
Menapak jalan yang penuh liku
Jatuh badan tesandung batu
Naik mendaki turun tersungkur
Berkelak-kelok tak tahu arah
Hidup bagai dalam jeruji besi
Hujan kerikil menusuk badan
Pecah satu datang yang lain
Tumpuk undung pepet pikiran
Jenuh berpikir lelah bersabar
Menghujat diri sebab tak mengerti
Secercah harap terangi gelap
Cahaya hati menuntun diri
Air gemericik segar terasa
Basuh badan mengharap suci
Kaki bersimpuh tangan tengadah
Basah pipi mata berlinang
Dalam khusyu doa terpanjat
Mengharap ampun pada sang Illah
^_^
“Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang.”
Category: Puisi
Recent Comments