Agama di tentukan masyarakat atau agama yang menentukan masyarakat?

Assalamu’alaikum…

Pada postingan kali ini saya akan membahas tetang agama dan masyarakat. Artikel ini saya buat untuk memenuhi tugas mata kuliah Sosilogi Agama. Mungkin kamu yang membaca artikel ini ada yang bingung atau mempunyai pandangan lain tentang agama dan masyarakat. So, sent argumen kamu ke email [email protected] ya agar kita bisa bertukar pikiran. Selamat membaca…

Manusia merupakan mahluk ciptaanTuhan yang paling sempurna. Anugrah yang diberikan berbeda dengan mahluk lainya adalah akal. Dari akal tersebut manusia mempunyai sikap untuk beradabtasi dengan baik. Berkat anugrah tersebutlah manusia menghasilkan sebuah kebudayaan. Kebudayaan tersebut yang mengatur segala tingkah laku individu di masyarakat. Aturan dibuat berdasarkan dengan kesepakatan masyarakat yang bercemin pada kondisi di masyarakat. Namun ada hal yang tak pernah ditinggalkan oleh manusia adalah kepercayaan terhadap Tuhanya.

Orang beragama mungkin karena menginginkan hidup yang lebih baik karena dalam agama mengajarkan moralitas, cara berkehidupan yang benar di dalam masyarakat. Agama banyak mempengaruhi kehidupan seseorang dalam bertingkah laku, misalnya dalam ajaran islam terdapat konsep pahala. Pahala tersebut yang kemudian menjadi tujuan bagi setiap umat muslim sebagai bekal menuju surga sehingga orang berbondong-bondong melakukan kebaikan demi mendapatkan pahala.

Kemudian semangat kapitalisme yang di cetuskan oleh Max Weber, menggambarkan bahwa ketika melakukan pekerjaan maka contohlah semangat bekerja dari ajaran protestan. Etika protestan mengajarkan manusia untuk mendaptkan uang, mengatur, uang dan menggunakan uang dengan sebaik-baiknya. Kurberger mengatakan mereka membuat lilin dari ternak dan uang dari manusia (Weber, 2015). Semua itu ditujukan untuk meningkatkan modal yang dianggap sebagai tujuan dari dirinya, namun sebenarnya itu merupakan sebuah etos atau etika yang harus dimiliki oleh seorang protestan.

Disisi lain masyarakat juga mempunyai pengaruh terhadap agama. Agama yang berkembang di masyarakat bukan lagi agama yang murni hanya wahyu yang diberikan oleh Tuhan, namun masyarakat dapat mempengaruhi agama. Misalnya, sistem symbol dalam keagamaan. Masjid identik dengan orang islam. Gereja identik dengan orang Kristen. Pure identik dengan orang hindu. Pemaknaan semacam itu telah mendapatkan pengaruh dari kebudayaan manusia sendiri bukan berasal langsung dari Tuhan. Manusia yang dianugerahi akal untuk berfikir mengklasifikasikan hal tersebut agar mudah untuk dipahami dan dibedakan.

Masyarakat merupakan salah satu objek untuk melestarikan agama dan tradisinya. Setiap agama pasti mempunyai ritualnya masing-masing. Disinilah manusia berperan untuk selalu melesatarikan sebuah agama tertentu.