Materi Antropologi SMA/MA Kelas X “Stratifikasi Sosial Dalam Masyarakat”

Hai sahabat blogger, kali ini saya akan membagikan sedikit pengetahuan materi antropologi mengenai stratifikasi sosial dalam masyarakat
untuk lebih jelasnya mari simak tulisan berikut ini.

A. Definisi Stratifikasi Sosial

                        Stratification berasal dari kata stratum yang berarti strata atau lapisan. Stratifikasi sosial dapat diartikan pembedaan kedudukan seseorang ke dalam kelas-kelas secara bertingkat (hierarki). Menurut Robert M.Z. Lawang (1985), Social Stratification merupakan pengolongan orang-orang yang termasuk ke dalam sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan hirearki menurut dimensi kekuasaan, privilese, dan prestise. Adanya sistem pelapisan di masyarakat tersebut disebabkan adanya sesuatu yang dihargai oleh masyarakat yang bersangkutan seperti barang-barang yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi, kekuasaan, tanah, ilmu pengetahuan yang luas dan faktor keturunan  dari orang yang terhormat di masyarakat.

Dengan demikian, jika seseorang memiliki barang-barang yang berharga dalam jumlah yang banyak diantara yang lain dalam masyarakat, maka ia dianggap oleh masyarakata memiliki kedudukan yang tinggi dan ditempatkan pada lapisan sosial atas, dan sebaliknya jika seseorang memiliki barang berharga dalam jumlah yang sedikit oleh masyarakat dianggap memiliki kedudukan yang rendah dan kemudian ditempatkan pada lapisan yang rendah dalam masyarakat. Sistem sosial di masyarakat secara sederhana dibagi menjadi tiga yaitu : lapisan atas, lapisan menengah, dan lapisan bawah.

B. Latar Belakang Munculnya Stratifikasi Sosial

Telah disebutkan diatas bahwa stratifikasi sosial dalam masyarakat muncul karena adanya sesuatu yang memiliki nilai tinggi dan dihargai oleh masyarakat sehingga dianggap memiliki kedudukan yang tinggi. Selanjutnya terdapat dua proses yang melatarbelakangi  munculnya startifikasi sosial dalam masyarakat, yaitu :

  1. Terjadi dengan sendirinya

Dalam stratifikasi sosial ini terjadi berdasarkan pada tingkat umur yang menyebabkan perbedaan hak dan kewajiban pada seseorang. Seseorang yang  memiliki usia yang lebih tua akan dianggap memiliki kedudukan yang lebih tinggi atau senior oleh bawahannya. Selain itu juga dipengaruhi oleh adanya faktor keturunan, misalnya seseorang yang berasal dari golongan bangsawan maka ia akan ditempatkan pada lapisan atas di masyarakat.

  1. Sistem pelapisan yang disusun untuk mengejar suatu tujuan

Dalam hal ini pelapisan sosial seseorang didasarkan pada status yang dimilikinya berdasaekan pada sesuatu yang telah diraihnya, misalnya startifikasi pada pekerjaan dan ekonomi.

C. Dasar Stratifikasi Sosial Dalam Masyarakat

Dalam penentuan lapisan sosial di masyarakat didasarkan pada sesuatu yang berharga dan dianggap memiliki kedudukan yang tinggi. Dalam hal ini terdapat sesuatu hal yang menjadi tolak ukur penentuan pelapisan sosial di masyaralat yaitu sebagai berikut:

  1. Ukuran kekayaan

Dalam hal ini kekayaan dapat diukur berdasarkan kepemilikan barang-barang atau benda yang memiliki nilai yang tinggi, misalnya barang-barang mewah, rumah yang besar, dan kendaraan yang dimilikinya. Jika seseorang memiliki barang-barang tersebut dalam jumlah yang banyak dibandingkan dengan masyarakat lainnya maka ia termasuk dalam lapisan sosial atas.

  1. Ukuran kekuasaan

Dalam hal ini penggolongan seseorang dalam lapisan sosial di masyarakat berdasarkan pada kekuasaan dan wewenang yang dimilikinya. Jika seseorang memiliki kekuasan yang besar dalam masyarakat maka ia menempati lapisan sosial yang tinggi dalam masyarakat.

  1. Ukuran kehormatan

Ukuran kehormatan dalam masyarakat dilihat pada individu yang dianggap berjasa dalam masyarakat atau seseorang yang disegani dan dihormati dalam masyarakat.

  1. Ukuran ilmu pengetahuan

Ukuran ilmu pengetauan digunakan oleh masyarakat untuk menghargai anggota masyarakat yang memiliki ilmu pengetahuan yang tinggi. Dalam hal ini ukuran ilmu pengetahuan biasanya pada tingkat pendidikan atau gelar pendidikan.

D. Bentuk-Bentuk Stratifikasi Sosial

Dalam pelapisan sosial di masyarakat terdapat tiga bentuk pelapisan yaitu:

  1. Stratifikasi sosial tertutup

Stratifikasi sosial dalam masyarakat yang bersifat statis, di mana seseorang sulit melakukan mobilitas vertikal ke lapisan sosial diatasnya, sehingga mobilitas hanya dapat dilakukan secara horizontal.

Contoh : sistem kasta dalam masyarakat

  1. Stratifikasi sosial terbuka

Stratifikasi sosial yang bersifat dimanis, di mana setiap anggota masyarakat dapat melakukan mobilitas baik secara horizontal maupun vertikal berdasarkan usaha yang diraihnya.

  1. Stratifikasi sosial campuran

Stratifikasi sosial campuran merupakan gabungan dari stratifikasi sosial terbuka dan tertutup

E. Unsur-Unsur Dalam Stratifikasi Sosial

  1. Kedudukan (status)

Kedudukan dapat diartikan posisi seseorang dalam suatu kelompok yang terkait dengan orang lain dalam masyarakat dan lingkungannya. Kedudukan sosial yang dimiliki oleh individu akan mempengaruhi kedudukan seseorang dalam kelompok yang lain.

Menurut Syarif Moeis (2008) kedudukan lazimnya memiliki dua arti :

  1. Secara abstrak, kedudukan berarti tempat seseorang dalam suatu pola tertentu, dengan demikian seseorang dikatakan memiliki beberapa kedudukan, oleh karena seseorang biasanya ikut serta dalam berbagai pola-pola kehidupan. Pengertian tersebut menunjukkan tempatnya sehubungan dengan kerangka masyarakat secara menyeluruh
  2. Apabila dipisahkan dari individu yang memilikinya, kedudukan hanya merupakan kumpulan hak-hak dan kewajiban-kewajiban termaksud hanya dapat terlaksana melalui perantaraan individu-individu, maka agak sukar untuk memisahkannya secara tegas dan kaku

Dalam masyarakat terdapat tiga bentuk kedudukan yaitu:

  1. Ascribed status

Kedudukan seseorang di masyarakat berdasarkan pada kelahiran sehingga sulit melakukan perpindahan dan pada umumnya ditemui pada sistem pelapisan tertutup.

Contoh : kedudukan dalam kasta dalam agama Hindu

  1. Achieved status

Kedudukan seseorang di masyarakat berdasarkan pada hal yang diusahakan atau di sengaja untuk dapat memperolehnya, sehingga terbuka bagi siapa saja yang memiliki kemampuan untuk meraih kedudukan yang diinginkan.

Contoh : kedudukan yang diperoleh dengan usaha melalui pendidikan

  1. Assigned status

Kedudukan yang diberikan masyarakat kepada seseorang yang dianggap berjasa dalam masyarakat dan memperjuangkan sesuatu yang dinilai penting dalam masyarakat.

Contoh : seseorang yang berjasa dalam penyelamatan lingkungan, maka akan diberi penghargaan Kalpataru dan menempati kedudukan yang tinggi di masyarakat.

F. Peranan (role)

Peranan berkaitan dengan kedudukan, karena apabila seseorang telah melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya maka ia telah melaksanakan perannya. Dengan demikian antara peran dan status merupakan dua hal yang saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan karena saling tergantung satu dengan yang lain.

Menurut Syarif Moeis (2008), suatu peranan mencakup tiga hal yaitu:

  1. Peranan adalah meliputi norma-norma yang dihubungakan dengan posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat; peranan dalam arti ini merupakan rangkaian peraturan-peraturan yang membimbing seseorang dalam kehidupan kemasyarakatan.
  2. Peranan adalah suatu konsep perihal apa yang dapat dilakukan oleh individu dalam masyarakat sebagai organisasi
  3. Peranan juga dapat dikatakan sebagai perikelakuan individu yang penting bagi struktur sosial.
  4. Kelas Sosial

Peter L Berger (dalam Syarif, Moeis 2008) sistem kelas sebagai tipe stratifikasi yang menjadi salah satu dasar posisi-posisi yang umum dalam masyarakat menurut ukuran-ukuran ekonomi.

Sedangkan menuru Soerjono Soekanto (1989), pengertian kelas dapat ditinjau lebih mendalam dengan beberapa kriteria yaitu sebagai berikut :

  1. Besarnya atau ukuran jumlah anggota-anggotanya
  2. Kebudayaan yang sama, ang menentukan hak-hak dan kewajiban-kewajiban warganya
  3. Kelanggengan
  4. Tanda atau simbol yang merupakan status symbol
  5. Batas-batas yang tegas (antara satu kelompok dengan kelompok yang lain)
  6. Antagonism tertentu

Untuk memperkaya pengetahuan kita mengenai startifikasi sosial, berikut saya menambahkan artikel berita mengenai stratifikasi sosial dalam pendidikan dengan link berikut ini https://www.viva.co.id/berita/nasional/409880-pendidikan-kini-jadi-awal-stratifikasi-sosial

Untuk menguji pemahaman Anda mengenai materi stratifikasi sosial diatas, berikut saya menyajikan beberapa pertanyaan terkait materi stratifikasi sosial

  1. Mengapa terdapat pelapisan sosial di dalam masyarakat?
  2. Jelaskan mengapa startifiksi sosial dalam masyarakat dapat terjadi dengan sendirinya!
  3. Seseorang yang menempuh pendidikan yang tinggi dapat melakukan perpindahan status ke lapisan yang lebih tinggi. Termasuk dalam stratifikasi manakah yang memberikan peluang seseorang tersebut untuk berpindah? Jelaskan!
  4. Jelaskan letak perbedaan antara achieved status dengan assigned status!
  5. Jelaskan perbedaan antara kedudukan dan peran yang dimiliki seseorang! Lebih dahulu manakah antara status dan peran seseorang dalam masyarakat?

Sumber

Lawang, Robert.1985.Sistem Sosial di Indonesia.Jakarta:Penerbit PT Kurunika Universitas Terbuka

Soekanto, Soerjono.1979. Sosiologi Suatu Pengantar; Jakarta: Yayasan Penerbit Universitas Indonesia.

Moeis,Syarif.2008.StratifikasiSosial.file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND…SYARIF…/BAHAN__KULIAH__2.pdf.(Di akses 19 Oktober 2017)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: