BUNGA MAWAR

Suatu ketika, ada seseorang pemuda yang mempunyai sebuah bibit mawar. Ia ingin sekali menanam mawar itu di kebun belakang rumahnya. Pupuk dan sekop kecil telah disiapkan. Bergegas, disiapkannya pula pot kecil tempat mawar itu akan tumbuh berkembang. Dipilihnya pot yang terbaik, dan diletakkan pot itu di sudut yang cukup mendapat sinar matahari. Ia berharap, bibit ini dapat tumbuh dengan sempurna.

Disiraminya bibit mawar itu setiap hari. Dengan tekun, dirawatnya pohon itu. Tak lupa, jika ada rumput yang menganggu, segera disianginya agar terhindar dari kekurangan makanan. Beberapa waktu kemudian, mulailah tumbuh kuncup bunga itu. Kelopaknya tampak mulai merekah, walau warnanya belum terlihat sempurna. Pemuda ini pun senang, kerja kerasnya mulai membuahkan hasil. Diselidikinya bunga itu dengan hati-hati. Ia tampak heran, sebab tumbuh pula duri-duri kecil yang menutupi tangkai-tangkainya. Ia menyesalkan mengapa duri-duri tajam itu muncul bersamaan dengan merekahnya bunga yang indah ini. Tentu, duri-duri itu akan menganggu keindahan mawar-mawar miliknya.

Sang pemuda tampak bergumam dalam hati, “Mengapa dari bunga seindah ini, tumbuh banyak sekali duri yang tajam? Tentu hal ini akan menyulitkanku untuk merawatnya nanti. Setiap kali kurapihkan, selalu saja tanganku terluka. Selalu saja ada ada bagian dari kulitku yang tergores. Ah pekerjaan ini hanya membuatku sakit. Aku tak akan membiarkan tanganku berdarah karena duri-duri penganggu ini.”

Lama kelamaan, pemuda ini tampak enggan untuk memperhatikan mawar miliknya. Ia mulai tak peduli. Mawar itu tak pernah disirami lagi setiap pagi dan petang. Dibiarkannya rumput-rumput yang menganggu pertumbuhan mawar itu. Kelopaknya yang dahulu mulai merekah, kini tampak merona sayu. Daun-daun yang tumbuh di setiap tangkai pun mulai jatuh satu-persatu. Akhirnya, sebelum berkembang dengan sempurna, bunga itu pun meranggas dan layu.

Jiwa manusia, adalah juga seperti kisah tadi. Di dalam setiap jiwa, selalu ada ‘mawar’ yang tertanam. Tuhan yang menitipkannya kepada kita untuk dirawat. Tuhan lah yang meletakkan kemuliaan itu di setiap kalbu kita. Layaknya taman-taman berbunga, sesungguhnya di dalam jiwa kita, juga ada tunas mawar dan duri yang akan merekah.

Namun sayang, banyak dari kita yang hanya melihat “duri” yang tumbuh. Banyak dari kita yang hanya melihat sisi buruk dari kita yang akan berkembang. Kita sering menolak keberadaan kita sendiri. Kita kerap kecewa dengan diri kita dan tak mau menerimanya. Kita berpikir bahwa hanya hal-hal yang melukai yang akan tumbuh dari kita. Kita menolak untuk menyirami” hal-hal baik yang sebenarnya telah ada. Dan akhirnya, kita kembali kecewa, kita tak pernah memahami potensi yang kita miliki.

Banyak orang yang tak menyangka, mereka juga sebenarnya memiliki mawar yang indah di dalam jiwa. Banyak orang yang tak menyadari, adanya mawar itu. Kita, kerap disibukkan dengan duri-duri kelemahan diri dan onak-onak kepesimisan dalam hati ini. Orang lain lah yang kadang harus menunjukannya.

Jika kita bisa menemukan “mawar-mawar” indah yang tumbuh dalam jiwa itu, kita akan dapat mengabaikan duri-duri yang muncul. Kita, akan terpacu untuk membuatnya akan membuatnya merekah, dan terus merekah hingga berpuluh-puluh tunas baru akan muncul. Pada setiap tunas itu, akan berbuah tunas-tunas kebahagiaan, ketenangan, kedamaian, yang akan memenuhi taman-taman jiwa kita. Kenikmatan yang terindah adalah saat kita berhasil untuk menunjukkan diri kita tentang mawar-mawar itu, dan mengabaikan duri-duri yang muncul.

Semerbak harumnya akan menghiasi hari-hari kita. Aroma keindahan yang ditawarkannya, adalah layaknya ketenangan air telaga yang menenangkan keruwetan hati. Mari, kita temukan “mawar-mawar” ketenangan, kebahagiaan, kedamaian itu dalam jiwa-jiwa kita. Mungkin, ya, mungkin, kita akan juga berjumpa dengan onak dan duri, tapi janganlah itu membuat kita berputus asa. Mungkin, tangan-tangan kita akan tergores dan terluka, tapi janganlah itu membuat kita bersedih nestapa.

Biarkan mawar-mawar indah itu merekah dalam hatimu. Biarkan kelopaknya memancarkan cahaya kemuliaan-Nya. Biarkan tangkai-tangkainya memegang teguh harapan dan impianmu. Biarkan putik-putik yang dikandungnya menjadi bibit dan benih kebahagiaan baru bagimu. Sebarkan tunas-tunas itu kepada setiap orang yang kita temui, dan biarkan mereka juga menemukan keindahan mawar-mawar lain dalam jiwa mereka. Sampaikan salam-salam itu, agar kita dapat menuai bibit-bibit mawar cinta itu kepada setiap orang, dan menumbuh-kembangkannya di dalam taman-taman hati kita

 

https://lifeblogid.com/2015/01/03/kumpulan-cerita-motivasi-kehidupan-dan-kisah-inspiratif-bijak/3/

Kado Terindah Untuk Ibu

Kado Terindah Untuk Ibu

Apa yang ku berikan untuk mama untuk mama tersayang tak ku miliki sesuatu berharga untuk mama tercinta hanya ini ku nyanyi kan senandung dari hati ku untuk mama hanya sebuah lagu sederhana lagu cinta ku untuk mama

Ku nyanyikan lagu ini dengan sepenuh hati jari jemari ku sudah sangat ahli memainkannya, 2 hari lagi adalah hari yang aku tunggu selama ini yaitu lomba menyanyi sambil bermain piano, sudah jauh-jauh hari aku mempersiapkannya mudah-mudahan di lomba ini aku bisa membawa pulang piala dan ku persembahkan untuk ibu, amin

“Fanny” panggil wanita tua separuh baya yaitu ibu ku
“Iya ibu ada apa?” Sahut ku
“Sejak dari tadi ibu perhatikan kau berlatih terus apa kau tidak lelah? Istirahat lah sebentar nak ibu tidak mau kau sakit” nasihat ibu kepadaku
“Tidak ibu fanny tidak lelah fanny senang melakukan ini, fanny gak sabar deh bu menanti hari dimana yang fanny tunggu-tunggu fanny ingin membawa pulang piala dan ku persembahkan untuk ibu, doa’in fanny yah bu agar fanny bisa menang” ucap ku meyakini ibu dengan perasaan ceria
“Ya sudahlah jika itu mau mu, ibu akan selalu mendoakan mu” ucap ibu lalu langsung memeluk tubuh mungil fanny
“Fanny sayang ibu” membalas pelukan sang ibu dan ibu hanya terdiam dan tersenyum tipis

Dan kenapa tiba-tiba penyakit ibu kambuh lagi ibu selalu saja batuk dan batuknya mengeluarkan darah, sebenarnya ibu sudah lama mengidap penyankit kanker paru-paru tapi ibu masih sangat kuat melawan penyakit ini aku tidak mau kedua kalinya harus kehilangan seseorang yang aku sayangi setelah ayah, ayah pergi meninggalkan kami berdua saat aku berumur 5 tahun ayah meninggal karena kecelakaan maka dari itu aku tidak mau kehilangan ibu.

“Ya allah ibu! Ibu tak apa? Apa ibu sudah minum obat?” Tanya ku dengan perasaan cemas
“Tidak ibu tak apa ibu sudah minum obat” jawaban ibu cukup melegakan hatiku
“Ya allah cabut lah penyakit ini dari ibu aku tidak kuat melihat kondisi ibu semakin lama semakin lemah, aku sayang ibu ya allah aku gak mau kehilangan ibu” ucap batin ku meminta

2 hari telah berlalu hari dimana yang aku tunggu telah datang ini saatnya aku unjuk ke bolehan di depan mata orang banyak dan tak lupa ibu datang tuk mensupport ku ibu datang bersama bi inah pembantu yang sudah kami anggap sebagai keluarga, semua peserta berjumlah 50 dan aku mendapat urutan ke 19 nomor yang bagus sungguh sangat hebat dan keren peserta-pesertanya tapi aku tidak boleh kalah dari mereka.

Kini waktunya giliran ku tuk maju, ku bernanyi dan bermain piano sungguh menjiwai seolah-olah ini nyata ku persembah kan untuk ibu, dan tak kusangka semua orang kagum melihat ku mereka semua bertepuk kepada ku aku pun senang senyum tipis ibu terlihat bangga kepadaku. Di tengah acara ku lihat wajah ibu memucat makin lama pucat disertai batuk yang tidak enak didengar aku tak tega melihat kondisi ibu sesekali ku tanya “APA IBU TAK APA?” Ibu menjawab “tak apa” melegakan hati ku, tapi tak lama tiba-tiba tubuh ibu jatuh pingsan tak berdaya cepat-cepat ku panggil ambulan. Tak lama ambulance datang ku tinggalkan acara ini demi mengantarkan ibu ke rumah sakit, saat di perjalanan ibu sempat sadar
“F-a-n-n-y kenapa kau disini?” Tanya ibu lemah diserati batuk
“Aku ingin menemani ibu aku tidak peduli dengan lomba itu” ucap ku tegas berderailah ait mata ku yang tak kuasa melihat kondisi ibu
“Pergilah nak bawa pulang piala itu untuk ibu bukan kah kau sudah janji!”
Perkataan ibu mengingatkan sesuatu aku teringat dengan ucapan ku aku harus membawa pulang piala itu dan ku persembahkan untuk ibu IYA HARUS!

Aku menuruti perintah ibu aku turun dari ambulan dan berlari menuju perlombaan itu!, Tak lama kini saatnya pembacaan pemenang lomba sungguh membuat ku tegang dan rasa khawatir dengan kondisi ibu, dan tak ku sangka panitia perlombaan itu menyebut namaku sebagai pemenang sungguh tak bisa dibayangkan persaan ku saat ini bersyukur kepada allah tak henti-hentinya semua orang mengucapkan selamat kepada ku tapi aku teringat akan soal kondisi ibu. Tanpa membuang-buang waktu aku berpamit kepada panitia untuk pulang lebih awal dan panitia menizinkan secepat kilat aku menuju rumah sakit dan mencari keberadaan bi inah, tak lama kudapati bi inah sedang duduk di ruang tunggu mungkin sedang menunggu dokter keluar memeriksa ibu tapi dugaan ku salah bi inah menagis terisak-isak membuat ku khawatir.

“Bi ibu mana?” Tanyaku pada bibi tapi bibi hanya terdiam dan menagis
“Ibu mana bi?” Desak ku
Bi inah memandang ku penuh berderaian air mata
“Ibu non” ucap bibi dengan air mata yang masih berjatuhan
“Iya ibu mana?” Tanya ku sekali lagi
“Ibu Me-ning-gal!, dan sekarang ibu di ruang mayat”
Sungguh tak percaya apa yang ku dengar ini gemetar tubuh ku tak terkendali, langsung ku berlari ke ruang mayat sambil membawa piala. Sampai di sana ku buka kain kafan yang menutupi seseorang mayat dan saat ku buka ternyata benar mayat ini mayat ibu.

“Ibu!!! Ibu kenapa tinggalin fanny? Lihat ini fanny udah bawa pulang piala yang udah janjiin ke ibu tapi ibu kenapa tinggalin fanny? Ibu bangun dong! Bangun ibu bangun!!! Ya allah kenapa secepat ini kau ambil ibu ku? Aku tidak punya siapa-siapa lagi! Sekarang aku yatim piatu, kenapa ya allah? Kenapa??”
Air mata semakin deras berjatuhan disertai suara isakkan ku yang keras tak terkontrol aku belum bisa menerima kenyataan ini.

Semua orang sudah pergi tinggal aku yang berada di kuburan ayah sama ibu, kuburan ayah sama ibu bersampingan dan aku duduk di tengah

“Ibu fanny taruh pialanya disini ya dekat nisan ibu, fanny kan udah janji piala itu untuk ibu, fanny juga janji gak akan nangis lagi dan akan selalu doain ayah sama ibu mudah-mudahan ayah sama ibu bahagia disana” Ucap ku terbata-bata mencoba kuat dan menahan air mata ini

Ku lihat bayangan ayah sama ibu berpakaian serba putih dan cahaya yang sangat terang sekali sampai silau mataku melihatnya mereka tersenyum kepadaku dan melambaikan tangan

“Ayah ibu?” Seru ku dan bayangan putih itu pergi entah kemana

THE END

Cerpen Karangan: Laila Rahmawati

Kado Terindah Untuk Ibu

PENGORBANAN SEORANG IBU

Pengorbanan Seorang Ibu

Seorang ibu yang baru melahirkan penuh kebahagiaan bertanya kepada dokter,
” Bisa saya melihat bayi saya ?”

Ketika gendongan itu berpindah ke tangannya dan ia membuka selimut yang membungkus wajah bayi lelaki yang mungil itu, ibu itu menahan nafasnya. Dokter yang menungguinya segera berbalik memandang ke arah luar jendela rumah sakit. Bayi itu dilahirkan tanpa kedua belah telinga!

***

Waktu membuktikan bahwa pendengaran bayi yang kini telah tumbuh menjadi seorang anak itu bekerja dengan sempurna. Hanya penampilannya saja yang tampak aneh dan buruk. Suatu hari anak lelaki itu bergegas pulang ke rumah dan membenamkan wajahnya di pelukan sang ibu yang menangis. Ia tahu hidup anak lelakinya penuh dengan kekecewaan dan tragedi.

Anak lelaki itu terisak-isak berkata,
” Ma, seorang anak laki-laki besar mengejek saya. Katanya, saya ini makhluk aneh.”

***

Anak lelaki itu tumbuh dewasa. Ia cukup tampan dengan cacatnya. Ia pun disukai teman-teman sekolahnya. Ia juga mengembangkan bakatnya di bidang musik dan menulis. Ia ingin sekali menjadi ketua kelas.

Ibunya mengingatkan,
” Bukankah nantinya kamu akan bergaul dengan remaja-remaja lain ?”

Namun dalam hati ibu merasa kasihan dengannya. Suatu hari ayah anak lelaki itu bertemu dengan seorang dokter yang bisa mencangkokkan telinga untuknya.

Dokter itu berkata,
” Saya percaya saya bisa memindahkan sepasang telinga untuknya. Tetapi harus ada seseorang yang bersedia mendonorkan telinganya.”

Kemudian, orangtua anak lelaki itu mulai mencari siapa yang mau mengorbankan telinga dan mendonorkannya pada mereka. Beberapa bulan sudah berlalu. Dan tibalah saatnya mereka memanggil anak lelakinya.

Sang ayah berkata,
” Nak, seseorang yang tak ingin dikenal telah bersedia mendonorkan telinganya padamu. Kami harus segera mengirimmu ke rumah sakit untuk dilakukan operasi. Namun, semua ini sangatlah rahasia.”

Operasi berjalan dengan sukses. Seorang lelaki baru pun lahirlah. Bakat musiknya yang hebat itu berubah menjadi kejeniusan.

Ia pun menerima banyak penghargaan dari sekolahnya. Beberapa waktu kemudian ia pun menikah dan bekerja sebagai seorang diplomat.

Ia menemui ayahnya,
” Pa, saya harus mengetahui siapa yang telah bersedia mengorbankan ini semua pada saya. Orang itu telah berbuat sesuatu yang besar namun saya sama sekali belum membalas kebaikannya.”

Ayahnya menjawab,
” Papa yakin kamu takkan bisa membalas kebaikan hati orang yang telah memberikan telinga itu.”

Setelah terdiam sesaat ayahnya melanjutkan,
” Sesuai dengan perjanjian, belum saatnya bagi kamu untuk mengetahui semua rahasia ini.”

***

Tahun berganti tahun. Kedua orangtua itu tetap menyimpan rahasia. Hingga suatu hari tibalah saat yang menyedihkan bagi keluarga itu.

Di hari itu ayah dan anak lelaki itu berdiri di tepi peti jenazah ibunya yang baru saja meninggal. Dengan perlahan dan lembut, sang ayah membelai rambut jenazah ibu yang terbujur kaku itu, lalu menyibaknya sehingga tampaklah bahwa sang ibu tidak memiliki telinga.

Sang ayah berbisik,
” Mama kamu pernah berkata bahwa Mama senang sekali bisa memanjangkan rambutnya. Dan tak seorang pun menyadari bahwa Mama telah kehilangan sedikit kecantikannya bukan ?”

Kecantikan yang sejati tidak terletak pada penampilan tubuh namun di dalam batin. Harta karun yang hakiki tidak terletak pada apa yang bisa terlihat, namun pada apa yang tidak dapat terlihat. Cinta yang sejati tidak terletak pada perbuatan kasih yang telah dikerjakan dan diketahui, namun pada perbuatan kasih yang telah dikerjakan namun tidak diketahui….

 

 

 

https://lifeofwriting.com/cerpen/pengorbanan-seorang-ibu/2/

11 KARAKTER KONSERVASI , PERLUKAH ? #1

UNNES adalah salah satu kampus atau bahkan satu-satunya kampus yang mengembangkan kampusnya sebagai kampus konservasi maksudnya ialah UNNES di kampusnya berusaha untuk menjaga , melestarikan dan melindungi seluruh keanekaragaman hayati yang ada di dalamnya. Dengan tujuan konservasi tersebut UNNES mempunyai beberapa langkah yang di gunakan untuk mencapai tujuan sebagai kampus konservasi yaitu meliputi 7 pilar konservasi , 8 nilai konservasi serta 11 karakter konservasi. Nah, di sini kita akan mengulas salah satu langkah UNNES dalam upaya mewujudkan kampus konservasi yaitu menegnai 11 karakter konservasi. 11 karakter konservasi ini meliputi RELIGIUS , JUJUR , CERDAS , ADIL , TANGGUNG JAWAB , PEDULI , TOLERAN , DEMOKRATIS , CINTA TANAH AIR , TANGGUH , SANTUN. Karakter – karakter tersebut wajib dimilikinoleh mahasiswa UNNES guna menunjang terbentuknya kampus konservasi yang dinamis dan sejahtera, mengapa demikian ?

11 karakter konservasi mewakili karakter-karakter yang memang sudah sangat harus di miliki oleh setiap orang, karakter tersebut bersifat universal. Karakter yang pertama adalah religius , karakter ini merupakan karakter yang sangat penting karena disini kita harus bisa menghargai perbedaan agama yang ada di dalam kampus serta memiliki sifat amanah dalam menerima ataupun melaksanakan sebuah tugas di kampus. Karakter yang kedua adalah jujur, di karakter ini kita di ajarkan untuk menjadi pribadi yang bisa berperilaku sesuai dengan norma dan nilai kebenaran dalam segala aspek kehidupan serta berani untuk membela kebenaran secara obyektif. Karakter yang ketiga ialah cerdas , dalam karakter ini kita di ajarkan untuk berpikir logis sesuai dengan konsep ilmu pengetahuan serta memecahkan masalah secara tepat dan akurat berdasarkan data empiris. Karakter yang ke 4 adalah adil yaitu kita sebagai mahasiswa di ajarkan untuk berperilaku sesuai harkat dan martabat manusia serta tidak membeda-bedakan orang satu dengan yang lainnya. Karakter kelima yaitu tanggung jawab , kita sebagai mahasiswa harus mengembangkan karakter ini berupa bekerja sesuai hak dan kewajiban dan dapat mengemban amanah dari orang lain. Karakter yang ke -6 yaitu peduli yaitu kita harus peka terhadap kesulitan orang lain serta juga peka terhadap keadaan lingkungan. Karakter ke-7 adalah toleran yaitu kita harus mengakui perbedaan ras , etnis dan suku serta mendahulukan kepentingan orang lain di atas kepentingan kita. Karakter selanjutnya adalah demokratis yaitu menghargai keputusan orang lain serta mengutamakan musyawarah untuk mufakat. Karakter selanjutnya adalah cinta tanah air yaitu kita harus berani membela kepentingan bangsa dan negara serta mencintai budaya nasional. Karakter ke-10 adalah tangguh yaitu kita harus pantang menyerah dalam menghadapi kesulitan serta percaya pada kemampuan sendiri. Dan karakter yang terakhir ialah santun maksudnya adalah kita harus berbicara denagn bahsa yang baik dan benar pada siapapun serta berperilaku sesuai denagn nilai-nilai moral.

Dari ulasan di atas kita telah tahu implementasi dari 11 karakter konservasi jadi dapat di simpulkan bahwa 11 karakter konservasi sangat perlu untuk di terapkan di lingkungan kampus UNNES karena karakter0karakter tersebut dapat mejadikan mahasiswa UNNES memiliki kepribidian yang lebih baik serta guna mewujudkan kampus UNNES yang lebih harmonis , sejahtera , unggul dan bermakna.

 

“Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.”

PERILAKU PEMBENTUK KONSERVASI #2

 

Di Universitas negeri semarang telah di terapkan apa yang namanya konservasi yaitu upaya perlindungan , pemanfaatan dan pelestarian alam di sekitar kampus. Unnes sendiri mendeklarasikan diri sebagai universitas konservasi sejak 2010 silam. Sejak saat itu UNNES mulai menata ulang kampus sesuai dengan aturan kampus konservasi yang baik namun tetap memperhatikan lingkungan sebagai sasaran utamanya. UNNES memulai konservasi dengan melakukan penanaman pohon wajib bagi setiap mahasiswa agar lingkungan di sekitar kampus nantinya akan tampak hijau serta asri. Namun, di balik semua itu UNNES butuh 7 pilar pendukung konservasi. 7 pilar tersebut meliputi Biodiversity conservation, green architecture , paperless policy , waste management , clean energy , etika , seni dan budaya , kader konservasi.di maksudkan universitas yang dalam pelaksanaan pendidikan ,penelitian dan pengabdian masyarakat memiliki konsep yang mengacu pada prinsip-prinsip konservasi. 7 pilar konservasi tersebut sangat penting guna mewujudkan universitas konservasi yang bereputasi namun dalam realisasinya , 7 pilar tersebut belum di terapkan secara maksimal. Penerapannya masih sangat kurang bahkan kami sebagai mahasiswa dan juga sebagai kader konservasi pun masih belum bisa merasakan dampak positif atau manfaat dari realisasi 7 pilar tersebut. 7 pilar tersebut masih belum di terapkan maksimal contohnya pada pilar paperless policy , pada pilar ini masih sangat jelas bahwa penerapannnya sangat kurang karena masih banyak sekali dosen yang mengharuskan mahasiswa nya menulis atau mengumpulkan tugas yang berlembar-lembar pada secarik kertas. Ini menyebabkan penumpukan kertas yang semakin banyak dan juga penumpukan sampah pula karena penggunaan kertas tersebut. Yang kedua adalah pada poin waste management, kita tahu bahwa unnes telah sangat berupaya untuk menekan jumlah sampah yang ada di kampus dengan cara mengadakan pengolahan sampah dan penyediaan tempat sampah umum, namun pada kenyataannya pilar ini pun juga kurang berjalan dengan baik, karena pengolahan sampah yang ada di unnes hanya ada sedikit tempat yaitu salah satunya di rumah kompos yang mengolah sampah daun untuk di jadikan pupuk kompos. Kurangnya tempat pengolahan sampah menyebabkan penumpukan sampah-sampah daun dimana-mana yang menyebabkan kampus tampak berserakan dan kurang rapi serta selain itu temapat sampah yang disediakan oelh unnes kurang begitu banyak, masih banyak tempat-tempat yang masih belum di beri tempat sampah terdekat ini meyebabkan mahasiswa membuang sampah secara sembarangan dan mengotori lingkungan. Selain itu , tempat sampah yang disedikan unnes pun belum di manfaatkan secara bijak oleh mahasiswa , tempat sampah yang telah di bedakan oleh unnes yaitu organik dan an-organik masih saja di anggap sama , dalam tempat sampah tersebut masih saja di temukan sampah-sampah yang tidak sesuai untuk masuk tempat sampah tersebut.

Masih banyak yang harus unnes perbaiki serta realisasikan untuk mencapai misi konservasi yang telah di bentuk sejak 2010 lalu. contohnya adalah masalah pengolahan sampah dan kebijakan nirkertas, UNNES masih harus menangani masalah ini guna berjalannya kampus konservasi yang benar-benar sesuai dengan aturan sebagai kampus konservasi. Selain itu tugas kita sebagai mahasiswa adalah juga menerapkan pada diri kita untuk menjalankan kebijakan kampus konservasi. Agar kampus UNNES nantinya bisa menjadi kampus hijau dan asri yang masih tetap mengedepankan TRI DARMA Perguruan Tinggi.

 

“Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.”