GURUKU

Posted by: wulan suci lstari in Uncategorized No Comments »

Guruku engkau pelita hidupku….

Selamat hari guru..

Untukmu kunyanyikan lagu ini….

 

Terpujilah wahai engkau ibu bapak guru
Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku
Semua baktimu akan kuukir di dalam hatiku
Sebagai prasasti terima kasihku
Tuk pengabdianmu

Engkau sebagai pelita dalam kegelapan
Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan
Engkau patriot pahlawan bangsa
Tanpa tanda jasa

 

Selamat hari guru 25 November 2015

NEGERIKU

Posted by: wulan suci lstari in Uncategorized No Comments »

Negeriku indonesia. tanah yang indah penuh dengan harapan masa depan yang dibanggakan dan dieluh eluhkan oleh banyak negara lain dibelahan dunia ini.namun kini.

“Yang muda sukanya tawuran. Yang pejabat memikirkan dirinya sendiri, lupa kalau dulu dipilih rakyat. Asyik dengan dirinya sendiri, memperkaya dirinya sendiri,” ujarnya dalam siaran pers, Sabtu (21/11).

Kegaduhan bahkan merambah hingga ke tingkat para elit politik. Saat ini Parpol saling berkelahi, anggota DPR juga lebih sering bertengkar membela kelompoknya bukan rakyat. Begitu pun organisasi kemasyarakatan.

“Sekarang memaki dan mencaci menjadi hal biasa. Sekarang juga menang-menangan. Jauh dari asas musyawarah mufakat,” jelasnya.

Padahal Indonesia memiliki Pancasila yang intinya adalah kasih sayang dan cinta kasih.  Ada semangat gotong royong, kekeluargaan, musyawarah mufakat, dan saling menghargai.

Hal ini menurut Ketua MPR Zulkifli Hasan mengatakan selama 18 tahun setelah reformasi, masyarakat Indonesia lupa akan jati dirinya. Ruh kebangsaan dinilai mulai memudar. Persaudaraan sebangsa dan se-Tanah Air pun mulai dilupakan.(REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA)

Aku sungguh tak ingin negeriku seperti ini. Ayo bersama bangkit untuk negeri tercinta.

Membangun sebuah hubungan pertemanan

Posted by: wulan suci lstari in Uncategorized No Comments »

Cara Memahami Orang Lain

“Semakin sering kita
berinteraksi dengan orang lain
dan semakin sering kita
berupaya memahami orang lain,
berarti semakin kita mendekati
pemahaman terhadap diri kita
sendiri”

“Orang yang memahami
orang lain berarti dia juga
memahami dirinya sendiri”

Beberapa keputusan untuk
bisa memahami orang lain :

  1. Memahami orang lain :
    mengenal lebih dekat dan
    mencoba memahami sifat, apa
    yang menjadi pikiran serta
    keinginan orang lain.
  2. Empati pribadi : ulurkan
    tangan kepada orang lain
    dengan tangan yang kuat, tetapi
    dengan hati yang lembut. Hal itu
    menunjukkan bahwa kita peduli
    dan perhatian kepada orang lain.
  3. Merespon dengan cara positip
    dan sikap positip terhadap
    orang lain : memperlakukan
    setiap orang yang dijumpai
    dengan senyum dan perhatian
    seolah-olah orang itu paling
    penting sedunia.

Sebagai makhluk sosial manusi pasti membutuhkan bantuan orang lain dalam setiap kegiatannya disengaja atau pun tidak disengaja. Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, juga karena pada diri manusia ada dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain, manusia juga tidak akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah manusia.
Tanpa bantuan manusia lainnya, manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak. Dengan bantuan orang lain, manusia bisa menggunakan tangan, bisa berkomunikasi atau bicara, dan bisa mengembangkan seluruh potensi kemanusiaannya. Maka ketika kita hidup jauh dari keluarga atau dari perantauan kita perlu membangun hubungan yang baik bersama teman. Karena teman kita akan menjadi keluarga kita saat keluarga yang kita punya tak ada disisi kita.

galangalfarisi22.blogspot.com/…/manusiasebagaimakhluksosial.html

CERMINAN DIRI

Posted by: wulan suci lstari in Uncategorized No Comments »

Muhasabah Diri

Kuliah hanya mendengarkan ceramah dan berlomba lomba mencari nilai terbaik. Lalu apa yang kita dapat kan dari kuliah kawan. Perjuangan orang tua agar kita dapat menikmati bangku kuliah sepertinya terasa sia sia . berangkat pagi dan pulang sore dari kampus hanya bergurau tidak mengerti apa yang sebenarnya kita cari. Predikat mahasiswa yang disandang terasa sudah cukup. Berdosakah kita Tuhan ??? telah bersikap tidak serius dalam menuntut ilmu, tentunya jauh dari keinginan orangtua.

Sebagai agent of change seharusnya kita bergerak satu langkah lebih dari seseorang yang tidak mendapat gelar mahasiswa. Bahkan kini istilah agent of change itu tidak lagi seharusnya disandang lagi namun telah berubah menjadi directur of change yang memimpin dan menjadi pemikir perubahan tersebut.

Mungkin ini terasa tabu kenyataan yang ada dikelas. Saya sendiri merasa sangat bodoh ketika datang kekelas duduk dan mendengarkan apa yang disampaikan oleh dosen tanpa tahu apa yang disampaikan. Seakan kader yang akan menjadi directur of change itu mengalami kemunduran. Lihat saja apa yang saya dan meraka cari hanya nilai dari pertanyaan yang kami ajukan. Sedih dan merasa bersalah yang saya rasakan. Nampaknya mimpi ini belum berakhir.Dulu saat masa masa orde baru kita mahasiswalah yang menjadi penggerak, sebagai proklamator keadilan. Mengkritisi segala kebijakan pemerintah yang menyimpang dan tak segan menggulingkan kekuasaannya para elit elit pemerintah.

Tapi itu dulu ketika kita dapat merasakan penderitaan yang sebenarnya. Ketika makanan yang ada dimeja tak ada. Sembako dan bahan pokok yang harganya tersa mencekik. Yang dulu ingin mengeluarkn kata kata seruan keadilan terasa sulit dan menakutkkan karna para petrus yang siap mengeksekusi tanpa permisi. Saat itu jiwa kita sebagai mahasiswa menggelora.Kini semua berbeda sekarang kita mudah mendapatkan apa yang kita butuhkan. Lauk dan nasi siap diatas meja. Pendapat secara bebas disuarakan. Bahan bahan pokok yang naik terasa lewat begitu saja. Tapi justru kesenjangan dan kemiskinan sekarang begitu lebih terasa. Uang yang kita punya hanya mengalir begitu saja.

Faktor ini mungkin yang mengakibatkan saya dan anda merasa tak terjadi apa apa. Kuliah terasa ringan tanpa beban, ceramah dan ceramah dosen yang lewat saja tanpa adanya tempat saringan untuk menampungnya. Peperangan yang sebenarnya sedang terjadi mengancam bumi pertiwi. Saatt ini perang itu lebih tersusun rapi menggeroggoti lini negeri. Inilah yang dikhawatirkan oleh sang proklamator bangsa mengenai pesan beliau, bahwasanya perjuangan bung karno lebih mudah karena mengusir penjajah, perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.

Saya sendiri merasa sangat bodoh jika hanya berdiam diri. Duduk menanti selesainya hari. Menunggu waktu ceramah dosen usai. Asa para pendiri negeri dan saudara kita yang rela berkorban mati di tragedi 98, pupus begitu saja.Teringat sebuah pesan dari walikota muda yang telah membuktikan dedikasinya untuk bangsa. Ia tak banyak bicara tapi membuktikannya lewat kata menggugah jiwa. Katanya “Hidup hanya sekali jangan menua tanpa karya dan inspirasi”.

Saya anda kita mari belajar bersama mengapai asa para pendiri bangsa.

rumah ilmu untuk universitas konservasi bereputasi #2

 

Konservasi sebagai semboyan kampus sangat penting untuk selalu diperdayakan dan di upayakan agar dapat terwujud. Mahasiswa sebagai subjek kampus sangat penting untuk memiliki bekal ilmu. Tanpa ilmu konservasi ini sulit untuk diwujudkan . karakter yang telah disusun apik perlu dijalankan agar konservasi berjalan dan sesuai yang diharapkan. Nilai karakter tersebut adalah:

  1. Nilai Inspiratif
  2. Nilai Humanis
  3. Nilai Peduli
  4. Nilai Inovatif
  5. Nilai Sportif
  6. Nilai Kreatif
  7. Nilai Kejujuran
  8. Nilai keadilan

Nilai- nilai yang dibuat secara apik ini membuktikan bahwa ilmu sangat beperan dan memberikan sumbangsih yang besar untuk mewujudkan universitas konservasi bereputasi. Maka dapat ditarik kesimpulan universitas tercinta inilah yaitu UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG sebagai rumah ilmu kita untuk menimba ilmu, wawsan dan pengetahuan untuk mewujudkan konservasi bereputasi. Semoga hal ini tidak hanya menjadi wacana belaka yang hanya sesaat lewat didepan mata.

Salam KONSERVASI !
“Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.”

 

keluarga tercinta

Posted by: wulan suci lstari in Uncategorized No Comments »
Membangun kebersamaan bersama keluarga sangat penting untuk kita. maka luangkanlah waktu untuk berkunjung keluarga walau hanya sesaat.

Membangun kebersamaan bersama keluarga sangat penting untuk kita. maka luangkanlah waktu untuk berkunjung keluarga walau hanya sesaat.

ketika kita merasa sendiri tak ada tempat menepi, hampa terasa, kesana kesini, kekanan kekiri bingung entah mau kemana. merasa sepi ini berlindung dan mencari tempat untuk enghangatkan diri maka keluarga adalah tempat yang pasti akan menampungmu menerimamu tanpa ada kata tidak. siap mendengar keluh kesahmu. kluarga selalu hadir untukmu. ingat selalu ayah yang tak selalu mengantarkan lagu tidur, tapi nasehatnya tentang hidup selalu menyertaimu seprti musik indah dalam setiap langkamu. walu kita hanya datang dan pergi namun keluarga akan selalu menanti. iringi doa yang tak akan pernah henti demi kesuksesan kita kelak nanti.

Big world is family… love <3 😀

UNNES KONSERVASI

Posted by: wulan suci lstari in Uncategorized No Comments »

MEMBANGUN RUMAH ILMU UNTUK MEWUJUDKAN UNIVERSITAS KONSERVASI BEREPUTASI #1

Ilmu adalah bekal yang sangat penting bagi setiap manusia. Dengan mempunyai ilmu seseorang akan memiliki kedudukan yang lebih tinggi diatas orang lain. Dalam kitab suci Al Qu’an pun dijelaskan bahwa Allah SWT menyuruh hambanya untuk berilmu dalam sabdnya AL Alaq ayat 1 dan 3 yang artinya “ bacalah dengan menyebut nama tuhanmu yang menciptakan” “ bacalah, dan tuhanmulah yang maha mulia”. Bacalah adalah perintah Allah SWT kepada hambanya untuk berilmu. Orang yang berilmu akan diangkat derajatnya melebihi orang lain yang tidak berilmu.

Rumah ilmu memiliki arti yang sangat mendalam. Rumah yang artinya tempat berlindung, berteduh, tempat tujuan utama yang selalu didambakan oleh setiap orang yang berada diperantauan. Memiliki arti yang sangat besar bagi setiap orang. Maka rumah ilmu dapat tafsirkan sebagai tempat yang penuh dengan ilmu yang nyaman layaknya rumah kita sendiri. Universitas Negeri Semarang sebagai universitas yang menyatakan diri sebagai Universitas Konservasi yang memiliki arti konservasi adalah upaya melindungi dan melestarikan nilai budaya dan perilaku manusia dalam berinteraksi dengan lingkungan. Perlu menumbuhkan kader- kader muda yang berilmu tinggi. Kader konservasi sebagai penggerak perubahan diEra saat ini perlu memiliki bekal dan wawasan yang tinggi, yang dapat diberdayakan dalam segala hal pemikir pekerja penggerak yang senantiasa tangguh menapaki perubahan.

Rumah rumah sederhana perlu dibangun walau dengan pondasi sederhana berupa buku sebagai pondasinya, pena sebagai tiang tiang penyangganya dan ilmu itu sendiri sebagai atapnya yang teduh. Rumah ini akan berdiri kokoh ketika penghuni yang ada didalamnya senantiasa merawat dan menjaganya. Rumah itu tidak akan terasa sepi dan menyeramkan ketika sang tuan rumah selalu mengisinya dengan keceriaan dan lantunan lantunan ayat ayat suci. Dan yang paling penting rumah itu akan terasa nyaman ketika penghuni yang ada didalmnya selalu menjaga keharmonisan.

Walaupun ketika kita bemimpi itu terasa indah yang mengingatkan kita sebuah pesan sang proklamator “bermimpilah setinggi langit jika engkau jatuh engkau akan jatuh diantara bintang bintang”. Kata kata ini indah ini akan terasa lebih bermakna ketika diterapkan dalam dunia nyata. Rumah ilmu ini sebagi wujud membangun dan mempersiapkan kader – kader muda. Maka dalam hal ini ilmu sangat dibutuhkan dan menjadi pondasi awal yang harus dibangun dalam setiap diri mahasiswa sebagai jembatan menuju peradaban untuk universitas konservasi bereputasi.

 

Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universutas Negeri Semarang. Tulisan adalh karya sendiri dan bukan jiplakan.

UNIVERSITAS KONSERVASI BEREPUTASI

Posted by: wulan suci lstari in Uncategorized 1 Comment »

membangun rumah ilmu untuk mewujudkan universitas konservasi bereputasi#2

 

Konservasi sebagai semboyan kampus sangat penting untuk selalu diperdayakan dan di upayakan agar dapat terwujud. Mahasiswa sebagai subjek kampus sangat penting untuk memiliki bekal ilmu. Tanpa ilmu konservasi ini sulit untuk diwujudkan . karakter yang telah disusun apik perlu dijalankan agar konservasi berjalan dan sesuai yang diharapkan. Nilai karakter tersebut adalah:

  1. Nilai Inspiratif
  2. Nilai Humanis
  3. Nilai Peduli
  4. Nilai Inovatif
  5. Nilai Sportif
  6. Nilai Kreatif
  7. Nilai Kejujuran
  8. Nilai keadilan

Nilai- nilai yang dibuat secara apik ini membuktikan bahwa ilmu sangat beperan dan memberikan sumbangsih yang besar untuk mewujudkan universitas konservasi bereputasi. Maka dapat ditarik kesimpulan universitas tercinta inilah yaitu UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG sebagai rumah ilmu kita untuk menimba ilmu, wawsan dan pengetahuan untuk mewujudkan konservasi bereputasi. Semoga hal ini tidak hanya menjadi wacana belaka yang hanya sesaat lewat didepan mata.

Salam KONSERVASI !
“Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.”

 

 


Skip to toolbar