Suara Konservasi : Taman Kota

Posted by: Yahya Pratama in Uncategorized No Comments »

taman-kalimantan

TAMAN KOTA – Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki wilayah hutan yang sangat luas. Faktanya Indonesia menjadi sorotan dunia dalam menghadapi isu global warming dewasa ini. Walaupun persentase jumlah daratan lebih kecil dibanding lautan, faktanya sebagian daratan di Indonesia masih didominasi oleh kawasan hutan. Namun, kondisi geografis ini tidak membuat Indonesia terbebas dari berbagai ancaman masalah lingkungan. Kondisi pembangunan yang tidak merata membuat sebagian penduduk berada dalam ancaman masalah lingkungan, salah satunya polusi udara. Idealnya sebuah kota memiliki ruang terbuka untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam melakukan segala aktivitasnya sekaligus mengendalikan kenyamanan iklim dan keserasian estetika kota. Namun, dewasa ini, ruang terbuka semakin menghilang keberadaanya karena terdesak oleh pembangunan gedung-gedung bangunan yang dapat mengganggu proses infiltrasi air ke dalam tanah. Berdasarkan kondisi tersebut wilayah Indonesia membutuhkan lebih banyak Ruang Terbuka Hijau (RTH) atau yang biasa disebut taman kota. Apa itu taman kota? Taman Kota adalah taman yang berada di lingkungan perkotaan dalam skala yang luas dan dapat mengantisipasi dampak-dampak yang dittimbulkan oleh perkembangan kota dan dapat dinikmati oleh seluruh warga kota. Lalu apa saja funsi taman kota itu sendiri? Fungsi itu antara lain :

1. Fungsi Ekologi Taman kota secara tidak langsung berperan sebagai penjaga kualitas lingkungan kota. Pepohonan yang berada disekitar wilayah tersebut dapat menjaga keseimbangan ekologis, dengan menjaga keanekaragaman hayati,  berperan sebagai filter udara kota dari berbagai gas pencemar serta sebagai pengaturiklim mikro

2. Fungsi Hidrologis Taman Kota diharapkan dapat membantu fungsi hidrologi tanah dalam menyerap air dan mereduksi potensi banjir. Pepohonan melalui perakarannya mampu meresapkan air ke dalam tanah sehingga pasokan air dalam tanah semakin meningkat. Hal itu juga dapat meningkatkan pasokan air bersih yang aman dikonsumsi masyarakat.

3. Fungsi Estetika Disadari atau tidak taman kota dapat membuat citra dari suatu kota. Taman kota menjadi penting karena dapat berperan sebagai sarana pengembang budaya kota., pendidikan dan menjadi pusat-pusat kegiatan masyarakat. Pola taman kota yang biasanya ditanami aneka bunga warna-warni dapat membantu menghilangkan penat dan menjadikan sumber inspirasi bagi pengunjungnya. Dari uraian tersebut dapat dilihat taman kota dapat memberi berbagai manfaat bagi kehidupan masyarakat. Selanjutnya pekerjaan rumah yang tersisa untuk kita ialah bagaimana cara membangun taman kota yang terstruktur dan tertata dengan baik. Melalui taman kota mari kita sama-sama jaga dan lestarikan lingkungan sekitar kita.

#Taman Kota…..perkuat paru-paru dunia…..selamatkan alam kita… 🙂
Sumber : https://www.kompasiana.com

Suara Konservasi : Car Free Day

Posted by: Yahya Pratama in Uncategorized No Comments »

Simpang-LIma-1160x544

CAR FREE DAY – Setiap hari Minggu di area Simpang Lima (sebagian Jalan Pahlawan dan Pandanaran) diadakan Car Free Day. Mulai Pukul 06.00 sampai sekitar pukul 09.00 area ini bebas dari lalu lalang kendaraan bermotor.

Mungkin sangat menyenangkan berjalan pagi bersama keluarga pada saat berlangsungnya car free day. Selain udara yang lebih bersih, pertimbangan lainnya, sebagai pejalan kaki saya merasa lebih aman dan nyaman, apalagi kalau membawa balita yang suka berlarian ke sana kemari.

Bukan hanya ramai dengan pejalan kaki, banyak juga warga yang sengaja datang membawa sepeda, bermain otopet, dan bermain sepatu roda. Beberapa perusahaan, lembaga atau instansi sering juga mengadakan event di lokasi ini pada minggu pagi. Seperti acara jalan santai, senam bersama, atau demo memasak.

Jika datang membawa kendaraan bermotor, Anda dapat memarkir kendaraan di area taman KB JalanTri Lomba Juang, samping kantor pos di Jalan Erlangga, atau di pingir Jalan Pandanaran sebelum masuk kawasan Car Free Day.

Ingin mengitari bundaran simpang lima tapi lelah berjalan? Sewa saja becak hias. Biasanya dikemudikan oleh si pemilik becak. Tapi jika anggota keluarga Anda cukup banyak, dikendarai sendiri juga boleh, supaya cukup kursinya, sehingga tidak perlu menyewa dua becak. Oya becak hias ini kalau malam keliatan lebih cantik lho, karena lampu-lampu yang dipasang dipinggiran becak akan dinyalakan, sehingga bentuk hiasan becaknya akan terlihat jelas. Ada yang berbentuk angsa, doraemon, gajah, dan aneka bentuk lainnya.

 

Selain becak hias, disewakan juga beragam mainan untuk anak, seperti mobil mini yang bisa dikendarai sendiri oleh sang anak. Untuk anak yang masih terlalu kecil, yang belum bisa mengendari mobil-mobilan sendiri, ada remote control yang bisa digunakan orang tua untuk membantu mengendalikan mobil si anak, maju, mundur maupun berbelok.

Datang ke simpang lima saat car free day bisa jadi ajang window shopping juga. Karena memang cukup banyak orang yang berjualan di sini mulai dari makanan, minuman, mainan, buku, dan pakaian. Tapi lebih sering jadi shopping beneran sih, apalagi kalau bawa anak-anak, hehe.

Perut lapar setelah puas berjalan-jalan di area simpang lima? Sebelum pulang, sarapan dulu di pujaseranya. Ada beberapa pilihan makanan yang ditawarkan, seperti bubur ayam, gudeg, dan lontong opor.

Nah, selain kegiatan ini yang sangat ramah lingkungan, tetapi car free day juga sangat menyenangkan dan memperoleh kesenangan tersendiri.

#Car Free Day…..Alam Tenang…Hidup pun ikut menyenangkan:)

 

Sumber : Hellosemarang.com

Suara Konservasi : IPAL

Posted by: Yahya Pratama in Uncategorized No Comments »

ipal1

IPAL – Instalasi pengolahan air limbah (IPAL) (wastewater treatment plant, WWTP), adalah sebuah struktur yang dirancang untuk membuang limbah biologis dan kimiawi dari air sehingga memungkinkan air tersebut untuk digunakan pada aktivitas yang lain. Fungsi dari IPAL mencakup:

  • Pengolahan air limbah pertanian, untuk membuang kotoran hewan, residu pestisida, dan sebagainya dari lingkungan pertanian.
  • Pengolahan air limbah perkotaan, untuk membuanglimbah manusia dan limbah rumah tangga lainnya.
  • Pengolahan air limbah industri, untuk mengolah limbah cair dari aktivitas manufaktur sebuah industri dan komersial, termasuk juga aktivitas pertambangan.

Meski demikian, dapat juga didesain sebuah fasilitas pengolahan tunggal yang mampu melakukan beragam fungsi.Beberapa metode seperti biodegradasi diketahui tidak mampu menangani air limbah secara efektif, terutama yang mengandung bahan kimia berbahaya.

Untuk itu sangat perlu adanya IPAL dalama industri di suatu pabrik.

#Dengan IPAL, mari kita mulai mencegah banyak penyakit yang dapat merusak alam ini…. 🙂

 

Sumber : https://id.wikipedia.org

Suara Konservasi : Reboisasi

Posted by: Yahya Pratama in Uncategorized No Comments »

reboisasi

REBOISASI – Reboisasi adalah penanaman kembali hutan yang telah gundul atau tandus, tidakan reboisasi ini untuk menanami hutan yang gundul akibat di tebang atau akibat bencana alam. Tujuan dari reboisasi ini yaitu untuk meningkatkan kualitas hidup makhluk hidup khususnya manusia melalui kualitas peningkatan sumber daya alam. Dengan kembalinya fungsi hutan maka dapat menghindarkan lingkungan hidup dari polusi udara, kembalinya ekosistem dan dengan reboisasi dapat menanggulagi global warming.

Reboisasi hanya dilakukan di hutan atau lahan yang kosong atau gundul, tentunya hutan yang dimaksud adalah hutan yang telah ditentukan oleh peraturan. Dengan demikian, membuat hutan yang baru pada area bekas tebang habis, bekas tebang pilih, lahan gundul ataupun pada lahan kosong lainnya yang terdapat di dalam kawasan hutan itu termasuk kedalam reboisasi.

Reboisasi sangat erat hubungannya dengan kata penghijauan, dengan menggalakkan penghijauan maka lingkungan sekitar tempat tinggal akan terasa lebih sejuk, ketersediaan air tanah akan terjamin dan dapat meningkatnya kesuburan tanah. selain itu reboisasi juga dapat menurunkan pemanasan global atau global warming.

Reboisasi itu sangat bermanfaat untuk kelangsungan alam kita ini.

Dengan melakukan reboisasi kita dapat memperoleh banyak manfaat, diantaranya seperti di bawah ini:

1. Untuk melestarikan SDA (Sumber Daya Alam)

Unsur dari tata lingkungan biofisik yang nyata serta yang berpotensi untuk memenuhi kebutuhan manusia, dengan maksud untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Maka tindakan eksploitasi harus harus disertai dengan peraturan-peraturan pemanfaatan dan pelestarian dari (Sumber Daya Alam).

2. Untuk menguragi pencemaran lingkungan

Pencemaran lingkungan hidup, khususnya pencemaran udara akibat dari polusi asap kendaraan bermotor dan industri harus menjadi perhatian yang serius saat ini, dengan meningkatnya pengguna kendaraan bermotor dan kegiatan industri seperti pabrik-pabrik dan pertambangan telah banyak mengganggu ekosistem hidup, oleh sebab itu kita harus melakukan kegiatan reboisasi atau lebih dikenal dengan kegiatan go green. Dengan melakukan rebisasi kita dapat mencegah ataupun menanggulagi global warming.

3. Untuk melestarikan hutan dan mencegah adanya bencana banjir, longsor dan bencana alam lainnya.

4. Untuk meningkatkan SDA (Sumber Daya Alam) dan melestarikannya, dan masih banyak lagi manfaat lainnya.

#Semangat untuk melestarikan alam…..kita bertindak…alam selamat 🙂

 

 

Sumber : https://www.pengertianku.net

250px-OilSheenFromValdezSpill

Pencemaran Laut – Biasanya penyebab pencemaran laut adalah minyak. Tumpahan minyak di laut berasal dari kecelakaan Kapal Tanker.  Contohnya tumpahan minyak terbesar yang terjadi pada tahun 2006 di lepas pantai Libanon. Selain itu, terjadi kecelakaan Prestige pada tahun 2002 di lepas pantai Spanyol. Bencana alam seperti badai atau banjir juga dapat menyebabkan tumpahan minyak. Sebagai contoh pada tahun 2007, banjir di Kansas menyebabkan lebih dari 40.000 galon minyak mentah dari kilang tumpah ke perairan itu.

Dari pencemaran laut oleh minyak sangat banyak efeknya. diantaranya adalah :

  1. Rusaknya estetika pantai akibat bau dari material minyak. Residu berwarna gelap yang terdampar di pantai akan menutupi batuan, pasir, tumbuhan dan hewan. Gumpalan tar yang terbentuk dalam proses pelapukan minyak akan hanyut dan terdampar di pantai.
  2. Kerusakan biologis, bisa merupakan efek letal dan efek subletal. Efek letal yaitu reaksi yang terjadi saat zat-zat fisika dan kimia mengganggu proses sel ataupun subsel pada makhluk hidup hingga kemungkinan terjadinya kematian. Efek subletal yaitu mepengaruhi kerusakan fisiologis dan perilaku namun tidak mengakibatkan kematian secara langsung. Terumbu  karang akan mengalami efek letal dan subletal dimana pemulihannya memakan waktu lama dikarenakan kompleksitas dari komunitasnya.
  3. Pertumbuhan fitoplankton laut akan terhambat akibat keberadaan senyawa beracun dalam komponen minyak bumi, juga senyawa beracun yang terbentuk dari proses biodegradasi. Jika jumlah pitoplankton menurun, maka populasi ikan, udang, dan kerang juga akan menurun. Padahal hewan-hewan tersebut dibutuhkan manusia karena memiliki nilai ekonomi dan kandungan protein yang tinggi.
  4. Penurunan populasi alga dan protozoa akibat kontak dengan racun slick (lapisan minyak di permukaan air). Selain itu, terjadi kematian burung-burung laut. Hal ini dikarenakan slick membuat permukaan laut lebih tenang dan menarik burung untuk hinggap di atasnya ataupun menyelam mencari makanan. Saat kontak dengan minyak, terjadi peresapan minyak ke dalam bulu dan merusak sistem kekedapan air dan isolasi, sehingga burung akan kedinginan yang pada akhirnya mati.

Dengan melihat dampaknya itu akan sangat membuat alam ini rusak terutama di wilayah lautan. Untuk itu perlu adanya kehati-hatian dan penjagaan secara ketat agar tidak terjadi pencemaran laut.

#Minyak bukan sahabat air…..maka dari itu…..jauhkanlah 🙂

 

 

Sumber : Wikipedia.org

2013050967

Padang – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang, Sumatera Barat, menyatakan bahwa kegiatan tambang dan pembalakan liar telah menjadi ancaman bagi kelestarian alam yang dapat menimbulkan bencana di daerah itu.

Ancaman terhadap bencana alam di daerah ini akibat pembalakan liar dan “ilegal mining” semakin nyata, sehingga perlu disikapi dengan serius, dan itu butuh kesadaran semua pihak.
Kita melihat dengan kondisi yang ada saat ini, terutama di kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS), maupun perbukitan, ancaman bencana alam yang dapat terjadi di Kota Padang jelas terlihat.
Salah satu ancamannya adalah dari air bah yang dapat terus terjadi jika kegiatan-kegiatan yang merusak lingkungan terus dilakukan, tidak hanya yang berasal dari daerah ini, namun juga daerah lainnya disekitar Sumatera Barat.

Kegiatan penambangan ilegal yang masih terus terjadi di daerah Solok, karena aliran sungainya juga bermuara ke daerah-daerah Kota Padang, dapat mengakibatkan air bah di aliran sungai Batang Kuranji. Sungai Batang Kuranji merupakan sungai yang membelah Kota Padang yang berhulu di sekitar Bukit Barisan dan bermuara di Samudera Hindia.

Tingginya curah hujan serta faktor manusia yang menyebabkan perubahan karakteristik terutama pada daerah hulu menjadikan air dari aliran Batang Kuranji ini pada musim hujan sering meluap, dan menyebabkan banjir pada kawasan sekitarnya, dimana aliran sungai tersbebut juga melintasi tiga kecamatan di kota Padang.

Ancaman bencana alam yang dapat memakan korban jiwa, akibat pembalakn liar dan ilegal mining tersbebut dijelaskan BPBD, terkait adanya peristiwa hanyutnya enam Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) Universitas Andalas (Unand) di aliran sungai tersebut, sejak Sabtu sore, lima di antaranya telah ditemukan, dalam keadaan meninggal dunia, dan pencarian terus dilanjutkan pada Minggu untuk mencari satu orang lainnya.

Selain itu, sebelumnya, pada Juli dan September 2012, di kawasan Batu Busuk, ecamatan Pauh, Kota padang, yang dekat dengan alirasn Sungai tersebut, juga telah terjadi bencana alam banjir dan longsor, hingga mengakibatkan kerugian materil dan korban jiwa.

Melihat kondisi yang terjadi ini, kesadaran akan bahaya yang dapat ditimbulkan tersebut perlu untuk ditingkatkan, meksi kita telah melakukan langkah-langkah antisipasi, seperti membangun pemantau tinggi air, membuat batu grip, jembatan, dan sebagainya, namun antisipasi lebih awal dari hulu juga perlu dilakukan.

#STOP Pembalakan liar…..Save Alam Kita

 

Sumber : ANTARANEWS.COM

Dalam terciptanya sebuah Universitas konservasi bereputasi perlu adanya berbagai dasar yang digunakan untuk menjalankan berbagai kegiatan konservasi. Dalam hal ini ada yang namanya pilar konservasi yang berjumlah tujuh, yaitu konservasi keanekaragaman hayati, arsitektur hijau dan sistem transportasi internal, pengelolaan limbah, kebijakan nirkertas, energi bersih, konservasi etika seni dan budaya, dan kaderisasi konservasi. Untuk penjabarannya mari kita lihat di bawah  ini :

  1. Pilar keanekaragaman hayati

Pilar keanekaragaman hayati meliputi perlindungan, pengawetan, dan pemanfaatan dan pengemembangan secara arif dan berkelanjutan terhadap lingkungan hidup, flora dan fauna di lingkungan Universitas dan sekitarnya untuk menjaga ekosistem.

 

  1. Pilar arsitektur hijau dan sistem transportasi internal

Pilar ini bertujuan untuk mengembangkan dan mengelola bangunan dan lingkungan yang mendukung visi konservasi, serta mewujudkan sistem transportasi internal yang efektif, efisien, dan ramah lingkungan.

 

  1. Pilar pengelolaan limbah

Pilar pengelolaan limbah bertujuan untuk melakukan pengurangan, pengelolaan, pengawasan terhadap produksi sampah dan limbah, dan perbaikan terhadap lingkungan di sekitar Universitas untuk mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat.

 

  1. Pilar kebijakan nirkertas

Pilar kebijakan nirkertas bertujuan untuk menerapkan administrasi dan ketatausahaan berwawasan konservasi secara efisien. Kebijakan ini diterapkan melalui optimalisasi sistem berbasis teknologi informasi efisien penggunaan kertas, pemanfaatan kertas daur ulang, dan penggunaan kertas ramah lingkungan.

 

  1. Pilar energi bersih

Pilar energi bersih bertujuan untuk melakukan penghematan melalui serangkaian kebijakan dan tindakan dalam pemanfaatan energi secara bijak, serta pengembangan energi terbarukan yang ramah lingkungan.

 

  1. Pilar konservasi etika, seni, dan budaya

Pilar konservasi etika, seni, dan budaya yang bertujuan untuk menjaga, melestarikan dan mengembangkan etika, seni, dan budaya local untuk menguatkan jati diri bangsa.

 

  1. Pilar kaderisasi konservasi

Pilar ini bertujuan menanamkan nilai-nilai konservasi secara berkelanjutan. Kegiatannya meliputi sosialisasi, pelatihan, pendidikan, dan pelaksanaan kegiatan kepada warga sekitar Universitas.

 

Itulah ketujuh pilar konservasi yang harus dilaksanakan demi terwujudnya Universitas Konservasi bereputasi.

 

 

#2 This article be made to follow Bidikmisi Blog Award at Semarang State University.

Tulisan ini karya sendiri dan bukan jiplakan.

Pada dasarnya konservasi adalah upaya pelestarian lingkungan dengan tetap memperhatikan manfaat yang dapat diperoleh dari lingkungan. Maka dari itu di zaman globalisasi ini yang seakan meninggalkan sebuah dasar untuk tetap mempertahankan alam ini. Untuk itu perlu adanya sebuah terobosan baru untuk mempertahankan alam ini. Salah satunya dengan mengetahui apa saja hal yang harus dilakukan untuk mempertahankan alam yaitu melalui pendidikan konservasi. Dalam hal ini instansi maupun perguruan tinggi harus ikut andil dalam terobosan baru yang tercanangkan.

Perguruan tinggi sebagai sebuah tempat pendidikan, perlu adanya sebuah pengenalan bahkan penerapan tentang pendidikan konservasi. Setelah adanya pengenalan tentang pendidikan konservasi, mulailah ke tahap berikutnya yaitu penerapan dan pelaksanaan yang berkaitan dengan konservasi.

Tidak hanya itu, untuk tercapainya universitas konservasi bereputasi masih perlu berbagai tindakan yang harus diterapkan. Tidak hanya mencanangkan dan melaksanakan secara langsung, tetapi dalam hal ini perlu adanya perbaikan dari dalam dan dari akarnya. Untuk terwujudnya sebuah Universitas konservasi bereputasi, perlu pembenahan sikap dari individu-individu yang berada di dalamnya. Percuma kalau pelaksanaan proyek seperti ini tanpa ada kontribusi lebih dari individu-individu yang ada di dalamnya. Untuk itu perlu perbaikan dan penataan sikap guna terdorongnya sebuah usaha yang dicita-citakan bersama.

Selain itu penerapan sebuah kebijkan – kebijakan yang akan membuat kuatnya sebuah rencana, sangat berguna untuk menunjang terciptanya Universitas konservasi bereputasi. Dengan kebijakan yang akan memperkuat sebuah tatanan ilmu yang berkaitan dengan konservasi, maka itulah usaha yang cukup membuat semua memadukan tekat untuk menuju Universitas konservasi bereputasi.

Yang selanjutnya tidak perlu di bahas pasti sudah tahu. Yang selanjutnya adalah pelaksanaan sebuah kebijakan berdasarkan sikap yang telah di pelajari secara terdalam. Sebuah proyek akan berhasil jika terdapat individu-individu yang saling berpartisipasi dan perlu juga adanya sebuah kebijakan yang akan memperkuat sebuah gagasan.

Inilah sebuah tatanan sikap dan ilmu yang akan menciptakan sebuah Universitas konservasi bereputasi. Dengan banyaknya Universitas yang mencanangkan sebuah gagasan konservasi, maka ada peluang untuk alam kita ini terselamatkan.

 

#1 This article be made to follow Bidikmisi Blog Award at Semarang State University

Tulisan ini karya sendiri dan bukan jiplakan.


Skip to toolbar