Antara Hijaber dan Jilbaber #1

siluet-akhwat-muslimah-kerudung-langit-biru10932082_740376149410630_1639444865_n

“Kok pakaiannya gitu?”

“Biasa. Namanya juga hijaber.”

“Kalau yang itu?”

“Yang itu jilbaber.”

“Apa sih bedanya?”

Obrolan seperti ini pasti cukup sering mampir ke telinga-telinga kalian. Sebenarnya, apa sih hijaber itu? Dan apa bedanya dengan istilah jilbaber yang sudah muncul sebelumnya? Ikuti ulasan berikut, yuk!

Istilah hijaber mulai sering terdengar semenjak tahun 2010 dan dipopulerkan oleh—tentu saja—para remaja. Sebenarnya kata hijab itu sendiri bermakna penutup. Kalau dikonotasikan dengan manusia, hijab berarti pakaian penutup aurat. Kalau untuk wanita, hijab bisa diartikan sebagai pakaian yang menutup seluruh tubuh wanita kecuali muka dan telapak tangan (busana muslimah), tentu saja dengan berbagai tambahan kriteria lainnya. Itu kalau secara kata. Tapi secara realita, istilah hijaber lebih identik dengan busana muslimah yang fashion abis. Kalau secara kasatmata, hijaber bisa diidentifikasi dengan penggunaan kerudung yang ‘agak’ belibet serta gaya pakaian dan dandanan yang ‘waw’ banget. Sampai terkadang ada juga yang jadi nggak sesuai lagi sama aturan Islam.

Sedangkan istilah jilbaber sudah muncul pada tahun 1980-an. Kata jilbab itu sendiri lebih mengacu pada pakaian yang menutup aurat wanita. Ada yang berpendapat bahwa jilbab adalah pakaian yang menutup aurat seorang wanita dari ujung kepala hingga bawah dada seperti yang tertera pada QS An-Nur (24) ayat 31. Ada pula yang berpendapat bahwa jilbab itu adalah pakaian yang menutup aurat wanita dari leher hingga bawah kaki seperti yang tertera pada QS Al Ahzab(33) ayat 59. Para jilbaber biasanya lebih cenderung sederhana dalam berpakaian dan tidak terlalu terpengaruh fashion. Rata-rata, pakaian jilbaber ini sesuai dengan aturan-aturan Islam.

Karena ada dua istilah seperti itu, sering juga terjadi kontroversi di kalangan masyarakat. Ada yang berpendapat jilbaber itu kuno dan hijaber itu modern. Ada juga yang bilang hijaber itu nggak bener dan yang bener itu jilbaber. Nggak usah kita ambil pusing. Kita boleh kok pro sama hijaber atau pro sama jilbaber. Tapi ada syarat yang harus kita semua penuhi, yakni sesuai dengan aturan Islam yang sudah digariskan oleh Allah SWT. tentang bagaimana berpakaian yang menutup aurat dan juga islami bagi seorang wanita muslimah.

Sumber: wahdah.or.id
www.online-instagram.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: