Home > Uncategorized > Puisi : Ayah

Puisi : Ayah

November 19th, 2015

Ayah
Perawakan kekalahannya tidak biasa untukku
Seluruh waktu kami saat berjalan kaki
Bersama aku hanya dengan diam-diam melihat dari belakang
Air mata keluar
Aku hanya terus menangis
Karena aku membenci diriku sendiri untuk meninggalkan sampai sekarang tanpa memberitahu
Dia selalu tertawa seperti tidak ada yang terjadi
Dia selalu ber-akting kuat di depanku
Aku bahkan tidak berpikir tentang
Aku tidak ada ide
Aku hanya tidak tahu perawakan kekalahanmu
Aku tidak tahu, aku masih sangat muda
Dia pasti kesepian dari orang lain tetapi aku tidak bisa mendekat padanya
Sekarang aku tahu, ini sangat terlambat bukan?
Ada kata-kata yang aku benar-benar ingin katakan, aku mencintaimu selamanya
Ayahku
Setelah hanya melihat seperti itu untuk waktu lama
Aku berlari dan hanya memeluknya
Karena aku hanya ingin menangis
Aku hanya ingin menangis di pelukkannya
Karena rasa syukurmu begitu memihak salah satu
Aku tidak tahu waktu itu, aku masih sangat muda
Dia pasti kesepian dari orang lain tetapi aku tidak bisa mendekat padanya
Sekarang aku tahu, ini sangat terlambat bukan?
Ada kata-kata yang aku benar-benar ingin katakan, aku mencintaimu selamanya
Ayahku
Kau ber-akting seperti kau kuat setelah menghela napas panjang aku bisa melihatnya, air matamu yang tidak jatuh
Hati penuh bekas luka, itu pasti sakit bahkan tanpa air mata.
Aku seorang yang melukaimu, mengapa kau terus menyalahkan diri sendiri
Dan matamu memperlihatkan kau begitu lelah
Tapi kau menyembunyikannya, seperti pembohong
Dan sekarang aku akan memelukmu, kau dapat bersandar padaku
Dan matamu memperlihatkan kau begitu lelah
Tapi kau menyembunyikannya, seperti pembohong
Kau selamanya langit tinggiku
Tangan kasar dan kerutan di sekitar matamu
Bahkan postur tubuh kekalahanmu tidak asing bagiku
Aku harus melakukan itu aku pasti telah menyebabkan dia sakit
Karena aku merasa seperti postur punggung adalah beban yang aku tinggalkan
Bahkan berpikir aku tidak dapat melakukan apapun atau memberimu apapun
Ada kata-kata yang aku benar-benar ingin katakan, aku mencintaimu selamanya
Ayahku

Uncategorized

  1. No comments yet.
  1. No trackbacks yet.
You must be logged in to post a comment.
Skip to toolbar