PENYEBAB LAPORAN DAN TUGAS MENUMPUK…..?

images   j
Pada saat laporan dan tugas menumpuk, apa yang kita lakukan? Menangis, menjerit, marah-marah, emosi, tidak karuan perasaannya. Tapi sadarkah kita? Bahwa tugas menjadi menumpuk bukan hanya karena faktor dosen, tetapi juga disebabkan oleh diri kita sendiri. Mari kita ingat-ingat kembali..
Tugas dan laporan pertama muncul pada saat minggu pertama, dan pastinya tugas tersebut diberi waktu selama satu minggu, berbeda dengan pada saat kita dibangku sekolah, dalam seminggu hampir ada 3 mata pelajaran yang sama, sehingga perlu waktu cepat dalam pengerjaannya dan menggunakan sistem “SKS” atau yang lebih dikenal dengan Sistem Kebut Semalam. Namun, setelah menjadi seorang mahasiswa, mata kuliah yang diambil hanya ada 1 kali dalam seminggu. Meskipun begitu, tetap saja tugas-tugas tersebut, dan laporan pasti menumpuk. Hal ini disebabkan karena kita sudah terlalu terbiasa dengan kebiasaan dibangku sekolah yang selalu menggunakan sistem kebut semalam. Kebiasaan inilah yang memicu kita untuk tenang-tenang saja meskipun tugas menumpuk, padahal tugas tersebut belum tentu dalam waktu semalam dapat terselesaikan. Yang kedua adalah sifat malas kita yang mungkin bertambah. Secara tidak sadar, semakin dewasa kita, kita semakin malas dan menganggap mudah semua hal. Mungkin benar, dan hal lain yang memicu kita menjadi malas dalam mengerjakan tugas ataupun laporan adalah gadget dan masalah pribadi, hal tersebut yang mungkin menjadi penyebab terbesar kita malas dalam mengerjakan tugas, karena kita lebih sibuk dan mementingkan hal tersebut.
Namun begitu, terdapat efek positif bagi kita dalam mengerjakan laporan ataupun tugas dengan santai atau tenang. Karena kita tidak akan merasa terbebani maupun merasa stress dan jenuh akibat tugas tugas dan tugas yang menumpuk. Meskipun begitu, kita harus tetap ingat bahwa kita adalah mahasiswa, tugas merupakan makanan sehari-hari kita. Dan merupakan kewajiban yang harus kita laksanakan. Jika pada saat kuliah kita tanpa tugas, maka akan terasa seperti sayur tanpa garam.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: