Skip to content

Seputar Dunia Sosiologi dan Antropologi

Siti Zakiyatur Rofi'ah Blog's

Archive

Archive for November, 2015

PENDAHULUAN

Peran sosial yang ada di dalam masyarakat selalu melekat pada diri individu. Perlakuan yang selalu diulang-ulang selalu ada didalamnya. Dalam memahami gender, akan melekat sifat-sifat yang dikonstruksikan oleh masyarakat yang berbeda antara laki-laki dan perempuan. Ketika perempuan harus menjalankan perannya sesuai dengan konstruksi sosial masyarakat, maka tidak akan terjadi perubahan pada perempuan. Dikonstruksikan bahwa perempuan bekerja di ranah domestik saja. Perempuan yang di beri label harus cantik, ngalah, setia, sabar, keibuan, lemah lembut dan lain sebagainya. Sedangkan laki-laki harus tegas, kuat, berani dan tidak boleh nangis. Hal inilah yang kenyataan terjadi dalam masyarakat. continue reading…

Kebudayaan Jawa ada dua yang dari dahulu sampai sekarang masih ada dan dilestarikan yaitu Kraton Yogyakarta dan Kraton Surakarta, dimana antara keduanya identik dengan kehalusannya dan lemah gemulainya. Dibalik kehalusan dan lemah gemulainya tersebut , ternyata dahulu jawa adalah etnis yang keras. Perjanjian Giyanti yang membelah mataram menjadi dua yaitu Yogyakarta dan Surakarta. Setelah adanya Perjanjian Giyanti tanah jawa diwarnai dengan kekerasan yaitu Perang Diponegoro, lalu diikuti oleh suatu perubahan, semua ini berkat bantuan Belanda. Adanya pergeseran budaya yang dialami oleh kebudayaan jawa lah yang menjadikannya pribadi yang halus. Mereka melihat bahwa budaya kekerasan di Jawa hanyalah sebuah gagasan yang bersumber dari etika dan nilai jawa. Nilai dan etika jawa sangat berperan didalam memahami kekerasan. Ada 3 prinsip nilai dan etika jawa yang di kemukakan oleh Franz Magis Suseno ( 1993 ), yaitu hormat, rukun dan isin. continue reading…

PENDAHULUAN

Peran sosial yang ada di dalam masyarakat selalu melekat pada diri individu. Perlakuan yang selalu diulang-ulang selalu ada didalamnya. Dalam memahami gender, akan melekat sifat-sifat yang dikonstruksikan oleh masyarakat yang berbeda antara laki-laki dan perempuan. Ketika perempuan harus menjalankan perannya sesuai dengan konstruksi sosial masyarakat, maka tidak akan terjadi perubahan pada perempuan. Dikonstruksikan bahwa perempuan bekerja di ranah domestik saja. Perempuan yang di beri label harus cantik, ngalah, setia, sabar, keibuan, lemah lembut dan lain sebagainya. Sedangkan laki-laki harus tegas, kuat, berani dan tidak boleh nangis. Hal inilah yang kenyataan terjadi dalam masyarakat. continue reading…

Disini saya akan bercerita tentang kehidupan kos yang saya tempati saat ini. Saya ngekos di gang cokro, puri dewi sartika no. 12. Disana kosnya bagus, tetapi tidak nyaman. Banyak kejadian aneh yang kita alami disana. Setiap malam ada suara-suara aneh yang didenger oleh teman-teman setiap mulai pukul 24.00-03.00. karena mungkin gara-gara dulu tidak ditempati dan sebelah kos adalah rumah yang tidak ditempati. Menurut saya mungkin itu hanya halusinasi orang-orang yang mendengarkan suara-suara aneh. Tetapi yang mengalami hal itu pasti kamar atas pojok yaitu orang batak. Pasti setiap malam ada suara-suara yang sama dan masih banyak kejadian-kejadian aneh yang lain. continue reading…

Saya sampai di Jawa Timur tepatnya di Bromo sekitar pukul 01.00 dini hari, disitu turun di terminal sukapura, terus kemudian naik jeeb yang berisi 6 orang. Mata yang masih ngantuk,dan dingin menyelimuti tubuh, perjalanan pun dimulai, sampai diatas gunung, udara semakin dingin, pakaian tebal pun tidak terasa apa-apa disana. Sebelum saya ke desa Ngadas, saya pertama kali melihat munculnya matahari. Pemandangan yang sangat indah sekali dan banyak yang menyaksikannya. Kemudian saya beserta rombongan pergi ke lautan pasir, sepanjang perjalanan saya menikmatinya dan sangat terkagum-kagum sekali melihat keindahan alam semesta itu. Sungguh indah ciptaan Yang Maha Esa. Semua teman-temanku juga menikmati hal yang sama. Bercerita-cerita sama pak sopirnya juga. continue reading…

Legenda gunung bromo, suku tengger sudah banyak yang tahu tentang sejarahnya. Banyak yang membuat para wisatawan penasaran dengan gunung bromo. konon pada jaman dahulu kala ketika kerajaan majapahit mengalami serangan dari berbagai daerah penduduk pribumi kebingungan untuk mencari tempat tinggal hingga pada akhirnya mereka terpisah menjadi 2 bagian yan pertama menuju ke gunung Bromo dan yang kedua menuju Bali. Ke 2 tempat ini sampai sekarang mempunyai 2 kesamaan yaitu sama – sama menganut kepercayaan beragama Hindu. Disebut suku Tengger di kawasan Gunung Bromo. continue reading…

Di tempat yang sederhana dan kecil, yang bernama pasar krempyeng. Disitu terdapat penjual dan pembeli yang saling berinteraksi. Disana ada yang menjual nasi, jajan-jajan pasar, sayur mayur, dan baju-baju. Dengan harga yang sangat murah mereka tawarkan disitu. Bentuk dari pasarnya tidak se besar pasar-pasar yang lain dengan banyak penjual dan pembeli disitu. Bahkan penjualnya saja bisa dihitung saking kecilnya pasar itu. continue reading…

Skip to toolbar