Disini saya akan bercerita tentang kehidupan kos yang saya tempati saat ini. Saya ngekos di gang cokro, puri dewi sartika no. 12. Disana kosnya bagus, tetapi tidak nyaman. Banyak kejadian aneh yang kita alami disana. Setiap malam ada suara-suara aneh yang didenger oleh teman-teman setiap mulai pukul 24.00-03.00. karena mungkin gara-gara dulu tidak ditempati dan sebelah kos adalah rumah yang tidak ditempati. Menurut saya mungkin itu hanya halusinasi orang-orang yang mendengarkan suara-suara aneh. Tetapi yang mengalami hal itu pasti kamar atas pojok yaitu orang batak. Pasti setiap malam ada suara-suara yang sama dan masih banyak kejadian-kejadian aneh yang lain.
Selain itu, dikos saya juga ada dua suku bangsa yaitu suku jawa dan suku sunda. Malah mayoritas didominasi oleh orang medan. Suara yang keras, gaya bahasa yang tidak sesuai dengan kita yang bersuku jawa membuat hal itu suatu keanehan. Setiap pagi, terutama hari sabtu dan minggu pasti mereka musikan lagu-lagu yesus. Karena orang medan semuanya beragama nonislam. Seakan mereka itu tidak bisa menghormati agama lain yang ada di kos itu juga. Mereka juga tidak bisa bergaul dengan agama lain. Menganggap teman yang agama lain itu bukan levelnya dia.
Aneh sih memang, tetapi itulah kenyataannya. Kebanyakan juga orang ngapak yang ada dikosku, selain itu ada dua kubu juga disana, kita sendiri juga pengennya berbaur dengan mereka. Walaupun beda agama dan suku, tetapi kan kita manusia yang diciptakan sama. Kalaupun ketemu dan bertatap muka hanya senyum yang ada. Kita se kos, tetapi seperti orang yang tidak kenal sebelumnya. Dan sampai sekarang sudah menginjak beberapa bulan disitu, tetap saja seperti orang asing yang tidak saling kenal.
Saya sendiri bingung, apa yang melatar belakangi mereka melakukan itu. Melihat cara mereka berbicara, berinteraksi dengan temannya. Rasanya itu bukan kebiasaan kita. Baru tahu, kalau orang batak itu cara berinteraksi dengan orang seperti itu. Pertama-tama disitu pengen pindah saja ke kos yang lain. Tetapi orang tua tidak boleh. Eman-eman uang yang sudah dibayar ke penunggu kos harus hilang begitu saja.
Selain itu mereka juga orangnya tidak suka bersih- bersih. Lantai atas kosku seperti rumah yang tidak dibersihin selama satu bulan. Kotor sekali dan mereka acuh dengan itu. Selain rasa kekeluargaan yang ada di diri mereka kurang sekali, rasa peduli kepada sesama teman juga kurang. Itulah sekilas tentng kehidupan kos yang saya alami.