INDEPENDENT LEARNING DALAM SISTEM PMBELAJARAN PADA MAHASISWA
Salah satu karateristik kampus sebagai institusi akademik adalah aktivitas civitas akademik yang didalamnya terus-menerus menggali dan mengasah ilmu pengetahuannya dengan belajar. Belajar merupakan upaya yang dilakukan oleh civitas akademika baik dosen maupun mahasiswa untuk memperoleh ilmu dan pengetahuan agar menjadi tahu, mengerti dan memahami sesuatu dari yang sebelumnya tidak tahu, tidak mengerti dan tidak memahami. Di kampus, belajar dapat ditempuh dengan berbagai cara diantaranya dengan mengikuti perkuliahan, berdiskusi, meneliti, mengikuti forum ilmiah dan membaca buku. Cara-cara belajar itulah yang dinamakan independent learning. independent learning atau belajar bebas merupakan kegiatan belajar yang tujuan belajar maupun cara mencapai tujuan itu ditetapkan sendiri oleh pebelajar(Mudjiman, 2008). Belajar mandiri bukan berarti belajar sendiri, seringkali orang menyalah artikan belajar mandiri sebagai belajar sendiri. Belajar mandiri berarti belajar secara berinisiatif, dengan ataupun tanpa bantuan orang lain, dalam belajar.
Gejala mahasiswa yang malas untuk belajar dengan cara independent learning merupakan gejala umum yang menghinggapi kalangan mahasiswa saat ini. Aktivitas mahasiswa selama dikampus diluar jam perkuliahan bermacam-macam, khususnya pada waktu-waktu pergantian mata kuliah atau mata kuliah kosong,salahsatu kegiatan yang dilakukan mahasiwa adalah duduk di depan kelas sambil menunggu dosen atau duduk-duduk di gazebo sambil ngobrol dengan teman, tidak banyak mahasiwa yang memanfaatkan waktu luang untuk membaca buku,diskusi atau pegi keperpustakaan.
Pembelajaran dalam suatu definisi dipandang sebagai upaya mempengaruhi seseorang agar belajar. Hasil dari pembelajaran adalah orang tersebut akan belajar sesuatu yang mereka tidak akan pelajari tanpa adanya tindakan. Dalam mencapai tujuan pembelajaran diperlukan sebuah strategi pembelajaran. Strategi pembelajaran adalah cara dan seni untuk menggunakan semua sumber belajar dalam upaya membelajarkan seseorang. Sebuah strategi (model) pembelajaran efektif untuk sebuah kondisi tetapi belum tentu efektif untuk kondisi yang lain.Strategi belajar bersifat individual, artinya strategi belajar yang efektif bagi diri seseorang belum tentu efektif bagi orang lain. Untuk memperoleh strategi belajar efektif, seseorang perlu mengetahui serangkaian konsep yang akan membawanya menemukan strategi belajar yang paling efektif bagi dirinya. Sebuah model pembelajaran yang dianggap sesuai untuk mengakomodasi minat masing-masing mahasiswa adalah pembelajaran mandiri (independent learning).
Keefektifan independent learning sebagai sistem pembelajaran pada mahasiswa terletak pada bagaimana seorang mahasiswa mampu mengfokuskan dan membangkitkan semangat dalam meraih tujuan belajarnya, maka disinalah berbagai motivasi sangat diperlukan untuk membangkitkan semangat para mahasiswa dalam mengfokuskan belajarnya untuk menggapai cita cita yang di inginkan,karena mahasiswa sekarang sudah sedikit yang memanfaatkan waktunya untuk belajar,diskusi,seminar dan mengkaji ilmu yang telah dipelajari. Motivasi dalam hal ini merupakan dorongan untuk bergerak. Jadi motivasi bisa disebut daya dorong, daya gerak, atau penyebab seorang untuk melakukan kegiatan untuk mencapai tujuan.
Motivasi juga dapat diartikan sebagai kekuatan mental untuk melakukan kegiatan dalam rangka memenuhi harapan dan sebagai kekuatan mental yang berorientasi pada pemenuhan harapan dan pencapaian tujuan. (Dimyati dan Mujiono, 2002:80).Motivasi memang muncul dari dalam diri manusia tetapi kemunculannya karena terangsang atau terdorong olah adanya unsur lain, dalam hal ini adalah tujuan. Tujuan ini akan menyangkut soal kebutuhan.
Pembelajaran dengan sistem independent learning mempunyai karakteristik tersendiri yang berbeda dengan pendidikan dengan sistem lain. Karakteristik utama pendidikan dengan sistem independent learning adalah tanggung jawab dalam mengendalikan dan mengarahkan belajarnya sendiri berada ditangan pembelajar. Karakteristik umum lainya, menurut Institut for Distance Education of Maryland University, pendidikan dengan sistem independent learning memiliki karakteristik:
1) membebaskan pembelajar untuk tidak harus berada pada satu tempat dalam satu waktu tertentu;
2) disediakannya berbagai bahan (materials) termasuk panduan belajar dan silabus yang rinci serta akses ke semua anggota fakultas (penyelenggara pendidikan) yang memberikan layanan bimbingan, menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan pembelajar, dan mengevaluasi karya-karya para pembelajar.
Dari karakteristik diatas maka dapat kita ketahui kelebihan dan kekurangan dari sistem independent learning dalam proses pembelajaran bagi mahasiswa antara lain (Wena, 2009: 214):
- Dimungkinkannya berkembangnya fleksibilitas belajar mahasiswa yang optimal;
- Memungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran dari mana dan kapan saja;
- Menjangkau peserta didik dalam cakupan yang luas.
Sedangkan kelemahan dari independent learning yaitu:
- fekuensi kontak secara langsung antarsesama mahasiswa maupun dengan narasumber sangat minim;
- Peluang mahasiswa untuk bersosialisasi dengan mahasiswa lain sangat terbatas.
Guna mengatasi kelemahan tersebut, dapat dipecahkan dengan membentuk lingkungan pembelajaran yang dapat menciptakan dan mengembangkan “rasa bermasyarakat” di kalangan siswa sekalipun mereka terpisahkan secara geografis.
Jadi Independent learning adalah cara belajar yang memberikan derajat kebebasan, tanggung jawab dan kewenangan yang lebih besar kepada pembelajar dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan belajarnya. Maka yang sangat diperlukan dalam system ini adalah bagai mana membangkitkan motivasi dan semangat belajar mahasiswa guna mencapai kesuksesanya karena salah satu penyabab gagalnya mahasiswa dalam mencapai tujuanya adalah kurangnya pemanfaatan sistem ini dengan baik dan benar.
DAFTAR PUSTAKA
Khalid, Umar.2009.”Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer”. (https://umarkhalidpendidikan.blogspot.co.id/2010/05/independent-learning.html) diakses pada tanggal 20 Oktober 2015.
Hardianto, Deni” Studi tentang minat baca mahasiswa”(https://staff.uny.ac.id/sites/default/files/Studi%20Tentang%20Minat%20Baca%20Mahasiswa%20FIP%20UNY_0.pdf)diakses pada tanggal 20 Oktober 2015.
Zumardi.”Efektifitas metode sorogan alquran terhadap motivasi hafalan santri”.(https://zumardi.blogspot.co.id/2009/12/efektifitas-metode-sorogan-al-quran.html) diakses tanggal 20 Oktober 2015