Car free day atau yang lebih akrab dengan sapaan “hari tanpa asap kendaraan” merupakan suatu langkah yang konkrit untuk mengurangi polusi udara. Tidak hanya menggemakan slogan – slogan menyelamatkan alam, sekolah saya terdahulu adalah pelopor budaya car free day di Kabupatenb Wonosobo. Bukan menjadi hal yang mudah untuk melaksanakan kegiatan ini, baik dari sudut pandang siswa maupun gurunya pasti ada keluhan. Entah mengeluh karena jarak rumah mereka yang terlalu jauh, maupun manngeluhkan karena harus berjubel antrian menunggu angkutan umum.
Demi kelancaran dan wujud nyata dari kegiatan positif ini, tak jarang para guru juga harus menindak tegas adanya murid yang ketahuan membawa sepeda motor. Tindakan tegas tersebut berupa penggembesan ban motor, penyitaan stnk dan bahkan kunci kendaraan bermotornya. Bagi guru dan staf TU yang melanggar kesepakatan aturan ini juga tak luput dari tinndakan penertiban yaitu dengan disuruh kembali pulang untuk meletakkan kendaraannya. Hal ini dilakukan demi memberikan contoh yang baik untuk siswa – siswanya.
Secara pribadi saya sangatlah berkeinginan jika Unnes juga menggalakkan kegiatan car free day ini. Selain berkonstribusi nyata untuk konservasi, juga mengajarkan pada mahasiswanya bagaimana perduli terhadap sesama. Perduli dalam artian jika mereka pun merasakan lelahnya untuk berjalan kaki dari tempat kos menuju kampus. Semoga beberapa bulan kemudian akan terealisasi kegiatan car free day tersebut sesperti yang saya harapkan. Salam konservasi.