• Analisis Fenomena Di Masyarakat Menggunakan Teori Pertukaran Sosial

    hai hai para blogger yang sedang berbahagia kali ini saya akan memposting mengenai tugas pada mata kuliah teori sosiologi modern yang saya tempuh di semester 3 nih. Dalam tugas ini membahas mengenai fenomena yang ada di masyarakat dan dikaitkan dengan teori pertukaran sosial George Homans. Buat yang udah penasaran yuk langsung aja baca postingan dibawah ini. check it out...

    A. PENDAHULUAN
    Pertengahan abad ke-20 disebut sebagai periode krusial bagi perkembangan ilmu sosial, terutama paradigma fungsional struktural. Pada abad tersebut menjadi puncak kejayaan teori fungsionalisme struktural sekaligus menjadi titik awal kemerosotannya. Teori Parson bergeser dari yang sebelumnya berorientasi pada teori tindakan menuju ke fungsionalisme struktural. Namun, tidak berselang lama kemudian fungsionalisme struktural mendapatkan serangan yang luar biasa. Puncak serangan terjadi pada 1960-an dan 1970-an. Banyaj ilmuwan sosial yang gencar melakukan serangan dan menghasilkan teori-teori sosial yang baru sebagai tandingan atas teori Parson. Salah satu tokoh nya adalah George Homans yang bergerak di ranah teori pertukaran sosial. Sebagai koreksi atas fungsionalisme struktural yang fokus pada determinisme struktur sosial dan meremehkan posisi individu sebagai aktor, teori pertukaran sosial justru mengangkat otonomi interaksi individu dengan struktur sosialnya.

    Ciri terpenting dari teori pertukaran sosial terletak pada analisisnya mengenai hubungan sosial menurut cost and reward. Dari beberapa tokoh pencetus teori sosiologi modern ternyata mereka memiliki pemikirannya masing-masing dengan karakter yang berbeda-beda dalam menghadapi kenyataan yang ada di dalam masyarakat. Pandangan dasar Homans ialah bahwa jantung sosiologi terletak di dalam studi perilaku dan interaksi yang terjadi pada setiap idividu. Dia tidak banyak tertarik kepada kesadaran atau kepada berbagai jenis struktur dan lembaga berskala besar yang diperhatikan oleh sebagian besar sosiolog. Minatnya yang utama yaitu pada pola-pola penguatan, sejarah ganjaran dan kerugian yang membuat individu melakukan hal yang mereka lakukan.
    Homans menjelaskan bahwa interaksi sosial yang ada di masyarakat terjadi karena pertukaran sosial. Pertukaran sosial menurutnya yaitu suatu keadaan dimana orang-orang terus melakukan apa yang mereka rasakan mendapat penghargaan di masa silam dan sebaliknya, mereka akan berhenti melakukan apa yang terbukti merugikan di masa silam.

    Dalam laporan pengamatan ini akan membahas biografi George Homans secara singkat, bagaimana lahirnya teori pertukaran dan menjelaskan salah satu contoh dari adanya teori pertukaran sosial seperti yang telah dijelaskan oleh George Homans di dalam masyarakat sekitar kita, kemudian saya akan mencoba untuk melakukan analisis dengan mengaplikasikan teori tersebut pada kasus.

    B. PEMBAHASAN
    Pada dasarnya manusia merupakan makhluk sosial yang akan selalu membutuhkan orang lain dalam berinteraksi atau menjalani kehidupannya. Manusia tidak hidup sebagai makhluk individu melainkan manusia merupakan bagian dari masyarakat. Di dalam masyarakat sendiri terdapat berbagai macam suku, adat istiadat, bahasa, dan cara berinteraksi yang berbeda-beda. Dalam proses interaksi yang dilakukan oleh individu yang satu dengan yang lain merupakan salah satu kajian dalam teori sosiologi modern. Teori adalah suatu kumpulan definisi, pembahasan maupun konsep yang saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya dan berhubungan dengan fenomena yang ada. Secara garis besar teori pertukaran sosial menelaah kontribusi individu dalam suatu hubungan yang mempengaruhi kontribusi individu lain dengan mempertimbangkan konsekuensi yang diterimanya khususnya terhadap ganjaran yang akan didapatkan setelah apa yang individu tersebut lakukan.

    Homans menjelaskan bahwa interaksi sosial yang ada di masyarakat terjadi karena pertukaran sosial. Pertukaran sosial menurutnya yaitu suatu keadaan dimana orang-orang terus melakukan apa yang mereka rasakan mendapat penghargaan di masa silam dan sebaliknya, mereka akan berhenti melakukan apa yang terbukti merugikan di masa silam. Pada masa silam atau jaman purba mereka melakukan pertukaran dengan cara menukarkan barang yang mereka miliki dengan barang apa yang mereka inginkan atau biasa disebut barter, hanya saja pada masa kini pertukaran yang terjadi tidak selalu dalam bentuk barang yang bisa dilihat, disentuh atau dirasakan namun juga hal-hal yang tidak terlihat seperti jasa, rasa bahagia, rasa bangga, kepuasan rohani, kepuasan batin dan lain sebagainya.

    1. Biografi George Homans (1910-1989)
    George Homans adalah warga Boston yang kaya, dia menerima gelar sarjana muda dari Harvard pada 1932. Depresi besar membuat dia menganggur. Pelukisan Homans mengenai mengapa dia tertarik dan senang dengan Pareto banyak menjelaskan tentang mengapa teori sosiologis Amerika begitu sangat konservatif, begitu anti-Marxis. Pada 1934 buku Homans yang berjudul An Introduction to Pareto ( ditulis bersama Charles Curties) berhasil diterbitkan. Penerbitan buku itu membuat Homans menjadi sosiolog meskipun karya Pareto nyaris merupakan satu-satunya sosiologi yang pernah dia baca hingga saat ini. Dalam studi nya Homans tidak pernah mendapat gelar Ph.D., meskipun dia menjadi salah seorang tokoh sosiologis utama di zamannya.

    Pada 1939, Homans bergabung dengan jurusan sosiologi Harvard, tetapi hubungan itu terputus oleh perang. Meskipun Homans menghargai sejumlah aspek karya Parsons, dia sangat kritis terhadap gaya berteori Parsons. Mulailah terjadi pertukaran yang lama di antara kedua pria itu, hasilnya berupa terbitnya banyak buku dan jurnal. Pada dasarnya, Homans menyatakan bahwa teori Parsons sama sekali bukan teori melainkan suatu sistem kategori intelektual yang sebaagian besar cocok dengan aspek-aspek dunia sosial. Selanjutnya, Homans percaya bahwa teori harus dibangun dari dasar berbasis pengamatan-pengamatan yang cermat pada dunia sosial.
    Dalam karyanya sendiri, Homans menimbun banyak pengamatan empiris selama bertahun-tahun, tetapi baru pada 1950-an dia menemukan pendekatan teoretis yang memuaskan yang dia pakai untuk menganalisis data itu. Teori itu adalah behaviorisme psikologis, yang terungkap paling baik di dalam ide-ide koleganya di Harvard, psikolog B.F Skinner. Berdasarkan perspektif itu Homans mengembangkan teori tentang pertukaran.

    2. Lahirnya Teori Pertukaran
    George Homans memandang perilaku sosial sebagai pertukaran aktivitas dan kepentingan yang dimiliki oleh masing-masing individu. Teori pertukaran Homans adalah interaksi antar individu yang melakukan pertukaran kepentingan dengan hukum dasar “imbalan dan keuntungan yang didapat oleh individu yang melakukan pertukaran itu”. Pertukaran sosial yang terjadi di masyarakat tidak selalu bersifat statis, karena tidak selamanya individu mendapatkan keuntungan dari proses pertukaran sosial maka dari itu perlu dilakukan proposisi. Dalam bukunya “Social Behavior: Its Elementary Forms”, Homans menegaskan bahwa perilaku sosial individu dapat dijelaskan berdasarkan beberapa proposisi psikologi (kejiwaan) dan motivasi individu tersebut. Proposisi dipandang sebagai dasar pertimbangan rasional atau kalkulasi ekonomis.

    Dia tidak tertarik kepada kesadaran atau kepada berbagai jenis struktur dan lembaga berskala besar yang diperhatikan oleh sebagian besar sosiolog. Premisnya ialah bahwa interaksi-interaksi mungkin berlanjut bila ada pertukaran penghargaan dan sebaliknya, interaksi-interaksi yang merugikan bagi salah satu atau kedua belah pihak kecil kemungkinannya untuk berlanjut.

    3. Contoh Fenomena yang ada di Masyarakat
    Beberapa minggu yang lalu saya sedang berbelanja di salah satu toko swalayan yang ada di sekitar banaran. Saat saya sedang memilih-milih barang apa yang akan saya beli, saya bertemu dengan salah satu karyawan perempuan yang sedang merapikan barang yang baru saja di distribusikan dari pabrik. Lalu dalam jarak yang tidak cukup jauh saat dia sedang melihat ke arah saya, saya mencoba tersenyum untuk sekedar menyapa. Kemudian karyawan tersebut membalas senyuman saya dengan sopan dan menghampiri saya yang sedang kebingungan untuk mencari barang yang saya butuhkan dan membantu saya untuk mendapatkan barang apa saja yang sedang saya cari.
    Lalu setelah saya mendapatkan barang apa saja yang saya butuhkan saya mengantri di kasir yang pada saat itu antriannya cukup panjang. Setelah beberapa menit menunggu akhirnya tiba waktunya giliran saya untuk membayar. Penjaga kasir atau yang biasa disebut dengan kassa yang ada di toko tersebut sangat ramah kepada saya, dia menawarkan beberapa produk terbaru dari toko nya yang sedang ada diskon, menanyakan apakah saya mempunyai kartu member, dan menanyakan apakah uang kembalian receh saya boleh disumbangkan untuk anak yatim piatu. Dengan sikap baik yang dimiliki oleh karyawan dan penjaga kasir tersebut membuat saya merasa nyaman berbelanja di salah satu toko swalayan tersebut. pelayanan yang diberikan memang terkenal baik karena mereka mengedepankan kenyamanan pelanggannya dengan cara bersikap sopan dan ramah kepada setiap pengunjung yang datang untuk berbelanja. Bahkan apabila salah satu dari karyawan atau penjaga kasir tidak tersenyum kepada pembeli maka semua belanjaan yang sedang kita bawa, bisa dibawa pulang dengan potongan harga yang lumayan banyak bahkan bisa diberikan dengan gratis.

    4. Analisis Contoh Kasus
    Menurut Homans ada asumsi dasar untuk saling untung agar perilaku itu menjadi perilaku pertukaran sosial. Dalam contoh kasus diatas merupakan perilaku pertukaran sosial karena mereka saling bertukar senyum antara yang satu dengan yang lainnya. Dalam konsep Homans, perilaku pertukaran ini sangat dipengaruhi oleh beberapa proposisi yang dapat menentukan apakah perilaku tersebut terus diulangi atau justru dihindari.

    Salah satu proposisi sukses yaitu apabila individu mendapat imbalan (reward) berupa senyuman dari karyawan dan penjaga kasir itu, individu akan mendapat kepuasan tersediri yang sesuai dengan apa yang ia lakukan (cost), maka pada kesempatan lainnya individu yang berbelanja tersebut akan melakukan perilaku yang sama ketika datang untuk berbelanja lagi karena ia tahu, bahwa ia tidak akan merugi atau tidak akan takut untuk tidak mendapakan balasan senyuman dari karyawan atau penjaga kasir tersebut.

    Sebaliknya, apabila saat individu tersebut mencoba tersenyum kepada karyawan atau kasir tetapi mereka tidak memberikan respon berupa balasan senyuman sebagai bentuk pertukarannya, maka perilaku tersebut tidak bisa disebut sebagai pertukaran sosial karena salah satu pihak merasa akan rugi dalam kasus pertukaran ini. Seperti apa yang sudah dijelaskan oleh George Homans yaitu premisnya ialah bahwa interaksi-interaksi mungkin berlanjut bila ada pertukaran penghargaan. Sebaliknya, interaksi-interaksi yang merugikan bagi salah satu atau kedua belah pihak kecil kemungkinannya untuk berlanjut. Dengan kata lain apa yang disebut struktur atau fakta sosial tidak lain merupakan tindakan individu-individu dalam kehidupan sosialnya.

    C. Kesimpulan
    Pertengahan abad ke-20 disebut sebagai periode krusial bagi perkembangan ilmu sosial, terutama paradigma fungsional struktural. Pada abad tersebut menjadi puncak kejayaan teori fungsionalisme struktural sekaligus menjadi titik awal kemerosotannya. Hingga akhirnya teori Parson bergeser dan tergantikan oleh teori pertukaran sosial George Homans. Ciri terpenting dari teori pertukaran sosial terletak pada analisisnya mengenai hubungan sosial menurut cost and reward. Minatnya yang utama yaitu pada pola-pola penguatan, sejarah ganjaran dan kerugian yang membuat individu melakukan hal yang mereka lakukan.

    Salah satu contoh kasus yang dijelaskan diatas bisa disebut sebagai perilaku pertukaran sosial yang saya alami sendiri yang ada di masyarakat. Mengapa perilaku tersebut bisa dikatakan perilaku pertukaran sosial karena di dalamnya terdapat cost atau reward yang saya dapatkan dari individu lain. Seperti apa yang sudah dijelaskan oleh George Homans yaitu premisnya ialah bahwa interaksi-interaksi mungkin berlanjut bila ada pertukaran penghargaan. Sebaliknya, interaksi-interaksi yang merugikan bagi salah satu atau kedua belah pihak kecil kemungkinannya untuk berlanjut. Dengan kata lain apa yang disebut struktur atau fakta sosial tidak lain merupakan tindakan individu-individu dalam kehidupan sosialnya.

    DAFTAR PUSTAKA
    Ritzer, George. 2012. Teori Sosiologi dari Sosiologi Klasik sampai Perkembangan Terakhir Postmodern. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
    Wardana, Amika. 2014. Perilaku Sosial (Teori Pertukaran Homans). Tesis. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

    terima kasih buat kalian yang udah baca postingan saya kali ini. kalo ada yang mau memberikan komentar terkait postingan saya ini silahkan tulis komentar kalian dibawah ini yaa. semoga bermanfaat and see you 🙂

    Categories: Kumpulan Tugas Sosiologi dan Antropologi

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    * Kode Akses Komentar:

    * Tuliskan kode akses komentar diatas: