Lebaran Pull Inflation

June 29th, 2017 by Kemal Budi Mulyono Leave a reply »

Inflasi yang terjadi selama lebaran nampaknya sudah dianggap  “aman” oleh pemerintah. Menteri Perdagangan telah berani memastikan tidak terjadi lonjakan harga signifikan terhadap beberapa bahan kebutuhan pokok di pasar-pasar tradisional. Hal tersebut dikarenakan adanya pasar tradisional yang belum normal, yang menyebabkan kekurangan penawaran bahan pokok sementara permintaan tidak ikut berkurang. Melihat kondisi tersebut, tentunya kondisi inflasi ini bersifat temporer, dan nampaknya inflasi yang diprediksi oleh pemerintah juga masih dianggap normal atau wajar.


Dalam suatu teori harga, memang harga tercipta dengan asumsi yang bergantung dari pasarnya. Jika harga tersebut diciptakan dari pasar persaingan sempurna, maka harga akan cenderung stabil, namun apabila harga diciptakan dari pasar persaingan tidak sempurna, ini yang mengakibatkan kegagalan pasar. Namun, dimanapun itu, kebutuhan pokok umumnya bersifat inelastis, hal tersebutlah yang mendorong terkadang harga lebih cenderung naik (inflasi) daripada turun (deflasi). Fenomena tersebut juga diperkuat, bahwa sesungguhnya harga itu kaku (sticky) jadi ketika harga naik maka, cenderung susah untuk turun.
Naiknya harga memang tidak bisa dihindari, sehingga kita tidak mungkin bisa berharap bahwa harga akan turun. Karena turunnya hargapun berdampak pada kondisi kesejahteraan. Jika harga turun, maka yang terparah menerima dampaknya adalah dari sektor hulu. Terjadinya deflasi pada sektor hilir akan sangat berdampak pada kerugian yang sangat besar dari sektor hulu. Oleh sebab itulah, yang perlu diperhatikan oleh pemerintah, yang dalam hal ini adalah departemen perdagangan tentunya adalah kestabilan harga. Dimana lonjakan harga harus dapat dikontrol sesuai kewajaran.
Untuk menangani dan memahami tersebut, peran dari Badan Umum Logistik (Bulog) tidak bisa dihindari lagi untuk memastikan bahwa setiap suplai bahan pokok yang ada disetiap daerah dalam keadaan cukup. Tentunya hal ini akan merangsang mekanisme pasar dan dapat mempengaruhi inflasi yang rendah, sehingga harga kebutuhan pokok yang diciptakan di pasar, terutama pasar tradisional, pasar induk cenderung stabil. Memang inflasi model “lebaran” ini tergolong temporer. Tetapi apabila pemerintah tidak mencermati adanya efek multiplier akan kenaikan harga karena permintaan, hal ini akan berimbas pada kenaikan bahan pokok yang juga menjadi bahan baku, yang berujung pada inflasi campuran yang tentunya tidak kita harapkan. Tapi lebih dari itu kiranya kita juga patut untuk mengapresiasi pemerintah yang sudah berupaya mengontrol harga bahan pokok pada lebaran kali ini sehingga tidak melonjak tajam seperti tahun-tahun sebelumnya.

Advertisement

Leave a Reply

Skip to toolbar