konflik dan integrasi sosial sosiologi kelas XI

Pengertian Konflik menurut Ahli :
Soerjono Soekanto : Suatu proses sosial individu atau kelompok yang berusaha memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan yang disertai dengan ancaman dan /atau kekerasan.
Gillin and Gillin : konflik adalah bagian dari sebuah proses sosial yang terjadi karena adanya perbedaan-perbedaan fisik, emosi , kebudayaan dan perilaku.
Faktor-faktor Penyebab Konflik
Soejono Soekanto mengemukakan beberapa faktor penyebab terjadinya konflik yaitu :
Perbedaan antarindividu
Merupakan perbedaan yang menyangkut perasaan, pendirian, atau ide yang berkaitan dengan harga diri, kebanggan, dan identitas seseorang.
Sebagai contoh anda ingin suasana belajar tenang tetapi teman anda ingin belajar sambil bernyanyi, karena menurut teman anda itu sangat mundukung. Kemudian timbul amarah dalam diri anda. Sehingga terjadi konflik.
Perbedaan Kebudayaan
Kepribadian seseorang dibentuk oleh keluarga dan masyarakat . tidak semua masyarakat memiliki nilai-nilai dan norma yang sama. Apa yang dianggap baik oleh satu masyarakat belum tentu baik oleh masyarakat lainnya.
Interaksi sosial antarindividu atau kelompok dengan pola kebudayaan yang berlawanan dapat menimbulkan rasa amarah dan benci sehingga berakibat konflik.
Perbedaan Kepentingan
Setiap kelompok maupun individu memiliki kepentingan yang berbeda pula. Perbedaan kepentingan itu dapat menimbulkan konflik diantara mereka.
Perubahan Sosial
Perubahan yang terlalu cepat yang terjadi pada suatu masyarakat dapat mengganggu keseimbangan sistem nilai dan norma yang berlaku, akibatnya konflik dapat terjadi karena adanya ketidaksesuaian antara harapan individu dengan masyarakat.
Sebagai contoh kaum muda ingin merombak pola perilaku tradisi masyarakatny, sedangkan kaum tua ingin mempertahankan tradisi dari nenek moyangnya. Maka akan timbulah konflik diantara mereka.
Bentuk-bentuk Konflik berdasarkan kajian Para ahli
Menurut Lewis A. Coser konflik dibedakan menjadi 2 yaitu :
Konflik realistis berasal dari kekecewaan individu atau kelompok terhadap sistem atau tuntutan yang terdapat dalam hubungan sosial dan Konflik nonrealistis adalah konflik yang bukan berasal dari tujuan-tujuan persaingan yang antagonis(berlawanan), melainkan dari kebutuhan pihak-pihak tertentu untuk meredakan ketegangan.
Berdasarkan kedua bentuk konflik diatas Lewis A. Coser membedakannya lagi kedalam dua bentuk konflik berbeda, yaitu :
Konflik In-group adalah konflik yang terjadi dalam kelompok itu sendiri dan Konflik Out-Group adlah konflik yang terjadi antara suatu kelompok dengan kelompok lain.
Menurut Soerjono Soekanto konflik dibedakan menjadi 5 bentuk, yaitu :
Konflik atau pertentangan pribadi, Konflik atau pertentangan rasial, Konflik atau pertentangan antar kelas-kelas sosial, Konflik atau pertentangan politik dan Konflik atau pertentangan yang bersifat internasional
Berdasarkan Sifatnya :
Konflik destruktif, merupakan konflik yang muncul karena adanya perasaan tidak senang , rasa benci dan dendam dari seseorang ataupun kelompok orang . Pada titik tertentu konflik ini dapat merusak atau menghancurkan sebuah hubungan.
Konflik konstruktif, merupakan konflik yang bersifat fungsional, konflik ini muncul karena adanya perbedaan pendapat dari kelompok-kelompok dalam menghadapi suatu permasalahan. Konflik ini menghasilkan konsesus dari perbedaan pendapat menuju sebuah perbaikan.
Berdasarkan posisi pelaku yang berkonflik
Konflik vertikal, konflik antar komponen masyarakat didalam suatu struktur yang bersifat hirarkis
Konflik horisontal,konflik antara individu atau kelompok yang memiliki kedudukan relatif sama.
Berdasarkan sifat pelaku yang berkonflik
Konflik terbuka, merupakan konflik yang diketahui semua pihak, contoh konflik antara Israel dengan Palestina dan Konflik tertutup, konflik yang hanya diketahui oleh orang-orang atau kelompok yang terlibat konflik
Dampak Sebuah Konflik
Dampak sebuah konflik memiliki 2 sisi yang berbeda yaitu dilihat dari segi positif dan dari segi negatif.
Segi positif dari konflik adalah sebagai berikut:
Konflik dapat memperjelas aspek-aspek kehidupan yang belum jelas atau masih belum tuntas di telaah.
Konflik memungkinkan adanya penyesuaian kembali norma-norma, nila-nilai, serta hubungan-hubungan sosial dalam kelompok bersangkutan dengan kebutuhan individu atau kelompok.
Konflik meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok yang sedang mengalami konflik dengan kelompok lain.
Konflik merupakan jalan untuk mengurangi ketergantungan antarindividu dan kelompok.
Konflik dapat membantu menghidupkan kembali norma-norma lama dan menciptakan norma baru.
Konflik dapat berfungsi sebagai sarana untuk mencapai keseimbangan antara kekuatan-kekuatan yang ada di dalam masyarakat.
Konflik memunculkan sebuah kompromi baru apabila pihak yang berkonflik berada dalam kekuatan yang seimbang.
Segi negatif dari konflik :
Keretakan hubungan antarindividu dan persatuan kelompok.
Kerusakan harta benda dan hilangnya nyawa manusia.
Berubahnya kepribadian para individu.
Munculnya dominasi kelompok pemenang atas kelompok yang kalah.
INTEGRASI SOSIAL
Pengertian integrasi sosial menurut ahli :
Menurut Baton : integrasi sebagai suatu pola hubungan yang mengakui adanya perbedaan ras dalam masyarakat, tetapi tidak memberikan fungsi penting pada perbedaan pada ras tersebut
Syarat terjadinya Integrasi
Menurut William F. Ogburn dan Meyer Nimkoff, syarat terjadinya integrasi sosial adalah :
Anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling mengisi kebutuhan-kebutuhan mereka
Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan (konsensus) bersama mengenai nilai dan norma
Nilai dan norma sosial itu berlaku cukup lama dan dijalankan secara konsisten
Faktor yang mempengaruhi cepat atau lambatnya proses integrasi
Homogenitas kelompok, pada masyarakat yang homogenitasnya tinggi integrasi sangat mudah tercapai , demikian sebaliknya jika Homogenitas kelompok rendah maka integrasi sulit tercapai.
Besar kecilnya kelompok, jumlah anggota kelompok mempengaruhi cepat lambatnya integrasi karena membutuhkan penyesuaian diantara anggota.
Mobilitas geografis, semakin sering anggota suatu masyarakat datang dan pergi maka semakin mempengaruhi proses integrasi
Efektifitas komunikasi, semakin efektif komunikasi, maka semakin cepat integrasi anggota-anggota masyarakat tercapai.
Bentuk-bentuk integrasi sosial
Integrasi Normatif : integrasi yang terjadi akibat adanya norma-norma yang berlaku dimasyarakat, contoh masyarakat Indonesia dipersatukan oleh semboyan Bhineka Tunggal Ika
Integrasi Fungsional, integrasi yang terbentuk sebagai akibat adanya fungsi-fungsi tertentu dalam masyrakat. Contoh Indonesia yang terdiri dari berbagai suku, mengintegrasikan dirinya dengan melihat fungsi masing-masing, suku bugis melaut, jawa pertanian, Minang pandai berdagang.
Integrasi Koersif, integrasi yang terbentuk berdasarkan kekuasaan yang dimiliki penguasa.. Dalam hal ini penguasa menggunakan cara koersif.
Proses Integrasi
Asimilasi : berhadapannya dua kebudayaan atau lebih yang saling mempengaruhi sehingga memunculkan kebudayaan baru dengan meninggalkan sifat asli.
Akulturasi : proses sosial yang terjadi bila kelompok sosial dengan kebudayaan tertentu dihadapkan pada kebudayaan asing (baru), sehingga kebudayaan asing (baru) diserap/diterima dan diolah dalam kebudayaan sendiri, tanpa meninggalkan sifat aslinya.
Faktor-faktor Pendorong Integrasi Sosial
Adanya tolerasnsi terhadap kebudayaan yang berbeda
Kesempatan yang seimbang dalam bidang ekonomi
Mengembangkan sikap saling menghargai orang lain dengan kebudayaannya
Adanya sikap yang terbuka dengan golongan yang berkuasa
Adanya persamaan dalam unsur unsur kebudayaan.
Adanya perkawinan campur (amalgamasi)
Sumber
https://sosiologi-sosiologixavega.blogspot.co.id/2010/10/konflik-dan-integrasi-sosial.html
untuk lebih jelasnya mengenai materi di atas silahkan membuka
Konflik dan Integrasi Sosial

soal pengayakan
1. konflik dan integrasi merupakan suatu hal yang bebanding, bagaimana pemahamanmu mengenai konflik dan integrasi ?
2. berikahnlah contoh integrasi yang ada di lingkunganmu !
3. bagaimana kebudayaan bisa menyebabkan konflik antar kelompok ? padahal budaya merupakan warisan leluhur yang harus di lestarikan dan bukan di unggulkan dengan cara membaandingkaan dan menganggap budayanya paling baik !
4. bagaimana adanya prinsip multicultural dalam mencegah timbulnya konflik antar kelompok ? jelaskan di sertai argument yang logis 1
5. apakah yang kamu pahami mengenai akulturasi dan asimilasi ? jelaskan perbedaan keduanya dalam tabel !

Tulisan ini dipublikasikan di Sosiologi SMA. Tandai permalink.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: