Relativitas Ketahanan Inovasi dan Asimilasi kelas XII Antropologi

sebagai berikut mengenai materi relatifitas dan asimilasi

 

  1. RELATIVITAS BUDAYA

Relativitas budaya merupakan suatu standar perilaku yang berhubungan dengan kebudayaan dimana standar itu berlaku. Relativisme menganggap bahwa semua kebudayaan itu baik, tergantung konteks yang menganggapnya. Contohnya menurut masyarakat A kebudayaan B itu baik, tetapi menurut masyarakat C kebudayaan B itu buruk. Jadi, kebudayaan dianggap baik dan buruk tergantung perspektif setiap masyarakat karena kebudayaan merupakan ciri khas dari setiap daerah masing-masing.

Di dalam relativitas budaya sendiri memiliki sebuah pandangan masing-masing karena kebudayaan dianggap sebagai pedoman dalam bertingahlaku, sehingga sulit untuk digantikan dengan waktu yang relatif singkat. Sesungguhnya relativitas budaya dimiliki oleh setiap budaya, Karena sejatinya kebudayaan memanglah hasil proses berfikir masyarakat. Di dalam kebudayaan terdapat nilai-nilai untuk mengatur setiap tingkah laku masing-masing individu yang mana nilai-nilai tersebut diakui oleh masyarakat setempatnya, tetapi belum tentu berlaku di dalam masyarakat lainnya.

Berbicara mengenai relativitas budaya sangatlah sensitif, karena nilai-nilai yang dianggap tidak berlaku di seluruh tempat sehingga perlu adanya sikap toleransi yang tinggi diantara sesama masyarakat, ketika tidak adanya jalinan persaudaraan dan rasa saling hormat-menghormati, maka akan terjadi sebuah konflik yang nantinya akan menjadi benalu di dalam budaya tertentu. Belajar mengenai relativitas budaya kita perlu tahu bahwa kebudayaan milik kita belum tentu kebudayaan milik orang lain, dengan begitu kita dapat menjaga perilaku kita untuk lebih memahami keragaman budaya yang ada.

  1. KETAHANAN BUDAYA

Ketahanan dapat diartikan sebagai keadaan statis. Ketahanan budaya di sini sebagai suatu kondisi yang dipertahankan oleh suatu masyarakat tertentu untuk mempertahankan nilai-nilai kebudayaan yang telah dianutnya. Mempertahankan budaya masyarakat setempat dari zaman modern sekarang ini, dengan berbagai macam tantangan yaitu pengaruh dari budaya asing bukanlah hal yang mudah. Walaupun mempertahankan kebudayaan bukan hal yang mudah, tetapi sebagai warga negara Indonesia harus menjaga kelestarian budaya yang ada di Indonesia.

Telah kita ketahui, bahwa dengan munculnya globalisasi yang membuat dunia ini menjadi modern, kta perlu waspada akan budaya kita, karena sewaktu-waktu kebudayaan itu semakin hari akan semakin bergeser menjadi budaya yang bersifat kebarat-baratan. Dengan adanya kemajuan zaman ini, kita memang di tuntut untuk menjadi manusia yang dapat menyesuaikan lingkungan, akan tetapi kita perlu mengolah budaya yang masuk ke dalam lingkungan kita, sehingga kita dapat tetap mempertahankan kebudayaan lokal kita yang patut kita pertahankan dan lestarikan.

  1. INOVASI

Inovasi adalah suatu proses pembaruan dan penggunaan sumber-sumber alam,energy, dan modal, pengaturan baru dari tenaga kerja dan penggunaan teknologi baru yang akan menghasilkan produk-produk baru. Inovasi juga dapat disebut sebagai dasar perubahan sosial, karena dengan adanya inovasi dapat memunculkan perubahan sosial. Inovasi disebabkan karena menanggapi kebutuhan-kebutuhan baru yang muncul. Inovasi berasal dari ide-ide baru yang ada di dalam masyarakat maupun di luar sistem sosial yang kemudian mendorong adanya prosespengambilan keputusan sehingga melahirkan perubahan. Tipe Inovasi dapat dikategorikan ke dalam tiga besar:

  1. Berdasarkan keberadaannya dalam sistem (terdapat dua tipe yaitu inovasi yang diprogramkan dan inovasi yang tidak diprogramkan).
  2. Berdasarkan pada fokus sasaran (terdapat tiga tipe, yaitu inovasi teknologi, inovasi nilai, dan inovasi struktural).
  3. Berdasarkan pada hasil atau pengaruh inovasi (terdapat ada dua model, Model Knight yaitu terdapat inovasi yang bersifat radikal dan Model Normann yang terdapat tipe variasi dan tipe reorientasi).
  4. ASIMILASI BUDAYA

Asimilasi atau assimilation adalah proses sosial yang timbul bila ada golongan-golongan manusia dengan latar belakangan kebudayaan yang berbeda-beda yang saling bergaul langsung secara intensif untuk waktu yang lama, sehingga kebudayaan-kebudayaan golongan-golongan tadi masing-masing berubah sifatnya yang khas, dan unsur-unsurnya masing-masing berubah menjadi unsur-unsur kebudayaan campuran.

Secara singkat, asimilasi adalah bercampurnya dua kebudayaan atau lebih sehingga membentuk kebudayaan baru. Golongan yang biasanya mengalami proses asimilasi adalah golongan mayoritas dan beberapa golongan minoritas. Dalam hal ini, kebudayaan minoritaslah yang mengubah sifat khas dari unsur-unsur kebudayaannya, dengan tujuan menyesuaikan diri dengan kebudayaan mayoritas; sehingga lambat laun kebudayaan minoritas tersebut kehilangan kepribadian kebudayaannya dan masuk ke dalam kebudayaan mayoritas

Faktor-faktor yang Menghambat Terjadinya Asimilasi

Asimilasi ini umumnya dapat terjadi apabila ada rasa toleransi dan simpati dari individu-individu dalam suatu kebudayaan kepada kebudayaan lain . Sikap toleransi dan simpati pada kebudayaan ini dapat terhalang oleh beberapa faktor, yaitu :

  1. Kurangnya pengetahuan tentang kebudayaan yang dihadapi
  2. Sifat takut terhadap kekuatan dari kebudayaan lain
  3. Perasaan superioritas pada individu-individu dari satu kebudayaan terhadap yang lain.

Faktor Pendorong Asimilasi:

  1. Toleransi adalah saling menghargai dan membiarkan perbedaan di antara setiap pendukung kebudayaan yang saling melengkapi sehingga mereka akan saling membutuhkan.
  2. impati adalah kontak yang dilakukan dengan masyarakat lainnya didasari oleh rasa saling menghargai dan menghormati. Misalnya dengan saling menghargai orang asing dan kebudayaan nya serta saling mengakui kelemahan dan kelebihannya akan mendekatkan masyarakat yang menjadi pendukung kebudayaan-kebudayaan tersebut.
  3. Adanya sikap terbuka dari golongan yang berkuasa di dalam masyarakat. Misalnya dapat diwujudkan dalam kesempatan untuk menjalani pendidikan yang sama bagi golongan-golongan minoritas, pemeliharaan kesehatan, atau penggunaan tempat-tempat rekreasi.
  4. Adanya perkawinan campuran (amalgamasi). Perkawinan campuran dapat terjadi di antara dua kebudayaan yang berbeda, baik dari asal suku bangsa maupun tingkat sosial ekonomi.
  5. Adanya persamaan unsur-unsur kebudayaan yang terdapat dalam setiap kebudayaan menyebabkan masyarakat pendukungnya merasa lebih dekat satu dengan yang lainnya.

Untuk lebih jelasnya terkait materi diatas baca berita berikut  yaa

https://news.detik.com/berita/d-3406960/jalur-sutra-dan-masuknya-tradisi-imlek-ke-nusantara

Sumber

Sumber:

Sutardi, Tedi. 2009. Antropologi Mengungkap Keragaman Budaya : Untuk SMA dan MA Program Bahasa Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Difusi Akulturasi Asimilasi Dan Inovasi Kebudayaan

Koentjaraningrat. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: PT Rineka Cipta.

MATERI PEMBELAJARAN ANTROPOLOGI KELAS XII BAB 3: RELATIVITAS, KETAHANAN, INOVASI, DAN ASIMILASI BUDAYA

Materi Antropologi Kelas XII : Relativitas, Ketahanan, Inovasi dan Asimilasi Budaya

Agar lebih memahami lagi tentang materi diatas jangan lupa jawab pertanyaan dibawah ini ya..

  1. Apa yang dimaksud dengan Relativitas Budaya ? Jelaskan menurut Pemahaman kalian!
  2. Apa yang dimaksud dengan Ketahanan Budaya? Jelaskan menurut pemahaman kalian!
  3. Apa yang dimaksud dengan Inovasi ?
  4. sebutkan faktor pendorong asimilasi?
  5. sebutkan dan jelaskan tipe inovasi !

terimakasih sudah membaca, Semangat Belajar yaa…

materi di atas sebelumnya sudah di Posting oleh teman saya dalam blog

https://blog.unnes.ac.id/firmaap/2017/11/12/materi-antropologi-kelas-xii-kurikulum-2013-relativitas-ketahanan-inovasi-dan-asimilasi-budaya/#more-235

Tulisan ini dipublikasikan di Antropologi SMA. Tandai permalink.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: