Definisi, Objek Pembahasan, Tujuan, dan Manfaat Mempelajari Tasawuf

A. Pendahuluan

Esensi tasawuf itu telah ada sejak masa Rosulullah SAW. namun tasawuf sebagai ilmu keislaman adalah hasil kebudayaan islam sebagaimana ilmu-ilmu keislaman lainnya., seperti Fiqh dan ilmu tauhid. Pada masa Rosulullah SAW. belum dikenal ilmu Tasawuf , yang dikenal waktu itu adalah sebutan sahabat Nabi SAW .
Tasawuf dan Islam tidak dapat dipisahkan , Tasawuf sebagai ilmu keislaman yaitu hasil kebudayaan Islam sebagaimana ilmu-ilmu lainnya, mempelajari ilmu Tasawuf adalah penting, telah diketahui bahwa dahulu masa kerasulan Nabi Muhammad SAW. adalah untuk menyempurnakan akhlak yang mulia dan sejarah mencatat bahwa factor pendukung keberhasilan dakwah beliau itu antara lain karena dukungan akhlaknya yang prima.
Tasawuf sebagai perwujudan dari ihsan, yang berarti ibadah kepada Allah seakan-akan melihat-Nya., apabila tidak mampu demikian, maka harus didasari bahwa Dia melihat dari kita, adalah kualitas penghayatan dari seseorang terhadap agamanya. Dengan demikian tasawuf sebagaimana mistisme pada umumnya, bertujuan membangun dorongan-dorongan yang terdalam pada diri manusia. Yaitu dorongan-dorongan merealisasikan diri sebagai makhluk , yang secara hakiki adalah bersifat kerohanian dan kekal.
Berdasarkan uraian masalah di atas maka pemakalah menyajikan beberapa rumusan masalah yang perlu dibahas pada tema ini yaitu definisi Tasawuf, objek pembahasannya serta tujuan dan manfaat dari mempelajari Tasawuf. Di antara rumusan masalahnya sebagai berikut :
1. Definisi ilmu tasawuf secara etimologis dan terminologis
2. Objek pembahasan dari ilmu tasawuf
3. Tujuan serta manfaat dari mempelajari ilmu tasawuf

A. Pembahasan

1. Definis Ilmu tasawuf
Secara etimologi, definisi tasawuf terdiri atas beberapa macam pengertian berikut: pertama, tasawuf berasal dari istilah yang dikonotaskan dengan “ahlu suffah” (أهل الصفة ) yang berarti sekelompok orang pada masa Rosulullah yang hidupnya diisi dengan banyak berdiam di serambi-serambi masjid , dan mereka mengabdikan hidupnya untuk beribadah kepada Allah, atau para sahabat Anshar yang berada diemperan masjid Nabawi.
Kedua, ada yang mengatakan Tasawuf itu berasal dari kata “shafa” (صفا ء) maksudnya adalah orang-orang yang menyucikan dirinya di hadapan Tuhan-Nya.
Ketiga, ada yang mengatakan bahwa istilah Tasawuf dari kata “shaf” (صف)
Adalah barisan atau orang yang ketika shalat selalu berada di saf yang paling depan.
Keempat, ada yang mengatakan bahwa istilah Tasawuf dinisbatkan kepada orang-orang dari Bani Shuffah.
Kelima, Tasawuf ada yang menisbahkannya dengan kata istilah bahasa Girk atau Yunani , yakni “sauf” سوفى, istilah ini disamakan dengan kata “hikmah” حكمة yang berarti kebijaksanaan.
Keenam, ada juga yang mengatakan Tasawuf itu bersal dari kata “shaufanah” yaitu sebangsa buah-buahan kecil yang berbulu-bulu, yang banyak sekali tumbuh di padang pasir di tanah Arab, dan pakaian kaum sufi itu berbulu-bulu seperti buah itu pula, dalam kesederhanaannya.
Ketujuh, ada juga yang mengatakan Tasawuf itu berasal dari kata “shuf” (صوف) yang berarti bulu domba atau wol.
Tampaknya, dari ketujuh terma itu, yang banyak diakui kedekatannya dengan makna Tasawuf yang dipahami sekarang adalah terma yang ketujuh , yakni terma “shuf”. Diantara mereka yang cenderung mengaku terma yang ketujuh ini antara lain Al-Kalabadzi, Asy-Syuhrawardi, Al-Qusyari, dan lainnya, walaupun dalam kenyataannya , tidak setiap kaum sufi memakai pakaian wol .
Definisi tasawuf secara terminologis adalah , :
a. Menurut ‘Amir bin Usman Al-Makki. Ia pernah berkata,
أن يكون العبد فى كل وقت بما هوأولى فى الوقت
Artnya : “(Tasawuf) adalah melakukan sesuatu yang terbaik di setap saat.”
b. Menurut Al-Junaidi. Ia mendefinisikn , “ Tasawuf adalah membersihkan hati dari apa yang mengganggu perasaan makhluk , berjuang menanggalkan pengaruh budi yang asal [instink] kita, memadamkan sifat-sifat kelemahan kita sebagai manusia, menjauhi segala seruan hawa nafsu, mendekati sifat-sifat suci kerohanian, bergantung pada ilmu-ilmu hakikat ,memakai barang-barang penting dan terlebih kekal, menaburkan nasihat kepada semua orang, memegang janji dengan Allah dalam hal hakikat, dan mengkuti contoh Rosulullah dalam hal syariat.
c. Menurut Al- kanany,menytakan bahwa tasawuf adalah,
التصوف خلق فمن زاد عليك فى الخلق زاد عليك فى الصّفاء
“Tasawuf adalah akhlak mulia barang siapa yang bertambah baik ahlaknya , maka bertambah pula kejernihan hatinya.” (dalam al-Qusyairi, 1940:139) .

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan, tasawuf adalah :

Tasawuf merupakan salah satu bidang study islam yang memusatkan perhatian pada pembersihan aspek rohani manusia yang dapat menimbulkan akhlak mulia.

2.Objek pembahasan Tasawuf

Dalam suatu hadits diriwayatkan :

حدثنا ابو نعىم حدثنا زكرياء عن عامر قال سمعت النعمان بن بشير يقول سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول الحلال بين والحرام بين وبينهما مشبهات لا يعلمها كثير من الناس فمن اتقى المشبهات استبرا لدينه وعرضه ومن وقع في الشبهات كراع يرعى حول الحمى يوشك ان يواقعه الا وان لكل ملك حمى الا ان حمى الله فى ارضه محارمه الا وان فى الجسد مضغة اذا صلحة صلح الجسد كله واذا فسدت فسد الجسد كله الا وهي القلب

Artinya : Sesuatu yang halal adalah jelas dan yang haram adalah jelas. Diatara keduanya ada suatu perkara yang mutasyabihat. Tidak banyak manusia yang mengerti tentang hal yang mutasyabihat. Barangsiapa yang menjaga diri dari hal-hal yang subhat (tidak jelas antara halal dan haram) maka akan terjaga agamanya dan barangsiapa yang tidak dapat menjaganya maka seperti penggembala kambing yang menggembala di lading luas yang di mungkinkan kambing tadi memakan makanan yang bukan berasal dari ladang milik yang mempunyai kambing tersebut. Ingat semua itu ada pemiliknya. Ingat sesungguhnya dalam jasad manusia ada segumpal darah, jika itu baik maka akan baik yang lainnya dan jika jelek maka jelek yang lainnya, apakah dia itu, ia adalah qalb atau hati .
Dari hadits tersebut nampak bahwa obyek kajian tasawuf adalah hati atau jiwa manusia. Pembahasannya tidak secara fisik, karena hal tersebut lebih banyak ke masalah fisiologi manusia atau bilogi, namun pembahasan tasawuf lebih banyak menekankan pada masalah jiwa manusia secara immateri.
Dalam membersihkan atau mensucikan hati ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk mencapai derajat (maqam) yang tinggi disisi Allah, antara lain :
1. Taubat
2. Wara’
3. Zuhud
4. Fakir (al-Faqr)
5. Sabar (as-Shabr)
6. Tawakal
7. Ridha (ar-Ridha)

3.Tujuan dan Manfaat mempelajari Tasawuf

• Tujuan mempelajari Tasawuf
Pada dasarnya hakikat Tasawuf adalah mendekatkan diri kepada Allah SWT. Melalui penyucian diri dan perbuatan-perbuatan (amaliyah) Islam. Oleh karena itu, beberapa tujuan Tasawuf adalah Ma’rifatullah (mengenal Allah secara mutlak dan lebih jelas). Inti sari ajaran Tasawuf bertujuan memperoleh hubungan langsung dengan Allah SWT. Sehingga seseorang akan merasa berada di hadirat-Nya.
Tasawuf memliki tujuan yang baik yaitu kebersihan diri dan taqorrub kepada Allah SWT. Namun, Tasawuf tidak boleh melanggar apa-apa ynag telah jelas diatur dalam Al-Qur’an dan As-sunnah , baik dalam aqidah, pemahaman ataupun tata cara yang dilakukan, Mustafa Zuhri mengatakan bahwa tujuan perbaikan akhlak itu, ialah untuk membersihkan kalbu dari kotoran-kotoran hawa nafsu dan amarah sehingga hati menjadi suci dan bersih, bagaikan cermin yang dapat menerima Nur cahaya Tuhan.
Ada beberapa peran Tasawuf dalam kehidupan modern, antara lain:
a. Menjadikan manusia berkepribadian yang saleh dan berakhlak baik
b. Lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.
c. Sebagai obat mengatasi krisis kerohanian manusia (dekadensi moral) .

• Manfa’at mempelajari Tasawuf
Faedah Tasawuf ialah membersihkan hati agar sampai kepada Ma’rifat Allah SWT. Sebagai Ma’rifat yang sempurna untuk keselamatan diakhirat dan mendapatkan keridlaan Allah SWT. Dan mendapat kebahagiaan abadi . Dengan adanya bantuan Tasawuf , maka ilmu pengetahuan satu dengan yang lainnya tidak akan bertabrakan, karena ia berada dalam satu jalan dan satu tujuan . Juga Untuk memperoleh hubungan langsung dan disadari denganTuhan, sehingga seseorang merasa berada di hadirat-Nya.
B. Kesimpulan
Tasawuf merupakan salah satu bidang study islam yang memusatkan perhatian pada pembersihan aspek rohani manusia yang dapat menimbulkan akhlak mulia.
Kemudian obyek kajian tasawuf adalah hati atau jiwa manusia , pembahasan tasawuf lebih banyak menekankan pada masalah jiwa manusia secara immateri.
Dalam membersihkan atau mensucikan hati ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk mencapai derajat (maqam) yang tinggi disisi Allah, antara lain :
1. Taubat
2. Wara’
3. Zuhud
4. Fakir (al-Faqr)
5. Sabar (as-Shabr)
6. Tawakal
7. Ridha (ar-Ridha)

Tasawuf memliki tujuan yang baik yaitu kebersihan diri dan taqorrub kepada Allah SWT. Yakni memperoleh hubungan langsung dengan Allah SWT. Sehingga seseorang akan merasa berada di hadirat-Nya.
Faedah Tasawuf ialah membersihkan hati agar sampai kepada Ma’rifat Allah SWT. Sebagai Ma’rifat yang sempurna untuk keselamatan diakhirat dan mendapatkan keridlaan Allah SWT. Dan mendapat kebahagiaan abadi

Daftar Pustaka

Syukur Amin.1999. Menggugat Tasawuf. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Umarie Barmawie. 1966. Sistematika Tasawuf. Solo: Penerbit Siti Syamsiyah.
Solihin Muhammad, Rosihon Anwar. 2008. Ilmu Tasawuf. Bandung : CV Pustaka Setia.
Suryadilaga M. Alfatih, dkk.2008. Miftahus Sufi. Yogyakarta:Teras.
Syuha Harjan, dkk.2011. Aqidah Akhlak MA kelas Xl. PT Bumi Aksara
Agama RI Departemen.2005. Al-qur’an dan Terjemahnya.Jakarta: PT. Syaamil ,
Guru Bina PAI MA Tim Musyawarah.tt.Aqidah- Akhlak kelas Xl Semester Genap.Semarang:CV Akik Pusaka

KEPEDULIAN DALAM ISLAM

A. latar belakang

Islam merupakan agama yang memberikan perhatian pada keseimbangan hidup antara dunia dan akhirat, antara hubungan manusia dengan Tuhan, antara hubungan manusia dengan manusia, dan manusia dengan alam.

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ نَفَسَ عَنْ مُسْلِمٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَ نَفَّسَ اللهُ عَنْ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللهُ عَلَيْهِ فِى الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللهُ فِى الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ وَاللهُ فِى عَوْنِ الْعَبْدِ مَاكَانَ الْعَبْدُ فِى عَوْنِ أَخِيْهِ. (أخرجه مسلم)

“Abu Hurairah berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa melepasakan dari seorang muslim satu kesusahan dari sebagian kesusahan dunia, niscaya Allah akan melepasakan kesusahannya dari sebagian kesusahan hari kiamat, dan barangsiapa memberi kelonggaran dari orang yang susah, niscaya Allah akan memberi kelonggaran baginya di dunia dan akhirat, dan barangsiapa menutupi aib seorang muslim, niscaya Allah akan menutupi aib dia didunia dan akhirat, Allah akan senantiasa menolong seorang hamba selama hamba tersebut menolong saudaranya.”

Begitu juga Allah menghargai mereka yang melaksanakan amal sosial dalam konteks kepedulian sosial tersebut sebagaimana juga Alah sangat mengecam mereka yang tidak mempunyai rasa kepedulian sosial.

Di saat kondisi seperti sekarang ini, sesungguhnya sebuah ladang jihad maal menanti bagi kaum yang berada. Rasululullah bersabda: “Belum beriman seseorang itu sebelum ia mencitai saudaranya seperti ia mencitai dirinya sendiri”.

 

  1. Rumusan Masalah

Adapun masalah yang akan dibahas adalah :

  1. Apa saja bentuk dari kepedulian sosial yang diajarkan oleh islam ?
  2. Bagaimana hubungan antara islam dengan kepedulian sosial ?

 

 

 

 

  1. Pembahasan

Kepedulian sosial adalah sikap memperhatikan atau rasa peduli terhadap orang lain untuk membantu menyelesaikan permasalahan yang di hadapi orang lain dengan tujuan kebaikan dan perdamaian.

  1. Bentuk dari kepedulian sosial yang diajarkan oleh islam

Bentuk dari kepedulian sosial ada bermacam-macam diantaranya adalah zakat, infaq, dan shodaqoh.

  • Zakat

Zakat merupakan salah satu rukun islam ke tiga yang diwajibkan kepada setiap muslim. Arti zakat dalam syari’at islam : sebagai harta yang wajib diberikan kepada orang-orang tertentu, dengan syarat-syarat yang tertentu pula. Secara teknis, zakat berarti menyucikan harta milik seseorang dengan cara pendistribusian oleh seseorang yang mampu sebagiannya diberikan kepada seseorang yang kurang mampu sebagai hak mereka,denagan pembayaran zakat, maka seseorang memperoleh penyucian hati dan dirinya, serta melakukan tindakan yang benar, dan memproleh rahmat dan hartanya akan bertambah.[1]

Sesudah mengeluarkan zakat  seseorang telah bersih  ( suci )  dirinya dari  penyakit kikir dan tamak, hartanya  juga telah bersih karena tidak ada lagi hak orang lain pada hartanya itu.

Allah Berfirman atas AyatNya :

خُذْ مِنْ أَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِمْ بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْ ۖ إِنَّ صَلَاتَكَ سَكَنٌ لَهُمْ ۗ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan  mereka . . .”( AT-Taubah : 103 )

  • Infaq

Infaq adalah pengeluaran sukarela yang di lakukan seseorang, setiap kali ia memperoleh rizki sebanyak yang dikehendakinya. Menurut bahasa infaq berasal dari kata anfaqa yang berarti mengeluarkan harta untuk kepentingan sesuatu. Sedangkan menurut istilah syari’at, infaq adalah mengeluarkan sebagian harta yang diperintahkan dalam islam.[2] Infaq berbeda dengan zakat, iinfaq tidak mengenal nisab atau jumlah harta yang ditentukan secara hukum. Infaq tidak harus diberikan kepada mustahik tertentu, melainkan kepada siapapun misalnya orang tua, kerabat, anak yatim, orang miskin, atau orong-orang yang sedang dalam perjalanan.

Adapun urgensi infaq bagi seorang muslim antara lain:

  • Infaq merupakan bagian dari keimanan dari seorang muslim.
  • Orang yang enggan berinfaq adalah orang yang menjatuhkan diri dalam kebinasaan.
  • Di dalam idabah terkandung hikmah dan manfaat besar. Hikmah dan manfaat infaq adalah sebagai realisasi iman kepada Allah, merupakan sumber dana bagi pembangunan sarana maupun prasarana yang dibutuhkan umat islam, menolong dan membantu kaum duafa.

Perbedaan antara zakat dan infaq adalah zakat hukumnya wajib sedangkan infaq hukumnya sunnah, zakat ditentukan nisabnya sedangkan infaq tidak memiliki batas, zakat ditentukan siapa saja yang berhak menerimanya sedangkan infaq boleh diberikan kepada siapa saja. Infaq sunah diantaranya, infaq kepada para fakir miskin, sesama muslim, infaq bencana alam, infaq kemanusiaan, dan lain-lain. Terkait dengan infaq, Rasulullah bersabda dalam hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim : Ada malaikat yang senantiasa berdoa setiap pagi dan sore: “Ya Allah berilah orang yang berinfaq, gantinya. Dan berkata yang lain: “Ya Allah yang menahan infaq, kehancuran”.

 

 

 

 

 

  • Shodaqoh

Islam telah memerintahkan umatnya untuk bersedekah, dalam firman Allah :

حَدِيْثُ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا، أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ، وَهُوَ عَلَى الْمِنْبَرِ وَذَكَرَ الصَّدَقَةَ وَالتَّعَفُّفَ وَالْمَسْئَلَةَ: اَلْيَدُ الْعُلْيَى خَيْرٌ مِّنَ الْيَدِ السُّفْلَى، فَالْيَدُ الْعُلْيَى          هِيَ الْمُنْفِقَةُ وَالسُّفْلَى هِيَ السَّائِلَةُ

Dalam hadits diatas dinyatakan dengan tegas bahwa tangan orang yang di atas (pemberi sedekah) lebih baik dari pada tangan yang di bawah (yang diberi). Bagi orang yang selalu membantu orang lain, di samping akan mendapatkan pahala kelak di akherat, Allah juga akan mencukupkan rezekinya di dunia.[3] Dengan demikian, pada hakekatnya dia telah memberikan rezekinya untuk kebahagiaan dirinya dan keluarganya. Karena Allah SWT Akan memberikan balasan yang berlipat dari bantuan yang ia berikan kepada orang lain.

Lembaga sedekah sangat digalakkan oleh ajaran islam untuk menanamkan jiwa sosial dan mengurangi penderitaan orang lain. Sedangkan tidak terbatas pada pemberian yang bersifat material saja, tetapi juga berupa jasa yang bermanfaat bagi orang lain. Bahkan tersenyum dengan ikhlas untuk menyenangkan orang termasuk shodaqoh.

Bahwasanya zakat,infaq, dan shodaqoh merupakan kebuktian iman kita kepada Allah dan sesama muslim yang membutuhkannya. Dan hikmah dari semua itu adalah :
1. Menghindari kesenjangan sosial antara orang kaya dan kaum dhu’afa.
2. Membersihkan dan mengikis akhlak yang buruk.
3. Alat membersih harta dan menjaga dari ketamakan orang jahat.
4.Ungkapan rasa syukur atas nikmat yang allah berikan.
5. Untuk pengembangan potensi ummat.
6.  Menolong, membantu,dan membina kaum dhu’afa yang lemah.

 

 

  1. Hubungan antara islam dengan kepedulian sosial

Hubungan islam terhdap kepedulian sosial itu sangat erat, karena Ajaran Islam pada dasarnya ditunjukan untuk kesejahteraan manusia, termasuk dalam bidang sosial  menjunjung tinggi tolong menolong, saling menasehati tentang hak dan kesabaran, kesetiakawaan, egaliter (kesamaan drajat), tentang rasa dan kebersamaan.[4] Dalam islam juga mengajarkan kepada kita untuk senantiasa berbagi kepada orang yang membutuhkan. Misalnya dalam islam mengajarkan kepada kita untuk sedekah, infaq, zakat, dan lain-lain.

Itulah yang menjadikan sebuah bukti nyata dalam ajaran islam yang sangat baik bagi seluruh umat. Dengan melaksanakan hal diatas maka kita sudah bisa dikatakan sebagai seseorang yang peduli dengan sesama, Kepedulian social juga tidak hanya sekedar materi saja yang diberikan terhadap umat manakala kita bisa member dengan ikhlas maka sudah bisa dikatakan sebagai peduli, ketika materi tidak bisa diberikan maka kita peduli dengan sebuah tindakan atau perbuatan, kadang banyak orang yang selalu mengatakan bahwa peduli hanya ditunjukkan dengan materi saja tetapi dengan do’a juga bisa menjadi sebuah bentuk dari sebuah kepedulian social yang bersifat non material.

 

  1. Kesimpulan

Ajaran agama islam senantiasa memberikan sebuah jalan yang sangat baik bagi umat. Islam mengajarkan dengan baik kepada umat, saling berbagi serta saling menghargai dengan sesama, maka dari itu inilah islam yang sangat flekxible ( bisa diterapkan di segala bidang ). Kebijakan yang diambil islam dalam gaya hidup yang serba modern ini sangat flexible.  Manusia  diperintahkan untuk mencari harta atau memperkaya diri  sebagaimana yang  sudah dijelaskan diatas, serta bentuk sebuah kepedulian islam terhadap kehidupan yang bersosial yang sangat kompleks dewasa ini.  Maka dari itu kita sebagai umat islam sudah seharusnya menjalankan kewajiban berupa zakat, infaq dan sodaqoh, guna menunjang sebuah islam yang peduli akan social.

DAFTAR PUSTAKA

 

Nuruddin Mhd, Ali. Zakat Sebagai Instrumen Dalam Kebijakan Fiskal. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. hal 6

M.Ali Hasan. Zakat dan Infaq : Salah Satu Solusi Mengatasi Problem Sosial di Indonesia. Jakarta : Kencana. 2008

Syaikh Kamil Muhammad ‘Uwaidah. Al-Jami’ Fii Fiqhi An-Nisa’. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.2006. hal 305

Alaiddin Koto, Prof. Ilmu Fiqh dan Ushul Fiqih. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. 2004

Departemen Agama RI. Al-Qur’an dan Terjemahnya. 1998

 

[1] Nuruddin Mhd, Ali. Zakat Sebagai Instrumen Dalam Kebijakan Fiskal. Jakarta : PT
Raja Grafindo Persada. hal 6

[2] M.Ali Hasan. Zakat dan Infaq : Salah Satu Solusi Mengatasi Problem Sosial di Indonesia. Jakarta : Kencana. 2008

[3] Syaikh Kamil Muhammad ‘Uwaidah. Al-Jami’ Fii Fiqhi An-Nisa’. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.2006. hal 305

[4] Ibid. hal 478

TANYAKU ?

TANYAKU ?

Dalam diamku,
Termangu dalam kesendirianku
Ku tanyakan diriku
Bahkan pada sekelilingku
tak kudapati jawaban
Masih tertata rapi
Tanyaku masih melayang-layang
Biar , biar melayang ,,
Kan kubiarkan memang !
Lebih baik krisis makanan dari pada krisis pendidikan
Lihat saja, kondisi yang begitu mengenaskan
Sampai ada yang tak tau aturan
Dimana-mana wajah penuh dusta
Kemana-mana penuh murka
Bahkan samapi melekat kepadanya
Wahai para pemimpin,
Teladani kami untuk saling memahami, saling menyayangi dan saling memaafkan
Bukan selalu hinaan yang ditampakkan
Bukan selalu cacian yang dilontarkan
Bahkan tidak menunjukkan kalau itu berpendidikan
Lantas, kalau seperti ini dipertahankan?
Sampai kapan akan ada kemajuan

Menjaga kearifan lokal adalah bagian dari konservasi #2

Menjaga kearifan lokal adalah bagian dari konservasi #2

Berbicara mengenai konservasi mencakup beberapa bidang. Tidak hanya dari segi lingkungan alam saja, namun bisa mencakup dari berbagai bidang seperti seni, budaya dan lain sebgainya. Salah satunya adalah Kearifan local. Akhir-akhir ini banyak kasus terlebih terjadi pada pemuda yang tidak lagi menggunakan budaya setempat tetapi justru malah beralih dan mengarahkan gaya hidupnya pada kebudayaann barat dan Negara-negara tetangga. Sungguh tragis yang seharusnya kemajuann bangsa terletak pada peran pemudanya malah pemuda tidak menjaga dan ‘menguri-uri’ budaya tersebut. Nah, disini kita berbicara mengenai kearifan local yang banyak sekali dimiliki Indonesia dan perlu dibudayakan atau dilestarikan karena hal tersebut termasuk kekayaan Indonesia sebelum diklaim oleh Negara lain.
Kearifan Lokal merupakan usaha untuk menemukan kebenaran yang didasarkan pada fakta-fakta atau gejala-gejala yang berlaku secara spesifik dalam sebuah budaya masyarakat tertent, hal tersebut meliputi: sikap, pandangan hidup, dan kemampuan suatu komunitas di dalam mengelola lingkungan rohani dan jasmaninya, yang memberikan kepada komunitas itu daya tahan dan daya tumbuh di dalam wilayah di mana komunitas berada.Kearifan lokal itu tentu tidak muncul serta-merta, tapi berproses panjang sehingga akhirnya terbukti, hal itu mengandung kebaikan bagi kehidupan mereka. Kearifan local meliputi budaya yang mentradisi, melekat kuat pada kehidupan masyarakat. Artinya, sampai batas tertentu ada nilai-nilai perenial yang berakar kuat pada setiap aspek lokalitas budaya yang ada di Indonesia.
Dalam rangka kearifan lokal ini, masyarakat bereksistensi, dan berkoeksistensi satu dengan yang lain.
Nah, sebgai seorang Mahasiswa sudah sepatutnya memiliki sikap apresiatif dan peduli dalam pelestarian lingkungan hidup, seni, dan nilai-nilai sosial budaya yang berkembang di masyarakat.

Konservasi, UNNES membumi#1

Konservasi, UNNES membumi#1

Kalau kita menilik kata konservasi dalam buku besar bahasa Indonesia Konservasi adalah pelestarian atau perlindungan. Secara harfiah, konservasi berasal dari bahasa Inggris, (Inggris)Conservation yang artinya pelestarian atau perlindungan.
Sedangkan menurut ilmu lingkungan, Konservasi adalah :
• Upaya efisiensi dari penggunaan energi, produksi, transmisi, atau distribusi yang berakibat pada pengurangan konsumsi energi di lain pihak menyediakan jasa yang sama tingkatannya.
• Upaya perlindungan dan pengelolaan yang hati-hati terhadap lingkungan dan sumber daya alam
• (fisik) Pengelolaan terhadap kuantitas tertentu yang stabil sepanjang reaksi kiamia atau transformasi fisik.
• Upaya suaka dan perlindungan jangka panjang terhadap lingkungan
Telah kita ketahui bersama bahwa lingkungan alam yang ada di Indonesia semakin hari semakin memperihatinkan, banyak kasus-kasus dari sudut lingkungan hidup. Seperti kebakaran hutan, penyempitan lahan, pencemaran sungai dan masih banyak lagi, terlebih yang disebabkan oleh tangan-tangan jahil manusia. Bagaimana tidak , jika pertumbuhan jumlah penduduk yang semakin tahun semakin meningkat sedangkan sumber daya pemenuhan kehidupan penunjang manusia semakin menurun, jelas akan terjadi ketimpangan dan akibatnya yang menjadi sasaran utama adalah kerusakan lingkungan hidup itu sendiri, ekosistem menjadi tidak seimbang lagi.
Dengan adanya canangan konservasi terlebih di kampus-kampus yang ternama seperti UNNES setidaknya akan meminimalisir atau mengurangi dari kerusakan lingkungan hidup tersebut dan pelestarian sedikit demi sedikit akn terwujud sehingga membantu memulihkan kondisi alam.
Konservasi yang digalakkan di UNNES tidak hanya untuk pelestarian lingkungan alam, namun juga terdapat banyak nila-nilai luhur yang perlu dikembangkan dan dibudayakan terlebih terhadap mahasiswa-mahasiswi UNNES yaitu seperti nilai budaya dimana pengajaran tersebt terfokus pada nilai-nilai budaya dimana para mahawiswa perlu dibekali untuk melestarikan ‘menguri-uri’ budaya di seluruh Indonesia . serta pembekalan untuk mahasiswa dalam memanfaatkan alam. Ada pula konservasi sosial, budaya, adat dan tradisi yang dapat dilakukan dengan melestarikan bahasa daerah, mengelola keberadaan permainan tradisional agar tidak punah tergerus oleh kemajuan teknologi, menjaga kekayaan budaya kita seperti batik, angklung, gamelan dan lain-lain agar tidak dicuri oleh bangsa lain, mempertahankan sopan santun yang terkenal dari bangsa indonesia dan cara-cara lain.

Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri .