Produsen AS Mulai Jaring Konsumen Mobil Terbang

Produsen AS Mulai Jaring Konsumen Mobil Terbang

Terrafugia, produsen mobil terbang asal Amerika Serikat (AS), kini mulai membuka pintu pemesanan untuk model pertama yang dinamakan Transition. Pengiriman buat mobil terbang berkapasitas dua orang itu bakal dilakukan pada 2019.

Autonews memberitakan, Selasa (16/10), Transition hanya dijual di AS. Namun soal harga masih misteri karena tidak ada pernyataan resmi tentang itu.

Transition pertama kali diperkenalkan ke dunia pada 2010, namun sejak saat itu Terrafugia kesulitan untuk membuatnya benar-benar bisa ‘terbang’. Terrafugia didirikan oleh sekelompok alumni Massachusetts Institute Technology (MIT) pada 2006 lalu.

Lihat juga: Regulasi Mobil Listrik Kini di Tangan Menko Maritim

Lantas pada 2017, perusahaan yang bermarkas di Woburn, Massachusetts ini dibeli produsen asal China, Zhejiang Geely Holding Group. Setelah disokong Geely, Transition akhirnya bisa menjadi produk massal hampir satu dekade setelah debut.

Saat debut pernah dijelaskan Transition menggunakan mesin bensin dan sanggup terbang hingga 160 km per jam dengan jarak tempuh 643 km. Performa di daratan belum jelas, namun Terrafugia pernah mengatakan kemampuannya bisa digunakan di jalan raya.

Lihat juga: Pemerintahan Jokowi Gandeng 4 Raksasa TI

Terrafugia merupakan salah satu dari beberapa perusahaan yang mencoba mengejar mimpi menghasilkan mobil terbang. Di Geneva Motor Show pada Maret lalu, Audi dan Airbus sudah mendemonstrasikan konsep mobilitas mengandalkan kabin berisi dua penumpang yang bisa ditempel ke drone berukuran besar.

Volocopter, perusahaan stratup asal Jerman yang didukung Intel dan Daimler, juga membuat helikopter seperti drone listrik yang bekerja dengan teknologi otonom.



Lebih mirip pesawat antariksa daripada mobil terbang, transisi terlihat sepeti pesawat kecil, dengan sayapnya bisa dilipat untuk berkendara di jalan. Perusahaan mengklaim model akan tersedia untuk pembelian pada 2019, namun dengan kondisi saat ini tidak mungkin. Mobil ini mampu meraih kecepatan 200 mph.

Terrafugia Transition punya atap yang bisa dilipat, dengan waktu konversi dari mobil ke pesawat terbang yang hanya butuh waktu dibawah 1 menit. Mobil terbang dua penumpang ini pakai mesin bensin 4 silinder dengan turbocharger, yang mampu membawanya terbang hingga kecepatan setara 160 km/jam sejauh 640 km di ketinggian 10.000 kaki.

Lihat juga: Gandeng Microsoft, Grab Implementasi Kecerdasan Buatan

Tags: , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.


Skip to toolbar