Pendidikan merupakan hak untuk setiap manusia seperti yang telah tercantum dalam undang-undang yang ada di negara indonesia. Karena pendidikan yang bisa menentukan salah satu pekerjaan yang akan di dapat. Semakin tinggi pendidikan semakin tinggi pula atau semakin banyaknya pendidikan yang akan di dapat,bahkan akan semakin mudah untuk mendapatkan pekerjaan. Karena setiap pekerjaan pasti mempunyai kriteria lulusan terakhirnya untuk dijadikan karyawannya. Selain itu dengan pendidikan yang tinggi maka pengetahun dan kererampilan serta kecerdasan akan dapat dapat dipertanggung jawabkan ketika mendapat mendapat tugas dari pekerjaannya.
Selain itu dengan memperoleh pendidikan yang tinggi ketika bekerjapun akan di tempatkan sesuai dengan lulusan terakhirnya. Akan sangat sayang ketika lulanan S2 bekerja di perusahaan hanya sebagai OB. Sangat berbeda ketika pendidikan yang diperoleh hanya lulusan SD bahkan SD saja tidak lulus ketika jadi OB maka tidak ada yang heran. Karena ketika lulusan SD menjadi Manajer itu malah yang jadi heran. Jadi pendidikan akan menentukan pekerjaan kita kelak serta posisi mana yang akan di dapatkan sesuai dengan pendidikan yang diperoleh.
Selian itu dengan pendidikan yang tinggi maka orang akan segan kepada kita. Karena kita di anggap lebih dari dia, serta akan mendapat suatu kebanggaan ketika pendidikan yang diperoleh itu sebagai lulusan yang terbaik.
Seperti yang terjadi di salah satu di pabrik jamu yang berada di semarang. Adapun nama pabrik jamunya yaitu “Nyonya Meneer”. Nyonya Meneer merupakan pabrik jamu yang berada disemarang. Yang sudah banyak memperkerjakan orang-orang di sekitar dimana pabrik itu berada. Mereka memperkerjakan masyarakat sekitar tanpa melihat pendidikan mereka. Karena mereka bekerja untuk meracik jamu, menyediakan bahan-bahan untuk membuat jamu dan proses pengemasan yang semua itu dapat dilakukan tanpa harus bersekolah dulu.
Mereka akan merasa betapa pentinnya pendidikan ketika pabrik mereka yang digunakan untuk mencari nafkah mengalami krisis. Sehingga mereka tidak bisa berbuat apa-apa ketika sudah pergi dari pabrik jamu tersebut. Berbeda dengan mereka yang bekerja di Pabrik yang berpendidikan, walaupun krisis mereka bisa keluar dan mencari pekerjaan lain karena mereka mempunyai pendidikan yang tinggi paling tidak lulusan S1.
Jadi pendidikan itu sangat penting ketika kita mencari pekerjaan apalagi zaman sekarang yang persaingannya semakin ketat yang semua orang berlomba-lomba untuk mendapatkan pendidikan yang setinggi-tingginya.

2. Rumusan masalah
Rumusan masalah dari fenomena dilapangan mengenai pendidikan yaitu bagaimana awal kisah lahirnya jamu Nyonya Meneer serta bagaimana pentingnya peran pendidikan itu dapat mempengaruhi jenis pekerjaannya, posisi yang akan di dapatkan serta kesejahteraan kehidupan para pegawai Nyonya Menee?

3. Tujuan
Tujuan dari mengkaji fenomena di lapangan yaitu untuk bagaimana kisah awal lahirnya jamu Nyonya Meneer serta mengetahui tentang peran pendidikan itu dapat mempengaruhi jenis pekerjaan, posisi yang akan didapatkan serta kesejateraan kehidupan para pegawai Nyonya Meneer.

1. kisah Lahirnya Jamu Nyonya Meneer
semasa kecil Nyonya Meneer juga di perkenalkan dengan potensi ynag menyajikan aneka tanaman yang berkhasiat oleh ibunya. Senginjak usia 17 tahun ia di pinang oleh seorang pria asal Surabaya bernama Ong Bian Wan, yang berprofesi sebagai pedagang. Bisnis dagang membuat Meneer dan suaminya merantau ke Semarang.
Pada suatu ketika, suami Nyonya Meneer menderita sakit pada bagian perut, yang mengharuskan untuk beristirakat total. Berbagai upaya pengobatan medis telah di tempuh oleh Nyonya Meneer, namun semuanya sia-sia. Dengan keprihatinan yang dalam, di dorong oleh rasa cinta yang tulus, Nyonya Meneer meramu jamu Jawa yang pernah diajarkan oleh orang tuanya. Aneka tumbuhan penyembuh sakit perut diramu dan diminumkan setiap hari, ternyata ramuan yang di buat oleh Nyonya Meneer membawa kemajuan besar pada penyembuhan penyakit suaminya. Sedikit demi sedikit suaminya beranggsur pulih. Sakit yang menyengat perutnya telah hilang, suaminya sembuh seperti sediakala.

2. Hasil observasi
Pendidikan memang mempengaruhi suatu pekerjaan ataupun jabatan yang akan kita dapatkan kelak. Semakin tinggi pendidikan yang di peroleh semakin tinggi pula jabatan yang akan kita tempati atau kita akan mendapatkan kedudukan yang sesuai dengan pendidikannya. Seperti halnya para ibu-ibu yang bekerja di pabrik jamu “nyonya meneer” akan memperoleh posisi pekerjaan sesuai dengan pendidikannya. Yang lulusan SD akan mendapatkan kedudukan atau mendapatkan bagian di peracikan jamu atau hanya bagian bersih-bersih. Tetapi yang lulusan SMP,SMA bahkan Sarjana maka akan mendapatkan kedudukan seperti jadi mandor dan manager.
Nyonya meneer merupakan pabrik jamu yang cukup terkenal di kota semarang. Di pabrik jamu nyonya meneer untuk mendaftar menjadi karyawannya itu sangatlah mudah. Tinggal datang ke pabriknya terus akan di tunjuk oleh pihak sana, mana yang akan diterima dan mana yang akan di tolak.Tetapi yang diterima dan yang ditolak itu lebih banyak yang di terima. Karena mereka tidak terlalu membutuhkan karyawan yang berpendidikan tinggi, cukup lulasan SD bahkan tidak sekolaahpun tidak apa-apa yang terpenting yaitu telaten dan ulet dalam bekerja.
Dan pada saat itu pabrik jamu nyonya meneer mempunyai karyawan sebanyak lebih dari 1500 orang. Sungguh banyak karyawan di pabrik jamu nyonya meneer itu. Dan sebanyak itu pula para pekerja yang mayoritas tidak bersekolah. Mungkin kebanyakan dari mereka adalah lulusan dari SD bahkan mereka tidak mengenyam bangku sekolah sama sekali. Sehingga mereka di tempatkan sebagai pegawai yang mengerjakan sembarangan atau mengerjakan yang tidak menggunakan kecerdasan atau kepintaran mereka.
Kebanyakan pekerja atau pegawai nyonya meneer adalah perempuan. Kenapa mayoritas perempuan? Karena menurut menegernya pendiri pabrik jamu adalah nyonya meneer, dan nyonya meneer itu sendiri merupakan perempuan. Itu yang menjadikan pegawai pabrik jamu nyonya meneer mayoritas perempuan dan yang laki-laki hanya pengangkut sampah untuk di buang ke tempat yang telah di sedikan dengan menggukan truk, satpam yang jaga malam selebihnya yaitu perempuan. Selain itu kenapa lebih memilih perempuan? Karena perempuan lebih ulet dan lebih telaten. Karena dalam meracik jamu itu butuh ketelatenan. Disanapun ada tingkatan pekerjaanya. Ada yang tukang bersih-bersih, racik jamu, memeilih bahan untuk di jadikan jamu, membungkusi dan sebagainya sesuai dengan pembagiannya diawalnya. Mungkin juga karena ada tingkatan pendidikan yang di mulai dari yang tidak bersekolah, lulusan SD, SMP, SMA bahkan Perguan tinggi. Sehingga mereka mendapatkan posisi yang sesuai dengan pendidikanya.

Untuk pegawai yang lulusan SD atau sederajatnya mereka mendapatkan gajian yang tidak seberapa. Ketika waktu dulu mereka bekerja di pabrik jamu nyonya meneer itu sungguh bangga dan senang walaupun mereka tidak mempunyai pendidikan yang cukup, namun mereka sanggup menghasilkan uang untuk membantu keluarga mereka dan untuk mencukupi kehidupan mereka. Namun dengan seiring berjalannya waktu pabrik jamu nyonya meneer itu mengalami kemunduran. Sehingga banyak pegawai yang di PHK karena ketidak sanggupan pabrik Nyonya Meneer dalam menggaji karyawannya. Mereka baru merasakan betapa pentingnya suatu pendidikan. Ketika mereka di PHK mereka bingung untuk mencari pekerjaan karena mereka tidak berpendidikan dan tidak mempunyai keterampilan yang bisa mereka gunakan untuk mencari uang.
Kehidupan para pegawai pabrik Jamu Nyonya Meneer itupun tidak sejahtera seperti apa yang di bayangkan. Apalagi melihat mereka yang tidak mengenyam pendidikan seperti orang-orang yang bekerja dikantor pusat. Sangat berdanding terbalik. Mereka hanya mendapatkan gaji yang hanya cukup untuk makan bahkan itupun bisa kurang kalau tidak bintu dengan suminya yang bekerja. Memeng pendidikan itu sangat berpengruh terhadap pekerjaan yang akan kita duduki serta gaji yang akan didapatkan. Saat bekerjapun mereka menggunakan pakaian yang biasah tidak mewah seperti para pekerja yang menduduki jabatan tinggi seperti manajer yang pendidikan tinggi yaitu sarjana. Pakaian mereka biasah saja seperti di gunakan sehari-hari yang penting layak untuk dilihat, tidak seperti mereka yang bekerja di kantornya yaitu sebagai manajer yang mengenakan baju sanagt rapi, bagus, rapi dan menggunakan sepatu sungguh berbeda. Ketika mereka berangkat kerja juga tidak memakai mobil seperti para pegawai Pabrik Nyonya Meneer yang berpendidikan tinggi. Tetapi mereka menggunakan sepeda bahkan mereka ada yang jalan kaki dengan jarak rumah mereka ke Pabrik Jamu Nyonya Meneer itu cukup jauh. Tetapi mereka tidak mengeluh bdengna apa yang mereka alami. Jangankan untuk beli mobil untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari juga pas-pasan bahkan kurang.
Oh iya Pabrik Jamu itu ada 2, yaitu yang pertama itu musiumnya yang sekaligus tempat untuk meracik jamunya. Yang berada dibagian sana yaitu untuk pekerja yang tidak bersekolah atau hanya lulusan SD yang sedikit kurang dalam pengalaman bekerjanya. Dan yang satunya yaitu kantor. Didalam kantor disana tempat para pegawai yang berpendidikan tinggi dari yang S1 bahkan S2. Mereka berada dalam kantor. Cara bekerjanya juga berbeda.
Jadi para pewagai Pabrik Nyonya Meneer yang tidak berpendidikan tinggi yang hanya lulusan SD, untuk melanjutkan atau untuk menyekolahkan anaknya juga susah. Saya melihat dari beberapa pegawainya yang tidak mengenyam pendidikan anaknya juga tidak sekolah bahkan tidak bekerja. Padahal anak mereka sudah besar tetapi masih menggantungkan pada orang tuanya yang berpenghasilan pas-pasan. Apalagi melihat keadaan Pabriknya itu sendiri yang sekarang sudah sepi tidak seramai dulu, menjadikan para buruhnya semakin itu semakin susah untuk mendaapatkan haknya. Mereka hanya bekerja sebulan Cuma beberapa kali saja. Dan ketika mereka tidak bekerja meraka tetap di bayar namun dengan gaji Rp100.000 setiap minggunya. Bahkan kata mereka, gajinya kadang dipotong dan di kasihkan hanya Rp50.000.
Dan itu juga sangat berbeda dengan para pegawai Pabrik Nyonya Meneer yang berpendidikan. Mereka masih muda, pengalamannya banyak dan untuk gajiannya pun akan lebih banyak dibandingkan dengan mereka yang tidak bersekolah. Memang pendidikan itu lah yang dapat merubah salah satu kehidupan untuk menjadi lebih baik dan sejahtera.
Mungkin akan berbeda keadaannya ketika mereka bersekolah. Kehidupan akan dapat tercukupi, anak-anaknya akan sekolah. Tapi apa daya takdir belum berpihak kepada mereka. Untuk itu pendidikan itu sangat penting untuk kehidupan kita selanjutnya agar sebih baik. Untuk itu capailah pendidikan yang setinggi-tingginya.
1. Simpulan
Jadi pendidikan itu sangat penting. Seperti halnya yang terjadi pada pegawai Nyonya Meneer mereka yang tidak bersekolah akan di tempatkan atau bekerja di bagian peracikan jamu, bagian apa saja yang terkait dengan proses pembuatan jamu. Mereka berada pada bagian pemprosesannya. Sebaliknya untuk para pewagai yang bependidikan mereka akan bekerja di bagian kantornya dengan keadaan kantornya yang jauh lebih bagus di bandingkan tempat kerja para pegawainya yang tidak sekolah atau hanya lulusan SD. Untuk kehidupannyapun sangat berbeda lebih sejahtera yang bersekolah sampai sarjana di bandingkan yang tidak bersekolah. Selain itu besar jumlah gajinya pun sangatlah berbeda. Jadi pendidikan itu sangat memetukan masa depan kita kelak.