1. Apa motivasi kakak agar terus bergerak maju?
Ya benar untuk terus bergerak maju diperlukan sebuah dorongan yang kita kenal dengan motivasi. Sederhana saja, sebagaimana Rasulullah mengajarkan kepada kita agar senantiasa menjadi lebih baik dari waktu ke waktu. Bagaimana agar hari ini lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini, itu adalah motivasi yang kakak pegang selain Islam memotivasi umatnya agar menjadi umat yang terbaik dengan selalu mengikuti ajaran Al-Qur’an dan Hadist.
Motivasi itu ada yang disebut motivasi internal dan motivasi eksternal. Motivasi internal datang dari dalam diri pribadi sedangkan motivasi eksternal datang dari luar diri, seperti dari lingkungan, saudara, teman dsb. Orang yang selalu tergerak maju biasanya memiliki motivasi internal yang lebih besar dari motivasi eksternal, dan mereka cenderung mandiri dalam artian untuk bergerak mereka tidak tergantung pada motivasi eksternal. Mereka memiliki apa yang dikatakan Long life motivation, suatu motivasi yang begitu membara di dalam dirinya dan tidak habis sepanjang waktu.
Motivasi internal dapat diciptakan dengan impian, cita-cita dan dibakar dengan ambisi yang membara. Bagi kakak pribadi, impian adalah salah satu motivasi terbesar dalam hidup kakak. Kakak memiliki daftar impian yang menanti untuk diwujudkan. Dengan memiliki impian, setidaknya kita sudah memiliki separuh jalan menuju kemajuan. Impian itu mendorong kita untuk berusaha lebih giat, dan selalu terpacu untuk meraihnya. Tentunya ada ilmu yang mesti dimiliki untuk bagaimana impian itu dapat dimutakhirkan menjadi suatu kenyataan. Selain motivasi internal, tidak dipungkiri bahwa motivasi internal terkadang juga diperlukan seperti halnya dukungan lingkungan, dukungan keluarga dsb. Seorang yang selalu tergerak untuk maju biasanya cakap dalam memadu-padankan dua motivasi ini dan menjaga keseimbangannya agar dapat menjadi pendorong mereka untuk bergerak.
2. Apa visi dan misi kakak secara umum ketika bergabung dalam suatu organisasi?
Secara umum, ketika kita memutuskan untuk bergabung dengan suatu organisasi maka visi misi organisasi tersebut secara otomatis dan harus terinternalisasi kedalam diri kita. Secara tidak langsung kakak katakan bahwa apa yang menjadi visi misi kita hendaknya selaras dengan visi misi organisasi yang ingin kita masuki. Namun memang, tidak dinafikkan bahwa terkadang ada visi misi lain yang menjadi alasan lain kita bergabung dengan suatu organisasi. Seyogiyanya alasan tersebut tidaklah pragmatis, melainkan adalah bagaimana keberadaan kita dapat memberi kebermanfaatan bagi organisasi tersebut. Kita harus berupaya agar menjadi orang paling terdepan dan paling bisa diandalkan untuk pengembangan organisasi tersebut, menjadi kader (tulang punggung) organisasi.
Bergabung ke dalam suatu organisasi bisa merupakan pilihan ataupun juga suatu keterpanggilan, maka yang paling baik adalah panggilan pengabdian. Untuk mahasiswa baru ataupun yang baru tergerak untuk memiliki pengalaman berorganisasi, adalah wajar jika visi misi yang didengungkan terkesan sedikit pragmatis. Boleh jadi ada yang mengatakan alasan berorganisasi adalah untuk mendapat banyak teman, untuk mendapatkan pengalaman, untuk terkenal dsb. Ya satu sisi maklum saja kalau mereka beralasan seperti demikian, karena terkedang beberapa organisasi dalam merekrut anggotanya seperti menjual “barang yang unik danmenarik”. Tanpa bermaksud mengabaikan nilai luhur berorganisasi adalah untuk bagaimana seseorang dapat beraktualisasi diri, menempa diri dengan segala keterampilan dan pembelajaran.
3. Apa keuntungan yang akan diperoleh ketikaseorang mahasiswa memilih untuk aktif dalam organisasi?
“Jangan tanyakan apa yang diberikan Negara kepadamu, tetapi tanyakan apa yang engkau berikan untuk Negaramu”, ucap Presiden Amerika John F Kennedy. Seperti itu jugalah hendaknya berorganisasi. Berorganisasi, terlebih dalam organisasi mahasiswa. Jangankan untuk bicara keuntungan materi ataupun yang lainnya, bahkan tidak jarang materi kita lah yang malah terpakai. Lalu kenapa orangingin berorganisasi? Pasti ada suatu hal dalam berorganisasi yang sangat bermanfaat. Organisasi mahasiswa banyak memberikan manfaat yang khususnya pada perkembangan diri mahasiswa. Ya, organisasi itu wadah pengembangan diri, wadah untuk menemukan jati diri. Organisasi mengajarkan banyak hal yang tidak didapatdi bangku perkuliahan, tetapi ilmu yang didapat di organisasi adalah keterampilan yang sangat berharga. Di organisasi kita akan belajar banyak hal, yang paling utama adalah belajar bersosialisasi dan bekerja sama dengan orang lain. Di organisasi kita juga belajar kepemimpinan, belajar berkomunikasi, belajar merancang kegiatan, belajar melaksanakan progam, belajar mandiri, belajar bertanggung jawab dan juga membina prestasi. Banyak hal lain yang menjadi manfaat berorganisasi, tetapi setidaknya itu yang umumnya.
4. Jikakeuntungan yang diperoleh adalah relasi yang banyak, bukankah tidak hanya dalam organisasi kita bisamemperolehnya?
Benar, relasi tidak hanya diperoleh di organisasi. Dalam pergaulan hidup sehari hari bahkan mungkin kita bisa saja mendapat lebih banyak relasi. Lantas, apa bedanya relasi dalam berorganisasi? Memiliki banyak relasi itu bagus, tetapi tidak tahu bagaimana “memanfaatkan relasi” itu yang tidak bagus. Di organisasi kita tergabung dalam kesatuan orang-orang berkelompok. Berorganisasi membuat kita akan lebih sering berinteraksi dengan banyak orang. Interaksinya adalah interaksi yang positif dan produktif, seperti dalam berorganisasi ada program kerja yang mesti dilaksanakan. Dalam pelaksanaannya kita memerlukan koordinasi dengan banyak orang, disana kita belajar berinteraksi berkomunikasi untuk mewujudkan tujuan program kerja yang ingin dicapai. Untuk itu diperlukan kemahiran dan kecakapan membina relasi dengan pihak-pihak terkait. Dengan seringnya kita berkecimpung dengan hal demikian, maka dengan sendirinya kita akan belajar dan pandai dalam mengelola relasi. Dan ilmu seperti ini banyak berguna dalam kehidupan social bermasyarakat maupun dalam kegiatan perkuliahan yang kita jalani. Baik dalam hubungan dengan teman sekelas, dengan dosen dsb. Orang-orang yang berorganisasi biasanya akan terlihat berbeda, mereka lebih lihai dan lebih menonjol dari pada orang-orang yang tidak berorganisasi. Ya, orang besar di dunia ini pun dibesarkan oleh kemampuan mereka dalam berorganisasi.
5. Bagaimanapendapat kakak tentang pernyataan ”aktivis lamban dalam menyelesaikanpendidikannya”?
Pertama, kakak tidak menyangkal pernyataan tersebut. Memang, kenyataan yang ada membuat kita secara tidak langsung men-generalisasikan bahwa aktivis itu lamban dalam menyelesaikan pendidikannya. Dan dalam menjawab ini pun kakak agak sedikit hati-hati agar tidak dikatakan bahwa kakak mendukung pernyataan diatas..hehe (personal experience). Tanpa bermaksud memberikan pembenaran, coba kita perhatikan bahwa beban kerja seorang aktivis itu dua kali lipat dibanding mahasiswa biasa pada umumnya. Jika mahasiswa biasa hanya disibukkan dengan aktivitas akademik dsb seperti (kantin,kos, kampus dan percintaan dll), pada saat yang sama seorang aktivis juga dibebankan dengan tugas-tugas keorganisasian. Mereka harus memaksimalkan waktuuntuk membuat kuliah mereka menjadi efektif. Sebagaimana kita tahu bahwa beban SKS mahasiswa saat ini saja sudah terasa sangat membebani, menyita waktu dan mempersempit ruang gerak mahasiswa.
Jika kita perhatikan, tidak sedikit juga aktivis yang dapat menyelesaikan studinya tepat waktu ataupun tidak terkesan lamban. Tapi secara pribadi, kakak ingin menanyakan ulang “keaktivisan” mereka..hehe just kidding. Bukan kakak memandang buruk hal tersebut, malah kakak mengapresiasi karena ituadalah sebuah prestasi. Namun yang pasti, bagi seorang aktivis, cepat atau lambat dalam menyelesaikan studi bukanlah merupakan persoalan, bukan indikator yang menjamin kesuksesan. Aktivis itu tahu prioritas, dan juga kakak pribadi mengakui bahwa kegiatan-kegiatan “keaktivisan” itu memang menyenangkan. Jujur bahwa terkadang memang kalau harus memilih antara masuk kuliah dengan kegiatan, terkadang aktivis akan lebih rela meluangkan waktunya untuk kegiatan..hehe. Tapi pastinya dengan perhitungan yang cukup matang dengan memperhatikan izin dsb. Mungkin karena ini juga muncul stigma bahwa aktivis itu lamban dalam menyelesaikan studinya.
Dalam hal kesuksesan, terkadang kita dapat menyimpulkan hal yangterbalik. Coba kita lihat tokoh-tokoh besar di Negara ini tidak jarang bahwa mereka dulunya adalah seorang aktivis. Nah, pastinya ada modal lain yang dipunyai aktivis sehingga mereka dapat lebih melesat sukses dibanding mahasiswa lainnya. Kita harus jujur mengakui hal ini. Aktivis itu biasanya adalahorang-orang yang talented,orang-orang yang terlatih dan terampil, terutama lagi dalam kehidupansebenarnya. Aktivis itu telah menjalani sekelumit proses yang melejitkanpotensi pribadinya menjadi matang dan biasanya aktivis lah yang lebih siapdalam kehidupan. Mereka lebih cepat beradaptasi dan lebih gesit, makanyaaktivis itu banyak yang sukses..hehe. Tapi ya tentu akan lebih baik jikaaktivis tidak lalai dan dapat menyelesaikan studinya tepat waktu. Walau memang kalau kita telisik lebih dalam bahwa tidak ada proses perjalanan yang ideal,semua ada pola yang keteraturannya tidak dapat ditebak dan artinya tidak dapatdisimpulkan sekilas. Boleh jadi saat ini seseorang, baik itu aktivis ataupun tidak, dalam kehidupannya terkesan tidak baik atau terkesan lamban sebagaimana pernyataan diatas, tetapi dibalik itu siapa yang tahu masa depan? Jadi intinya,apapun yang kita lakukan maka kerjakanlah dengan sebaik-baiknya dan rencanakanlah dengan sesukses-suksesnya. Mudah-mudahan kita menjadi orang yang berhasil.
6. Bagaimanatips memilih organisasi yang dapat menampung dan mengembangkan kreativitas, bakat dan minat?
Zaman sekarang ini sudah banyak tumbuh dan berkembang berbagai organisasi yang memenuhi “studentneed and student interest”. Organisasi mahasiswa zaman ini pun telah lebih adaptif dengan mengayomi berbagai kreativitas, bakat dan minat mahasiswa. Adabeberapa hal yang mesti diperhatikan sebelum akhirnya memutuskan untukbergabung. Untuk mendapatkan keputusan suatu organisasi fit and proper untuk kita ikuti, maka kita pribadi harus lebihaktif dan proaktif untuk mencari tahu sebanyak mungkin informasi mengenaiorganisasi tersebut. Pertama kita harus lebih jeli dalam mengukur apa kreativitas, bakat ataupun minat kita.Tepatnya kita harus memiliki passion atau gairah. Diri kita pribadi dahulu yang harus menentukan hal tersebut,menentukan apa yang menjadi minat dan ketertarikan kita. Kedua kita bisa mencari sebanyak mungkin informasi mengenaiorganisasi yang sesuai dengan kreativitas, bakat dan minat yang ingin kitakembangkan. Ada tipe organisasi yang kreativitas, bakat dan minta tertentu adalah fokus utama dalam pergerakannya, seperti contohnya organisasi keahlian dan profesi. Dalam organisasi mahasiswa, ada terdapat organisasi yang bergerak dalam hal olahraga bela diri, ada olahraga catur dsb. Ada organisasi kesenian,ada organisasi yang bergerak dalam aktivitas mengenai alam, ada organisasi yangmengembangkan musik, dan ada juga organisasi yang berorientasi dan berfokuspada da’wah Islam dsb. Namun ada juga organisasi yang secara umum, hal-halterkait kreativitas, bakat dan minat ditampung dalam suatu bidang di dalamstruktur organisasi tersebut. Contohnya di dalam sebuah organisasi ada bidang minat dan bakat. Ketiga selanjutnya kita dapat membuat list atau daftar organisasi yang telah memenuhi target kita. Keempat dari daftar yang telah kita buat kita lalu harus mensortir organsisasi tersebut dalam daftar pilihan yang lebih kecil (lebih sedikit), menjadi pilihan-pilihan organisasi yang lebih tepat dan mana yang paling pas dengan yang kita inginkan.Kelima untuk itu kita harus melakukan klarifikasi dan penilaian yang akurat untuk menentukan pilihan yang benar-benar tepat. Kitabisa memulai dengan mencari tahu tentang keberadaan organisasi yang kita tetapkan dalam daftar sortiran tersebut. Bisanya setiap organisasi akan membukaseluasnya informasi mengenai organisasi tersebut, kita dapat datang dan bertanya kepada pengurus organisasi tersebut untuk mendapat keterangan yang kita inginkan. Selain itu penting juga untuk mencari tahu informasi dari orang lain yang barangkali mengetahui mengenai organisasi yang kita maksud. Adabaiknya juga kita mencoba meminta pendapat dari senior, teman dan keluarga. Sekarangini, hampir semua organisasi juga telah memiliki akun di internet dan mediasosial seperti website dan facebook. Semakin banyak informasi yang kitadapatkan maka akan semakin mudah kita mengukur dan menjatuhkan pilihan.Kriteria informasi yang mendukung diantaranya seperti sudah berapa lamaorganisasi tersebut berdiri, sudah berapa banyak anggotanya, seberapa aktiv kegiatannya, seberapa intens pertemuan dalam organisasi tersebut dan poin-poin lain yang dapat kita tentukan sendiri. Terakhir, dengan penuh keyakinan dan semangat ikuti kata hati untuk menjatuhkan pilihan terhadap organisasi mana yang akan kita masuki.
7. Menurut kakak, kapan waktu yang tepat untuk memulai karir organisasidi PT? Misalnya, semester 3.
Pada dasarnya semakin cepat semakin baik. Namun fakta yang sedikit kontra-produktif adalah sebagaian besar mahasiswa baru pada tahun-tahun awal studinya cenderung enggan untuk aktif dan tergerak untuk berorganisasi. Merekabiasanya lebih menyukai untuk menikmati euphoria bersenang-senang atas kebebasan yang mereka dapatkan sewaktu menjadi mahasiswa baru yang memang sangat berbeda dengan keadaan ketika mereka masih menjadi siswa. Banyak juga yang antipati lantaran mendengar stigma-stigma bahwa berorganisasi itu hanyaa kan menghambat studi. Tambah juga pesan orang tua untuk cepat menyelesaikan studi. Banyak juga yang menunda untuk langsung terjun berorganisasi dengan alasan bahwa mereka masih mencari tahu dan menyesuaikan diri dengan kehidupankampus, dan banyak alasan lainnya. Padahal hakikatnya dengan semakin cepat berproses di organisasi maka akan cepat pula proses pematangan diri mereka. Danakan lebih terukur dan terencana dengan baik kegiatan perkuliahan mereka, karena mereka akan lebih cepat mengenal dunia kampus melalui rekan-rekan diorganisasi.
Secara umum, di satu sisi kakak setuju bahwa karir organisasi diperguruan tinggi sebaiknya dimulai sejak semester 3. Karir yang kakak maksud disini adalah proses mereka untuk mengisi struktur di organisasi. Tetapi untuk karir secara umum, alangkah lebih baik untuk mengikuti proses berorganisasi sejak semester awal perkuliahan. Beberapa organisasi pada umumnya memiliki jenjang perkaderan dan masa pengenalan anggota, ada istilahnya anggota muda;yakni mahasiswa baru yang direkrut menjadi anggota organisasi tetapi belum mendapatkan tempat di struktur kepengurusan di organisasi. Melalui langkah seperti ini, ada banyak manfaat positif bagi seorang mahasiswa baru untuk menentukan apakah benar-benar akan aktif berorganisasi ataupun tidak karena mereka akan mulai intens bersentuhan dan berkenalan dengan aktivitas-aktivitas keorganisasian.
8. Organisasi yang bergerak di bidang apa yang menjadi fokus perhatian kakak?
Bagi kakak pribadi, kakak tertarik untuk mendalami organisasi yang menyentuh aspek kepemimpinan, pergerakan mahasiswa dan kajian Islam. Selainkakak juga tertarik untuk mendalami organisasi-organisasi profesi ataupun organisasi yang berfokus pada kreativitas, bakat dan minat. Kakak tertarik dengan organisasi terkait kewirausahaan dan bisnis, kakak juga tertarik dengan organisasi yang care mengenai alam, dan juga organisasi yang fokus pada penulisan.
9. Bagaimanapendapat kakak tentang organisasi yang berorientasi dakwah, misalnya EKSIS FE UNNES?
Dalam pandangan kakak, organisasi yang berorientasi dakwah itu sangat bagus. Organisasi seperti ini sangat memberikan manfaat dalam mengembangkan nilai-nilai Islam. Menjadi wadah pembelajaran dan jembatan pengetahuan bagiumat agar lebih mengenal ajaran Islam dan memberikan pelajaran serta gerakan amaliyah agar umat (anggotanya) senantiasa ingat dan taat pada ajaran Islam. Berbicara mengenai organisasi dakwah tentu adalah skop yang besar, ada organisasi aliran keagamaan, ada organisasi dakwah dalam bentuk partai politikdsb. Tertalu lebar dan akan terlalu banyak pandangan jika kita bahas itu. Spesifiknya saja yaitu organisasi dakwah dalam kalangan mahasiswa. Organisasi dakwah dalam kalangan mahasiswa lebih akrab kita kenal dengan “organisasi rohis”, seperti halnya FS Nuri. Kalau berfikir objektif, seyogiyanya kita akan sangat mendukung dansangat apresiatif terhadap keberadaan organisasi seperti ini. Kita perhatikan bahwa porsi untuk pendidikan keagamaan sangat kecil dalam kurikulum pendidikan nasional kita, kita banyak disuguhi dengan pendidikan umum yang kalau secara garis besar memang dapat membawa anak-anak didik pada keberhasilan, namun kurikulum seperti itu gagal “memanusiakan manusia seutuhnya”. Ditambah lagi dalam pengajarannya materi ajarsangat jarang dikaitkan dengan nilai-nilai kegamaan. Padahal dalam Islam sebagai agama paripurna menyatakan bahwa ilmu itu adalah bersumber dari Tuhan yang Maha Esa, sementara kurikulum pendidikan saat ini terkesan mengembangakankeilmuan dengan dasar pengembangan sendiri dan meniadakan keberadaan Tuhandibalik sebuah ilmu. Terlebih lagi ada dikotomi antara ilmu agama dengan ilmuumum. Sudah barang tentu ini menjadi masalah yang sedemikian kompleks.Problematika umat sekarang ini sudah semakin kearah ketidakwarasan. Pendidikanmembentuk manusia yang seakan hidup tidak ber-Tuhan. Padahal dalam Islam, ada keseimbangan yang perlu dijaga antara kehidupan dunia dan kehidupa akhirat dalam artian beragama dan ber-Tuhan. Pendidikan sekarang ini hanya membentuk manusia manusia yang cerdas akal dan fikiran, namun gersang secara spiritual. Islam memberikan makna yang lengkap dalam kehidupan. Oleh karena itu, demikianlah arti pentingnya keberadaan organisasi dakwah, untuk menjadi jembatan keilmuan spiritualitas yang akan membentuk manusia-manusia Islami seutuhnya. Namun dibalik itu semua juga ada problematika di kalangan organisasi dakwah yang juga penting untuk disoroti. Kakak pribadi menilai beberapa organisasi dakwah terkesan sangat ekslusif, padahal nilai-nilai dakwah yang diajarkan itu sangat inklusif. Ada juga stigma-stigma negatif lainnya mengenaiorganisasi dakwah di kalangan mahasiswa, terutama jika organisasi dakwah tersebut berafiliasi dengan organisasi-organisasi dan proses perpolitikan. Sebenarnya jika dikaji lebih dalam tidak ada sekat antara dakwah dan perpolitikan, karena memang ajaran dakwah itu universal. Konsep yang harus dipahami adalah dakwah harus lah menyeru kepada kebaikan, kepada perbuatan baik yang dilakukan.
Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan