puisi

puisi

BUKAN KESAL

Kini aku semakin mengerti keadaannmu

Tak lagi aku mengejarmu, merayumu

Dengan segala kata-kata buat kau kembali

Apalagi menangisimu sambil berlutut

 

Sudah cukup rasa itu dimusnahkan

Hidupku tak pernah mengenal tiga waktu

Kemarin, sekarang, dan hari esok

Kemarin kita kenal dengan ribuan mutiara

Namun mutiara tak abadi hingga hari ini

Apalagi untuk hari esok.

 

Memang, mestinya kita sadar

Hati  bukanlah apa-apa, ia tak berdaya

Hati hanya mengubur rasa dalam-dalam dan lebih dalam lagi

Yang akhirnya luka dan membengkak

Rasa terporak-poranda  oleh ingin  yang sulit diterkah

 

Huhh,  bukankah sudah saatnya tertawa

Tak ada lagi yang menghalangimu, apalagi bertekuk  lutut

Di depan mereka-mereka yang berhati batu

Apakah ini sebuah penyesalan?

 

Tidak…!  itu bukan penyesalan

Jangan lagi kau sesali  yang menciptakan luka dan lara dalam jiwamu

saatnya kau bangkit, dan bangkit

Satukan tekatmu,   tegar, dan tegar

Kau hanya bisa bertekuk kepada yang pantas kau bertekuk

 

Bangunlah, pandang jauh jauhlah  kearah sana

Dunia  tak pernah bosan denganmu

Meski separuh jiwa benci dan bosan padamu

bangkitlah dan jemputlah cakrawala di hari esok

 

dikutip dari https://www.jendelasastra.com/karya/puisi/bukan-kesal

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: