Semarang – Hari ke-30 bulan ke-6 tahun 2009, setidaknya telah menjadi sebuah batas atas dari sebuah interval ketakpercayaan terhadap implikasi “sing sabar bakale subur”. Ya…., “sabar adalah hal yang membosankan”, kurang lebih itulah yang menjadi sebuah teorema bagi dEE saat itu, saat sebelum sekumpulan titik-titik di “kuadran ketiga”nya ditransformasikan secara geometris ke posisi “kuadran pertama” dalam suatu sistem koordinat kartesius, suatu perubahan ke arah positif tentunya, baik absis maupun ordinat. Hari itu, dEE sabar menunggu panggilan satu demi satu dari enam puluh satu pegawai baru untuk menerima SK di gedung G Kampus Konservasi. Untuk apa? Menunggu nama dEE disebut? Itu pasti….. tapi, bukan hanya itu yang ditunggu… Ternyata dEE sebelumnya menangkap sebuah fenomena, batik yang tiba-tiba menjadi magnet baginya. Hingga satu setengah kata menjadi sebuah titik pangkal sebuah sinar garis. Mentah…..memang… masih mentah buah kesabaran itu… hanya partisi dari sebuah petunjuk dan belum cukup digunakan untuk menarik sebuah hipotesis. Searching… browsing… di dunia maya menjadi alternative dalam penelusuran landasan teori.
Eurika….!!!!! dEE menjadi seorang penemu…., setidaknya sore itu juga dEE menemukan pusat medan magnet, yang tiba-tiba menjadi fenomena alam siang itu. “Sign In” menjadi pintu masuk proses perkuliahan yang mempelajari gejala alam ini. Namun, pembelajaran online itu hanyalah proses edukasi yang berlangsung biasa, hingga pada suatu forum pembekalan 4 Agustus 2009, setelah dEE menjawab pertanyaan Pak Profesor dengan rangkaian kata singkat “Saya Adi Negara”, kemudian secara kontinu, kurva melewati sebuah titik dimana kata “Lala Maharani” menjadi anggota himpunan kata-kata yang terucap oleh La. Penugasan, mengantarkan dEE dan La terlibat dalam forum diskusi online dalam suatu rangkaian E-learning. Sejak saat itu, melalui uji kelinieran, diperoleh hasil riset yang menunjukkan adanya pengaruh positif dari aksi terhadap reaksi dari fase ke fase. “Fallin’ in love (English version)- dari J-Rock” menjadi music pilihan dalam proses pembelajaran dengan Quantum Learning untuk meningkatkan ketrampilan proses, aktifitas dan hasil belajar yang akan diuji melalui proses assesmen.
Bagaikan seorang biker yang sedang touring, perjalanan panjang dan berliku harus ditempuh, dihadapi, dan diatasi…..naik-turun-datar, kanan-kiri-lurus, maju-mundur-berhenti, lampu merah-kuning-hijau, hingga pada suatu perempatan jalan, harus menjawab pertanyaan: “Kesalahan, kebetulan, ataukah jalan hidup?”. Sesaat terpikirkan, itu adalah kesalahan…, bukan…!!!! Navigasi menunjukkan ini bukan kesalahan, tapi suatu jalan hidup. Jalan hidup yang memuat sedikit kata kebetulan….. Bukan suatu kesalahan, tapi sesuatu yang bisa diusahakan. Dunia desain grafis membuktikan bahwa hal-hal yang biasa bisa menjadi hal yang luar biasa dengan thinking out of the box. Tuhan telah menciptakan banyak pintu yang terbuka menuju kebenaran, yang Dia buka bagi semua yang mengetuknya dengan tangan keyakinan. Kebenaran, seperti halnya bintang- bintang, tak tampak kecuali dari balik keremangan malam. Dengan usaha yang diiringi doa, terucap rangkaian doa sederhana penuh makna: “Semoga cahayaNya selalu menyinari langit & bumi, dan setiap gerakan kita menurut yang Dia ridhoi”, bagaikan kotak kapur yang mengilustrasikan model kubus yang abstrak menjadi objek riil, “…pastikan cinta kita tercipta pada waktunya”, penggalan lirik “Bunga Tidur” milik Katon Bagaskara (yang menjadi pengantar tidur La via ponsel dari dEE hampir tiap malam) seolah menjadi nyata.
Tercipta? Tepat sekali, tanggal 9 bulan 12 tahun 2009, sepulang dEE dari Pulau Bali & Lombok, selama hampir seminggu mencari kupu-kupu untuk La disana, terciptalah sebuah komitmen dEE dan La untuk menandatangani MoU dalam rangka kesepakatan bersama menuju “World Class Family” yang menerapkan ISO 9001:2008. Proses berlanjut hingga Proposal disetujui dan disahkan (tentunya melalui bimbingan dan beberapa revisi) pada tanggal 17 Januari 2010 yang secara simbolis, pada tanggal 14 Maret 2010, dilaksanakan penanaman “Cincin Konservasi”. Dan berdasarkan agenda yang telah dirancang dalam program kerja setelah melalui beberapa kali rapat senat, pada tanggal 4 Juni 2010 akan dideklarasikan Keluarga Konservasi yang Sehat, Unggul, dan Sejahtera. Upacara bernuansa Nusantara menyatukan Adi Negara dari Negeri di Atas Awan, Karangkobar, Banjarnegara dengan Lala Maharani dari Negeri di Bawah Permukaan Laut, Semarang dilaksanakan saat bintang-bintang di langit yang hitam menyinari hijaunya daun-daun tanggal 5 Juni 2010 di Convention Hall Masjid Agung Jawa Tengah.
” Mohon Doa Restu untuk pernikahan Adi Nur Cahyono, S.Pd., M.Pd dan Chatila Maharani, S.T., M.Kes, semoga menjadi keluarga yang Sakinah Mawahdah wa Rohmah… Amiin”.
(dEE&La Production)