Pada kesempatan ini saya akan menganalisis materi SMA tentang Dampak Perubahan Sosial Budaya dan saya ambil salah satu temanya adalah semakin kompleksnya penyimpangan sosial yang terjadi di masyarakat. salah satu bentuk penyimpangan sosial tersebut adalah kenakalan remaja. Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya. Para ahli pendidikan sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia 13-18 tahun. Pada usia tersebut, seseorang sudah melampaui masa kanak-kanak, namun masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Ia berada pada masa transis, yaitu masa peralihan dari remaja menuju kedewasa. Jika kita berbicara mengenai Kenakalan Remaja, pasti kita langsung berpendapat bahwa remaja itulah yang salah. Mereka melakukan hal-hal merugikan yang melanggar nilai dan norma masyarakat. Kita seolah-olah menghakimi mereka tanpa mencari tahu terlebih dahulu sebenrnya apa yang menyebabkan mereka melakukan hal tersebut. Pemikiran seperti inilah yang disebut dengan Labelling. Namun perlu kita keahui ada beberapa hal yang dapat menjadi factor penyebab seseorang melakukan penyimpangan sosial, khususnya kenakalan remaja. Berikut ini adalah faktor penyebab dari kenakalan remaja :
Faktor internal:
- Krisis identitas : Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi. Pertama, terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya.Kedua, tercapainya identitas peran. Kenakalan ramaja terjadi karena remaja gagal mencapai masa integrasi kedua.
- Kontrol diri yang lemah : Remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku yang dapat diterima dengan yang tidak dapat diterima akan terseret pada perilaku ‘nakal’. Begitupun bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun tidak bisa mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya.
Faktor eksternal:
- Keluarga dan perceraian orangtua. Keluarga adalah tempat sosialisasi pertama bagi seorang anak dalam mendapatkan pendidikan. Jadi dengan kata lain keluarga adalah faktor yang paling menentukan terbentuknya kepribadian seorang anak. Tidak adanya komunikasi antar anggota keluarga, atau perselisihan antar anggota keluarga bisa memicu perilaku negatif pada remaja. Pendidikan yang salah di keluarga pun, seperti terlalu memanjakan anak, tidak memberikan pendidikan agama, atau penolakan terhadap eksistensi anak, bisa menjadi penyebab terjadinya kenakalan remaja.
- Teman sebaya yang kurang baik. Kita ketahui bahwa seorang anak paling banyak menghabiskan waktunya dengan teman-temannya. Jadi jika seorang anak berteman dengan mereka yang berkepribaian buruk, maka anak tersebut pun akan terpengaruh dan mengikuti pergaulan teman-temannya, tanpa berfikir apakah hal itu baik atau tidak.
- Komunitas/lingkungan tempat tinggal yang kurang baik. Tinggal di suatu daerah yang tingkat kejahatannya tinggi, yang juga dicirikan oleh kondisi-kondisi kemiskinan dan kehidupan yang padat, menambah kemungkinan bahwa seorang anak akan menjadi nakal. Masyarakat ini seringkali memiliki sekolah-sekolah yang sangat tidak memadai. Komunitas juga dapat berperan serta dalam memunculkan kenakalan remaja. Masyarakat dengan tingkat kriminalitas tinggi memungkinkan remaja mengamati berbagai model yang melakukan aktivitas kriminal dan memperoleh hasil atau penghargaan atas aktivitas kriminal mereka. Masyarakat seperti ini sering ditandai dengan kemiskinan, pengangguran, dan perasaan tersisih dari kaum kelas menengah. Kualitas sekolah, pendanaan pendidikan, dan aktivitas lingkungan yang terorganisir adalah faktor-faktor lain dalam masyarakat yang juga berhubungan dengan kenakalan remaja.
Dari beberapa faktor yang telah saya jabarkan diatas, saya berpendapat bahwa kenakalan remaja bukanlah sepenuhnya kesalahan remaja itu sendiri, namun disisi lain ada faktor-faktor yang membuat mereka melakukan penyimpangan tersebut. Jadi tindakan kita seperti memeberi Labelling kepada seseorang itu sebenarnya adalah hal yang kurang tepat. Karena menurut saya hal tersebut malah akan semakin mendorong seseorang melakukan hal menyimpang. Untuk mengatasi kenakal remaja dapat kita lakukan dengan beberapa cara, Namun cara tersebut juga harus sesuai dengan penyebab yang mendorong mereka menyimpang. Sehingga antara cara mengatasi dan faktor yang mendorong mereka berpeilaku menyimpang akan sesuai dan sejalan. Labelling sebenarnya dapat kita jadikan salah satu cara untuk mengatasi kenakalan remaja. Yaitu dengan cara memberikan Labell yang baik terhadap seseorang. Karena labelling tidak hanya berlaku pada hal-hal buruk, namun hal-hal bai pun bisa kita gunakan sebagai labell agar seseorang terdorong untuk berperilaku baik. Jadi, kesimpulannya adalah, kenakalan remaja yang sekarang ini sering terjadi bukanlah sepenuhnya salah para remaja itu sendiri, tetapi ada faktor-faktor yang mendorong mereka untuk berperilaku menyimpang. Dan untuk mengatasi hal tersebut diperlukan cara pengatasan yang sesuai dengan faktor penyebabnya. Tenetu diperlukan pihak-pihak yang dapat mendukung hal tersebut, seperti halnya sekolahan lebih memperhatikan bakat para siswanya. Sehingga bakat mereka tidak di salah gunakan pada hal-hal yang negatif. Orang tuapun harus lebih memperhatikan perkembangan anak baik di rumah, di sekolah maupun di tempat bermain. Sehingga pertumbuhan anaknya bisa terkontrol dan bisa dikendalikan agar tidak terjerumus pada hal-hal yang negatif.
Sumber :
- https://ferli1982.wordpress.com/2013/01/20/kenakalan-remaja/
- https://ewintribengkulu.blogspot.com/2013/04/faktor-faktor-penyebab-kenakalan-remaja.html
- Soekanto, Soerjono (2006). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.
Place your comment