MATERI ANTROPOLOGI KELAS X TENTANG KONSEP DIFERENSIASI SOSIAL

Secara definitif, difernsiasi sosial adalah pembedaan masyarakat kedalam kelompok-kelompok tertentu secara horizontal (tidak bertingkat), mendatar, dan sejajar atau tidak memandang perbedaan lapisan. Next

Ditulis pada Antropologi SMA | Tinggalkan komentar

MATERI PEMBELAJARAN KELAS X TENTANG KONSEP DASAR, TUJUAN DAN MANFAAT ILMU ANTROPOLOGI

Istilah antropologi berasal dari bahasa Yunani yaitu anthropos yang berarti manusia, dan logos yang berarti ilmu. Dengan demikian, secara harfiah antropologi berarti manusia. Para ahli antropologi (antropolog) sering mengemukakan bahwa antropologi merupakan studi tentang umat manusia yang berusaha menyusun generalisasi yang bermanfaat tentang manusia dan perilakunya, dan untuk memperoleh pengertian serta pemahaman yang lengkap tentang keanekaragaman manusia (Kontjaraningrat, 1987:1-2). Next

Ditulis pada Antropologi SMA | Tinggalkan komentar

MATERI PEMBELAJARAN ANTROPOLOGI KELAS XII

Hallo blogger salam sejahtera untuk kita semua….
Kali ini saya akan memposting materi pembelajaran Antropologi kelas XII Kurikulum 2013 dengan alokasi waktu 112 jam pelajaran dalam satu semester ya ….
Kelas XII (112 JPL)
Pembelajaran untuk Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan sebagai berikut ini. Next

Ditulis pada Antropologi SMA | Tinggalkan komentar

MATERI PEMBELAJARAN ANTROPOLOGI KELAS XI

Hallo blogger salam sejahtera untuk kita semua….
Kali ini saya akan memposting materi pembelajaran Antropologi kelas XI Kurikulum 2013 dengan alokasi waktu 128 jam pelajaran dalam satu semester ya ….
Kelas XI (128 JPL)
Pembelajaran untuk Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan sebagai berikut ini. Next

Ditulis pada Antropologi SMA | Tinggalkan komentar

MATERI PEMBELAJARAN ANTROPOLOGI KELAS X

Hallo blogger salam sejahtera untuk kita semua….
Kali ini saya akan memposting materi pembelajaran Antropologi kelas X Kurikulum 2013 dengan alokasi waktu 96 jam pelajaran dalam satu semester ya ….
Kelas X (96 JPL)
Pembelajaran untuk Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan sebagai berikut ini. Next

Ditulis pada Antropologi SMA | Tinggalkan komentar

HUBUNGAN PATRON KLIEN DI KALANGAN PETANI DESA GEBUGAN

Hallo blogger salam sejahtera untuk kita semua….
Kali ini saya akan memposting salah satu tugas mata kuliah Sosiologi Politik pada semester 5 mengenai materi Hubungan Patron-Klien.

Hubungan Patron-Klien di Kalangan Petani Desa Gebugan Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang
Hubungan Patron Klien merupakan suatu hubungan khusus antar dua orang yang sebagaian besar melibatkan persahabatan instrumental, di mana seseorang yang lebih tinggi kedudukan sosial ekonominya (Patron) menggunakan pengaruh dan sumber daya yang dimilikinya untuk memberikan perlindungan atau keuntungan atau kedua – duanya kepada orang yang lebih rendah kedudukannya (Klien), yang pada gilirannya membalas pemberian tersebut dengan memberikan dukungan yang umum dan bantuan, termasuk jasa-jasa pribadi pada patron (dalam Ahimsa Putra, 1988:2). Merujuk dari pengertian yang dipaparkan di atas dalam Ahimsa Putra, juga menyatakan bahwa hubungan patronase tersebut bersifat diadik memiliki sebuah kewajiban timbal-balik yang konsisten dengan kepercayaan bahwa patron itu harus memperlihatkan perhatian yang menyerupai seorang bapak (parental) serta responsif terhadap kebutuhan–kebutuhan kliennya. Serta, klien juga harus membuktikan kesetiaan yang hampir menyerupai anak kepada patronnya. Next

Ditulis pada Artikel Kuliah SosAnt | Tinggalkan komentar

ORIENTASI TEORITIK DARI KONSEPSI KEBUDAYA SEBAGAI SISTEM KOGNITIF DAN SIMBOLIK

Hallo blogger salam sejahtera untuk kita semua….
Kali ini saya akan memposting salah satu tugas mata kuliah Teori Budaya pada semester 4 tentang Penjelasan mengenai orientasi teoritik yang dihasilkan dari konsepsi kebudayaan sebagai sistem kognitif dan kebudayaan sebagai sistem simbolik.
Kebudayaan sebagai sistem Kognitif, yaitu budaya yang berperan sebagai pengetahuan (cognitif). Jadi budaya bukan hanya sebagai hiasan saja dalam kehidupan namun budaya juga memiliki pengetahuan yang mana budaya tersebut dapat dipelajari. Oleh karena itu Keesing mengatakan bahwa budaya tidak didukung oleh ilmu pengetahuan yang arif bijaksana sebab dengan kebudayaan itulah kita dapat mempelajari suatu ilmu pengetahuan yang arif bijaksana itu. Roger M. Keesing juga mengatakan mengenai satu tema besar yang lain pada 15 tahun terakhir ini tentang satu kemunculan antropologi kognitif yang eksplisit (juga disebut “etnografi baru”, “ethnoscience”, “ethnographic semantics”). Dalam prakteknya, “etnografi baru” ini pada dasarnya satu pengkajian terhadap sistem klarifikasi penduduk setempat (folk classification). Kemudian muncul satu pandangan baru dan penting terhadap budaya, yaitu budaya sebagai cognition (pengetahuan). Keesing juga berpendapat bahwa perkembangan penelitian yang terus menerus terhadap pengetahuan kultural dapat menghasilkan penglihatan yang lebih dalam. Sedangkan menurut Goodenough kebudayaan dipandang sebagai sistem pengetahuan yaitu hal-hal yang ada dalam pikiran manusia, model-model yang dipunyai untuk menerima, menghubungkan, dan menafsirkan suatu fenomena. Budaya dalam setiap individu mempunyai perbedaan, budaya yang berbeda adalah budaya pada pengetahuan perindividu yang dimiliki. Memandang kebudayaan sebagai kognisi mausia atau melihat kaitannya anata bahasa, kebudayaan dan kognisi manusia. Goodenough memandang bahwa kebudayaan bukanlah fenomena material (benda, perilaku, emosi), namun lebih menjadi bagaimana cara pengaturan hal-hal tersebut. Next

Ditulis pada Artikel Kuliah SosAnt | Tinggalkan komentar

OPINI

Hallo blogger salam sejahtera untuk kita semua….
Kali ini saya akan memposting salah satu tugas mata kulia Penulisan Karya Ilmiah Populer yang diberikan pada waktu semester 4 dengan membuat Opini……

Lebaran dan Potensi Ekonomi Kreatif

Lebaran merupakan salah satu momentum yang ditunggu masyarakat muslim, sebab momen ini membawa dampak pada ekonomi kreatif bagi masyarakat. Menurut John Howkins ekonomi kreatif adalah suatu kegiatan ekonomi dalam masyarakat yang menghabiskan sebagian besar waktunya untuk menghasilkan ide, tidak hanya melakukan hal-hal yang rutin dan berulang. Lebaran menjadi pendongkrak ekonomi masyarakat karena di momen ini masyarakat mendadak menjadi wirausaha yang kreatif. Mereka memanfaatkan momen ini untuk berwirausaha berbagai produk unik yang dibutuhkan menjelang hari raya. Next

Ditulis pada Artikel Kuliah SosAnt | Tinggalkan komentar

SILABUS SOSIOLOGI SMA KELAS XII

Kompetensi D asar, Materi Pembelajaran dan Kegiatan Pembelajaran
Kelas XII
Alokasi waktu: 4 jam pelajaran/minggu
Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) pada pembelajaran Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan melalui keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Pembelajaran untuk Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan sebagai berikut ini. Next

Ditulis pada Sosiologi SMA | Tinggalkan komentar

SILABUS SOSIOLOGI SMA KELAS XI

Kompetensi D asar, Materi Pembelajaran dan Kegiatan Pembelajaran
Kelas XI
Alokasi waktu: 4jam pelajaran/minggu
Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) pada pembelajaran Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan melalui keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Pembelajaran untuk Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan sebagai berikut ini.
1. Kompetensi Dasar
3.1. Memahami pengelompokan sosial di masyarakat dari sudut pandang dan pendekatan Sosiologis
4.1. Menalar tentang terjadinya pengelompokan sosial di masyarakat dari sudut pandang dan pendekatan Sosiologis
Materi Pembelajaran
Pembentukan kelompok sosial
• Dasar-dasar pembentukan kelompok
• Berbagai bentuk dan jenis kelompok-kelompok kepentingan di masyarakat
• Karakteristik khusus atau partikularisme dan eksklusivisme kelompok
Kegiatan Pembelajaran
• Mengamati proses pembentukan kelompok sosial di masyarakat
• Mengkaji dari berbagai sumber informasi tentang proses pembentukan kelompok sosial dalam masyarakat
• Menumbuhkan rasa ingin tahu tentang proses pembentukan kelompok sosial dan mendiskusikannya berdasarkan pengetahuan Sosiologi dengan berorientasi pada praktik pengetahuan untuk menumbuhkan sikap religiositas dan etika sosial
• Mengidentifikasi dan mengumpulkan data tentang ragam pengelompokkan sosial di masyarakat sekitar dari berbagai macam sumber
• Menganalisis data agar dapat mengklasifikasi ragam pengelompokkan sosial di masyarakat sekitar berdasarkan jenis dan bentuk pengelompokkan untuk menanamkan sikap kesadaran diri dan tanggung jawab publik
• Mempresentasikan hasil diskusi tentang pembentukan kelompok social

Ditulis pada Sosiologi SMA | Tinggalkan komentar