1) Peran sosiologi
2) Fungsi sosiologi
3) Penerapan Pengetahuan Sosiologi
1. Peran Sosiologi
Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan masyarakat yang membekali para sosiolog dalam berbagai kegiatan. Sosiolog adalah orang yang ahli di dalam ilmu kemasyarakatan (ilmu sosial). Kehadiran sosiolog sangat diperlukan untuk pengembangan ilmu dan pembangunan masyarakat. Beberapa kegiatan ilmiah para sosiolog dalam kehidupan berasyarakatantara lain sebagai berikut.
a. Di Bidang Riset
Sosiolog bekerjasama dengan menggunakan berbagai cara. Misalanya, sosiologi memimpin riset ilmiah dan kemudian mencari data tentang kehidupan sosial suatu masyarakat. Data itu kemudian di olah menjadi suat karya ilmiah yang bergun bagi pengambil keputusan. Dengan demikian seorang sosiolog harus mampu menjernihkan berbagai anggapan keliru yang berkembang dakam masyarakat. Misalnya, kesalahan informasi ataupun spekulasi – spekulasi politis. Dari hasil penelitiannya, sosiolog harus bisa menghadirkan kebenaran-kebenaran. Selain itu dampak negatif yang mungkin dapat di timbulkan oleh kekelirun dalam masyarakat tersebut dapat di hindari.
b. Di Bidang Kebijakan Pemerintah
Ramalan sosiolog dapat pula membantu memperkirakan pengaruh kebijakan sosial yang mungkin terjadi. Setiap keputusan kebijakan sosiala adalah ramalan. Artinya, kebijakan di ambil dengan sustu harapan menghasilkan pengaruh yang diinginkan. Namun, serig terjadi bahwa kebijakan yang di ambil tidak memenuhi kebijakan tersebut. Salah satu faktornya adalah ketidakakuratan kesimpulandan dugaan terhadap permasalahannya. Contoh, apakah kebijakan pemberian santunan terhadap anak-anak miskin akan memperbaiki taraf kehidupan dan pendidikan mereka?. sosiolog dapat memberikan masuan pendapat dan ramalan terhadap keputusan kebijakan tersebut.
c. Di Bidang Teknis
Beberapa sosiolog terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan masyarakat. Mereka memberi saran-saran, dalam penyelesaian berbagai masalah hubungan masyarakat, hubungan antar karyawan, masalah moral maupun hubungan antar kelompok dalam suatu organisasi. Dalam kedudukan seperti ini, sosiolog bekerja sebagai ilmuan terapan. Mereka dituntut untuk menggunakan pengetahuan ilmiahnya dalam mencari nilai-nilai tertentu, seperti efisiensi kerja atau efektivitas suatu program atau kegiatan masyarakat.
d. Di Bidang Pendidikan
Guru atau pendidik mempunyai tugas mendidik, mengajar, membimbing, engarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Guru mendapat stereptip yang muncul dari pengajaran sosiologi adalah sosiologi terlalu bertele-tele, menjenuhkan, dan teorinya membingungkan. Stereotip negatif tersebut dapt membuat minat dan motivasi belajar peserta didik merosot. Oleh sebab itu, seorang guru sosiologi perlu melakukan hal-hal berikut :
1) Guru sosiologi menggunakan teknik pembelajaran yang menimbulkan motivasi peserta didik, yaitu emacu keingintahuan peserta didik untuk membedakan masalah-masalah seputar lingkungan sosial dan membngun opini pribadi terhadap masalah-masalah tersebut.
2) Guru sosiologi tidak “ menggurui ” peserta didik, tetapi sebagai pelajar atau fasilitator.
3) Guru sosiologi membentuk skemata pengetahuan peserta didik, yaitu apabial peserta didik tidak sesuai dengan konsep atau teori sosiologi, maka guru sosilogi menunjukan kesalahan tersebut dan memperlihatkan yang benar.
4) Guru sosiologi menyapaikan pesan pembelajaran dengan media yang interaktif, dan kreatif.
5) Guru sosiologi membuat stratifikasi intelektual, yaitu menerapkan pembelajaran dengan memeperhatikan aspek pengetahuan pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi.
Sosiologi membantu para pendidik dalam menyajikan suatu fakta sosial secara objektif, misalnya menyajikan data tentang kemiskinan. Data yang di sampaikan hendaknya bersifat objektif, tidak memihak, dan apa adanya.
2. Fungsi Sosiologi
Sebagai ilmu pengetahuan sosial yang objektif masyarakat, sosiologi memiliki empat macam fungsi atau kegunaan, yaitu dalam bidang perencanaan sosial, penelitian, pembangunan dan masalah sosial.
a. Perancanaan sosial
Beberapa fungsi atau kegunaan sosiologi adalah sebagai berikut.
1) Sosiologi memahami perkembangan kebudayaan masyarakat, baik masyarakat tradisional maupun modern sehingga proses penyususnan dan permasyarakatan suatu perencanaan sosial relative mudah di lakukan.
2) Sosiologi memahami hubungan manusia dengan lingungan alam, hubungan antargolongan, juga proses perubahan dan pengarh penemuan baru terhadap masyarakat oleh sosiologi relatif biasa di percaya..
3) Sosiologi memiliki disiplin ilmiah yang di dasarkan atas objektivitas.
4) Dengan berpikir secara sosiologis, suatu perencanaan sosial dapat dimanfaatkan untuk mengetahui ketertinggalan dan tingkat kemajuan masyarakat ditinjau dari sudut kebudayaannya, seperti perkembangan iptek.
5) Menurut sosiologi, perencanaan sosial merupakan alat untuk mengetahui perkembangan masyarakat yang fungsisnya untuk menghimpun kekuatan sosial guna menciptakan ketertiban mayarakat.
b. Penelitian
Dalam bidang penelitian masyarakat, sosiologi memiliki kelebihan dibandingkan ilmu-ilmu lain karena.
1) Memahami symbol kata-kata, kode, serta berbagai istilah yang digunakan oleh mayarakat sebagai penelitian empiris.
2) Memahami terhadap pola-pola prilaku masyarakat dalam ligkungan.
3) Kemampuan untuk mempertimbangkan berbagai fenomena atau gejala sosial yang timbul dalam kehidupan masyarakat,terlepas dari prasangka-prasangka subjektif.
4) Kemampuan melihat kecenderungan-kecenderungan arah perubahan pola tingkah laku nggota masyarakat atas sebab-sebab tertentu.
5) Kehati-hatian dalam menjaga pemikiran yang rasional sehingga tidak terjebak dalam pola pikiryang tidak jelas.
c. Pembangunan
Fungsi atau kegunaan sosiologi dalam usaha-usaha pembangunan ( dalam sosiologi Suatu Pengantar edisi kedua, Soerjono Soekanto, 1986 ) adalah sebagai berikut.
1) Pada tahap perencanaan
Sosiologi dapat berguna di dalam mengadakan identifikasi-identifikasi terhadap berbagai kebutuhan masyarakat. Pada tahap ini di perlukan data yang relatif lengkap mengenai masyarakat yang akan di bangun. Data-data tersebut mencaup pola interaksi sosial, kelompok sosial, kebudayaan yang berintikan pada nilai-nilai lembaga sosial, dan stratifikasi sosial.
2) Pada tahap pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan atau perencanaan perlu diadakan identifikasi terhadap kekuatan dalam masyarakat. Hal itu dapat dilakukan dengan cara mengadakan penelitian terhadap pola-pola kekuasaan dan wewenang yang ada di mayarakat. Di samping itu juga harus diadakan pengamatan terhadap perubahan yang terjadi.
3) Pada tahap evaluasi
Pada tahap evaluasi diadakan analisis terhadap efek pembangunan. Keberhasilan pembangunan hanya dapat dinilai melalui evaluasi dan dapat di identifikasi tentang adannya kekurangan, kemacetan, kemunduran, bahkan mungki kemerosotan. Melalui evaluasi dapat dilakukan pengadaan, pembetulan, penambahan, dan peningkatan secara proporsional (seimbang).
d. Pemecahan Masalah Sosial
Masalah sosial timbul dari kekurangan-kekurangan dalam diri manusia atau kelompok sosial yang bersumber dari faktor-faktor berikut :
1) Ekonomis, misalnya kemiskinan, pengangguran, dan bencana alam.
2) Biologi, misalnya penyakit menular dan wabah.
3) Psikologis, misalnya penyakit saraf, bunuh diri, dan disorganisasi jiwa.
4) Kebudayaan, misalnya kejahatan, perceraian, kenakalan remaja, konflik etnis, dan konflik agama.
Di dalam mengatasi masalah sosial juga harus melihat aspek sosiologinya dengan tidak mengabaikan aspek lain. Sosiologi menyelidiki persoalan-pesoalan umum dalam masyarakat dengan maksud untuk menemukan dan menafsirkan kenyataan-kenyataan kehidupan kemasyarakatan. Jadi diperlukan suatu kerjasama antar ilmu pengetahuan kemasyarakatan pada khususnya untuk memecah masalah-masalah sosial yang dihadapi (secara interdisipliner).
3. Penerapan Pengetahuan Sosiologi
Sosiologi adalah suatu kajian tentang masyarakat dan hubungannya dengan lingkungan dimana kita bertempat tinggal. Kajian-kajian tersebut memberikan pengethuan bagi siapa saja yang mempelajari. Pengetahuan sosiologi memberikan manfaat dan dpat diaplikasikan (diterapkan) dalam kehidupan sehari-hari untuk menunjang keberhasilan seseorang dalam masyarakat. Sudahkah kamu menerapkan pengetahuan sosiologi di kehidupanmu?
a. Penerapan pengetahuan sosiologi tentang nilai dan norma sosial.
Pengetahuan sosiologi tentang nilai dan norma sosial dapat membantu keberhasilan seseorang dalam kedudukannya sebagai anggota masyarakat dalam struktur sosial yang menjadi tempat tinggalnya. Misalnya, seorang anak yang mempuyai kebiasaan bersalaman dan mencium tangan kepada orang yang lebih tua pada masyarakat Jawa akan menjadikan anak tersebut sebagai anak yang tahu bertata karma.
b. Penerapan pengetahuan sosiologi tentang interaksi dan peran sosial.
Pengetahuan sosiologi tentang interaksi dan peran sosial dapat memebantu keberhasilan seseorang menjalankan peran sosialnya berhubungan dengan anggota masyarakat lainnya. Misalnya, seseorang dalam interaksi di lingkungan kerja, ia memperhatikan kidah atau norma yang menjadi aturan di tempat kerja, maka ia akan di terima baik sebagai anggota dari mereka yang berada di lingkungan kerja tersebut.
c. Penerapan pengetahuan sosiologi tentang proses sosialisai dan pembentukan kepribadian
Pengetahuan sosiologi tentang proses sosialisai dan pembentukan kepribadian membantu seseorang untuk memahami bagaimana ia harus bersosialisasi dalam masyarakat akan mempunyai kepribadian yang baik. Misalnya, seorang ayah akan mendidik anaknya dengan sebaik-baiknya, tidak melakukan kekerasan fisik atau emosional, memberikan teladan yang baik, menumbuhkan sikap tolong menolong, dan sikap saling menghargai sesama manusia.
d. Penerapan pengetahuan sosiologi tentang prilaku menyimpang dan pengendalian sosial
Pengetahuan sosiologi tentang munculnya prilaku menyimpang yang dapat mengganggu ketentraman sosial akan memberikan pengetahuan tentang upaya pengendalian sosial agar terjadi keteraturan sosial kembali. Misalnya, banyaknya remaja yang minum-minuman keras dan menyalah gunakan narkotika. Akibat yang ditimblkan hal tersebut adalah ketidak stabilan fisik dan mental dan bahkan mengganggu ketenangan umum, maka dapat diupayakan pengendalian sosial dengan cara memberikan penyuluhan dan meningkatkan kesigapan aparat penegak hukum dalam mewujudkan keteraturan.
e. Penerapan pengetahuan sosiologi tentang status individu dan masyarakat
Individu menurut konsep sosiologi adalah manusia yang hidup sendiri, tidak mempuyai kawan sedangkan masyarakat menurut steinmentz (dalam Pengantar Sosiologi, Basrowi, 2005) adalah kelompok manusia yang terbesar yang meliputi pengelompokan-pengelompokan manusia yang lebih kecil yang mempunyai hubungan erat dan teratur. Ada 3 pernyataan mengenai hubungan antara individu dengan masyarakat yaitu sebagai berikut.
1) Individu memiliki status yeng relative dominan.
2) Masyarakat memiliki status yang relative dominan terhadap individu.
3) Individu dan masyarakat saling tergantung.
Pada intinya, individu dan masyarakat merupakan perangkat yang senantiasa ada didalam setiap pergaulan hidup, individu tidak mungkin dapat hidup dengan sempurna tanpa bermasyarakat. Pengetahuan sosiologi akanmembawa kita lebih memahami individu dan masyarakat tersebut.
f. Penerapan pengetahuan sosiologi dalam pembangunan
Menurut soerjono soekanto, bahwa pengetahuan sosiologi dapat diterapkan dan berguna dalam kehidupan sehari-hari, misalnya untuk memberikan data-data sosial yang diperlukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian proses pembangunan. Pada tahap perancanaan, yang harus diperhatikan adalah kebutuhan sosial, pusat perhatiannya, stratifikasi sosial, pusat kekuasaan, maupun saluran komunikasi. Pada tahap pelaksanaan, yang harus dilihat adalah kekuatan sosial dalam masyarakat serta proses perubahan sosialnya sedangkan pada tahap penilaian harus dilakukan analisis terhadap efek-efek atau dampak sosial dari pembangunan tersebut.
Sumber :
Mulyadi, yad dkk. 2013. Sosiologi SMA kelas X. Bogor: Yudhistira
Rufika,Lia Candra, dkk. 2013. Sosiologi Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial untuk SMA/MA kelas X kurikulum 2013. Surakarta: Mediatama
2 comments for “PERAN, FUNGSI DAN PENERAPAN PENGETAHUAN SOSIOLOGI”