Mata kuliah Teori-teori Budaya adalah salah satu mata kuliah yang yang ada di semester 4, membahas tentang teori-teori sosiologi dan antropologi. salah satunya teori Strukturalisme.
Ilmu social terutama antropologi menggunakan konsep struktur atau struktur social untuk mengembangkan atau mengungkap suatu peristiwa yang ada di masyarakat. Yang di sebut juga sebagai “ strukturalisme “ yang mengemukakan tentang konsep salah satunya adalah Levi-Strauss dan para pengikutnya, mereka mengakui jasa Durkheim yang sejak lama telah mencurahkan sebagian besar pemikiran-pemikiran tentang masalah setruktur sosial. Ilmu yang mempersoalkan struktur, yakni cara bagian-bagian suatu system tertentu saling berkaitan. Menurut Levi-Strauss struktur social merupakan suatu kerangka manusia yang saling ketergantungan antara orgsn satu dengan organ yang laindalam anatomi manusia. Yang di maksudkan Levi-Strauss, structural bukanlah perwujudan nyata yang dapat diamati secara langsung, melainkan penataan logis seperangkat persamaan matematis yang dapat di tunjukkan sebagai ekuivalen untuk venomena yang telah di telaah.
Levi-Strauss dalam kajian telah memberikan sumbangan pemikiran tentang teori strukturalisme kontemporer yang unik dan menggunakan perspektif dan metodologi linguistic structural. Bahasa digunakan pada hakikatnya adalah sisitem perlambangan yang di susun secara sewenang/abitrer. Bahasa adalah sebuah kebudayaan yang ada ketika susunan kata yang di satu padukan untuk membentuk suatu krangka pemahaman yang sama maupun berbeda. Dan akan mengungkap kaidah structural yang mendasarinya yang dikatakan sebagai sebab kemunculan ungkapan kebahasaan.
Bagi Lavi-Strauss budaya pada hakikatnya adalah suatu sisitem simbolik atau konfigutrasi system perlambangan. System merupakan suatu bidang yang kaya bagi antropolog. Pandangan Levi-Struss mengenai pandangan mite tentang makna utama yang sepenuhnya formal tidak masuk dalam pandangan Levi-Srtuss. Seperti adanya totemic, Levi-Strauss mengenai totemisme sebagian berkembang dari beberapa di antara gagasan Radcliffe Brown. Dia mengatakan bahwa kepercayaan totemikmerupakan piranti konseptual yang canggih, dan yang memungkinkan warga pri bumi mengklasifikasi dan menata unit-unit social dalam budayanya, serta secara metaforismenghubungkan unit-unit satu dengan yang lain dan dengan jenis tatanan serupa di dunia alami. Totemis sebagai system klasifikasi rangkap, ia merupakan cara menerapkan tatanan logis pada dunia alami dan dunia budaya dengan menggunakan suatu perangkat unitaris berupa kaidah-kaidah konseptual.
Tujuan kajian structural ialah menjelaskan dunia pengalaman dan memahami rasionalitas dasar yang menyangga dunia fenomenal. Yang di anggap Levi-Strauss sebagai dasarnya hakikat system budaya adalah sisitem formal.
Levi-Srtuss merupakan seorang antropolog yang sastrawi dan puitis, karena ia selalu merangkai kata yang di tulis secara tersurat dalam tulisannya. Didalam kesulitan Levi-Struss yang dihadapi menyangkut transformasi logis yang digunakan untuk berpindah dari kaidah struktur dasar kevariasi penampilan kultural. Jadi Levi-Struss menyataka teori structural adalah suatu keterkaitan satu dengan yang lain yang ada di system masyarakay yang berupa kebudayaan dalam masyarakat.