Hai, setelah bahas tentang Konflik Sosial, kali ini kita akan bahas tentang Integrasi Sosial nih. Ini dia materi pengayaannya.
Integrasi sosial merupakan suatu pengendalian atas adanya penyimpangan sosial atau konflik yang terdapat dalam suatu sistem sosial dan proses penyatuan unsur-unsur yang membuat konflik. Jadi dapat dikatakan bahwa integrasi merupakan suatu proses penyesuaian unsur yang berbeda dalam masyarakat sehingga menjadi satu kesatuan.
Menurut pandangan para penganut fungsionalisme struktural, sistem sosial senantiasa terintegrasi atas dua landasan berikut:
- Suatu masyarakat senantiasa terintegrasi di atas tumbuhnya konsensus (kesepakatan) di antara sebagian besar anggota masyarakat.
- Masyarakat terintegrasi karena berbagai anggota masyarakat sekaligus menjadi anggota dari berbagai kesatuan sosial (cross cutting affiliations).
Menurut William F. Ogburn dan Mayer Nimkoff, syarat berhasilnya suatu integrasi sosial yaitu:
- Anggota-anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling mengisi kebutuhan-kebutuhan satu dengan lainnya
- Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan bersama mengenai norma dan nilai.
- Norma-norma dan nilai sosial itu berlaku cukup lama dan dijalankan secara konsisten.
Bentuk Ideal Integrasi Sosial Menurut Para Ilmuwan
- Asimilasi
Asimilasi adalah proses sosial yang timbul bila golongan manusia dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda-beda saling bergaul langsung secara intensif untuk waktu yang lama sehingga kebudayaan-kebudayaan golongan-golongan tadi masing-masing berubah sifatnya yang khas, dan juga unsur-unsurnya masing-masing berubah wujudnya menjadi unsur-unsur kebudayaan campuran. Suatu asimilasi akan mudah terjadi apabila didorong oleh faktor-faktor sebagai berikut.
- Toleransi antara kebudayaan yang berbeda dengan kebudayaan sendiri yang akan tercapai melalui suatu proses yang disebut akomodasi.
- Tiap-tiap indvidu dan kelompok memiliki kesempatan yang sama dalam ekonomi, terutama dalam memenuhi kebutuhan akan barang dan jasa.
- Diperlukan sikap saling menghargai terhadap kebudayaan lain.
- Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dengan memberikan kesempatan pada golongan minoritas untuk memperoleh pendidikan, penggunaan fasilitas umum, dan partisipasi politik.
- Perkawinan campuran akan menyatukan dan mengurangi perbedaan-perbedaan antara warga dari suatu golongan dengan golongan lain.
Sedangkan faktor-faktor yang menjadi penghalang bagi terlaksananya proses asimilasi adalah sebagai berikut.
- Kurang pengetahuan mengenai kebudayaan yang diahadapi
- Sifat takut terhadap kekuatan dari kebudayaan lain
- Perasaan superioritas dari individua dari satu kebudayaan terhadap yang lain
- Akulturasi
Akulturasi adalah proses sosial yang timbul bila suatu kelompok manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur dari suatu kebudayaan asing dengan sedemikian rupa, sehingga unsur-unsur kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri.
Jadi, akulturasi merupakan proses perubahan yang ditandai dengan terjadinya penyatuan dua kebudayaan yang berbeda. Penyatuan ini tidak menghilangkan ciri khas dari masing-masing kebudayaan. Misalnya, kebudayaan Hindu memasuki kebudayaan Bali dan berkembang menjadi kebudayaan Hindu-Bali. Dalam proses ini, kebudayaan Bali tidak hilang atau tetap bertahan walaupun dimasuki unsur kebudayaan Hindu.
Untuk menambah pengetahuanmu tentang integrasi sosial pada masyarakat, buka yuk artikel Dorong Integrasi Sosial.
Nah, untuk mengecek pemahaman kamu pada materi ini, yuk jawab pertanyaan berikut ini.
- Apa yang dimaksud dengan integrasi sosial?
- Mengapa integrasi sosial sulit terjadi dalam masyarakat majemuk seperti di Indonesia?
- Sebut dan jelaskan perbedaan antara akulturasi dengan asimilasi!
- Menurut pendapatmu, bagaimana pentingnya integrasi sosial dalam suatu masyarakat?
Sumber :
Arsal, Thriwaty. 2012. Sosiologi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
Pudjiastuti, Puline. 2007. Sosiologi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Grasindo.