Hai, apa kabar semuanya? Pada postingan sebelumnya kan kita bahas tentang Ketimpangan Sosial Sebagai Dampak Perubahan Sosial di Tengah Globalisasi nih. Kali ini kita bahas materi selanjutnya yuk, tentang Kearifan Lokal dan Pemberdayaan Komunitas. Postingan ini juga dilengkapi soal-soal latihan dan artikel pendukung materi lho. Penasaran?
Konsep Kearifan Lokal
Kearifan lokal merupakan suatu gagasan setempat yang didalamnya berisi pandangan hidup dan pengetahuan lokal yang mengandung kebijaksanaan, kearifan, bernilai baik yang tertananam dan diikuti oleh satu generasi ke generasi berikutnya. Kearifan lokal sering juga dijadikan sebagai dasar (akal) untuk masyarakat bertindak terhadap sesuatu maupun suatu peristiwa yang terjadi. Kearifan lokal muncul dengan berevolusi bersama masyarakat dan lingkungannya, adapun persebarannya melalui sastra lisan dan manuskrip. Kearifan lokal yang bernilai luhur dan tertanam kuat pada masyarakat dijadikan sebagai alat untuk berpandangan hidup, mengambil keputusan, serta mengatasi masalah dan pemenuhan kebutuhan masyarakat di berbagai bidang.
Kearifan lokal sendiri bersifat dinamis, dalam artian mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman, perubahan lingkungan, serta mobilitas masyarakat. Sehingga kearifan lokal mampu bertahan ke generasi berikutnya. Selain dinamis, kearifan lokal juga bersifat lintas budaya, artinya kearifan lokal tidak hanya berlaku pada budaya dan etnis tertentu saja melainkan dapat dikatakan sebagai lintas budaya dan lintas etnik sehingga mampu memunculkan budaya nasional. Sebagai contoh, hampir di setiap budaya lokal di Nusantara dikenal kearifan lokal yang mengajarkan gotong royong, toleransi, etos kerja, dan lain-lain.
Konsep Pemberdayaan Komunitas
Pemberdayaan merupakan suatu proses pribadi dan sosial dalam rangka pembebasan kemampuan pribadi, kompetensi, kreatifitas dan kebebasan bertindak. Sedangakan komunitas merupakan sekelompok orang atau lebih yang hidup bersama pada suatu tempat memiliki kesamaan kepentingan dan tujuan sehingga saling mempengaruhi dan berintegrasi. Jadi, pemberdayaan komunitas dapat diartikan sebagai upaya peningkatkan kesejahteraan seseorang atau kelompok untuk meningkatkan harkat dan martabat kehidupannya dengan cara meningkatkan kapasitas dari semua komunitas, mendukung pembangunan berkelanjutan, dan pengembangan kualitas hidup masyarakat. Dengan adanya pemberdayaan komunitas ini diharapkan mampu meningkatkan kemampuan sumber daya manusia, misalnya dengan peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan, pembukaan lapangan pekerjaan, pengentasan kemiskinan, sehingga kesenjangan sosial dapat diminimalkan.
- Tujuan dan Strategi Dalam Pemberdayaan Komunitas
Pemberdayaan komunitas bertujuan untuk membentuk individu dan masyarakat menjadi mandiri. Kemandirian tersebut meliputi kemandirian berpikir, bertindak, dan mengendalikan apa yang mereka lakukan serta mampu memecahan masalah yang dihadapi dengan menggunakan daya/kemampuan yang dimiliki. Selain itu pemberdayaan masyarakat bertujuan untuk meningkatakan standar hidup masyarakat dan peningkatan kebebasan setiap orang. Adapun Pendekatan dalam Pemberdayaan Komunitas Menurut Eliot terdapat tiga strategi pendekatan yang dipakai dalam proses pemberdayaan komunitas atau masyarakat, antara lain sebagai berikut.
- Pendekatan kesejahteraan (the walfare approach), yaitu membantu memberikan bantuan kepada kelompok-kelompok tertentu, misalnya mereka yang terkena musibah bencana alam.
- Pendekatan pembangunan (the development approach), memusatkan perhatian pada pembangunan untuk meningkatkan kemandirian, kemampuan, dan keswadayaan masyarakat.
- Pendekatan pemberdayaan (the empowerment approach), melihat kemiskinan sebagai akibat proses politik dan berusaha memberdayakan atau melatih rakyat untuk mengatasi ketidakberdayaannya.
- Manfaat Pemberdayaan Komunitas
Adanya pemberdayaan komunitas ini mampu memunculkan potensi yang dimiliki masing-masing individu pada komunitas tersebut. Sehingga individu mampu mengembangkan kreativitas serta kemampuan untuk menunjang tingkatkan kejahteraan mereka. Pemberdayaan berkontribusinya bagi kehidupan masyarakat melalui pemberian pengetahuan manajemen, mutu, teknik, keterampilan, dan metodologi bagi masyarakat, sehingga komunitas dapat memperoleh manfaat yang lebih besar dalam pekerjaan dan perbaikan kinerjanya.
Pemberdayaan Komunitas Berbasis Nilai-Nilai Kearifan Lokal
Model pemberdayaan komunitas berbasis kearifan lokal mengandung arti penempatan nilai-nilai setempat (lokal) sebagai input pembangunan sosial serta penanggulangan masalah-masalah sosial sepeti penganggurang, kemiskinan, dll. Adapun nilai-nilai setempat (lokal) tersebut merupakan cerminan dari nilai kearifan lokal yang mengandung nilai-nilai yang baik yang telah diyakini serta diamalkan oleh masyarakat setempat dan menjadi gambaran dari masyarakat yang tersebut. Nilai-nilai luhur tersebut meliputi gotongroyong, musyawarah untuk mufakat, dan toleransi (tepa selira), etos kerja, dll.
Sehingga adanya model pemberdayaan komunitas berbasis nilai-nilai kearifan lokal akan menciptakan masyarakat yang berdaya, yakni masyarakat yang mampu memahami diri dan potensinya dan mampu merencanakan (mengantisipasi kondisi perubahan ke depan), mampu mengarahkan dirinya sendiri, Memiliki kekuatan untuk berunding, memiliki bargaining power yang memadai dalam melakukan kerjasama yang saling menguntungkan, serta bertanggung jawab atas tindakannya.
Peranan Kearifan Lokal dalam Pemberdayaan Komunitas
Indonesia memiliki keberagaman budaya, suku bangsa, bahasa, agama, dan sebagainya. Dalam keragaman budaya salah satunya mencakup hubungan kearifan lokal di dalam masyarakat. Kearifan lokal didefinisikan sebagai suatu kekayaan budaya lokal yang mengandung kebijakan hidup dan pandangan hidup yang mengakomodasi kearifan hidup. Di Indonesia, kearifan lokal merupakan suatu filosofi dan pandangan hidup yang terwujud dalam berbagai bidang kehidupan seperti nilai sosial dan ekonomi, arsitektur, kesehatan, tata lingkungan, dan sebagainya. Hal ini dapat dilihat pada kearifan lokal mengenai keselarasan alam yang telah menghasilkan pendopo dalam arsitektur Jawa. Pendopo dengan konsep ruang terbuka menjamin ventilasi dan sirkulasi udara yang lancar tanpa perlu penyejuk udara agar konsep rumah tetap ramah lingkungan.
Jika kearifan lokal ibaratkan sebagai pegangan hidup secara turun temurun, maka pemberdayaan komunitas merupakan suatu alat untuk merekatkan kehidupan bermasyarakat. Pemberdayaan komunitas yang dimaksud di sini adalah suatu proses pembangunan di mana masyarakat berinisiatif untuk memulai proses kegiatan sosial guna memperbaiki situasi dan kondisi diri sendiri. Dengan terlibat dalam pemberdayaan komunitas, maka setiap anggota masyarakat akan merasa lebih dekat dan peduli dengan sesama anggota di lingkungan masyarakatnya.
Melalui nilai-nilai kearifan lokal, pemberdayaan komunitas dapat dilakukan dengan lebih efektif dan sesuai dengan karakter masyarakat sasaran. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami apa yang menjadi akar budaya di masyarakat masing-masing. Tujuannya agar komunitas di masyarakat kita bisa berkembang sesuai dengan akar dan karakteristiknya sesuai dengan perkembangan zaman. Kearifan lokal dapat memiliki sifat antarbudaya dan antaretnik yang ada. Jika sifat-sifat tersebut sudah menjadi satu, maka kearifan lokal tersebut dapat membentuk tingkat tatanan nilai yang baru yakni nilai budaya yang bersifat nasional.
Nah, setelah membaca materi tersebut, sudah semakin mengerti tentang kearifan lokal dan pemberdayaan komunitas? Seperti biasa, jangan lupa ya jawab pertanyaan berkut ini.
- Jelaskan definisi kearifan lokal dengan bahasamu sendiri!
- Jelaskan ruang lingkup pemberdayaan komunitas!
- Jelaskan tiga strategi yang digunakan dalam upaya pemberdayaan komunitas!
- Sebutkan manfaat dari pemberdayaan komunitas!
- Mengapa kearifan lokal sangat diperlukan dalam pemberdayaan komunitas?
Selanjutnya, baca yuk artikel Kearifan Lokal di Lingkungan Masyarakat Jawa untuk menambah pengetahuan kamu dalam materi ini.
Sumber:
Mulyadi, Yad. 2014. Sosiologi SMA Kelas XII. Jakarta: Yudhistira.
https://blog.ruangguru.com/peranan-kearifan-lokal-dalam-pemberdayaan-komunitas (Diunduh pada 11 November 2017)
https://blog.unnes.ac.id/rarassantikadewi/