Etnografi merupakan pekerjaan mendeskripsikan suatu kebudayaan. Tujuan utama aktivitas ini adalah untuk memahami suatu pandangan hidup dari sudut pandang penduduk asli, sebagaimana di kemukakan oleh Bronislaw Malinowski, bahwa tujuan etnografi adalah memahami sudut pandang penduduk asli, hubungannya dengan kehidupan, untuk mendapatkan pandangannya mengenai dunianya.
Inti dari etnografi adalah upaya untuk memperhatikan makna-makna tindakan dari kejadian yang menimpa orang yang ingin kita pahami.
KEBUDAYAAN
Kebudayaan didefinisikan dengan berbagai cara.defenisi tipikal yang di usulkan oleh Marvin Harris, bahwa konsep kebudayaan di tampakan dalam berbagai pola tingkah laku yang di kaitkan dengan kelompok-kelompok masyarakat tertentu, seperti adat( custom ) atau cara hidup masyarakat. Baik pola tingkah laku, adat, maupun pandangan hidup masyarakat, semuanya dapat didefinisikan, di interprestasikan, dan di deskripsikan dari berbagai perspektif karena tujuan kita dalam etnografi adalah untuk memahami sudut pandang penduduk asli.
Kebudayaan, sebagaimana digunakan dalam buku ini, merujuk pada pengetahuan yang di peroleh, yang digunakan orang untuk menginterprestasikan pengalaman dan melahirkan tingkah laku sosial. Dengan membatasi defenisi kebudayaan sebagai pengetahuan yang dimiliki bersama, kita tidak menghilangkan perhatian kita pada tingkah laku, adat, objek, atau emosi. Konsep kebudayaan ini( sebagai suatu sistem simbol yang mempunyai makna ) banyak memiliki persamaan dengan pandangan interaksionalisme simbolik, suatu teori yang berusaha menjelaskan tingkah laku manusia dalam katanya dengan makna. Interaksionisme simbolik berakar dari karya-karya ahli sosiologi seperti, Cooley, Mead, dan Thomas. Herbert Blumer, misalnya, mengidentifikasikan tiga premis sebagai landasan teori.
-Premis pertama, manusia melakukan berbagai hal atas dasar makna yang di berikan oleh berbagai hal itu kepada mereka.
-Premis kedua, yang mendasari interaksionisme simbolik adalah, bahwa, makna berbagai hal itu berasal dari itu berasal dari atau muncul dari interaksi sosial seseorang dengan orang lain.
Premis ketiga. Dari interaksionisme simbolik adalah, bahwa, makna ditangani atau dimodifikasi melalui suatu proses penafsiran yang digunakan orang dalam kaitannya dengan berbagai hal yang dihadapi orang tersebut.
Buku ini menyajikan teori dan metodologi itu. Buku ini kadang-kadang merujuk pada berbagai semantik etnografi, karena fokus utamanya adalah untuk memahami sistem makna kebudayaan
Di dalam buku menjelaskan bahwa Kebudayaan, sebagai pengetahuan yang di pelajari orang sebagai anggota suatu kelompok, tidak dapat diamati secara langsung. Dalam melakukan kerja lapangan, etnografer membuat kesimpulan budaya dari tiga sumber:
1). Dari yang dikatakan orang 2) dari cara orang bertindak. 3) dari berbagai artefak yang digunakan orang.
Etnogarfi adalah suatu kebudayaan yang mempelajari kebudayaan lain. Etnografi merupakan suatu bangunan pengetahuan yang meliputi teknik penelitian, teori etnografis, dan berbagai macam deskripsi kebudayaan. Etnografi didasarkan pada asumsi bahwa pengetahuan dari semua kebudayaan sangatlah tinggi nilainya.
Masing-masing kebudayaan memberikan suatu cara untuk melihat dunia. Kebudayaan memberikan suatu cara untuk melihat dunia. Kebudayaan memberi kategori, tanda, dan juga mendefinisikan dunia tempat orang itu hidup. Etnografi sendiri berupaya mendokumentasikan berbagai realitas alternatif dan mendeskripsikannya.
Salah satu cara untuk mensinkronkan kebutuhan masyarakat dengan tujuan etnografi adalah melakukan konsultasi dengan informan untuk menentukan topik penelitian yang penting. Etnografer tdak hanya memulai dari masalah-masalah teoritis, tetapi dapat pula memulai dengan kebutuhan informan yang mendesak, kemudian mengembangkan suatu agenda penelitian untuk menghubungkan topik-topik tersebut dengan masalah-masalah yang selalu ada dalam ilmu sosial.
tulisannya tidak rapi sehingga kurang menarik, agar bisa dirapikan ya aminah. terimakasih
Terima kasih atas sarannya Mba Rima,,lain kali akan memposting tulisan lebih baik lagi