Al ‘Ilmu Fiish Shuduur Laa Fiis Sutuur

Al ‘Ilmu Fiish Shuduur… Laa Fiis Sutuur…

Apakah kamu tipe orang yang suka mencatat penjelasan guru, ustadz, atau dosen tapi ketika mengerjakan soal masih membolak-balik catatan (atau bisa saya sebut kopian buku manual pakai pulpen) sampai bentuknya tidak karuan?Mungkin banyak dari kalian yang menjawab ya (sama seperti saya, he he).

Jika saya melihat bahkan mengalami keadaan tersebut, saya teringat kata-kata ustadz madrasah saya. Saat itu ustadz saya (namanya Pak Amin Syafawi) sedang menjelaskan bab pembagian kalimah dalam bahasa arab. Ketika di tengah-tengah proses menjelaskan materi, Pak Amin memberikan satu soal kepada kami, para muridnya. Tapi diantara kami tidak ada yang tahu jawabannya. Karena itu hampir seluruh murid mencari jawaban di dalam kitab maupun buku catatan masing-masing. Melihat tingkah laku kami, sebuah kalimat berbahasa arab di lontarkan Pak Amin. Beliau berucap, “Al ‘ilmu fiish shuduur laa fiis sutuur, ilmu itu dalam dada bukan dalam tulisan”. Kemudian kami terdiam.

Nah, dari pengalaman saya tersebut, ada satu hal yang bisa kita pelajari. Hal tersebut adalah bahwa untuk menjadikan hal-hal yang kita pelajari menjadi ilmu bagi kita, maka kita tidak cukup menulisnya dalam kertas atau buku. Tapi kita perlu memahaminya hingga ilmu itu bisa menyatu dalam jiwa kita.

Saya punya tips untuk kalian yang ingin mudah memahami pelajaran yang kita dapat di kelas.

  1. Perhatikan dengan seksama ketika guru, ustadz, atau dosen kalian saat menjelaskan materi, jangan asik mencatat!
  2. Catat hal-hal yang belum kalian pahami, kemudian tanyakan pada guru, ustadz atau dosen kalian.
  3. Setelah sampai rumah, cobalah ingat kembali materi yang kalian dapatkan, kalian bisa mencatatnya. Ini dapat membantu meningkatkan daya ingat kalian terhadap materi tersebut.
  4. Mencoba mengerjakan soal sebisa kalian tanpa melihat catatan. Kemudian koreksi jawaban kalian dengan membuka catatan. Jika jawaban kalian belum memuaskan, artinya kalian belum menguasai materi yang kalian dapatkan di kelas (atau kata Pak Amin, ilmu kalian belum fiish shudurik).

Semoga bermanfaat…

“Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.”

You can leave a response, or trackback from your own site.

Leave a Reply

Skip to toolbar