Ketelitian dan ketepatan hasil pengukuran besaran listrik tergantung pada rancangan alat-ukur listrik, bahan pembuatannya dan keterampilan seseorang yang menggunakan alat-ukur tersebut. Pemilihan suatu alat-ukur listrik untuk keperluan pemakaian tergantung pada ketelitian yang diinginkan. Kebanyakan alat-ukur listrik, ketelitian dijamin sampai suatu persentase tertentu dari skala penuh. Komponen-komponennya dijamin sampai persentase tertentu dari nilai rencana (rated value). Oleh karena itu pembuatannya harus menetapkan penyimpangan nilai kuantitas nominal. Batas-batas penyimpangan nilai yang ditetapkan ini didefinisikan sebagai kesalahan batas (limiting errors) atau kesalahan garansi (guarantee errors) atau kesalahan maksimum (maximum errors). Continue reading Kesalahan Batas (limiting error) pada Alat Ukur Listrik
Tipe dan Sumber Kesalahan Pada Alat Ukur
Hasil pembacaan alat-ukur listrik cenderung mempunyai kesalahan. Kesalahan ini sebagai akibat dari ketidak sempurnanya konstruksi atau pembuatan alat-ukur listrik dan juga kesalahan pemakaian alat-ukur saat digunakan
Kesalahan pada pengukuran listrik secara garis besar dapat diklasifikasikan menjadi tiga tipe;
-
Kesalahan umum (gross errors): kesalahan ini semata-mata disebabkan oleh manusia antara lain meliputi kesalahan pembacaan atau penafsiran pembacaan, kesalahan pencatatan, ketidaktepatan penyetelan posisi nol dari jarum, kesalahan penempatan saklar pilih dan kesalahan dari hubungan atau pemasangan alat-ukur yang tidak baik.
Cara Kerja Transformator
Prinsip Kerja Transformator
Prinsip Kerja Transformator sebenarnya bertujuan untuk menaikan dan atau menurunkan arus tegangan. Arus tegangan yang akan di naikan dan atau di turunkan oleh transformator tersebut adalah arus tegangan bolak – balik, secara umum arus tegangan bolak – balik tersebut lebih dikenal dengan AC. Sebagai pengantar, transformator biasanya dapat anda lihat dan temukan di beberapa barang – barang kelistrikan, seperti televisi, radio, komputer dan peralatan – peralatan yang berhubungan dengan listrik lainnya. yang jelas alat – alat yang berhubungan dengan listrik tersebut memang memerlukan penyesuai dalam hal tegangan atau arus. Sebagai contoh, televisi yang memerlukan tegangan 50 volt pada listrik di rumah dengan tegangan 220 volt. Continue reading Prinsip Kerja Transformator
Step Up Transformer
Step Up Transformer pada dasarnya memiliki cara kerja yang sama dengan transformator step down. Transformator atau yang juga dikenal dengan nama travo ini baik yang berjenis step up maupun yang berjenis step down fungsinya sama yaitu untuk mengubah arus tegangan listrik yang masuk, setiap arus tegangan listrik tersebut diubah dengan sistem kerja bolak – balik pada transformator. Perbedaan yang terdapat pada transformator jenis step up dengan transformator jenis step down terletak dari output perubahan arus tegangan listriknya. Transformator jenis step up merubah arus tegangan kecil menjadi arus tegangan yang lebih besar. sedangkan untuk transformator jenis step down merubah arus tegangan kecil menjadi arus tegangan yang lebih besar. Continue reading Step Up Transformer