Museum Ullen Sentalu

https://jogjaholidays.com/article/110645/harga-tiket-masuk-museum-ullen-sentalu.html

Museum Ullen Sentalu

Museum Ullen Sentalu terletak di daerah Pakem, Kaliurang (bagian utara kota Yogyakarta) adalah museum yang menampilkan budaya dan kehidupan putri / wanita Keraton Yogyakarta beserta koleksi bermacam-macam batik (baik gaya Yogyakarta maupun Solo).

Nama Ullen Sentalu merupakan singkatan dari bahasa Jawa: “ULating bLENcong SEjatiNe TAtaraning LUmaku” yang artinya adalah “Nyala lampu blencong merupakan petunjuk manusia dalam melangkah dan meniti kehidupan” . Filsafah ini diambil dari sebuah lampu minyak yang dipergunakan dalam pertunjukkan wayang kulit (blencong) yang merupakan cahaya yang selalu bergerak untuk mengarahkan dan menerangi perjalanan hidup kita.

Museum bergaya arsitektur gothic ini menampilkan kebudayaan masyarakat Jawa di masa lalu melalui berbagai dokumentasinya, seperti batik dengan berbagai corak, pakaian, lukisan-lukisan dan foto-foto tentang budaya dan tokoh Jawa. Ruang-ruang ekshibisi di museum ini juga menjadi sebuah perekam pelbagai kejadian atau peristiwa di masa lalu. Pelbagai peristiwa yang dimaksud lebih mengarah kepada peristiwa-peristiwa yang dialami oleh para bangsawan dari empat keraton di Solo dan Yogyakarta, yakni Kasunanan Surakarta, Istana Mangkunegaran Surakarta, Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat, dan Puro Pakualaman Yogyakarta.

Arsitektur bangunan museum ini sangat spesial lantaran mengambil model rancang-bangun istana di Eropa abad pertengahan yang lekat dengan gaya gothic, yakni kastil yang disusun sedemikian rupa dengan tumpukan batu-batu gunung berwarna gelap dan dihiasi dengan berbagai tumbuhan merambat. Penampilan tersebut menjadikan museum ini sangat khas dan berbeda dengan museum-museum lain di Yogyakarta, bahkan di Indonesia. Selain model rancang-bangunnya, display di museum ini juga menakjubkan lantaran dikerjakan oleh kurator museum yang profesional. Hal ini dapat disaksikan pada penataan koleksi-koleksi benda dalam ruang-ruang, etalase-etalase, rak-rak, dan meja maupun foto-foto dan lukisan-lukisan yang menempel pada dinding museum. Penataan ini dipercantik dengan sistem pencahayaan [spot light] yang baik. Sehingga, penampilan koleksi pada tiap ruangan menjadi istimewa dan menghadirkan kesan tertentu. Hal ini disokong pula oleh tema dan narasi yang dikembangkan oleh pemandu museum di mana kemudian kunjungan wisata di museum ini terasa lebih interaktif.

Museum Ullen Sentalu memiliki beberapa ruang, yaitu Ruang Selamat Datang, Ruang Seni Tari dan Gamelan, Guwa sela Giri, 5 ruang di Kampung Kambang, Koridor Retja Landa, serta Ruang Budaya.
a.Ruang Selamat Datang
Selain sebagai “Ruang Penyambutan tamu/pengunjung museum”, di bagian ruang ini juga terdapat banner latar belakang pendirian museum Ullen Sentalu serta arca Dewi Sri, simbol kesuburan.

 

  1. Ruang Seni Tari dan Gamelan
    ruang ini memamerkan seperangkat gamelan yang merupakan hibah dari salah seorang pangeran Kasultanan Yogyakarta dan pernah dipergunakan dalam pertunjukkan wayang orang dan pagelaran tari di kraton Yogyakarta. Selain itu, di ruang ini juga terdapat beberapa lukisan tari.

 

  1. Guwa Sela Giri

Suatu ruang pamer yang diban gun di bawah tanah, karena menyesuaikan dengan kontur tanah yang tidak rata. Ruang ini berupa lorong panjang yang merupakan perpaduan Sumur Gumuling Taman Sari dan gaya Gothic. Arsitektur Guwa Sela Giri didominasi dengan penggunaan material bangunan dari batu Merapi. Ruang ini memamerkan karya-karya lukis dokumentasi dari tokoh-tokoh yang mewakili figur 4 kraton Dinasti Mataram. Melalui karya-karya lukis dokumentasi para tokoh yang dikemas dalam karya fine arts serta didukung kelengkapan data sejarah yang berkaitan, maka suatu interaksi antara karya seni, pengungkapan data-data seni budaya dan sejarah dari suatu peradaban yang intangible dapat terkomunikasikan secara kaya dan bebas. d. Kampung Kambang
Merupakan areal yang berdiri di atas kolam air dengan bangunan berupa ruang-ruang di atasnya. Konsep areal ini diambil dari konsep Bale Kambang dan konsep Labirin. Kampung Kambang terdiri dari lima ruang pamer museum, yaitu: Ruang Syair untuk Tineke, Royal Room Ratoe Mas, Ruang Batik Vorstendlanden, Ruang Batik Pesisiran, dan Ruang Putri Dambaan.
– Ruang Syair untuk Tineke 
Ruang yang menampilkan syair-syair yang diambil dari buku kecil GRAj Koes Sapariyam (putri Sunan PB XI, Surakarta) dan ditemukan di suatu ruang di dalam Kaputren Kasunanan Surakarta. Syair-syair itu ditulis dari tahun 1939-1947, oleh para kerabat dan teman-teman GRAj Koes Sapariyam yang akrab dipanggil Tineke sebagai puisi-puisi kenangan. Melalui syair-syair tersebut terungkap kemampuan intelektual dalam seni sastra para putri di balik tembok kraton.
– Royal Room Ratu Mas 
Suatu ruang yang khusus dipersembahkan bagi Ratu Mas, permaisuri Sunan Paku Buwana X. Di ruang ini dipamerkan lukisan Ratu Mas, foto-foto beliau bersama Sunan serta putrinya, serta pernak-pernik kelengkapan beliau, seperti topi, kain batik, dodot pengantin, dodot putri, asesori, dll.
– Ruang Batik Vorstendlanden 
Menampilkan koleksi batik dari era Sultan HB VII – Sultan HB VIII dari Kraton Yogyakarta serta Sunan PB X hingga Sunan PB XII dari Surakarta. Melalui koleksi tersebut terlihat suatu proses seni dan daya kreasi masyarakat Jawa dalam menuangkan filosofi yang dianutnya melalui corak motif batik. Perpaduan keindahan seni batik dan makna-makna filosofis yang dikandungnya menguak suatu warisan budaya intangible yang sangat kaya.
– Ruang Batik Pesisiran 
Ruang ini melengkapi proses akulturasi budaya yang ada di Jawa. Dipamerkan kostum, yaitu keindahan bordir tangan dari kebaya-kebaya yang dikenakan kaum peranakan mulai jaman HB VII (1870-an) serta kain batik yang lebih kaya warna.
– Ruang Putri Dambaan 
Ruang ini dikatakan sebagai album hidup GRAy Siti Nurul Kusumawardhani, putri tunggal Mangkunegara VII dengan permaisuri GKR Timur. Menampilkan dokumentasi foto pribadi dari masa kanak-kanak hingga pernikahannya (1921-1951). Melalui foto-foto tersebut tersaji muatan budaya yang bersifat intangible, seperti: ritual-ritual tahapan kehidupan seorang putri kraton beserta segala pernak-perniknya yang merupakan kekayaan warisan budaya Jawa. Ruang ini sangat istim ewa karena terasa kedekatannya dengan Sang Tokoh, yang meresmikan sendiri Ruang Putri Dambaan tersebut pada ulang tahun ke-81 pada tahun 2002. Seperti ada ikatan batin antara tokoh dan Ruang Putri Dambaan karena album perjalanan hidup putri Mangkunegaran ini dititipkan secara pribadi dalam ruang tersebut di Museum Ullen Sentalu.
Gusti Nurul adalah putri Mangkunegaran yang memberi inspirasi para pangeran Mataram untuk tidak berpoligami. Beliau merupakan putri permaisuri yang gemar berkuda, yang tidak lazim pada era tersebut.

  1. Koridor Retja Landa

Merupakan museum outdoor yang memamerkan arca-arca dewa-dewi dari abad VIII-IX M. pada masa itu berkembang agama dan budaya Hindu Budha, sehingga ada pemujaan pada dewa-dewa yang diwujudkan dalam bentuk penyembahan pada arca-arca dewa tertentu.

  1. Sasana Sekar Bawana

Di ruang ini dipamerkan beberapa lukisan raja Mataram, lukisan serta patung dengan tata rias pengantin gaya Surakarta serta Yogyakarta.
Di akhir kunjungan semua tamu mendapat suguhan minuman spesial, resepnya merupakan warisan Gusti Kanjeng Ratoe Mas, putri Sultan HB VII yang disunting sebagai permaisuri Raja Surakarta, Sunan PB X. Konon, minuman ini memberi kesehatan dan awet muda.

  1. Sarana Pendukung:

-Taman 
Selain bangunan fisik, areal Taman Kaswargan didominasi oleh hutan alami dan bagian-bagian taman yang menonjolkan atmosfer pegunungan. Pada bagian-bagian tertentu terdapat patung-patung yang menjadi museum outdoor. – Beukenhof Restaurant
Rancang bangun Taman Kaswargan sebagai obyek wisata budaya dan alam tak terelakkan harus dilengkapi dengan sarana pendukung lain, seperti restaurant. Restaurant Beukenhof diambil dari bahasa Belanda yang berarti bangunan yang dikelilingi pohon-pohon, seperti yang dapat pengunjung nikmati di restaurant dengan bangunan yang dirancang bergaya arsitektur kolonial .
– MUSE 
Toko souvenir didirikan sebagai pendukung dalam unsur pariwisata kawasan Taman Kaswargan.

Harga tiket masuk museum:

  • Wisatawan internasional US$ 5.00 atau Rp 45.000
  • Pelajar atau mahasiswa internasional Rp 25.000
  • Pengunjung dewasa Rp 25.000
  • Pelajar Rp 15.000

Setiap kunjungan ke museum ini minimal dua orang.
Pengelola museum berkelas internasional ini melengkapi fasilitas bagi pengunjung museum d engan seorang pemandu wisata yang anggun, cerdas, dan santun dalam bertutur-kata. Ullen Sentalu juga menyediakan pemandu yang fasih berbahasa Inggris, Jepang, dan Perancis.

Di sekitar lokasi terdapat restoran Beukenhof bagi pengunjung yang ingin menyantap masakan dengan suasana Eropa dan nuansa istana. Selain itu, terdapat Putri Malu Souvenir Shop sebagai tempat wisatawan membeli buah tangan berupa pernik-pernik hasil kerajinan lokal maupun kain-kain batik gaya Jogja dan Solo.

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: