Gejala-gejala sosial yang ada di masyarakat dapat diartikan sebagai sebuah fenomena sosial. Munculnya fenomena sosial dimasyarakat berawal dari adanya perubahan sosial. Perubahan sosial itu tidak dapat hindari, namun masih dapat mengantisipasinya. Gejala sosial juga diartikan sebagai suatu pristiwa yang sering terjadi pada lapisan masyarakat, baik masyarakat tradisional maupun masyarakat modern.
Adanya berbagai gejala sosial di masyarakat, dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah sebagai berikut:
- Faktor kultural merupakan nilai-nilai yang tumbuh dan berkembang di lingkungan masyarakat/komunitas. Ada beberapa contoh gejala sosial berdasarkan faktor kultural, antara lain kemiskinan, kerja bakti, prilaku menyimpang, dsb.
- Faktor struktural merupakan suatu keadaan yang mempengaruhi struktur, struktur yang dimaksud adalah sesuatu yang disusun oleh pola tertentu. Faktor struktural dapat dilihat dari pola-pola hubungan antar individu dan kelompok yang terjalin dilingkungan masyarakat. Contoh gejala sosial yang dipengaruhi oleh faktor struktural seperti penyuluhan sosial, interaksi dengan orang lain dsb.
Gejala yang terjadi pada kehidupan masyarakat merupakan gejala yang terjadi spontan dan menimbulkan perubahan yang mengarah pada sesuatu yang di anggap positif dan negatif. Contoh gejala sosial yang biasa terjadi salah satunya adalah menyaksikan atau bahkan ikut terlibat dalam konflik tersebut.Konflik merupakan sebuah bentrokan, hal tersebut dapat di selesaikan dengan cara mengambil jalan perdamaian yang di lakukan kedua pihak yang terlibat.Tidak semua gejala yang terjadi di sebabkan oleh pihak yang sengaja melakukan masalah sosial yang di kehendaki. Namun, adanya perubahan pada salah satu aspek ke aspek lainnya bisa saja terjadi karena masalah sosial yang tidak di kehendaki. Hal tersebut dapat menghasilkan beberapa perubahan pada aspek lain. Terjadinya dampak gejala sosial yang tidak di kehendaki, maka itulah yang nantinya di kategorikan ke dalam masalah sosial.
Contoh Gejala Sosial dalam Masyarakat
- Kemiskinan. Kemiskinan diartikan sebagai keadaan seseorang yang tidak sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf kehidupan kelompok, dan tidak mampu memanfaatkan tenaga mental maupun fisiknya dalam kelompok tersebut. Dalam masyarakat modern, kemiskinan dilihat sebagai keadaan seseorang tidak memiliki harta yang cukup untuk memenuhi standar kehidupan dilingkungannya. Secara sosiologis, masalah kemiskinan ini timbul karena lembaga kemasyarakatan di bidang ekonomi tidak berfungsi dengan baik.
- Kejahatan. Kejahatan terbentuk melalui proses imitasi, pelaksanaan peran sosial, asosiasi diferensial, kompensasi, identifikasi, konsepsi diri, dan kekecewaan yang agresif. Kejahatan juga dapat dipicu oleh pola hidup konsumtif yang tidak diimbangi dengan produktivitas.
- Disorganisasi Keluarga adalah perpecahan keluarga sebagai suatu unit karena anggota-anggotanya gagal memenuhi kewajiban yang sesuai dengan peran sosialnya. Bentuk-bentuk disorganisasi keluarga adalah keluarga yang tidak lengkap karena hubungan diluar nikah, perceraian, buruknya komunikasi antaranggota keluarga, krisis keluarga karena kepala keluarga meninggalkan keluarga (seperti meninggal, dihukum pidana atau berperang), serta terganggunya mental salah satu anggota keluarga.
- Masalah Generasi Muda Masyarakat Modern. Umumnya ditandai oleh dua ciri yang berlawanan, yaitu keinginan untuk melawan dan sikap apatis. Keinginan untuk melawan antara lain ditunjukan dalam sikap radikalisme. Sementara, sikap apatis misalnya penyesuaian yang membabi buta terhadap ukuran moral generasi tua. Dalam masyarakat yang sedang mengalami masa transisi, generasi muda seolah terjepit antara norma lama dan norma baru (yang kadang belum terbentuk).
- Peperangan merupakan sebuah bentuk pertentangan antara kelompok atau masyarakat (termasuk Negara) yang umumnya diakhiri dengan akomodasi.
- Pelanggaran Terhadap Norma-Norma Masyarakat. Bentuk perilau pelanggaran norma-norma masyarakat seperti pelacuran.kenakalan remaja, alkoholisme dan korupsi.
Daftar Rujukan:
Maryati, Kun dan Juju Suryawati. 2014. Sosiologi 1:Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta. Esis Erlangga
Sunarto, Kamanto. 1993. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Lembaga Penerbit FE – UI.
Soerjono Soekanto. 2003. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Recent Comments