Setiap bidang ilmu pengetahuan memerlukan konsep-konsepnya tersendiri agar dapat menciptakan dan membentuk suatu referensi atau acuan yang dijadikan sebagai alat penelitian, analisis, dan perbandingan hasil-hasil penelitiannya. Kesalahan dalam penggunaan konsep dapat menimbulkan kerancuan dan salah pengertian. Sosiologi berasal dari bahasa Latin socius yang artinya kawan dan logos yang artinya ilmu pengetahuan. Jadi, sosiologi ialah ilmu pengetahuan yang mempelajari hubungan antara teman dan teman, yaitu hubungan antara seorang dengan seorang, seorang dengan golongan maupun golongan dengan golongan. Dalam perumusan ini terdapat perkataan hubungan antara teman dengan teman. Pengertian teman di sini berbeda dengan pengertian seharihari yang biasa kita pakai. Pengertian teman di sini ialah bahwa di dalamnya termasuk pengertian kawan dan lawan. Untuk lebih jelas, berikut adalah definisi sosiologi menurut beberapa ahli.
- Roucek dan Warren :Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dengan kelompok-kelompok.
- William F. Orgburn dan Meyer F. Nimkoff : Sosiologi adalah penelitian secara ilmiah terhadap interaksi sosial dan hasilnya, yaitu organisasi sosial.
- A.A. Van Doorn dan C.J. Lammers :Sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang struktur-struktur dan proses-proses kemasyarakatan yang bersifat stabil.
- Pitirim A. Sorokin :Sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari hal-hal sebagai berikut. a) hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala sosial. Misalnya antara gejala ekonomi dengan agama, keluarga dengan moral, hukum dengan ekonomi, dan gerak masyarakat dengan politik, b) hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dengan gejala-gejala nonsosial. Misalnya gejala geografis dan gejala biologis, dan c) ciri-ciri umum daripada semua jenis gejala-gejala sosial.
- Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi : Sosiologi atau ilmu masyarakat ialah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial.
Dalam sebuah kajian ilmu pengetahuan tentunya akan menemukan istilah ilmiah atauvkonsep dasar yang sering digunakan dalam ilmu tersebut tak terkecuali dalam sosiologi seperti struktur sosial, proses sosial, perubahan sosial, organisasi sosial, institusi sosial, dan lain-lain. Struktur sosial dalam sosiologi memiliki definisi berupa keseluruhan jalinan antara unsur-unsur sosial yang pokok, yaitu kaidah-kaidah sosial (norma sosial), lembaga-lembaga sosial, kelompok serta lapisan sosial. Sedangkan proses sosial adalah pengaruh timbal balik antara berbagai segi
kehidupan bersama, misalnya pengaruh timbal balik antara segi kehidupan ekonomi dan segi kehidupan politik, antara segi kehidupan hukum dan segi kehidupan agama, antara segi kehidupan agama dan segi kehidupan ekonomi, serta yang lainnya. Salah satu proses sosial yang bersifat tersendiri ialah dalam hal terjadinya perubahan-perubahan dalam struktur sosial. Selanjutnya perubahan sosial adalah perubahan yang mencakup seluruh lapisan dalam struktur sosial dan jalinan hubungan dalam masyarakat. Pun begitu pula dengan organisasi sosial dalam sosiologi yang mencakup aspek kerja sama yang mendasar, yang menggerakkan tingkah laku para individu pada tujuan sosial dan ekonomi tertentu. Terakhir, definisi Institusi sosial yaitu suatu sistem yang menunjukkan bahwa peranan sosial dan norma-norma saling berkaitan dan telah disusun guna memuaskan suatu kehendak atau fungsi sosial.
Objek material dari bahasan sosiologi adalah kehidupan sosial, gejala-gejala, dan proses hubungan antarmanusia yang memengaruhi kesatuan hidup manusia itu sendiri. Adapun objek formalnya lebih ditekankan pada hubungan antarmanusia serta proses yang timbul dari hubungan manusia di dalam masyarakat. Dilihat dari objeknya tersebut, jelaslah bahwa tujuan sosiologi adalah untuk meningkatkan kemampuan manusia dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan hidupnya. Jadi, objek formalnya tersebut berfungsi sebagai penuntun adaptasi di masyarakat. Mengembangkan pengetahuan yang objektif mengenai gejala-gejala kemasyarakatan yang dapat di manfaat kan secara efektif untuk memecahkan masalah-masalah sosial (problem solving).
Sama halnya dengan ilmu-ilmu lain, teori-teori yang ada dalam sosiologi memiliki tujuan untuk mencari pencerahan dari berbagai fenomena, gejala, dan masalah sosial. Ditinjau dari aspek aksiologi, sosiologi memiliki nilai guna dalam menganalisis fenomena-fenomena sosial yang ada di masyarakat. Keragaman budaya seharusnya menyadarkan kita bahwa sangat penting memahami latar belakang sosial budaya yang berasal dari masyarakat lain. Kajian tentang fenomena sosial budaya tidak bermaksud untuk memberikan penilaian suatu budaya baik atau buruk, cocok atau tidak cocok bagi suatu masyarakat. Sosiologi tidak bertujuan untuk memberikan penilaian bahwa suatu kebudayaan lebih tinggi atau lebih rendah dari kebudayaan masyarakat lain. Namun, kita diajak untuk memahami keragaman budaya sebagai sesuatu yang dapat memperkaya kebudayaan dalam suatu masyarakat. Dalam konteks kehidupan masyarakat Indonesia yang multietnis, multikultural, sosiologi berperan untuk mewujudkan integrasi atau persatuan nasional. Pemanfaatan kedua ilmu itu yang lebih praktis sifatnya bisa dilihat pada penggunaannya untuk memperlancar proyek pembangunan, penyuluhan terhadap masyarakat seperti program keluarga berencana, bahaya narkoba, dan penegakan hukum.
Daftar Rujukan:
Ritzer, George. 2002. Teori Sosiologi Modern. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Soekanto, Soerjono. 2002. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Press.
Recent Comments