TAK USAH TAKUT BELAJAR MATEMATIKA MATEMATIKA ITU BANYAK MANFAATNYA

TAK USAH TAKUT BELAJAR MATEMATIKA
MATEMATIKA ITU BANYAK MANFAATNYA

Saat seorang peserta didik ditanya tentang pelajaran apa yang mereka anggap paling sulit di antara pelajaran yang lainnya. Maka kemungkinan besar mayoritas dari mereka akan menjawab bahwa pelajaran yang paling sulit adalah matematika. Mengapa bisa terjadi sugesti yang semacam ini pada peserta didik? Hal tersebut salah satunya karena dipengaruhi oleh pandangan awal terhadap mata pelajaran ini yang sudah pesimis sehingga anak kesulitan dalam memahaminya.
Kedua karena memang mata pelajaran ini banyak yang bersifat abstrak sehingga hal tersebut memaksa anak untuk aktif dalam menerka apa sih yang ada pada persoalan dalam pelajaran ini. Melihat hal di atas, mungkin banyak orang akhirnya mengeluhkan tentang pelajaran ini, dan mungkin juga mereka akan bertanya.
Ada beberapa karakteristik matematika, antara lain :
1. Objek yang dipelajari abstrak.
Sebagian besar yang dipelajari dalam matematika adalah angka atau bilangan yang secara nyata tidak ada atau merupakan hasil pemikiran otak manusia. Menurut Cockroft (1982), matematika sulit dipelajari dan sulit diajarkan karena objek yang dipelajari bersifat abstrak yaitu angka atau bilangan dan memiliki hirarki yang tegas serta banyak manipulasi lambang, sehingga Guru harus dapat mengembangkan kualitas pribadi dan siswanya secara keseluruhan, yaitu : Kebiasaan bekerja dengan baik seperti : imajinatif, kreatif, dan fleksibel, sistematik, independen dalam berpikir dan bertindak, bekerja sama, dan cermat. Serta sikap positif terhadap matematika antara lain : terpesona dengan matematika; berminat dan termotivasi; gembira dan menyukai matematik; menghargai maksud, kekuatan, dan relevansi matematika dalam kehidupan; kepuasan yang tumbuh dari keberhasilan dan keyakinan akan kemampuannya mengerjakan matematika.
2. Kebenaranya berdasarkan logika.
Kebenaran dalam matematika adalah kebenaran secara logika bukan empiris. Artinya kebenarannya tidak dapat dibuktikan melalui ekserimen seperti dalam ilmu fisika atau biologi. Contohnya nilai √-2 tidak dapat dibuktikan dengan kalkulator, tetapi secara logika ada jawabannya sehingga bilangan tersebut dinamakan bilangan imajiner (khayal).
3. Pembelajarannya secara bertingkat dan kontinu.
Pemberian atau penyajian materi matematika disesuaikan dengan tingkatan pendidikan dan dilakukan secara terus-menerus. Artinya dalam mempelajari matematika harus secara berulang melalui latihan-latihan soal.
4. Ada keterkaitan antara materi yang satu dengan yang lainnya.
Materi yang akan dipelajari harus memenuhi atau menguasai materi sebelumnya. Contohnya ketika akan mempelajari tentang volume atau isi suatu bangun ruang maka harus menguasai tentang materi luas dan keliling bidang datar.
5. Menggunakan bahasa simbol.
Dalam matematika penyampaian materi menggunakan simbol-simbol yang telah disepakati dan dipahami secara umum. Misalnya penjumlahan menggunakan simbol “+” sehingga tidak terjadi dualisme jawaban.
6. Diaplikasikan dibidang ilmu lain.
Matematika dapat digunakan untuk menyeleksi atau menyaring data yang ada. Seperti tes seleksi calon PNS, Polisi, TNI, pelajar, mahasaiswa atau karyawan menggunakan tes tulis dengan materi matematika (biasanya logika dan berhitung) untuk mengetahui kemampuan berpikir cepat dan dapat menyelesaikan masalah. Dalam bidang teknik matematika digunakan seperti teknik informatika atau komputer menggunakan konsep bilangan basis, teknik industri atau mesin matematika digunakan untuk menentukan ketelitian suatu alat ukur atau perkakas yang digunakan.

Kata siapa belajar matematika itu menyeramkan? yang saya rasakan belajar matematika itu banyak manfaatnya, diantaranya :
a. Berguna buat kehidupan sehari-hari. Contoh dalam menghitung uang, memperkirakan harga baju kena discount,dsb.
b. Belajar matematika menumbuhkan rasa percaya diri. Karena matematika ilmu yang pasti , belajar matematika harus mengerti konsep dan bahasan,jadi tidak bisa mengandalkan orang lain atau mengarang-ngarang jawaban untuk menyelesaikan soal . Dengan demikian sikap percaya pada diri sendiri pun akan tumbuh.
c. Menumbuhkan sikap tekun dan pantang menyerah belajar matematika tidak instan perlu latihan yang berulang dan terus menerus agar mengerti materi yang diajarkan jadi anak matematika itu tekun dan tidak mudah menyerah dalam menyelesaikan tantangan.
d. Menumbuhkan sikap konsisten, belajar matematika harus berpedoman pada dalil-dalil atau pernyataan yang perlu pembuktian . Jadi tidak bisa asal menggunakan rumus dan hal ini menanamkan sikap konsisten yang terbawa dalam kehidupan sehari-hari.
e. Menumbuhkan rasa sabar dan teliti. anak matematika terbiasa mengerjakan soal dengan jawaban yang panjang , menemukan banyak angka , tanda negatif positif, koma, pecahan ,dsb . di lihat lagi prosesnya agar lebih yakin, maka diperlukan kesabaran dan ketelitian dalam mengerjakannya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: