Membaca Sekitar, Membaca Kalam Tuhan
Oleh Munandar Harits Wicaksono

Karen Amstorong, seorang orientalis dalam bukunya “Muhammad, prophet for our time” memberikan prolog yang cukup menarik pada pasal ketiga puluh delapan bab pertama. Menukil dari kitab-kitab sejarawan Muslim yang berdasarkan kumpulan riwayat hadits Nabi Muhammad ataupun tidak, ia dengan baik mengisahkan prosesi turunnya wahyu pertama pada peristiwa yang masyhur di sebuah gua pinggiran kota Makkah.

Dalam pasal tersebut ia mengatakan “pada saat sedang menyendiri di gunung Hira tahun 610 inilah Muhammad mendapatkan visi yang mengejutkan dan dramatis. Kata-kata yang keluar, seakan-akan dari dalam wujudnya, menjangkau akar persoalan di Makkah. Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang maha menciptakan (1) menciptakan manusia dari sebuah embrio (2) bacalah, dan Tuhanmulah yang maha mulia (3) yang mengajar dengan pena (4) mengajari manusia apa yang tidak diketahuinya (5)”

Titik fokus dalam artikel ini adalah kalimat Amstrong yang berbunyi “menjangkau akar persoalan di Makkah.” Amstrong dengan seksama mampu mengaitkan ragam dimensi dan problema dengan sudut pandang lain dalam memandang ayat tersebut. Hal ini jarang sekali kita temui dalam buku-buku sejarah Islam klasik.

Tuhan, dengan segala kebijaksanaannya menyebutkan kata “membaca” pada ayat yang pertama kali Ia turunkan. Ia tidak menyebutkan kalimat pertama shalli (shalatlah), atau isyhad (bersyahadatlah), akan tetapiiqra’ (bacalah). Sebegitukah pentingnya membaca?

Memang, bila merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia, membaca memiliki makna “melihat dan memahami sebuah tulisan.” Akan tetapi dalam khazanah kajian ilmu ushul fiqh kita akan menemui pembahasan lafal hakikat dan majaz. Makna yang sebenarnya maupun makna bayangan.

Penggunaaan lafal semacam ini diperbolehkan oleh ulama tersohor asal Mesir. Dalam bukunya “Lubbul Ushul fi Syarh Ghoyatul Wushul”, Zakaria al-Anshori memberikan pandangan akan hal ini. Ia memperbolehkan penggunaan ke dalam dua maknanya dengan catatan lafal tersebut dianggap majaz secara umum.

Berkaca pada pendapat di atas, membaca tidak terbatas pada tulisan saja. Ia merupakan replikasi dari kegiatan mengamati segalanya. Inilah yang coba ditekankan Tuhan dalam ayat-Nya.

Lalu apa maksud dari “akar persoalan di Mekkah” yang coba Amstrong tekankan dengan kegiatan membaca?

Persoalan pertama yang coba diuraikan Amstrong dalam ayat-ayat itu adalah konsep ketuhanan. Satu hal lain yang dianggap fundamental bagi kehidupan manusia. Dalam bukunya, Amstrong mengatakan “ayat ini sejalan dengan keyakinan Quraisy. Bahwa Allah telah menciptakan mereka. Ayat ini menegaskan bahwa ia bukan Tuhan yang jauh dan tidak hadir. Melainkan mengajarkan dan memandu makhluknya, sehingga mereka mesti datang kepada-Nya.”

Tidak bisa dipungkiri, Quraisy sebagai suku di mana Muhammad dibesarkan masih mengimani bahwa Allah-lah tuhan mereka dan Allah pula lah yang menciptkan mereka. Tetapi, disebabkan oleh fanatisme buta dan kejahiliyahan lainnya mereka membuat patung yang dijadikan perantara untuk beribadat kepada tuhannya.

Dengan ayat ini, Tuhan mengingatkan untuk membaca dan menelaah secara seksama segala hal. Mulai dari alam, politik, dan sosial yang kemudian mengembalikan segala itu kepada pencipta-Nya. Singkat kata, kita harus mengingat Tuhan ketika melihat fenomena di sekitar.

Persoalan kedua yang disinggung secara tidak langsung oleh Amstrong adalah problem sosial-antropoligi di masa itu. Sesuai namanya, masa itu disebut sebagai masa jahiliyah (era kebodohan). Ia tidak mutlak sebagai bodoh dalam arti sempit. Akan tetapi kebodohan yang dimaskud adalah demoralisasi yang terjadi di jazirah Arab masa itu. Seorang ayah akan tega mengubur hidup-hidup anak wanitanya karena merasa malu. Seorang anak akan lancang mengawini ibu kandungnya saat sang ayah sudah tidak ada. Kebobrokan moral masa itu begitu nyata di depan mata Nabi Muhammad.

Maka dengan ayat ini, tuhan menyinggung pembacanya untuk lebih kritis dengan segala hal yang ada di sekitar. Untuk tidak apatis saat demoralisasi menggerogoti sendi-sendi kemasyarakatan. Bahkan lebih jauh, konteks ini akan bisa kita bawa pada era kekinian. Ya, saat ketuhanan tak lagi menjadi problema dengan sempurnanya syariat. Dengan aspek toleransi dan keimanan sudah bisa dimenejemeni secara nyata. Problem yang tersisa hanya satu. Bahwa ketidak meratanya kesejahteraan masih saja ada di indonesia, bahwa ribuan orang dicabut hak-haknya memperoleh pendidikan di Turki, bahwa pabrik semen hanya akan menyusahkan warga Rembang, maka ingatlah selalu bahwa kalam tuhan itu abadi. Bacalah hai manusia! Bacalah apa yang ada di sekitarmu!

Full Day School Lebih Banyak Mudaratnya

Jakarta, NU Online
Wacana penerapan perpanjangan jam sekolah atau full day school oleh Mendikbud Muhadjir Effendy dinilai banyak membawa dampak merugikan ketimbang manfaat yang bisa diambil. Hal itu jika pendidikan dilihat secara utuh dengan memperhatikan kultur dan kondisi objektifnya di berbagai daerah di Tanah Air.

“Sisi maslahatnya pasti ada tapi mudaratnya lebih banyak,” ujar HZ Arifin Junaidi, Ketua Pengurus Pusat Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama, Rabu (10/8), dalam jumpa pers didampingi Sekretaris PP LP Ma’arif NU Muchsin Ibnu Djuhan dan Ketua Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) di kantor PBNU, Jakarta.

Arifin tak setuju bila full day school dianggap sebagai upaya “memesantrenkan sekolah”. Karena dalam praktiknya ada perbedaan mendasar antara pesantren dan sekolah, misalnya dari segi kepemimpinan dan pola pembinaan terhadap peserta didik.

Selain budaya kerja orang tua siswa yang beragam, ia mencontohkan, sarana sekolah di sejumlah daerah yang masih di bawah standar, seperti ruang kelas yang terbatas. “Pagi untuk kelas ini dan kalau sore untuk kelas itu. Bila diterapkan maka akan merugikan peserta didik,” tuturnya.

Pandangan senada juga diungkapkan Ketua PP IPPNU Puti Hasni. Ia meminta Kemendikbud melakukan riset secara utuh terhadap wacana kebijakan itu. Menurutnya, tak semua orang tua bekerja di luar rumah. Sehingga, penerapan full day school justru bisa mengganggu intensitas interaksi anak dengan orang tua dan teman di lingkungan tempat tinggal

“Soal waktu belajar, PP IPPNU melihat tidak banyak menjadi masalah. Keberagaman kondisi anak, orang tua dan masyarakat sudah terfasilitasi dengan model pembelajaran yang beragam: ada yang ‘normal’ dan ada yang full day school. Sehingga orang tua diberikan keleluasaan untuk memilih,” kata Puti.

Ia menambahkan, PP IPPNU mendukung kebijakan pemerintah yang mendorong proses belajar di sekolah yang menyenangkan dan yang berporos pada kepentingan anak.

Saat ini ponsel telah menjadi sahabat paling setia manusia, bisa dikatakan di zaman sekarang tak ada seorang pun yang tidak memiliki ponsel. Ponsel telah berubah dari barang mewah yang dulu hanya segelintir orang saja mampu memilikinya, namun sekarang bahkan anak-anak usia sekolah dasar pun tak jarang kedapatan menentengnya ke mana-mana.

Sebagai sahabat manusia ponsel telah banyak membantu untuk memudahkan komunikasi pemiliknya dengan orang lain. Namun, meskipun sebagai sahabat ternyata ponsel juga menyimpan bahaya tersendiri yang tidak disadari oleh pemiliknya. Apalagi tak jarang pemilik ponsel saat ini, ketika mereka tidur, si ponsel juga berada di dekatnya.

Ponsel memiliki pancaran radiasi tinggi yang tak kasat mata, hal ini menyebabkan seseorang tidak menyadari akan bahayanya. Menurut data WHO, radiasi ponsel bersifat karsinogenik yang dapat mempengaruhi susunan saraf manusia, yang akhirnya dapat menyebabkan kanker atau tumor.

Tidur adalah waktu untuk mengisi tenaga, jika tidur Anda tidak mampu mengisi tenaga Anda, maka hari-hari Anda tidak akan maksimal. Oleh karena itu, guna meminimalisir bahaya laten ponsel bagi si pemiliknya, ada baiknya bila kebiasaan tidur di dekat ponsel mulai saat ini dihilangkan. Dikutip dari berbagai sumber, berikut ini ada 9 dampak negatif tidur di dekat ponsel, diantaranya:

1. Dapat menyebabkan tumor otak

Radiasi ponsel dapat mempengaruhi terbentuknya neoplasma dari regenerasi sel yang tidak wajar. Umumnya tumor otak menyerang orang dewasa pada usia produktif, namun tidak sedikit pula ditemukan kasus di mana tumor juga dapat menyerang anak-anak. Oleh karena itu, mulai saat ini usahakan untuk tidak menggunakan ponsel terlalu sering, apalagi sampai dibiasakan tidur di dekatnya.

2. Dapat menyebabkan kanker

Hampir sama dengan tumor otak, radiasi ponsel juga dapat mempengaruhi proses pembelahan sel-sel di dalam tubuh menjadi tidak terkendali, sel-sel abnormal ini kemudian menyerang jaringan terdekat yang secara rutin bersentuhan langsung dengan ponsel, seperti kulit dan telingga. Tak jarang anggota tubuh lainnya seperti perut juga dapat terpapar radiasi ponsel sehingga menyebabkan kanker, karena ketika tidur si pemilik tidak sadar kerap meletakkannya di bawah tubuh dan menindihnya.

3. Terbakar dan meledak

Media massa seperti televisi dan surat kabar pernah memberitakan kasus ponsel meledak dan terbakar ketika si pemiliknya sedang tertidur sehingga melukainya. Kejadian tersebut terjadi karena sering kali pemilik ponsel mengisi ulang dayanya dan kemudian tertidur di sisinya, ketika daya sudah penuh dan lupa mencabutnya, maka ponsel akan menjadi panas dan bila sampai terjadi korsleting dapat membuatnya meledak hingga terbakar.

4. Menyebabkan sakit kepala

Radiasi ponsel bagi beberapa orang yang sensitif terhadap gelombang RF yang dipancarkan dapat menyebabkan sakit kepala, pusing, mual-mual, bahkan hingga muntah.

5. Menyebabkan tidak bisa tidur dengan nyenyak

Ponsel dapat membuat seseorang jadi tidak bisa tidur dengan nyenyak, entah karena asyik memainkan permainan, bertelepon ria dengan pacar, sibuk membalas pesan dari kolega, atau membaca informasi-infromasi dari internet. Ponsel juga dapat menyebabkan si pemiliknya selalu merasa was-was, merasa gelisah dan tegang.

6. Serangan jantung

Pada beberapa kasus pernah ditemukan seseorang yang memiliki riwayat penyakit jantung tiba-tiba meninggal dunia seketika ketika mendengar ponselnya berdering di tengah malam, bisa jadi yang bersangkutan kaget sehingga mengalami serangan jantung.

7. Memperparah Alzheimer

Penyakit Alzheimer memang tidak menular dan umumnya menyerang seseorang yang sudah tua. Namun, bagi mereka yang terbiasa tidur di dekat perangkat ini, radiasinya dapat mempercepat proses seseorang mengalami Alzheimer.

8. Menyebabkan kelelahan

Ponsel yang berada dekat dengan pemiliknya dapat membuat kualitas tidur menjadi tidak nyenyak. Meskipun Anda tertidur, namun sesungguhnya Anda masih tersadar, dengan ditandai Anda masih mengingat beberapa hal yang terjadi ketika Anda tertidur. Hal ini dapat membuat Anda mengalami kelelahan ketika bangun keesokan harinya.

9. Menghambat metabolisme tubuh

Diketahui bahwa ketika seseorang tertidur sesungguhnya di saat inilah metabolisme tubuh sedang bekerja dengan aktif. Oleh karena itu, bila seseorang terpapar radiasi ponsel atau bila tidur jadi tidak nyenyak, maka proses metabolisme tubuh akan terhambat, sehingga proses pencernaan makanan atau pun proses detoksifikasi racun di dalam tubuh juga ikut terganggu.

Mengingat begitu banyaknya dampak negatif tidur di dekat ponsel, maka mulai saat ini Anda masing-masing dapat putuskan, apakah Anda akan tetap tidur di dekat ponsel Anda dengan resiko mengalami salah satu atau beberapa dampak yang telah disebutkan di atas, atau apakah Anda akan mulai menjauhkannya, sehingga tidur Anda dapat kembali nyenyak dan berkualitas, semua terserah kepada Anda

 

Riders

 

 

 

 

 

 

Hobi selfie seakan sudah menjadi norma di era media sosial. Perkembangan teknologi, cepatnya internet, dan semakin terbukanya generasi masa kini terhadap dunia luar membuat selfie adalah sebuah kewajaran.

Terlepas dari debat pro-kontra soal selfie, nyatanya memotret diri sendiri tak sepenuhnya buruk, kok. Ada beberapa hal yang membuat selfie ternyata malah menguntungkan seseorang.

Eksplorasi diri

Periset UCLA, Dr. Andrea Letamendi, menyebut bahwa selfie merupakan bentuk eksplorasi diri. Generasi masa kini menggunakan selfie sebagai simbol berbagi pengalaman praktis sekaligus bentuk ekspresi mood yang paling dasar. Media sosial kemudian mengakomodasi kebutuhan ini. Asal tak berlebihan, selfie merupakan bentuk ekspresi yang bisa menyamankan pelakunya.

 

Meningkatkan rasa percaya diri

Lagi-lagi, asal tak berlebihan, selfie sedikit banyak akan menambah rasa percaya diri. Apalagi jika crowd-nya menerima respon positif. Yang mesti dijaga adalah, Anda tak boleh terbuai dengan likes dan komen-komen positif. Kekerenan Anda tak cuma diukur dari seberapa banyak likes yang diterima di Instagram, bukan?

Melatih otoritas bagi diri sendiri

Maksudnya, karena Anda adalah sang fotografernya, Anda sendiri yang mengatur bagaimana Anda terlihat bagus di depan kamera. Anda yang memiliki otoritas sepenuhnya untuk membuat ‘karya’ yang sempurna di media sosial, tanpa ada orang lain mengganggu.

Medan “benih” bisa memecahkan misteri galaksi

pancaran partikel lubang hitam

Pancaran partikel dari lubang hitam raksasa sebuah galaksi dalam karya seni.

Gambar: karya Paolo Padovani, ESA, NASA, AVO

Medan magnet lemah berjalan/bergerak melewati alam semesta menurut sebuah penelitian baru yang mungkin bisa memecahkan misteri dari mana datangnya medan magnet besar di seputar galaksi-galaksi.

Berbagai galaksi seperti Bima Sakti masing-masing memiliki medan magnet berskala besar . Walaupun medan magnet ini lebih lemah dibandingkan dengan medan planet, para ilmuwan berpikir bahwa berbagai versi galaktik membantu membangun formasi bintang, mengawal sinar kosmik, dan mengatur kedinamisan gas antar-bintang.

Kebanyakan para ilmuwan meyakini bahwa medan magnet yang lebih kuat dari galaksi-galaksi “dewasa” berkembang dari medan “benih” yang lemah. Namun tidaklah jelas dari mana medan yang lebih tua ini berasal.

Dua teori terkemuka: Medan benih tercipta dari pergerakan gas terstimulasi di berbagai protogalaksi, atau mereka dihasilkan di luar galaksi oleh proses yang tak kelihatan pada permulaan jagad raya.

Pengamatan baru yang dilakukan dengan Fermi Gamma-ray Space Telescope NASA mendukung gagasan bahwa benih-benih itu semuanya ada di sana, bahkan sebelum terciptanya galaksi.

Berdasarkan data Fermi, “kami menemukan bahwa medan-medan magnet lemah ini seharusnya ada di mana saja. Mereka harus berada di luar galaksi-galaksi, mengisi keseluruhan alam semesta, bahkan ketika tak ada galaksi, tak ada bagian-bagian, tak ada apa pun,” kata penulis bersama penelitian Andrii Neronov dari Universitas Jenewa bagian ISDC Centre for Astrophysics di Swiss, seperti yang dilansir oleh National Geographic.

Karena berbagai penemuan baru menyatakan bahwa medan-medan bisa terbentuk di luar galaksi-galaksi, “mungkin berbagai medan magnet itu tercipta sebelum galaksi terbentuk,” kata Neronov.

Menabur Benih untuk Medan-Medan Galaktik

Menurut teori, medan-medan benih purba bisa saja tercipta dari partikel-partikel terstimulasi yang termuntahkan selama kejadian-kejadian keras seperti ledakan supernova.

Pada akhirnya, teori itu mengatakan, satu medan benih dapat membesar di dalam satu galaksi, karena putaran pelan galaksi menyebabkan partikel-partikel terstimulasi dan gas-gas menjadi searah pada garis-garis medan magnet benih.

Akan tetapi medan-medan benih lain akan tetap berjalan melewati ruang antar galaksi dan itulah yang menurut Neronov dan rekan-rekannya telah mereka temukan.

Lebih tepatnya, tim itu melihat suatu kekurangan energi sangat tinggi sinar gamma dalam data Fermi di blazars yang merupakan galaksi-galaksi dengan lubang hitam super besar pada bagian tengahnya yang memuntahkan pancaran partikel hampir sama dengan kecepatan cahaya.

Sinar gamma yang sampai ke bumi dari blazars seharusnya ada pada level energi tertentu. Tapi sinar gamma yang dilihat oleh tim Neronov nampaknya telah dilucuti sebagian kekuatannya, yang tepatnya akan terjadi jika sinar gamma beinteraksi dengan medan magnet lemah dalam perjalanannya.

Para peneliti itu kemudian memetakan apa yang terjadi ketika sinar gamma menabrak foton, atau partikel ringan. Mereka menemukan bahwa tabrakan menghasilkan berkas aktifitas elektromagnetik.

“Apa yang kami deteksi bisa saja permulaan medan lemah ini, dan itu dapat memecahkan masalah dari mana asal medan magnet di Bima Sakti dan galaksi lain, karena sekarang kita bisa mengetahui kondisi permulaannya,” kata Neronov.

Misteri-misteri Magnetis Tetap Ada

Para ilmuwan tidak yakin proses-proses energi tinggi mana yang mungkin menciptakan medan-medan magnetik pertama di alam semesta muda tanpa galaksi, walaupun tak kekurangan contoh.

Juga tak jelas apakah medan-medan benih berjalan memainkan peranan dalam formasi selanjutnya berbagai galaksi dan bagian-bagian galaksi, karena intensitas medan harus diukur dengan pasti.

“Secara umum, Saya cenderung berpikir bahwa mereka tidak memainkan peranan penting dalam pembentukan galaksi-galaksi, karena mereka terlalu lemah” pada level rendah yang diobservasi tim Fermi, kata Neronov.

Air yang membeku pada asteroid mungkin merupakan hal yang lebih wajar dari yang pernah dianggap sebelumnya, menurut penelitian baru yang akan membantu mendukung gagasan bahwa asteroid membawa kunci utama kehidupan ke Bumi.

Asteroid Membawa Air ke Bumi
Air mungkin dibawa asteroid ke Bumi – Foto Alamy

Es air dan molekul-molekul organik yang membantu pembentukan dasar kehidupan telah ditemukan pada asteroid kedua yang disebut Cybele 65 oleh para astronom.

Penemuan tersebut dilaporkan dalam sebuah pertemuan para ilmuwan planet di Pasadena, di mana para ilmuwan mengatakan bahwa keberadaan es tersebut ikut mendukung teori-teori yang mengatakan bahwa kehidupan di Bumi berasal dari luar angkasa setelah dibawa ke sini oleh asteroid-asteroid.

Para peneliti mendapatkan penemuan yang sama pada bulan April tahun ini ketika mereka menemukan bukti pertama es pada asteroid bernama Themis 24.

Kedua asteroid ini dan penemuan terakhir ditemukan pada sabuk asteroid yang berada di antara Mars dan Jupiter.

“Penemuan ini mengindikasikan bahwa bagian tata surya kita memiliki kandungan es air lebih banyak dari yang diperkirakan,” kata Profesor Humberto Campins yang merupakan seorang astronom dari Universitas Florida Tengah yang memimpin tim peneliti tersebut seperti yang dilansir oleh Telegraph.

“Hal ini mendukung teori bahwa asteroid-asteroid mungkin menghantam Bumi sekaligus membawa persediaan air serta blok-blok pembangun kehidupan untuk terbentuk dan berevolusi di planet kita.”

Profesor Campins mempresentasikan penemuannya pada pertemuan tahunan Divisi Sains Planet Perkumpulan Astronomi Amerika di Pasadena, California.

Asteroid Cybele 65 yang berdiameter 289 km agak lebih besar dari asteroid Themis 24 yang berdiameter 199 km.

Bukan hanya anda, semua orang tak selalu konsentrasi ketika membaca. Dalam sebuah penelitian baru yang diterbitkan di jurnal Asosiasi Ilmu Psikologi, para peneliti merekam pergerakan mata selama membaca dan menemukan bahwa mata tetap bergerak ketika pikiran melayang, tapi mata tidak bergerak dengan cara yang sama ketika anda memperhatikan.

Membaca

Seorang ilmuwan psikologi di Universitas Pittsburgh, Erik Reichle tertarik dengan bagaimana otak mengontrol pergerakan mata. “Tujuannya ialah untuk memahami bagaimana hal-hal seperti pemahaman kata dan perhatian visual mengontrol pergerakan mata,” katanya.

Kebanyakan orang yang mempelajari membaca berpendapat bahwa mata mengambil sampel informasi pada halaman dan pikiran yang membaca pada dasarnya mengambil apa yang diberikan tanpa memberikan petunjuk kembali ke mata.

Reichle menduga bahwa itu salah, dan berpendapat bahwa mengobservasi pembacaan tanpa berpikir akan menjadi sesuatu yang menarik untuk memberikan pencerahan apa yang terjadi ketika pikiran sibuk. Dia melakukan penelitian tersebut bersama Andrew E. Reineberg dari Universitas Pittsburgh dan Jonathan W. Schooler dari Universitas California, Santa Barbara.

Empat mahasiswa prasarjana di Universitas Pittsburgh menjadi sukarelawan untuk proyek itu. Tiap-tiap orang datang ke lab untuk sesi membaca 12 atau lebih pembacaan selama satu jam tentang Sense dan Sensibility karya Jane Austen, bacaan itu dipilih karna itu “cukup mudah tapi agak membosankan,” kata Reichle. “Kami mulai dengan The Trial karangan Kafka, tapi orang-orang menganggapnya terlalu menyita perhatian.” Saat para mahasiswa membaca buku di layar, komputer melacak pergerakan mata mereka. Mereka diminta untuk menekan tombol yang ditandai dengan huruf “Z” ketika mereka tahu bahwa mereka tidak lagi fokus membaca.” Komputer juga menanyakan setiap beberapa menit apakah mereka memperhatikan atau kehilangan fokus.

Mata melakukan hal berbeda ketika seseorang memperhatikan daripada pikirannya melayang. Dalam pembacaan normal, mata memperhatikan satu kata, kemudian dengan cepat pindah ke kata lain. Mata lebih banyak meluangkan waktu pada kata-kata yang kurang umum. Akan tetapi, ketika pikiran seseorang melayang, mata tidak mengikuti pola-pola ini. Mata juga memperhatikan lebih lama pada setiap kata.

“Hal tersebut hampir mirip mata yang secara mekanis lambat,” kata Reichle. Hal ini menunjukkan bahwa pendapat umum di bidangnya merupakan kesalahan, malahan, ketika orang membaca, pergerakan matanya sangat terhubung dengan pemrosesan bahasa yang berjalan di otak.

Para peneliti memperbandingkan dua gaya nyanyian klasik dan Hindustan untuk menemukan penyembuhan gangguan berbicara.

Penyembuhan Gangguan Berbicara Dengan Bernyanyi

Nyanyian Hindustan yaitu gaya nyanyian tradisional India Utara, dan nyanyian klasik seperti musik Puccini, Mozart dan Wagner, sangat bervariasi dalam teknik dan bunyi. Saat ini para peneliti patologi cara-bicara-bahasa di Universitas Missouri sedang memperbandingkan kedua gaya tersebut dengan harapan menemukan penyembuhan tremor laringeal yang merupakan gangguan vokal yang berhubungan dengan banyak gangguan neurologis yang bisa menyebabkan kesulitan-kesulitan berat dalam berkomunikasi.

Bunyi atau suara dihasilkan di dalam laring yang terletak di dalam leher. Tremor vokal atau suara timbul ketika laring mengalami kekejangan pada waktu berbicara yang menghasilkan suara mendesah dengan nada yang selalu berubah-ubah. Orang-orang yang menderita penyakit Parkinson dan gangguan-gangguan serupa lainnya kerapkali menunjukkan tremor vokal. Saat ini para patolog cara-bicara-bahasa hanya bisa membantu para pasien untuk mengontrol tremor. Dengan memahami fisiologi di balik fluktuasi atau kenaikan nada yang disengaja atau tidak disengaja, peneliti Universitas Missouri berharap menemukan langkah penyembuhan atau pengobatan.

“Gaya-gaya nyanyian Hindustan dan klasik sangat berbeda,” kata Nandhu Radhakrishnan yang merupakan profesor komunikasi sains dan gangguan di Sekolah Profesi Kesehatan. “Dalam nyanyian Hindustan, para penyanyi menggunakan ‘Taan’ untuk memodulasi nada dengan sengaja, di lain pihak para penyanyi klasik menggunakan vibrato untuk meninggirendahkan nada secara tidak sengaja. Berbekal pengetahuan ini, kita bisa mengembangkan terapi khusus untuk menyembuhkan tremor vokal atau tremor laringeal.”

Radhakrishnan merupakan peneliti pertama yang mempelajari fisiologi nyanyian Hindustan. Dia bekerja bersama Ronald Scherer dari Universitas Negara Bagian Bowling Green di Ohio, dan Santanu Bandyopadhyay yang merupakan seorang guru vokal di Benggala Barat, India. Dalam studinya, dia menemukan beberapa perbedaan antara nyanyian Hindustan dan klasik. Utamanya, nyanyian Hindustan memiliki keistimewaan naik turun nada cepat yang disengaja yang Radhakrishnan sebut sebagai “gerak Taan”. Sebaliknya, para penyanyi klasik menggunakan modulasi vokal seperti vibrato untuk membuat perpindahan halus di antara nada-nada.

Para penyanyi klasik menggunakan apa yang dikenal sebagai forman (puncak-puncak spektrum bunyi) penyanyi untuk mempertinggi jangkauan frekuensi tertentu yang enak didengar dengan cara merendahkan laringnya dan melebarkan sistem vokal. Namun para penyanyi Hindustan tidak menggunakan forman penyanyi. Tanpa hal ini, para penyanyi Hindustan bernyanyi pada volume yang lebih rendah dibandingkan dengan para penyanyi klasik, dan suara nyanyian mereka terdengar sangat mirip dengan suara berbicara mereka. Radhakrishnan juga mengamati bahwa nyanyian Hindustan memerlukan pelafalan tepat lirik, sebagaimana notasi mengarahkan pelafalan dalam musik klasik.

Untuk membuka rahasia nyanyian Hindustan, Radhakrishnan merekam seorang guru nanyian India yang menyanyikan gerak Taan tunggal berulang-ulang. Walaupun para penyanyi biasanya menyanyikan beberapa fluktuasi nada ini berturut-turut, Radhakrishnan hanya merekam satu gerak untuk mengisolasi tekniknya bagi studi ilmiah. Radhakrishnan menggunakan peralatan yang mengukur variabel-variabel seperti tekanan paru-paru, durasi di mana lipatan-lipatan vokal terbuka atau tertutup, dan rasio di mana udara keluar dari laring.

Studi tersebut dipublikasikan baru-baru ini di Journal of Voice. Beberapa bulan mendatang, Radhakrishnan akan mempublikasikan studi lainnya tentang gerak Taan yang memfokuskan pada aspek-aspek performa teknik tersebut.

Menurut penelitian baru, mengenakkan pakaian renang berwarna putih atau biru muda dapat melindungi anda dari serangan ikan hiu.

Ikan Hiu Ternyata Buta Warna

Para peneliti menemukan bahwa mata ikan hiu, termasuk hiu sapi dan hiu harimau, tidak didesain untuk membedakan warna jadi mata mereka hanya melihat dunia dalam hitam dan putih.

Hal itu berarti bertentangan dengan warna biru muda laut, akan lebih baik mengenakkan pakaian renang yang berwarna cerah untuk mengurangi kekontrasan atau perbedaan warna dengan air.

Studi tersebut mendukung statistik dari International Shark Attack File (ISAF) yang menunjukkan bahwa kebanyakan serangan ikan hiu terjadi pada penyelam atau peselancar yang mengenakkan pakaian untuk air yang berwarna hitam.

Tim peneliti di Universitas Western Australia dan Universitas Queensland memeriksa mata 17 spesies ikan hiu termasuk, hiu sapi, hiu harimau, hiu karang dan hiu Port Jackson.

Mereka menemukan bahwa retina mata mereka hanya memiliki satu kerucut (cone atau detektor cahaya) yang hanya dapat mendeteksi terang atau gelap. Hal tersebut berarti satu buah apel yang berwarna merah hanya sesuatu yang bercorak gelap bagi mereka.

Sebaliknya manusia memiliki tiga kerucut untuk membedakan warna, merah, hijau dan biru.

Seperti yang dilansir oleh Telegraph (18/01/11), Profesor Nathan Hart, pemimpin penelitian tersebut, mengatakan bahwa penglihatan ikan hiu bisa dibandingkan dengan menonton televisi hitam putih.

“Apabila ikan hiu kurang dalam penglihatan warna, hal tersebut berarti bahwa kekontrasan terang lebih penting untuk mendeteksi dan mengidentifikasi obyek-obyek,” tuturnya.

“Kita boleh menggunakan informasi ini untuk membantu mendesain kapal selancar kecil dan pakaian renang yang kurang menarik perhatian atau lebih memuakkan bagi ikan hiu untuk mengurangi serangan terhadap orang-orang.

“Kita juga boleh menggunakannya untuk mendesain umpan pancingan panjang yang kurang menarik bagi ikan hiu dan mengurangi jumlah ikan hiu yang mati karena tertangkap pancingan setiap tahun.”

Profesor Hart mengatakan bahwa lebih banyak penelitian diperlukan untuk menentukan pola mana yang berfungsi paling baik untuk mengelakkan ikan hiu.

“Langkah selanjutnya ialah melihat pada perilaku,” katanya.

Walaupun kebanyakan ikan bertulang (bony fish, Osteichthyes) memiliki beberapa penglihatan warna, ikan paus, lumba-lumba dan anjing laut diyakini juga hanya memiliki satu kerucut.

Penelitian baru itu mengejutkan karena ikan hiu merupakan salah satu pemburu yang paling hebat di dunia.

Hingga saat ini, para ahli meyakini bahwa kesuksesan evolusioner ikan hiu berada pada sistem sensor yang sangat teradaptasi, termasuk penglihatan.

Akan tetapi sekarang kelihatan bahwa ikan hiu sebenarnya mengandalkan mekanisme yang lain juga, yang kombinasinya memperkenankan keefektifan makhluk tersebut dalam berburu.

Studi tersebut dipublikasikan di Naturwissenschaften (Sains Alam).

Kloning telah mengalami kemajuan pesat selama 15 tahun terakhir yang dimulai dari domba yang dinamakan Dolly hingga seekor kuda bernama Prometea.

Hewan Kloning
Dolly, Kloning Domba Pertama – Foto: Wikimedia

Sekalipun demikian, masalah etika serta akibat yang ditimbulkan dari hal itu menjadi bahan perdebatan sengit. Berikut ini merupakan 5 hewan hasil kloning yang dianggap menyebabkan kontroversi menurut Nick Collins seorang jurnalis Telegraph.

Domba Bernama Dolly

Kehadiran Dolly merupakan peristiwa penting dalam teknologi genetika yang menunjukkan bahwa para ilmuwan bisa membalikkan waktu selular dengan mengkonversi sel domba dewasa menjadi embrio yang kemudian tumbuh menjadi domba baru.

Kelahirannya menyulut perdebatan sengit tentang etika dan akibat kloning. Seorang penulis mengklaim bahwa Dolly “menatap anda dengan kedua mata merahnya yang penuh kebencian”.

Sanggahan etika yang menentang kloning hewan diperkuat ketika domba tersebut dikritik pada tahun 2003 setelah mengidap penyakit paru-paru. Hewan tersebut ditimpa dengan masalah-masalah kesehatan juga menderita karena artritis prematur.

Tikus Bernama Cumulina

Cumulina merupakan yang pertama dari 50an tikus identik sepanjang tiga generasi yang dibuat di Universitas Hawai pada tahun 1998.

Hewan kloning tersebut dinamakan Cumulina karena dia dibuat dari DNA sel-sel kumulus yang mengelilingi telur yang sedang berkembang pada indung telur tikus betina.

Cumulina merupakan hewan pertama yang dikloning dari sel-sel dewasa yang bertahan hingga masa dewasa dan menghasilkan dua seperindukan sehat.

Gaur (Bos Gaurus) Bernama Noah

Noah hewan gaur (spesies dari Asia Tenggara yang mirip bison), merepresentasikan percobaan pertama yang dilakukan oleh para ilmuwan untuk mengkloning hewan yang terancam punah.

Para ilmuwan di Amerika berharap bisa mengambil langkah besar dalam upaya melindungi spesies yang terancam punah dengan melahirkan kloningan gaur di sebuah peternakan di Iowa.

Namun Noah mati sesaat setelah lahir pada tahun 2001.

Kucing Bernama CC

CC atau Carbon Copy yang lahir pada tahun 2001 merupakan hewan peliharaan pertama yang dikloning.

Para ilmuwan berharap bahwa menciptakan carbon copy kucing bisa menawarkan jutaan pemilik piaraan kesempatan untuk membangkitkan hewan peliharan kesayangan keluarga.

Namun walaupun Rainbow yang merupakan kucing orisinil bertubuh gemuk dan memiliki warna putih dengan bintik-bintik coklat, coklat muda dan keemasan, CC bertubuh ramping dengan warna putih dan belang abu-abu. Lebih lagi, kedua kucing tersebut memiliki sifat berbeda, Rainbow pendiam tapi CC suka bermain.

Sapi Bernama Vandyk-K Integ Paradise 2

Hewan ini merupakan salah satu dari tiga yang dikembangkan dari sel-sel yang diambil dari sapi yang memenangkan berbagai perlombaan bernama Vandyk K Integ Paradise di Amerika. Embrio-embrio yang dibekukan dari kloning tersebut ditanamkan pada induk-induk pengganti di Inggris.

Vandyk-K Integ Paradise 2 menjadi pusat pembicaraan ketika daging dari keturunan kloning tersebut masuk pasaran.


Skip to toolbar