Sel Hewan

Sel Hewan: Struktur dan Fungsi Organel Sel Hewan

Sel hewan adalah sel eukariotik yang tidak memiliki dinding sel serta kloroplas. Sel hewan berbeda dengan sel tumbuhan yang juga merupakan sel eukariotik dari segi dinding sel yang menjaga integritas serta menjaga bentuk sel tumbuhan, oleh karena itu sel hewan memiliki variasi dalam bentuk bahkan dapat bersifat elastis contoh sel penyusun kulit manusia. Sesuai dengan namanya, sel hewan adalah sel yang menyusun jaringan jaringan pada tubuh hewan atau dapat pula menjadi sebagai organisme seluler seperti pada protozoa. Selain perbedaan fundamental diatas seperti dinding sel dan kloroplas, masih ada beberapa hal yang menjadi perbedaan antara sel hewan dan sel tumbuhan yang sekaligus menjadi ciri khas dari sel hewan. Berikut beberapa ciri khas sel hewan.
  1. Memiliki lisosom dan vakuola, apabila memiliki vakuola akan sangat kecil bahkan tidak ada.
  2. Memiliki organel mitokondria sebagai satu satunya organel penghasil energi, akan tetapi jumlahnya lebig banyak.
  3. Jumlah atau area Retikulum Endoplasma sel hewan lebih luas dari sel tumbuhan.
  4. Sel hewan memiliki sentrosol yang bersentriol.
  5. Sel hewan memiliki matriks ekstraselular (MES) yang berada diatas membran sel hewan.
  6. Sambungan sel hewan terdiri atas 3 jenis yaitu ketat, demosom, dan sambungan celah pada sel hewan.
  7. Berbeda dengan sel tumbuhan, pembelahan sel hewan tidak memerlukan adanya pembentukan lempeng sel pada saat telofase, dengan bantuan sentrosol bersentriol.
  8. Dalam mencari makanan atau sumber nutrisi, sel hewan bersifat heterotrof.
Berdasarkan penjelasan diatas, mari kita beranjak ke pertanyaan Bagaimana struktur sel hewan?Atau Seperti apa struktur sel hewan?
Struktur Sel hewan seperti pada gambar dibawah ini, dapat anda lihat sangat berbeda dengan struktur sel tumbuhan yang memiliki dinding sel. Pada gambar sel hewan dibawah ini, terlihat letak inti sel hewan berada di dekat daerah sentral yang merupakan pusat informasi atau herediter dan pengendali sel itu sendiri. Pada gambar, dapat anda lihat organel organel yang ada seperti Retikulum Endoplasma kasar dan Halus, mitokondria, Lisosom, apparatus golgi, ribosom, peroksisom, sentrosom, mikrovilis, flagela, serta berbagai macam sitoskeleton.
Dari struktur sel hewan diatas dapatlah anda perhatikan bahwa ada beberapa organel sel hewan yang hanya dimiliki olehnya yaitu lisosom, sentriol serta flagela (akan tetapi dapat ditemukan pada beberapa jenis sperma tumbuhan).
Setelah itu mari kita lanjutkan ulasan ke fungsi organel organel yang dimiliki oleh sel hewan. Untuk mempersingkat penjelasan saya batasi hanya membahas organel khusus pada sel hewan yaitu lisosom, sentrosom dan flagela.
Lisosom adalah organel pada sel hewan yang tidak dimiliki oleh sel tumbuhan (setidaknya hingga sekarang ini). Pengertian Lisosom adalah kantong bermembran yang berisi enzim enzim hidrolitik yang digunakan oleh sel hewan untuk mencerna makromolekul seperti makanan. Perlu diketahui bahwa lisosom berisikan enzim enzim yang bekerja optimum pada kondisi asam sehingga apabila lisosom pecah dalam sitoplasma sel, enzim tersebut tidak akan terlalu aktif karena pH dalam sitoplasma berada pada kisaran netral. Walaupun begitu, autodigesti atau perusakan sel sendiri akan terjadi apabila jumlah kebocoran lisosom berlebih pada sel hewan. Lisosom merupakan organel yang tidak kalah pentingnya dalam sel hewan. Organel sel hewan yang enzim enzim dan membran nya disusun oleh retikulum endoplasma kasar ini yang dibantu oleh apparatus golgi (sering dikenal sebagai badan golgi). Dalam mempelajari lisosom, akan dijelaskan tentang apa itu fagositosis dan autofagi. Contoh pentingnya kerja organel lisosom dalam sel hewan adalah pada penyakit Tay-Sachs yang sering disebut sebagai penyakit peyimpanan lisosomal.
Sentrosom adalah organel sel hewan yang terletak di dekat inti sel (nukleus). Sentrosom sering dianggap sebagai pusat pengaturan mikrotubulus khususnya dalam pembelahan sel hewan. Dalam sentrosom akan muncul sepasang sentriol (centriole) yang tersusun atas 9 sel triplet mikrotubulus yang tersusun membentuk cincin. Ukuran diameter sentriol pada sel hewan sekitar 250 nm. Fungsi organel ini sendiri sebagai pusat kendali mikrotubulus dan memiliki peran penting dalam pembelahan sel hewan. Perlu diketahui bahwa tidak semua sel hewan memiliki sentrosom.

struktur lisosom pada sel hewan, struktur organel sel hewan

Struktur lisosom pada sel hewan

Flagela adalah penjuluran mikrotubulus pada sel hewan yang berfungsi sebagai alat gerak pada umumnya. Flagela dan silia berbeda, baik itu dari segi panjang, jumlah per sel, pola denyut dan lain lain. Namun, flagela dan silia memiliki persamaan secara sruktural, yaitu masing masing memiliki inti yang tersusun atas mikrotubulus yang diselubungi pelebran membran plasma. Susunan mikrotubulus yaitu sembilan doblet. Dalam menggerakkan flagela, sel hewan mengandalkan protein dinein (dynein) dan protein penaut silang. Protein dinein adalah protein motorik besar yang berfungsi atas pergerakan melengkung flagela sel hewan yang digerakkan menggunakan ATP. Selain protein dinein, pergerakan flagela juga dibantu oleh protein penaut silang yang akan menjaga bentuk mikrotubulus pada flagela sehingga saat bergerak, dua doblet yang berkaitan tidak akan tergelincir jauh melainkan menekuk. Perlu diketahui bahwa pada umumnya memang, sel hewan saja yang memiliki flagela akan tetapi, pada beberapa sperma sel tumbuhan terdapat flagela.
Selain organel sel hewan, mari kita lanjutkan ke pembahasan matriks ekstraselular Sel Hewan.
Matriks Ekstraselular sel hewan tersusun atas glikoprotein yang disekresikan oleh sel. Seperti yang kita ketahui, glikoprotein adalah protein yang berikatan secara kovalen dengan karbohidrat. Glikoprotein dalam Matriks Ekstraselular sel hewan dapat anda temukan dalam bentuk kolagen. Kolagen inilah yang membentuk serat serat kuat di luar sel. Sekitar 40 % dari total protein dalam tubuh manusia adalah kolagen. MES sendiri memiliki fungsi sebagai sensor tentang bagaimana keadaan di luar sel hewan dan diinformasikan ke inti sel melalui komunikasi kimiawi.Sekian ulasan singkat tentang sel hewan, Struktur, Fungsi, Organel Sel Hewan.

sel hewan struktur dan fungsi organel sel hewan

Struktur Sel Hewan

sumber:https://belajarbiologi.com/2014/10/sel-hewan-struktur-dan-fungsi-organel-sel-hewan.html

Dasar – Dasar Instalasi Listrik

Dasar – Dasar Instalasi Listrik

Standarisasi dan Persyaratan

Tujuan standarisasi ialah mencapai keseragaman antara lain mengenai

1. Ukuran , bentuk dan mutu barang.
2. Cara menggambar dan cara kerja

Dengan makin rumitnya konstruksi dan makin meningkatnya jumlah dan jenis barang yang dihasilkan, standarisasi menjadi suatu keharusan.

– Standarisasi juga mengurangi pekerjaan tangan maupun pekerjaan otak. Dengan tercapainya standarisasi, mesin-mesin dn alat-alat dapat dipergunakan secara lebih baik dan lebih efisien, sehingga dapat menurunkan harga pokok dan meningkatkan mutu.

– Standarisasi membatasi jumlah jenis bahan dan barang, sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan.

Peraturan umum untuk instalasi cahaya dan tenaga.

1. Semua alat hubung dan perlangkapan pembagi pesawat listrik, motor listrik, hantaran dari alat-alat harus memenuhi peraturan dan pemeriksaan yang berlaku untuk itu.
2. Hal tersebut di atas tidak berlaku untuk tegangan yang lebih dari pada yang ditetapkan.
3. Tegangan untuk instalasi penerangan arus bolak-balik tidak boleh lebih tinggi dari 300 volt terhadap tanah.
4. Instalasi harus terdiri dari paling sedikit dua golongan. Terkecuali jika instalasi tersebut tidak lebih dari 6 titik hubung. Tiap golongan tidak lebih dari 12 titik hubung, untuk pemasangan yang baru tidak lebih dari 10 titik. Ketentuan di atas tidak berlaku untuk penerangan reklame, pesta dan yang bersifat istimewa seperti pada toko.
5. Setiap golongan penerangan, pembagian arusnya harus sama rata pada bagian fasenya.

Instalasi Rumah Tinggal

Untuk pemasangan suatu instalasi listrik lebih dahulu harus dibuat gambar-gambar rencananya berdasarkan denah bangunan, dimana instalasinya akan dipasang jika spesifikasinya dan syarat-syarat pekerjaan yang diterima dari pihak bangunan / pemesan. Harus diperhatikan spesifikasi dan syarat pekerjaan ini menguraikan syarat yang harus dipenuhi pihak pemborong, antara lain mengenai pelaksanaannya material yang digunakan, waktu penyerahannya dan sebagainya.

Gambar-gambarnya harus jelas, mudah dibaca dan dimengerti. Gambar denah bangunannya biasanya disederhanakan. Dinding-dindingnya digambar dengan garis tunggal agar tipis, saluran-saluran listriknya karena lebih penting maka digambar lebih tebal. Supaya gambarnya rapi harus dipilih tebal garis yang tepat.

Menurut ayat 401B3, gambar-gambar yang diperlukan yaitu :

Gambar situasi, untuk menyatakan letak bangunan dimana sintalasinya akan dipasang, serta rencana penyambungan dengan jaringan PLN.

A) Gambar Instalasinya meliputi :

– Rencana penempatan semua peralatan listrik yang akan dipasang dan sarana peralatan, misalnya titik lampu, sakelar, kontak-kontak, perlengkapan hubung bagi.

– Rencana penyambungan peralatan listrik dengan alat pelayanannya misalnya antara lampu dengan sakelarnya, motor dan pengasutnya dan sebagainya.

– Hubungan antara peralatan listrik dan sarana pelayanannya dengan perlengkapan hubung bagi yang bersangkutan.

– Data teknis penting dari setiap peralatan listrik yang akan dipasang

perencanaan letak saklar,lampu dan stop kontak

perencanaan letak saklar,lampu dan stop kontak

B) Diagram instalasi garis tunggal meliputi :

– Diagram perlengkapan hubung bagi dengan keterangan mengenai ukuran/daya nominal setiap komponen.

– Keterangan mengenai beban yang terpasang dan pembaginya.

– Ukuran dan jenis hantaran yang akan digunakan.

– System pentanahannya.

diagram garis tunggal

diagram garis tunggal

C) Gambar perincian atau keterangan yang diperlukan misalnya :

– Perkiraan ukuran fisik perlengkapan hubung bagi.

– Cara pemasangan alat-alat listriknya

– Cara pemasangan kabelnya.

– Cara kerja instalasi kontrolnya kalau ada.

instalasi rumah 3

Pengawasan dan tanggung jawab.

Pengawasan pemasangan instalasi listrik dan tanggung jawab pelaksana dan pelaksanaan pekerjaan diatur dalam pasal 910 antara lain ditentukan sebagai berikut.

1. Setiap pemasangan listrik harus mendapat ijin dari instansi yang berwenang, umumnya dari cabang PLN setempat.
2. Penaggung jawab pekerjaan instalasi harus seorang yang ahli berilmu pengetahuan dalam pekerjaan instalasi listrik danmemiliki ijin dari instansi yang berwenang.
3. Pekerjaan pemasangan instalasi listrik harus diawasi oleh seorang pengawas yang ahli dan berpengetahuan tentang listrik, menguasai pengaturan perlistrikan, berpengalaman dlaam pemasangan instalasi listrik dan bertanggung jawab atas keselamatan para pekerjanya.
4. Pekerjaan pemasangan instalasi listrik harus dilaksanakan oleh orang-orang yang berpengalaman tentang listrik.
5. Pemasangan instalasi listrik yang selesai dikerjakan harus dilaporkan secara tertulis kepada bagan pemeriksa (umumnya PLN setempat) untuk diperiksa dan diuji.
6. Setelah dinyatakan baik secara tertulis oleh bagan pemeriksa dan sebelum diserahkan kepada pemilik, instalasinya harus dicoba dengan tegangan dan arus kerja penuh selama waktu yang cukup lama, semua peralatan yang dipasang harus dicoba.
7. Perencana suatu instalasi listrik bertanggung jawab atas rencana yang telah dibuatnya.
8. Pelaksana pekerjaan instalasi listrik bertanggung jawab atas pekerjaannya selama batas waktu tertentu. Jika terjadi suatu kecelakaan karena kesalahan pemasangan ia bertanggung jawab atas kecelakaan tersebut.

Pemeriksaan dan pengujian instalasi listrik meliputi :

1. Tanda-tanda.
2. Peralatan listrik yang dipasang.
3. Cara pemasangannya.
4. Polaritasnya.
5. Pentanahannya.
6. Tahanan isolasi.
7. Continuenitas rangkaian.

Alat-alat dan bahan yang umum dalam pembuatan instalasi listrik rumah tinggal.

– Penghantar / kabel.

– Pipa PVC untuk pengkabelan yang di tanam di dalam tembok dengan ukuran standart.

– Kotak cabang(T-Dos / Cross-Dos).

– L-bo untuk tikungan pada pipa.

– Rol isolator bila digunakan.

– Klem pipa.

– Sekrup ukuran yang sama dengan klem pipa.

– Saklar (sakelar tunggal, sakelar ganda, sakelar seri, sakelar tukar/sakelar hotel dsb) apa yang diperlukan.

– Stop kontak.

– Lampu (tergantung lampu apa yang perlu digunakan).

– Kotak Hubung Bagi (digunakan jika instalasi lebih dari 12 titik).

– Sekring / MCB.

– Obeng + dan obeng -.

– Tang kombinasi, tang potong, tang cucut dsb.

– Palu.

– Jangan lupa! Yang terpenting dalam pekerjaan instalatir adalah TESTPEN

sumber:https://rohmatyusufmuliyana.wordpress.com/elektro/dasar-%E2%80%93-dasar-instalasi-listrik/

Materi Melakukan Instalasi Software

Materi Melakukan Instalasi Software : Apa dan Jenis-jenis software

 

Materi Melakukan Instalasi Software : Apa dan Jenis-jenis software – Materi Melakukan Instalasi Software : Apa dan Jenis-jenis software – Materi kali ini berjudul Apa dan Jenis-jenis software. Mulai dari pengertian, hingga macam-macam software pada umumnya.
Sofware adalah seperangkat instruksi mesin yang digunakan untuk menjalankan operasi pada komputer. Perangkat Lunak (software) merupkan kumpulan beberapa perintah yang dieksekusi oleh mesin komputer dalam menjalankan pekerjaannya.
Software ditulis dengan bahasa pemrograman. Akhir-akhir ini banyak software yang ditulis dalam bahasa high-level programming languages, karena bahasa high-level programming languages lebih mudah dan lebih efisien digunakan.

Perangkat lunak (software) dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu Sistem Operasi, Bahasa Pemrograman dan Perangkat Lunak Aplikasi.

1. SISTEM OPERASI

a. Pengertian Sistem Operasi
Sistem operasi merupakan sebuah penghubung antara
pengguna dari komputer dengan perangkat keras komputer. Sebelum ada sistem operasi, orang hanya mengunakan komputer dengan menggunakan sinyal analog dan sinyal digital.
Seiring dengan berkembangnya pengetahuan dan teknologi, pada saat ini terdapat berbagai sistem operasi dengan keunggulan masing- masing. Untuk lebih memahami sistem operasi maka sebaiknya perlu diketahui terlebih dahulu beberapa konsep dasar mengenai sistem operasi itu sendiri.
Pengertian sistem operasi secara umum ialah pengelola seluruh sumber-daya yang terdapat pada sistem komputer dan menyediakan sekumpulan layanan (system calls) ke pemakai sehingga memudahkan dan menyamankan penggunaan serta pemanfaatan sumber-daya sistem komputer.
Sistem operasi berfungsi ibarat pemerintah dalam suatu negara, dalam arti membuat kondisi komputer agar dapat menjalankan program secara benar. Untuk menghindari konflik
yang terjadi pada saat pengguna menggunakan sumber-daya yang sama, sistem operasi mengatur pengguna mana yang dapat mengakses suatu sumber-daya. Sistem operasi juga sering disebut resource allocator.
Satu lagi fungsi penting sistem operasi ialah sebagai program pengendali yang bertujuan untuk menghindari kekeliruan (error) dan penggunaan komputer yang tidak perlu.
b. Sejarah Sistem Operasi
Menurut Tanenbaum, sistem operasi mengalami perkembangan yang sangat pesat, yang dapat dibagi kedalam empat generasi:
Generasi Pertama (1945-1955)
Generasi pertama merupakan awal perkembangan sistem komputasi elektronik sebagai pengganti sistem komputasi mekanik, hal itu disebabkan kecepatan manusia untuk menghitung terbatas dan manusia sangat mudah untuk membuat kecerobohan, kekeliruan bahkan kesalahan.
Pada generasi ini belum ada sistem operasi, maka sistem komputer diberi instruksi yang harus dikerjakan secara langsung.
Generasi Kedua (1955-1965)
Generasi kedua memperkenalkan Batch Processing System, yaitu Job yang dikerjakan dalam satu rangkaian, lalu dieksekusi secara berurutan.Pada generasi ini sistem komputer belum dilengkapi sistem operasi, tetapi beberapa fungsi sistem operasi telah ada, contohnya fungsi sistem operasi ialah FMS dan IBSYS.
Generasi Ketiga (1965-1980)
Pada generasi ini perkembangan sistem operasi dikembangkan untuk melayani banyak pemakai sekaligus, dimana para pemakai interaktif berkomunikasi lewat terminal secara on-line ke komputer, maka sistem operasi menjadi multi-user (di gunakan banyak pengguna sekali gus) dan multi- programming (melayani banyak program sekali gus).
Generasi Keempat (Pasca 1980an)
Dewasa ini, sistem operasi dipergunakan untuk jaringan komputer dimana pemakai menyadari keberadaan komputer- komputer yang saling terhubung satu sama lainnya. Pada masa ini para pengguna juga telah dinyamankan dengan
Graphical User Interface yaitu antar-muka komputer yang berbasis grafis yang sangat nyaman, pada masa ini juga dimulai era komputasi tersebar dimana komputasi-komputasi tidak lagi berpusat di satu titik, tetapi dipecah dibanyak komputer sehingga tercapai kinerja yang lebih baik.
c. Macam-Macam Sistem Operasi
Sistem Operasi jenisnya banyak sekali, kita tinggal memilih jenis apa yang akan digunakan di komputer kita. Mulai dari yang berlisensi sampai dengan yang gratis (open source), diantaranya adalah :
1. DOS
2. Windows, beberapa versi windows :
  • Windows 95
  • Windows 98
  • Windows 2000 Profesional
  • Windows 2003
  • Windows XP Windows Vista
3. Linux, macam-macam distro linux : Redhat Fodore Core Mandrake Suse Knoppix Ubuntu/Edubuntu
4. Apple System
5. Machintos

2. PERANGKAT LUNAK BAHASA (LANGUAGE SOFTWARE)

  • Perangkat Lunak Bahasa (Language Program), yaitu program yang digunakan untuk menerjemahkan instruksi-instruksi yang ditulis dalam bahasa pemrograman ke dalam bahasa mesin agar dapat diterima dan dipahami oleh komputer.
  • High Level Language (Bahasa Tingkat Tinggi) Bahasa tingkat tinggi merupakan bahasa yang mudah dimengerti oleh siapa saja yang mau belajar, karena bahasa ini dibuat dengan menggunakan bahasa manusia sehari-hari. Bahasa tingkat tinggi saat ini biasa dimanfaatkan untuk membuat program-program aplikasi berbasiskan bisnis ataupun berbasiskan sains. Contoh dari bahasa tingkat tinggi adalah : Basic, dBase, Cobol, Pascal, C++, Visual Basic, Visual Foxpro, Delphi, PHP, dan masih banyak yanga lainnya.

3. PERANGKAT LUNAK APLIKASI

Perangkat lunak aplikasi merupakan perangkat lunak yang biasa digunakan oleh siapa saja untuk membantu pekerjaannya. Perangkat lunak aplikasi dapat dengan mudah di install di dalam komputer kita. Perangkat lunak aplikasi dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu :
a. Program Aplikasi
Program aplikasi merupakan program yang langsung dibuat oleh seorang programmer yang disesuaikan dengan kebutuhan seseorang  ataupun untuk kebutuhan suatu perusahaan, biasanya menggunakan bantuan suatu bahasa pemrograman.
Misalnya menggunakan visual basic, PHP ataupun bahasa pemrograman apa saja yang mendukung. Contoh dari program aplikasi adalah :
Program penggajian karyawan (Payroll) Program penjualan tiket pesawat/kapal Laut Program kasir
Program billing warnet/wartel
b. Program Paket
Program paket merupakan program khusus dalam paket- paket tertentu yang dibuat oleh software house ataupun langsung bawaan dari suatu Sistem Operasi. Dibawah ini akan diberikan contoh macam-macam program aplikasi paket, yaitu :
  • Program pengolah kata, contohnya adalah : Microsoft Word, Open Office.org Writter, ChiWritter, Word Perfect, WordStar, K Writter, Amipro, dll.
  • Program pengolah angka, contohnya adalah : Microsoft Excel, Open Office.org Calc, Quattro Pro, Lotus 123, dll. Program presentasi, contohnya adalah : Microsoft Powerpoint, Open Office.org Impres, Magic Point, Corel Presentation, Apple Work, dll.
  • Program design grafis, contohnya adalah : Adobe Photoshop, Corel Draw, Free Hand, Auto Cad, dll.
  • Program browser, contohnya adalah : Internet Explorer, Modzilla Firefox, Opera, Netscape Communicator.
  • Program database, contohnya adalah : Microsoft Access, Open Office.org Base, Visual Foxpro, Fox Base, Dbase I- IV, dll.
  • Program animasi, contohnya adalah : Macromedia Flash, Swish, dll.
  • Program multimedia, contohnya : Windows Media Player, WinAmp, Cyberlink, Real Player, DVD Player,

sumber:https://www.blogtkj.com/2015/07/Materi-Melakukan-Instalasi-Software-Apa-dan-Jenis-jenis-software.html

TEORI PERKEMBANGAN MANUSIA DI INDONESIA

TEORI PERKEMBANGAN MANUSIA DI INDONESIA
Sistem yang dianut untuk memecahkan masalah tentang manusia itu adalah sistem yang berdasarkan evolusi, yang memperlihatkan jauh dekatnya hubungan berbagai makhluk dalam evolusi.
Evolusi biologis tidak meninggalkan bukti lengkap bagi umat manusia sekarang. Hal ini yang sekarang sering menimbulkan perbedaan pendapat dari para ahli. Teori evolusi biologis adalah perubahan filogenetis, jadi perubahan satu takson menjadi takson lain, atau tetap sebagai takson lama dengan perubahan sedikit, atau bahkan punah. Evolusi manusia bukanlah manusia berasal dari monyet karena monyet sekarang memiliki spesies yang jauh dari manusia.
Darwin mengemukakan teori evolusinya, bahwa suatu takson itu tidak statis, tetapi dinamis melalui waktu yang lama dan panjang, dan semua makhluk di muka bumi ini adalah berkerabat.
Pendapat Darwin dalam bukunya The Origin of Species, sebagai berikut.
Perkembangan Manusia di Indonesia

1. Bahwa spesies yang ada sekarang berasal dari spesies yang hidup di masa lalu dan akhirnya sampai sekarang.

2. Bahwa evolusi itu terjadi dalam kehidupan melalui seleksi alam sehingga tidak dapat ditolak. Hal itu memperlihatkan bahwa spesies yang sekarang berasal dari spesies yang lalu.
3. Antara Pithecanthropus erectus dan Homo sapiens terdapat Homo neanderthalensis sebab jenis ini cirinya hampir mendekati Homo sapiens.
Dalam evolusi manusia, ciri tubuhnya diwariskan dari orang tua atau nenek moyangnya. Satuan pewarisan terkecil dinamakan gen yang terdapat pada kromosom. Gen inilah yang mengatur ciri atau sifat yang akan diturunkan atau diwariskan kepada keturunan selanjutnya. Mutasi adalah perubahan yang mantap dan dapat diturunkan pada gen suatu organisme. Seleksi alam berpengaruh kepada gen, itulah sebabnya evolusi selalu ada.
Evolusi manusia mengakibatkan terjadinya perubahan sosial, budaya, bahkan bentuk tubuh dan fungsinya. Misalnya, sebagai berikut.
1. Evolusi kepala yang berkaitan dengan evolusi muka dan otak. Evolusi ini berkaitan dengan cara makan yang semula diambil dengan mulut berangsur-angsur berubah dan mulai menggunakan tangan.
2. Cara bergerak tubuhnya mulai berjalan tegak.
3. Perkembangan hidup biososialnya mulai tampak.
Demikian teori perkembangan manusia di muka bumi ini. Bagaimana pendapat para ahli mengenai kehidupan awal di Indonesia ? Sejarah awal keberadaan masyarakat di kepulauan Indonesia diketahui dan didukung oleh teori imigrasi.
1. Teori Van Heine Geldern
Menurut teorinya, bangsa Indonesia berasal dari daratan Asia. Pendapat ini didukung oleh artefak-artefak (bentuk budaya) yang ditemukan di Indonesia yang memiliki kesamaan bentuk dengan yang ditemukan di daratan Asia.
2. Teori Prof. Muhammad Yamin
Ia berpendapat bahwa bangsa Indonesia berasal dari daerah Indonesia sendiri. Hal ini dibuktikan dengan penemuan fosil-fosil tertua dengan jumlah terbanyak di daerah Indonesia.
3. Teori Prof. Dr. H. Kern
Kern menyatakan bahwa bangsa Indonesia berasal dari daerah Campa, Kochin Cina, dan Kampuchea. Kern juga menyatakan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia mempergunakan perahu bercadik menuju kepulauan Indonesia. Pendapat Kern ini didukung dengan adanya persamaan nama dan bahasa yang dipergunakan di daerah-daerah di Indonesia (yang menjadi objek penelitian Kern adalah persamaan bahasa serta persamaan nama binatang dan alat perang).
4. Teori Prof. Dr. Kroom
Ia menyatakan bahwa asal-usul bangsa Indonesia adalah dari daerah Cina Tengah karena di daerah tersebut banyak sungai yang besar. Mereka menyebar ke wilayah Indonesia sampai tahun 1500 SM.
5. Teori Moh. Ali
Ia berpendapat bahwa bangsa Indonesia berasal dari Yunan daerah Cina Selatan, yakni dari hulu sungai besar di Asia yang kedatangannya di Nusantara secara bergelombang. Gelombang pertama adalah gelombang Melayu Tua (Proto Melayu 3000 SM – 1500 SM) dengan ciri budayanya adalah Neolitikum. Mereka datang dengan jenis perahu bercadik satu. Gelombang kedua adalah gelombang Melayu Baru (Deutero Melayu 1500 SM – 500 SM) dengan menggunakan perahu bercadik dua.
6. Teori Dr. Brandes
Ia berpendapat bahwa bangsa yang bermukim di Kepulauan Indonesia memiliki banyak persamaan dengan bangsa-bangsa pada daerah yang terbentang dari sebelah utara Formosa, sebelah barat Madagaskar, sebelah selatan tanah Jawa, dan sebelah timur sampai ke tepi barat Amerika.
7. Teori Willem Smith
Ia meneliti asal-usul bangsa Indonesia melalui penggunaan bahasa oleh bangsa Indonesia. Willem Smith membagi bangsa di Asia atas dasar bahasa yang dipergunakannya, yaitu bangsa berbahasa Togon, bangsa yang berbahasa Jerman, dan bangsa yang berbahasa Austria. Bangsa yang berbahasa Austria dibagi dua, yaitu bangsa yang berbahasa Austro-Asia dan bangsa yang berbahasa Austronesia. Bangsa-bangsa yang berbahasa Austronesia ini mendiami wilayah Indonesia, Melanesia, dan Polinesia.
8. Teori Hogen
Ia menyatakan bahwa bangsa yang mendiami daerah pesisir Melayu berasal dari Sumatra. Bangsa ini bercampur dengan bangsa Mongol yang kemudian disebut bangsa Proto Melayu dan Deutero Melayu. Bangsa Proto Melayu (Melayu Tua) menyebar di wilayah sekitar Indonesia tahun 1300 SM – 1500 SM. Adapun bangsa Deutero Melayu (Melayu Muda) menyebar di wilayah Indonesia sekitar tahun 1500 SM – 500 SM.
9. Teori Max Muller
Ia mengatakan bahwa asal bangsa Indonesia adalah daerah Asia Tenggara. Namun, pendapat Max Muller ini tidak begitu jelas alasannya. Ia menarik kesimpulan dari para peneliti lainnya.
10. Teori Majumdar
Sebagai seorang yang tekun dalam penelitian maka kesimpulan yang diperolehnya adalah bahwa bangsa-bangsa yang berbahasa Austronesia berasal dari India, kemudian menyebar ke Indocina, terus ke daerah Indonesia dan Pasifik. Pendapat Majumdar ini didukung oleh penelitiannya berdasarkan bahasa Austria yang merupakan bahasa muda di India Timur.
Berdasarkan penyelidikan terhadap penggunaan bahasa yang dipakai di berbagai kepulauan, Kern berkesimpulan bahwa Indonesia berasal dari satu daerah yang menggunakan bahasa yang sama, yaitu bahasa Campa, dan agak ke utara, yaitu Tonkin. Mereka datang ke Indonesia 1500 SM semula ke Kampuchea dan melanjutkan perjalanan ke Semenanjung Malaka. Dari Malaka masuk ke Sumatra, Kalimantan, dan Jawa, sedangkan yang berada di Filipina melanjutkan perjalanan sampai di Minahasa dan daerah sekitarnya.
sumber:https://www.cpuik.com/2013/05/teori-perkembangan-manusia-di-indonesia.html

Perkembangan teknologi nenek moyang bangsa Indonesia

Perkembangan teknologi nenek moyang bangsa Indonesia
Perkembangan teknologi nenek moyang bangsa Indonesia – Perkembangan alat dan teknologi kehidupan manusia pada masa lalu, yaitu pada masa hidup berburu dan mengumpulkan dapat dikatakan masih sangat sederhana, hampir semua alat yang dipergunakan untuk mencukupi kebutuhan hidup masih sangat sederhana.
Alat yang dibuat sekadar dapat membantu pekerjaan mereka. Alat-alat bantu dibuat dari batu dan tulang. Tujuan pembuatan alat untuk mempermudah memperoleh bahan makanan yang menjadi kebutuhan pokok. Pada masa bercocok tanam, kebudayaan mereka berkembang pesat, hidup sudah menetap (sedenter) dan sudah menghasilkan makanan (food producing).
Peningkatan teknologi ditandai dengan adanya peningkatan alat-alat dari batu kasar menuju batu halus, kemudian menggunakan alat-alat dari logam. Alat-alat sebelum dihaluskan, contohnya, kapak perimbas (bagian tajamnya berbentuk cembung), kapak penetak (ketajamannya berbentuk liku-liku), pahat genggam (ketajamannya berbentuk terjal), dan kapak genggam yang bagian tajamnya berbentuk meruncing.
Teknologi kemudian meningkat, alatnya sudah dihaluskan seperti kapak persegi dan kapak lonjong. Dengan alat itu, ternyata mereka sudah dapat memenuhi kebutuhan hidup yang lebih luas dari masa sebelumnya, yaitu bersawah, membuat rumah, bermasyarakat, dan membuat perahu bercadik.
https://www.cpuik.com/2013/10/perkembangan-teknologi-nenek-moyang.html

Teknologi kapak batu pun ditinggalkan, kemudian muncul yang lebih maju, yaitu kepandaian menggunakan alat-alat dari logam sebagai bahan membuat alat yang memerlukan teknik, seperti cara bivalve dan a cire perdue. Semua kapak logam dibuat mirip dengan kapak batu. Dalam perkembangan selanjutnya, kapak logam kemudian mempunyai bentuk lain yang dinamakan kapak sepatu atau kapak corong, yaitu sebagai alat untuk membantu kehidupan mereka.

Namun, ada jenis alat logam yang tidak digunakan untuk alat bekerja, misalnya, candrasa dipakai untuk alat upacara, begitu juga nekara dan moko. Dengan teknologi yang semakin maju inilah masyarakat semakin mampu membuat hasil budaya yang jauh lebih berharga untuk menciptakan alat yang lebih sempurna seperti di zaman megalit itu.
SUMBER:https://www.cpuik.com/2013/10/perkembangan-teknologi-nenek-moyang.html

KEBUDAYAAN ZAMAN BATU

KEBUDAYAAN ZAMAN BATU
Kebudayaan Zaman Batu di Indonesia (Paleolitikum, Mesolitikum, Neolitikum dan Megalitikum) – Disebut kebudayaan batu karena alatnya terbuat dari batu, yang terdiri dari zaman Paleolitikum, Mesolitikum, Neolitikum, dan Megalitikum.

a. Kebudayaan Batu Tua (Paleolitikum)

Disebut kebudayaan Batu Tua sebab alat peninggalannya dari batu yang masih kasar atau belum dihaluskan. Pendukung kebudayaan ini adalah manusia purba. Berdasarkan daerah penemuannya, kebudayaan Batu Tua dibedakan menjadi kebudayaan Pacitan dan kebudayaan Ngandong.
1) Kebudayaan Pacitan
Disebut kebudayaan Pacitan sebab hasil budayanya terdapat di daerah Pacitan (Pegunungan Sewu, Pantai Selatan Jawa). Alat yang ditemukan berupa chopper (kapak penetak) atau disebut kapak genggam. Pendukung kebudayaannya adalah Pithecanthropus erectus dan budaya batu ini disebut stone culture. Selain tempat di atas, alat Paleolitikum ini juga ditemukan di Parigi (Sulawesi), Gombong (Jawa Tengah), Sukabumi (Jawa Barat), dan Lahat (Sumatra Selatan).
Kebudayaan Zaman Batu di Indonesia

2) Kebudayaan Ngandong

Disebut kebudayaan Ngandong sebab hasil kebudayaannya ditemukan di Ngandong, Ngawi Jawa Timur. Di sini juga ditemukan kapak seperti di Pacitan dan juga kapak genggam, sedangkan di Sangiran ditemukan batu flakes dan batu chalcedon yang indah.

Di Ngandong ditemukan juga alat dari tulang maka disebut bone culture. Pendukung kebudayaan Ngandong adalah Homo soloensis dan Homo wajakensis. Penghidupan mereka masih mengumpulkan makanan (food gathering). Mereka mencari makanan dari jenis ubi-ubian dan berburu binatang.

b. Kebudayaan Batu Tengah (Mesolitikum)

Zaman Mesolitikum terjadi pada masa Holosen setelah zaman es berakhir. Pendukung kebudayaannya adalah Homo sapiens yang merupakan manusia cerdas. Penemuannya berupa fosil manusia purba, banyak ditemukan di Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Flores.
Manusia zaman Mesolitikum hidup di gua-gua, tepi pantai, atau sungai, disebut dalam bahasa Denmark, kjokkenmoddinger (bukit sampah = bukit kerang), yang banyak ditemukan di pantai timur Sumatra. Penemuan alatnya adalah pebble disebut juga kapak Sumatra), kapak pendek (hache courte), dan pipisan (batu penggiling). Selain tempat-tempat di atas, juga terdapat abris sous roche (gua sampah) di Gua Sampung, (Ponorogo, Jawa Timur), Pulau Timor, Pulau Roti, dan Bojonegoro (tempat ditemukannya alat dari tulang).

c. Kebudayaan Batu Muda (Neolitikum)

Disebut kebudayaan Batu Muda (Neolitikum) sebab semua alatnya sudah dihaluskan. Mereka sudah meninggalkan hidup berburu dan mulai menetap serta mulai menghasilkan makanan (food producing). Mereka menciptakan alat-alat kehidupan mulai dari alat kerajinan menenun, periuk, membuat rumah, dan mengatur masyarakat.

Alat yang dipergunakan pada masa ini adalah kapak persegi dan kapak lonjong. Daerah penemuan kapak persegi di Indonesia bagian barat adalah di Lahat (Sumatra), Bogor, Sukabumi, Karawang, Tasikmalaya, Pacitan, dan Lereng Gunung Ijen. Adapun kapak lonjong banyak ditemukan di Indonesia bagian timur, seperti di Papua, Tanimbar, Seram, Serawak, Kalimantan Utara, dan Minahasa.

d. Kebudayaan Batu Besar (Megalitikum)

Disebut kebudayaan Megalitikum sebab semua alat yang dihasilkan berupa batu besar. Kebudayaan ini kelanjutan dari Neolitikum karena dibawa oleh bangsa Deutero Melayu yang datang di Nusantara. Kebudayaan ini berkembang bersama dengan kebudayaan logam di Indonesia, yakni kebudayaan Dongson. Ada beberapa alat dan bangunan yang dihasilkan pada zaman kebudayaan Megalitikum.
1) Menhir
Menhir adalah tiang tugu batu besar yang berfungsi sebagai tanda peringatan suatu peristiwa atau sebagai tempat pemujaan roh nenek moyang. Daerah penemuannya di Sumatra Selatan dan Kalimantan.
2) Dolmen
Dolmen adalah meja batu besar yang biasanya terletak di bawah menhir tempat meletakkan sesaji. Daerah temuannya di Sumba, Sumatra Selatan, dan Bondowoso (Jawa Timur).
3) Keranda (sarkofagus)
Keranda adalah peti mati yang dibuat dari batu. Bentuknya seperti lesung dan diberi tutup dari batu. Daerah temuannya di Bali.
4) Peti kubur batu
Peti kubur batu merupakan kuburan dalam tanah yang sisi-sisi, alas, dan tutupnya diberi papan dari lempeng batu. Peti kubur batu ini banyak ditemukan di Kuningan, Jawa Barat.
5) Punden berundak
Punden berundak merupakan bangunan dari batu yang disusun bertingkat-tingkat (berundak-undak). Fungsinya sebagai bangunan pemujaan roh nenek moyang yang kemudian menjadi bentuk awal bangunan candi. Bangunan punden berundak adalah bangunan asli Indonesia.
6) Waruga
Waruga adalah kubur batu yang berbentuk kubus atau bulat. Waruga biasanya dibuat dari batu utuh. Daerah temuannya di Sulawesi Tengah dan Utara.
7) Arca
Arca-arca megalit merupakan bangunan batu besar berbentuk binatang atau manusia yang banyak ditemukan di dataran tinggi Pasemah, Sumatra Selatan yang menggambarkan sifat dinamis. Contohnya Batu Gajah, sebuah patung batu besar dengan gambaran seorang yang sedang menunggang binatang dan sedang berburu.
Pada zaman Batu Besar dikenal kebiasaan-kebiasaan berikut.
1) Pemujaan matahari
Di Indonesia, matahari dipuja sebagai matahari, bukan sebagai dewa matahari seperti di Jepang.
2) Pemujaan dewi kesuburan
Dapat kita lihat di candi Sukuh dan candi Ceto sebagai lambang kesuburan. Di Jawa, pada umumnya Dewi Sri dipuja sebagai dewi kesuburan dan pelindung padi.
3) Adanya keyakinan alat penolak bala (tumbal)
Biasanya dengan menanam kepala kerbau di tengah bangunan atau tempat tertentu, maka akan terlindungi dan terbebas dari marabahaya.
4) Adanya upacara ruwatan
Upacara ruwatan adalah upacara untuk mengembalikan orang atau masyarakat kepada kedudukan yang suci seperti semula, misalnya, anak tunggal, anak kembar, pandawa lima, dan bersih desa.
SUMBER:https://www.cpuik.com/2013/10/kebudayaan-zaman-batu-di-indonesia.html

Apresiasi dan Ekspresi Karya Seni Rupa Terapan

Apresiasi dan Ekspresi Karya Seni Rupa Terapan

  1. Apresiasi Keunikan Gagasan dan Teknik dalam Karya Seni Rupa Terapan
  2. Pengertian Apresiasi

Apresiasi adalah sikap kepekaan dalam mengenal dalam menghargai, mengagumi, dan

menilai sebuah karya seni. Apresiasi pasif tumbuh seiring dengan pembiasaan yang sifatnya pasif sampai pada tahap menilai, mulai dari mengamati gambar atau reproduksi karya seni rupa di buku hingga menghadiri pameran karya seni rupa. Apresiasi aktif yaitu apresiasi pasif yang disertai pembuatan karya.

Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam mengkaji atau menilai sebuah karya seni, yaitu berkaitan dengan nilai bentuk dan nilai isi.

  1. Nilai Bentuk

Berkaitan dengan hal yang sifatnya indrawi atau disebut juga nilai intrinsik. Misalnya, garis, bidang, bentuk, ruang, tekstur, warna, dan nada gelap terang.

  1. Nilai Isi

Nilai isi disebut pula nilai ekstrinsik dan sifatnya nonfisik karena berada di balik wujud karya. Seorang pengamat setelah mengamati nilai-nilai fisik akan menangkap isi atau pesan perupa yang terdapat pada karya, misalnya komposisi, gagasan, pesan, perlambangan, tema, gaya, kemampuan teknik, dan bakat perupa dalam mengolah nilai-nilai bentuk.

  1. Apresiasi Karya Seni Rupa
  2. Pendekatan mimetik

Sebuah karya dinilai kaitannya dengan kenyataan yang ada di alam.

  1. Pendekatan Ekspresif

Menilai ungkapan atau ekspresi perupa yang diwujudkan dalam karya.

  1. Pendekatan Struktural

Dilakukan dengan menilai kesatuan utuh karya dengan strukturnya.

  1. Pendekatan Semiotik

Dilakukan dengan menilai kandungan berbagai tanda yang ingin disampaikan seorang perupa kepada penikmatnya.

  1. Menilai Keunikan Karya Seni Rupa Terapan
  2. Pakaian
  3. Perhiasan
  4. Senjata
  5. Topeng dan wayang
  6. Kemasan
  7. Alat transportasi
  8. Bangunan
  9. Peralatan rumah tangga
  10. Benda ritual
  11. Alat musik
  12. Sikap Apresiatif terhadap Keunikan Karya Seni Rupa Terapan
  13. Kritik Seni

Kegiatn kritik merupakan salah satu aspek dari apresiasi yang berkaitan dengan kegiatan memberi resensi (ulasan) suatu pameran atau karya seni.

Cara memberi komentar kritik terhadap karya seni, antara lain:

  1. Pemaparan
  2. Uraian kebetulan (formal)
  3. Penafsiran arti atau makna
  4. Penilaian

Kritik seni terdiri atas berbagai jenis, yaitu sebagai berikut:

  1. Kritik Jurnalistik
  2. Kritik ilmiah
  3. Kritik Populer
  4. Kritik Pedagogik
  5. Merancang dan Membuat Karya Seni Rupa Terapan
  6. Seni Keramik

Keramik berasal dari kata kramos bahasa yunani yang berarti “lempung yang dibakar”. Para perupa media keramik di Indonesia pada umumnya berlatar belakangakademi seni rupa, seperti Hilda Sumantri, Hendrawan Riyanto, Suyatna, F. Widyanto, Noor Sudiati, dan Asmudjo.

  1. Jenis Keramik

Berdasarkan perbedaan komposisi bahan dan suhu pembakarannya.

  1. Gerabah lunak atau earthenware
  2. Jenis stoneware
  3. Porselen atau porcelain
  4. Media dan Teknik Seni Keramik

Teknik membuat keramik terdiri atas:

  1. Dipijit atau pinching
  2. Paduan bilahan/irisan atau slabbing
  3. Dibuat dari paduan bentuk pilin/tali coiling
  4. Dicetak tekan atau molding
  5. Dicor atau casting
  6. Menyiapkan Pameran Karya Seni Rupa
  7. Tujuan dan Fungsi Pameran
  8. Pameran berfungsi sebagai sarana apresiasi
  9. Sebagai sarana edukasi
  10. Sebagai sarana rekreasi
  11. Sebagai sarana prestasi
  12. Waktu Penyelenggaraan pameran
  13. Pameran rutin
  14. Pameran incidental
  15. Tempat Penyelenggaraan Pameran
  16. Pameran di dalam ruangan (indoor exhibition)
  17. Pameran di luar ruangan (outdoor exhibition)
  18. Penyelenggara pameran
  19. Menentukan tema pameran
  20. Menentukan rencana kegiatan
  21. Menyusun program pameran
  22. Lingkup pameran
  23. Jenis pameran
  24. Menata Pameran karya Seni Rupa
  25. Tata letak karya (display)
  26. Tata cahaya (lighting)
  1. Sirkulasi pengunjung

BAB 2

APRESIASI KARYA MUSIK NONTRADISIONAL

  1. Fungsi dan Latar Belakang Musik Nontradisional dalam Konteks Budaya
  1. Sejarah Perkembangan Musik

Berkembangnya peradaban, budaya, dan ilmu pengetahuan telah mendorong terciptanya berbagai jenis alat musik yang ada diseluruh dunia dengan menggunakan berbagai bahan. Misalnya bahan-bahan yang ada di sekitar, seperti kayu, bambu, rotan, daun-daunan, sampai bahan olahan manusia, perunggu, metal, besi, dan baja. Tidak heran jika anda mengenal berbagai jenis alat tiup mancanegara misalnya flute, clarinet, oboe, englishorn, horn, saxophone, rekorder, dan tuba. Selain itu, terdapat pula alat music perkusi lainnya seperti piano, marimba, dan pauken.

Sejalan dengan penemuan alat-alat tersebut, sekaligus membawa perubahan estetika atau keindahan bermusik dari masa ke masa, mulai dari jenis music untuk ritual keagamaan, music istana, music folklore, music sebagai seni otonom, music hiburan, maupun jenis music yang serius.

  1. Berbagai Jenis Musik Nontradisional

Ada music elektronis (Stockhausen, varesse, eimert, dan schaeffer), music serialis (luigi nono, piere Boulez,dan Olivier Messian), music eksperimental ( john Cage, M. Feldman, dan earle Brown), music minimalis (Philip glass, steve reich, T. riley, dan La Monte You), world music (Berent, Bubi Chen, kitaro, dan George Winston), termasukperkembangan music jazz (Duke Ellington, C. parker, Miles Davis, dan Bill Evans) dan music pop/rock (the Beatles, Jimi Hendrix, Pink Floyd, dan Queen).

Music adalah bunyi yang diatur menjadi pola yang dapat menyenangkan telinga atau dapat mengomunikasikan telinga, perasaan, dan suasana hati.

  1. Fungsi Musik Nontradisional

Fungsi music nontradisional:

  1. Implementasi perkembangan teknologi maupun budaya
  2. Tindak lanjut dari music yang pernah berkembang sebelumnya
  3. Suatu fenomena budaya, yang mendapat pengaruh globalisasi
  4. Hasil akulturasi penciptaan music dan berbagai hal kemajuan ilmu pengetahuan

Fungsi music kontenporer

  1. Mengembangkan jenis music baru, baik yang berakar pada tradisi atau tidak
  2. Akulturasi gaya bermusik para komponen
  3. Wujud ditemukan dan berkembangnya gramatika music
  4. Suatu fenomena bahwa semua sumber bungi bisa menjadi music
  5. Mengungkapkan Pengalaman Musikal dari hasil pengamatan
  6. Observasi pada Pergelaran Musik Nontradisional

Untuk memahami unsure-unsur estetis dan etika music yang terkandung dalam music nontradisional terdapat beberapa model pembelajaran yang dapat dikembangkan, yaitu:

  1. Apresiasi
  2. Pengalaman memainkan karya music oleh sendiri
  3. Pengalaman menciptakan music berdasarkan pengalaman musical.
  4. Mengungkapkan Unsur- Unsur Estetis Karya Musik Nontradisional
  5. Karakteristik atau keunikan karya music
  • Ditemukan berbagai teknikn permainan alat yang mampu menghasilkan bunyi biasa menjadi lebih bagus dan bahkan dapat menemukan warna-warna suara lain diluar hal yang biasa.
  • Terciptanya jenis dan karaktristik peralatan music yang baru.
  1. Susunan nada yang digunakan

Pengembangan gaya-gaya nada pentatonis, diatonic, dan keunikan cara menggunakan kedua tangga nada tsb.

  1. Menjelaskan Isi Lagu Kedalam Bahasa Indonesia

Tema-tema lagu diantaranya:

  • Perjuangan
  • Social
  • Agama
  • Pendidikan
  • Kasih sayang
  1. Apresiasi Karakteristik dan NIlai-Nilai Musik Nontradisional Secara Luas
  2. Mengidentifikasi nilai-nilai yang terkandung dalam karya music hasil pengamatan
  3. Nilai ritual
  4. Nilai kekayaan intelektual
  5. Niali ekonomi
  6. Nilai social
  7. Nilai humanistic

Hal yang mewujudkan kaidah keindahan musical dalam karya music, yaitu:

  1. Pengolahan bunyi dan berbagai parameter dasar music lainnya
  2. Pengolaan waktu dan diam di dalam music
  3. Aspek harmonisasi
  4. Kedinamisn karya
  5. Aspek instrumentasi dan struktur komposisi
  6. Keunikan Karya Musik Nontradisional Mancaegara
  7. Musik serialis
  8. Musik elektronis
  9. Musik minimalis
  10. Orkes
  11. Musik pop dan Musik Rock
  12. Music eksperimental
  13. Jazz

Contoh lain:

  1. Music Gregorian
  2. Music Renaissance
  3. Music Barok
  4. Musik klasik
  5. Musik Romantik
  6. Musik Impresionisme

BAB 3

BERKARYA MUSIK NONTRADISIONAL

Intisari

  • Langkah-langkah untuk menciptakan atau membuat sebuah karya music, yaitu:
  1. Membaca sumber-sumber bunyi
  2. Mengidentifikasi dan mengklasifikasi sumber-sumber bunyi
  3. Mengeksplorasi sumber-sumber bunyi
  4. Menghubungkan sumber-sumber bunyi
  5. Menentukan peralatan music
  6. Menentukan ide musical
  7. Menggarap id eke bahasa bunyi
  8. Mengombinasikan bahasa bunyi
  9. Mengaplikasikan parameter musical kedalam komposisi music
  10. Mensimbolisasikan bunyi kedalam tulisan
  • Setiap karya music yang diciptakan harus memiliki karakteristik da keunikan tersendiri
  • Teknik yang digunakan untuk membuat karya adalah sebagai berikut:
  1. Argumentasi
  2. Diminuisi
  3. Changing note
  4. Cluster
  5. Fermata
  6. Kanon
  7. Accelerando
  8. Ritardando
  • Terdapat tiga jenis karya yang dapat dibuat sebagai langkah awal proses pembuatan karya seni, yaitu:
  1. Seni vocal tanpa iringan alat music atau akapela
  2. Instrumentalia permainan yang hanya menggunakan alat music
  3. Campuran, yaitu karya seni yang berupa lagu dan diiringi alat music
  • Unsur-unsur music terdiri atas:
  1. Bunyi
  2. Melodi
  3. Harmoni
  4. Notasi music
  • Beberapa hal dalam teknis pergelaran adalah:
  1. Membentuk kepanitiaan pergelaran
  2. Menyusun jadwal urutan pementasan karya
  3. Mempersiapkan hal-hal administrasi pergelaran
  4. Mengidentifikasi kebutuhan dalam pergelaran
  5. Menata ruangan
  6. Penyelenggaraan pergelaran
  7. Evaluasi pergelaran
  • Hal-hal yang harus diperhatikan untuk mengamati keunikan sebuah karya seni, yaitu:
  1. Apakah ide karya, asli dari komponis dan belum pernah ada yang serupa?
  2. Penggunaan alat music memiliki keunikan tersendiri disbanding dengan kelaziman cara permainan
  3. Apakah ditemukan perkembangan dan perluasan instrumentasinya?
  4. Apakah karya yang dibuat mampu membuat bahan apresiasi yang menarik bagi penonton?
  • Notasi music yang bisa digunakan untuk membuat karya music adalah notasi balok dan notasi tangga nada pentatonic

BAB 4

APRESIASI SENI TARI TRADISI DAN KREASI NUSANTARA

Intisari

  • Keunikan tari daerah dan tari kreasi daerah, diantaranya dapat diidentifikasi berdasarkan unsure gerak, kostum, dan iringan music yang digunakan.
  • Cara untuk melukiskan suatu bentuk pertunjukan tari, diantaranya melalui penjabaran dan pendeskripsian notasi tari
  • Penulisan gerak tari dengan menggunakan notasi tari, diantaranya dapat dilakukan dengan penulisan notasi laban (labanotation) dan pendekatan antropologi
  • Data-data yang diperoleh setelah melakukan pengamatan tari, diantaranya:
  1. Identitas bentuk tari
  2. Latar belakang tari
  3. Latar belakang pelaku atau pendukung tari
  4. Struktur tari dan iringannya
  • Segala sesuatu yang berkaitan dengan pergelaran tari, yaitu:
  1. Penyusunan proposal
  2. Pemaparan gagasan
  3. Penentuan gerak
  4. Penyusun synopsis
  • Pokok-pokok bahasan yang harus muncul dalam sebuah proposal meliputi:
  1. Cover
  2. Lembar latar belakang
  3. Tujuan pergelaran tari kreasi
  4. Tema garapan tari kreasi
  5. Susunan kepanitiaan
  6. Jadwal pergelaran
  7. Anggaran biaya yang diperlukan
  8. Uraian bentuk kerjasama dari donator atau sponsor
  • Untuk menampilkan karya tari, dapat dilakukan secara:
  1. Individu
  2. Berpasangan
  3. Berkelompok

BAB 5

APRESIASI TEATER NONTRADISIONAL

INTISARI

  • Pertunjukan teater adalah drama yang berupa teks berisi kata-kata karya seorang pengarang yang diterjemahkan ke dalam bahasa pentas oleh seniman penggarap
  • Orisinalitas karya adalah keunikan seniman penggarap yang membedakan dirinya dengan seniman lainnya
  • Teater tradisional berfungsi sebagai sarana upacara, hiburan, dan presentasi estetis yang berbaur menjadi satu dalam sebuah struktur sajian
  • Teater modern adalah teater yang sudah dikemas melalui ilmu drama barat (dramaturgi) khusus untuk kebutuhan hiburan
  • Hal-hal yang harus diperhatikan oleh seorang apresiator pertunjukan teater adalah sebagai berikut:
  1. Mengetahui cerita baik tema maupun strukturnya
  2. Mengetahui nilai-nilai moral cerita menurut versi sastra yang kemudian dibandingkan dengan versi pertunjukannya
  3. Mampu menafsirkan nilai-nilai filosofis karya pertunjukan
  4. Bisa menyimpulkan pesan-pesan moral dari karya pertunjukan
  5. Tidak melewatkan peristiwa pertunjukan tanpa dokumentasi
  6. Benar-benar berniat untuk menonton sehingga pertunjukan drama merupakan proses belajar yang sangat penting
  • Hal-hal yang harus diperhatikan ketika menonton adalah:
  1. Naskah (cerita) yang akan disajikan oleh kelompok teater
  2. Latar atau setting (tempat dan waktu peristiwa terjadi dalam cerita)
  3. Tokoh cerita
  4. Alur cerita
  5. Misi atau pesan moral yang ingin disampaikan oleh pergelaran teater
  • Nilai moral merupakan misi pengarang untuk dikomunikasikan kepada public
  • Nilai filosofis merupakan visi seorang pengarang yang ingin dikomunikasikan kepada penonton
  • Kebutuhan yang perlu dipersiapkan untuk pergelaran teater, diantaranya berkaitan dengan hal-hal berikut:
  1. Naskah atau lakon
  2. Pemain
  3. Sutradara
  4. Pentas
  5. Tata rias
  6. Kostum
  7. Pencahayaan
  8. Tata suara dan ilustrasi
  9. Property
  • Acara pergelaran disusun sesuai dengan tujuan pergelaran, lakon atau cerita dan penonton

sumber:https://andinibiology.blogspot.co.id/p/materi.html

Materi Seni Budaya Kelas X: Seni Rupa 3 Dimensi

Materi Seni Budaya Kelas X: Seni Rupa 3 Dimensi

  1. Pengertian Karya 3 Dimensi

Seni rupa tiga dimensi adalah seni rupa yang memerlukan ruang, karena mempunyai ukuran panjang, lebar, dan tebal. Karena seni rupa tiga dimensi tidak mempunyai bidang datar dan tidak datar, sehingga penempatannya berdiri lepas artinya tidak tergantung pada dinding sebagai dasarnya, sebagai contohnya patung, seni bangunan, (arsitektur) dan seni terapan misalnya perabotan rumah tangga.

 

  1. Fungsi Karya 3 Dimensi

Dilihat dari fungsinya karya seni rupa tiga dimensi dibedakan menjadi karya yang memiliki fungsi pakai (seni rupa terapan – applied art) dan karya seni rupa yang hanya memiliki fungsi ekspresi saja (seni rupa murni-pure art). Perbedaan fungsi ditentukan oleh tujuan pembuatannya. Karya seni rupa sebagai benda pakai yang memiliki
fungsi praktis dibuat dengan pertimbangan kegunaannya. Dengan demikian bentuk benda atau karya seni rupa tersebut akan semakin indah dilihat dan semakin nyaman digunakan.

 

  1. Unsur-unsur Seni

Unsur-unsur dasar karya seni rupa adalah unsur-unsur yang digunakan untuk mewujudkan sebuah karya seni rupa. Unsur-unsur ini diantaranya antara lain adalah titik, garis, bidang, bentuk, ruang, warna, tekstur, dan gelap terang.

1).   Titik

Titik adalah unsur seni rupa yang paling dasar. Titik dapat melahirkan suatu wujud dari ide-ide atau gagasan yang kemudian akan melahirkan garis, bentuk, atau bidang. Teknik lukisan yang menggunakan kombinasi berbagai variasi ukuran dan warna titik dikenal dengan sebutan Pointilisme.

2).   Garis

Menurut jenisnya, garis dapat dibedakan menjadi garis lurus, lengkung, panjang, pendek, horizontal, vertikal, diagonal, berombak, putus-putus, patah-patah, spiral dan Iain-Iain. Kesan yang ditimbulkan dari macam-macam garis dapat berbeda-beda, misalnya garis lurus berkesan tegak dan keras, garis lengkung berkesan lembut dan lentur, garis patah-patah berkesan kaku, dan garis spiral berkesan lentur.

Garis dapat juga memberikan kesan watak tertentu sehingga dapat digunakan sebagai perlambangan, seperti:

–       Garis tegak melambangkan keagungan, kestabilan;

–       Garis miring mengingatkan pada kegoncangan, tidak stabil, gerak;

–       Garis tegas, kuat, terpatah-patah mengesankan kekuatan;

–       Garis halus, melengkung-lengkung berirama mengesankan kelembutan, kewanitaan.

Sedangkan menurut wujudnya garis dapat dibedakan menjadi:

–       Garis nyata, merupakan garis yang dihasilkan dari coretan atau goresan lengkung.

–      Garis semu, merupakan garis yang muncul karena adanya kesan balans pada bidang, warna atau ruang

3).   Bidang

Bidang merupakan pengembangan garis yang membatasi suatu bentuk sehingga membentuk bidang yang melingkupi dari beberapa sisi. Bidang mempunyai sisi panjang dan lebar, serta memiliki ukuran.

4).   Bentuk/Raut

Bentuk juga dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu:

  1. Bentuk geometris

Bentuk geometris merupakan bentuk yang terdapat pada ilmu ukur meliputi:

–       Bentuk kubistis, contohnya kubus dan balok.

–       Bentuk silindris, contohnya tabung, kerucut, dan bola.

  1. Bentuk nongeometris

Bentuk nongeometris berupa bentuk yang meniru bentuk alam, misalnya manusia, tumbuhan,            dan hewan.

5).   Ruang

Ruang dapat digolongkan menjadi dua, yaitu: Ruang dalam bentuk nyata, misalnya ruangan pada kamar, ruangan pada patung. Ruang dalam bentuk khayalan (ilusi), misalnya ruangan yang terkesan dari sebuah lukisan.

6).   Warna

Kesan yang timbul oleh pantulan cahaya pada mata disebut warna. Warna dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:

Warna pokok atau primer, yaitu warna yang tidak berasal dari warna apapun, meliputi warna merah, kuning, dan biru.

Warna sekunder merupakan campuran dari warna primer.

Contoh:

  • merah + kuning : jingga
  • biru + kuning     : hijau
  • merah + biru      : ungu

Warna tertier merupakan hasil campuran antara warna primer dan warna sekunder.

Contoh:

  • kuning + hijau    : kuning kehijau-hijauan
  • biru + ungu        : ungu kebiruan
  • jingga + merah   : jingga kemerahan

Selain jenis-jenis warna di atas terdapat pula warna netral, yaitu warna putih dan hitam.

7).   Tekstur

Tekstur adalah sifat dan keadaan suatu permukaan bidang atau permukaan benda pada sebuah karya seni rupa. Setiap benda mempunyai sifat permukaan yang berbeda. Tekstur dibedakan menjadi tekstur nyata dan tekstur semu. Tekstur nyata adalah nilai raba yang sama antara penglihatan dan rabaan. Sedangkan tekstur semu adalah kesan yang berbeda antara penglihatan dan perabaan.

8).   Gelap Terang

Suatu objek bisa memiliki intensitas cahaya yang berbeda pada setiap bagiannya. Demikian pula pada karya seni rupa. Seperti lukisan pemandangan alam. Adanya perbedaan intensitas cahaya akan menimbulkan kesan mendalam.

  1. Prinsip-prinsip Seni

Kesatuan (unity)

Kesatuan adalah pertautan bagian-bagian dalam sebuah karya seni rupa. Kesatuan merupakan prinsip yang utama di mana unsur-unsur seni rupa saling menunjang satu sama lain dalam membentuk komposisi yang bagus dan serasi. Untuk menyusun satu kesatuan setiap unsur tidak harus sama dan seragam, tetapi unsur-unsur dapat berbeda atau bervariasi sehingga menjadi susunan yang memiliki kesatuan.

Keselarasan (harmony)

Keselarasan adalah hubungan kedekatan unsur-unsur yang berbeda baik bentuk maupun warna untuk menciptakan keselarasan.

Penekanan (kontras)

Penekanan adalah kesan yang diperoleh karena adanya dua unsur yang berlawanan.Perbedaan  yang mencolok pada warna, bentuk, dan ukuran akan memberikan kesan yang tidak monoton

Irama (rhytm)

Irama adalah pengulangan satu atau beberapa unsur secara teratur dan terus-menerus. Susunan atau perulangan dari unsur-unsur rupa yang diatur, berupa susunan garis, susunan bentuk atau susunan variasi warna. Perulangan unsur yang bentuk dan peletakannya sama akan terasa statis, sedangkan susunan yang diletakkan bervariasi pada ukuran, warna, tekstur, dan jarak akan mendapatkan susunan dengan irama yang harmonis.

Obyek fokus

Obyek fokus /Pusat perhatian(center point ) bahwa setiap karya seni hendahnya dibuat ada unsur yang paling dominan (pusat perhatian).

Gradasi

Gradasi adalah penyusunan warna berdasar kantingkat perpaduan berbagai warna secara berangsur-angsur.

Proporsi

Proporsi atau kesebandingan yaitu membandingkan bagian-bagian satu dengan bagian lainnya secara keseluruhan. Misalnya membandingkan ukuran tubuh dengan kepala, ukuran objek dengan ukuran latar, dan kesesuaian ukuran objek satu dengan objek lainnya yang dekat maupun yang jauh letaknya.

Komposisi

Komposisi adalah menyusun unsur-unsur rupa dengan mengorganisasikannya menjadi susunan yang bagus, teratur, dan serasi.

Keseimbangan (balance)

Keseimbangan adalah kesan yang didapat dari suatu susunan yang diatur sedemikian rupa sehingga terdapat daya tarik yang sama pada tiap-tiap sisi susunan.

 

  1. 5. Media, Alat, dan Teknik

Media berkarya seni rupa tiga dimensi sangat beragam tergantung dari teknik yang digunakan. Teknik pembuatan seni rupa tiga dimensi sebagai berikut.

Media yang digunakan dalam berkarya seni 3 dimensi sangat beragam, diantaranya :

  1. Bahan Lunak

Contohnya  ; tanah liat, bubur kertas, bubur semen, lilin, bubur gips dan lain-lain

  1. Bahan Keras

Contohnya ; kayu, batu, marmer, logam dam sebagainya.

Teknik Karya seni rupa 3 dimensi :

–          Untuk patung digunakan teknik pahat, butsir, cor, cetak-tuang, anyaman, las sambung dan sebagainya.

  1. Teknik pahat, yaitu mengurangi bahan menggunakan alat pahat. Misalnya, membuat patung dan relief dengan bahan dasar kayu dan batu.
  2. Teknik butsir, yaitu membentuk benda dengan mengurangi dan menambah bahan. Misalnya, membuat keramik dengan bahan dasar tanah liat.
  3. Teknik cor, yaitu membuat karya seni dengan membuat alat cetakan kemudian dituangkan adonan berupa semen, gips, dan sebagainya sehingga menghasilkan bentuk yang diinginkan. Misalnya, membuat patung.
  4. Teknik las, yaitu membuat karya seni dengan cara menggabungkan bahan satu ke bahan lain untuk mendapatkan bentuk tertentu. Misalnya, membuat patung kontemporer dengan bahan dasar logam.
  5. Teknik cetak, yaitu membuat karya seni dengan cara membuat cetakan terlebih dahulu. Misalnya, membuat keramik dan patung dengan bahan dasar tanah liat dan semen.

Membuat karya seni merupakan wujud ekspresi dari suatu ide atau gagasan. Ide adalah hasil pemikiran yang berawal dari suatu inspirasi atau imajinasi. Gambaran yang tertangkap melalui ruang imajinasi seseorang dapat diwujud- kan dalam bentuk karya seni. Kamu dapat menggali ide untuk berkarya seni sendiri dengan membuat lukisan menggunakan media kanvas dan cat minyak.

Media dalam seni lukis telah kamu pelajari. Untuk media kanvas, yang dijual bebas sudah lengkap dengan bingkai spanramnya. Namun kamu juga dapat membuatnya sendiri dengan bahan yang sederhana. Cara membuat kanvas sebagai berikut.

1 . Sediakan bahan dan alat, antara lain kain jenis belacu, kayu reng, gergaji, cat tembok (putih), dan staples atau paku kecil.

2 . Empat buah kayu reng dipotong dengan ukuran yang ditentukan, sesuai ukuran panjang dan lebar kain. Tiap-tiap ujung kayu dibentuk siku lalu digabung menjadi segiempat.

3 . Kain jenis belacu dilaburi cat tembok. Setelah kering ulangi lagi secukupnya. Tujuannya untuk menutup pori-pori kain agar cat minyak bisa menempel pada kain. Kemudian bentangkan kain pada bingkai dan menguncinya menggunakan staples atau paku kecil.

  1. a) Empat buah kayu yang sudah dipoton
  2. b) Tiap pasang ujung kayu direkatkan.
  3. c) Kain direntangkan pada spanram.

Setelah menyiapkan bahan dan alat, antara lain cat minyak beserta minyak pengencernya, palet (bisa diganti papan triplek atau tutup kaleng), minyak tanah untuk mencuci kuas sewaktu-waktu, dan kain lap, melukis dapat dimulai.

 

sumber:https://creatifina.blogspot.co.id/2015/01/materi-seni-budaya-kelas-x-seni-rupa-3_23.html

MEMBUAT dan SHARE FILE MELALUI JARINGAN AD HOC

MEMBUAT dan SHARE FILE MELALUI JARINGAN AD HOC

sumber:https://areg-tkj.blogspot.co.id/2012/11/membuat-jaringan-add-hoc.html

Pertama tama kita buat jaringan ad hoc nya lebih dulu,ikuti langkah berikut Langkah pertama klik icon signal pada bagian bawah lcd –>open network and sharing center

Kemudian pilih set up a new connection or network

Stelah itu klik setup a wireless ad hoc(computer-to-computer) network –>klik next

Isi network name (nama jaringan) ad hoc dan security key (jenis keamanan)

Dan pilih open agar semua orang yang bisa terhubung dengan kita dan bisa share data –>klik next

kemudian

klik close dan ada pesan bahwa jaringan wifi siap digunakan

untuk ini adalah ketika wifi kita sedang menunggu agar ada orang yang terhubung dengan kita

kalau sudah ada pesan connected berarti ada computer yang terhubung dengan kita

untuk mengecek sudah bisa untuk sharing data bisa menggunakan perintah “\\nama PC” pada RUN(tanpa tanda petik) contoh:\\luxuryPC–> enter

kalau langkah diatas masih belum bisa berarti belum ada kesamaan NETWORK dalam IP addresnya,untuk menyamakanya ikuti langkah berikut open network and sharing center–>change adapter settings –>klik kanan wireles network connection–>properties–>internet protocol TCP/IP 4–>properties

sebagai contoh pada laptop 1 diisi IP:192.168.1.2 dan pada latop2 dengan IP:192.168.1.3-,>OK–>close

next,Untuk mengeceknya seperti tadi melalui RUN ketikan IP tujuan atau IP laptop teman anda bisa juga nama laptop temen sobat……. klo udah bisa,kita ganti topik tentang berbagi file lewat add hoc Agar bisa saling bertukar data harus ada file atau data yang di sharing. Untuk mensharing data ikuti langkah berikut pilih folder yang akan di share klik kanan–> share with–>specific poeple

Setting dulu soat dengan tambahkan everyone–>klik add–>rubah menjadi read/write, lihat pada gb…

dan hasilnya…

Pengertian IP Address dan Kelas-Kelasnya

Pengertian IP Address dan Kelas-Kelasnya

  •  IP Address

    sumber:https://usrivah.blogspot.co.id/2013/04/pengertian-ip-address-dan-kelas-kelasnya.html

  1. Pengertian IP Address

IP address adalah alamat identifikasi komputer/host yang berada didalam jaringan. Dengan adanya IP address maka data yang dikirimkan oleh host/komputer pengirim dapat dikirimkan lewat protokol TCP/IP hingga sampai ke host/komputer yang dituju.

Setiap komputer/host memiliki IP address yang unik sehingga dua komputer/host yang berbeda tidak boleh memiliki IP address yang sama dalam satu jaringan.

  1. Format IP address

IP address dinyatakan dalam struktur bilangan biner yang terdiri atas 32 bit dengan bentuk sebagai berikut.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Misalnya

11000000000010100001111000000010

Agar kita mudah membaca IP address, maka 32 bit bilangan itu dibagi ke dalam 4 segmen yang masing-masing berisi 8 bit. Kedelapan bit itu bisa disebut oktat.

Selanjutnya, setiap oktat diterjemahkan ke dalam bilangan decimal. Misalnya:

11000000     =     192

00001010     =     10

00011110     =     30

00000010     =     2

Adapun nilai terbesar dari 8 bit adalah 11111111 atau sama dengan 225. Dengan demikian, jumlah IP address seluruhnya adalah 225 x 225 x 225 x 225.

Struktur IP address terdiri atas dua bagian yaitu bagian networkID dan hostID. NetworkID menunjukkan ID alamat jaringan tempat host-host berada, sedangkan hostID adalah bagian yang menunjukkan host itu berada. Sederhananya, networkID seperti nama jalan sedangkan hostID adalah nomor rumah dijalan tersebut.

Guna memudahkan dalam pembagiannya maka IP address dibagi-bagi ke dalam kelas-kelas yang berbeda, yaitu sebagai berikut.

1) Kelas A

IP address kelas A terdiri atas 8 bit untuk network ID dan sisanya 24 bit digunakan untuk host ID, sehingga IP address kelas A digunakan untuk jaringan dengan jumlah host sangat besar. Pada bit pertama diberikan angka 0 sampai dengan 127.

Karakteristik IP Kelas A

Format : 0NNNNNNN.HHHHHHHH.HHHHHHHH.HHHHHHHH

Bit pertama : 0

NetworkID : 8 bit

HostID : 24 bit

Oktat pertama : 0 – 127

Jumlah network : 126 (untuk 0 dan 127 dicadangkan)

Rentang IP : 1.x.x.x – 126.x.x.x

Jumlah IP address : 16.777.214

Contoh

IP address 120.31.45.18 maka :

  • NetworkID = 120
  • HostID = 31.45.18

Jadi, IP diatas mempunyai host dengan nomor 31.45.18 pada jaringan 120

2) Kelas B

IP address kelas B terdiri atas 16 bit untuk network ID dan sisanya 16 bit digunakan untuk host ID, sehingga IP address kelas B digunakan untuk jaringan dengan jumlah host tidak terlalu besar. Pada 2 bit pertama, diberikan angka 10.

Karakteristik IP Kelas B

Format : 10NNNNNN. NNNNNNNN.HHHHHHHH.HHHHHHHH

Bit pertama : 10

NetworkID : 16 bit

HostID : 16 bit

Oktat pertama : 128 – 191

Jumlah network : 16.384

Rentang IP : 128.1.x.x – 191.255.x.x

Jumlah IP address : 65.534

Contoh

IP address 150.70.60.56 maka :

  • NetworkID = 150.70
  • HostID = 60.56

Jadi, IP diatas mempunyai host dengan nomor 60.56 pada jaringan 150.70

3) Kelas C

IP address kelas C terdiri atas 24 bit untuk network ID dan sisanya 8 bit digunakan untuk host ID, sehingga IP address kelas C digunakan untuk jaringan berukuran kecil. Kelas C biasanya digunakan untuk jaringan Local Area Network atau LAN. Pada 3 bit pertama, diberikan angka 110.

Karakteristik IP Kelas C

Format : 110NNNNN.NNNNNNNN. NNNNNNNN.HHHHHHHH

Bit pertama : 110

NetworkID : 24 bit

HostID : 8 bit

Oktat pertama : 192 – 223

Jumlah network : 2.097.152

Rentang IP : 192.0.0.x – 223.255.225.x

Jumlah IP address : 254

Contoh

IP address 192.168.1.1 maka :

  • NetworkID = 192.168.1
  • HostID = 1

Jadi, IP diatas mempunyai host dengan nomor 1 pada jaringan 192.168.1

Kelas IP address lainnya adalah D dan E, namun kelas IP D dan E tersebut tidak digunakan untuk alokasi IP secara normal tetapi digunakan untuk IP multicasting dan untuk eksperimental.

Tabel : Jumlah networkID dan hostID

Kelas Antara Jumlah jaringan Jumlah Host Jaringan
A 1 s.d. 126 126 16.777.214
B 128 s.d. 191 16.384 65.534
C 192 s.d. 223 2.097.152 254

Tabel : Rentang IP address untuk setiap kelas

Kelas Alamat Awal Alamat Akhir
A XXX.0.0.1 XXX.255.255.255
B XXX.XXX.0.1 XXX.XXX.255.255
C XXX.XXX.XXX.1 XXX.XXX.XXX.255
  •  Subnet Mask

Nilai subnet mask berfungsi untuk memisahkan network ID dengan host ID. Subnet mask diperlukan oleh TCP/IP untuk menentukan, apakah jaringan yang dimaksud adalah jaringan lokal atau nonlokal. Untuk jaringan Nonlokal berarti TCP/IP harus mengirimkan paket data melalui sebuah Router. Dengan demikian, diperlukan  address mask untuk menyaring IP address dan paket data yang keluar masuk jaringan tersebut.

Network ID dan host ID didalam IP address dibedakan oleh penggunaan subnet mask. Masing-masing subnet mask menggunakan pola nomor 32-bit yang merupakan bit groups dari semua satu (1) yang menunjukkan network ID dan semua nol (0) menunjukkan host ID dari porsi IP address.

Sebagai contoh, alamat kelas B: 170.203.93.5 bilangan binernya adalah:

10101010 11001011 01011101 00000101

Subnet mask default untuk alamat kelas B adalah:

11111111 11111111 00000000 00000000

Bisa juga ditulis dalam notasi desimal:

255.255.0.0

Tabel : Subnet mask untuk internet address classes

Kelas Bit Subnet Subnet mask
A 11111111 00000000 00000000 00000000 225.0.0.0
B 11111111 11111111 00000000 00000000 225.225.0.0
C 11111111 11111111 11111111 0000000 225.225.225.0