pengusaha yang kami datangi sangat menginspirasi kami untuk membuat usaha yang mirip dengan usaha ibu Siti. Ibu Siti merupakan orang yang ulet, kreatif dan bekerja keras. Beliau merangkap hampir seluruh pekerjaan dalam menjalankam usahanya tersebut, mulai dari mengatur keuangan, belanja kebutuhan produksi sampai terjum langsung dalam mengerjakan produksi, bisa dikatakan bahwa managemen yang digunukan ibu Siti masih menggunakan managemen tradisional.
Kami ingin membuka usaha yaitu menjual roti, roti yang dapat kami buat adalah roti basah seperti roti sus fla dan roti bolu pelangi. Kami ingin memulai dari memproduksi dan belajar memasarkannya mulai dari menitipkan di penjual jajanan sampai menawarkan langsung ke teman-teman. Kami akan terus berinovasi membuat varian roti lainnya, seperti sus dengan varian rasa seperti sus isi coklat, sus isi strowberi, sus buah dan sus blueberi.
Usaha ini dipilih karena menurut kami memasak roti merupakan hal yang menyenangkan, terlebih lagi ketika roti yang kami buat terasa enak dimakan oleh semua orang ini akan menjadi kebanggaan bagi kami. Bisnis roti juga menghiyurkan bagi kami dalam pendapatan, seperti yang diperoleh ibu Siti yaitu 15 juta perminggu pendapatan ini hanya dikurangi gaji 10 pegawai sebesar 45 ribu perorang. Pendapatan sebanyak itu bagi pabrik rumahan menurut kami sangat besar.
Alasan selanjutnya adalah karena kami ingin membuka peluang usaha bagi orang yang menjadi mitra kaml kelak. Pabrik roti ibu Siti mengajarkan kami bahwa membuka usaha harus memikirkan masyarakat sekitarnya. Selain kita tidak boleh membuang limbah yang dapat mengganggu masyarakat sekitar, kita juga diharapkan dapat memberi manfaat bagi masyarakat sekitar. Kami juga ingin mengajak saudara atau teman untuk membantu dalam produksi dan pemasarannya. Disini kami mengharapkan akan memberikan tambahan penghasilan bagi saudara dan teman kami.
Dalam menjalankan usaha ini kami bukan hanya membutuhkan kemampuan untuk membuat roti yang enak dan menarik, kami juga membutuhkan kemampuan untuk memasarkan roti-roti kami. Jika kami hanya memasarkan di kampus atau di pedagang jajanan kemungkinan roti yang tidak laku pasti ada, maka kami juga ingin menawarkan roti ini kepada teman-teman facebook supaya kami mendapat pesanan. Jika menitipkan roti bisa tidak laku dan memungkinkan kami rugi, maka kami ingin menawarkan ke orang- orang supaya kami mendapat pesanan. Menerima pesanan akan lebih menguntungkan daripada menjualnya, meskipun pesanan tidak setiap hari ada mungkin pada saat-saat tertentu saja orang akan memesan roti.
Dengan memanfaatkan teknologi internet ini kami berharap usaha kami lebih maju dan berkembang. Walaupun kelihatanya susah, namun kami tetap ingin menjalankan usaha ini karena kami sangat senang membuat roti.
Orangtua tua salah satu dari kami merupakan potensi yang dapat mendukung jalanya usaha kami karena beliau dulu juga memiliki usaha katering walaupun sekarang sudah tidak lagi menjalankan bisnis tersebut karena sudah tidak mampu lagi bekerja sekeras dulu. Dari peralatan beliau kami bisa menggunakanya kembali sehingga dalam produksi kami tidak akan kesulitan, selanjutnya lengganan belau juga bisa kami tawari lagi untuk memesan roti di tempat kami.
Kemudian, untuk menjual ke teman-teman mungkin bisa juga kami lakukan dengan cara menaruhnya di gazebo c2 pada pagi hari kemudian kami akan mengambilnya pada siang hari seperti yang di lakukan oleh teman lainnya dengan bergitu kami tetap bisa berjualan tanpa mengganggu kuliah.
Modal yang dibutuhkan memang tidak banyak untuk itu kami hanya perlu menggunakan uang saku dan patungan. Dalam usaha ini modal bukan merupakan hal yang sulit hal yang perlu mendapat perhatian lebih adalah cara memasarkannya.
Rencana saya untuk memulai usaha ini dalam bulan- bulan kedepan, saya akan mulai dengan melihat konsumen. Saya akan mencari tahu apakah di c2 masih banyak orang yang tertarik untuk membeli jajanan disana, dan apakah pembeli bersikap jujur dalam mengambil dan membayar makanan yang dia beli. Kemudian saya juga akan memulai dengan menawari teman-teman atau pelanggan ibu saya untuk memesan roti di tempat saya.
Bulan berikutnya saya akan mulai menjual roti saya di c2 dan juga saya akan titipkan di tempat-tempat penjualan jajanan. Kemudian saya berharap di bulan kedua sudah ada pelanggan yang mau memesan roti-roti saya.
Dan bulan-bulan selanjutnya saya harap banyak yang memesan dan tertarik dengan jajanan yang saya jual. Kemudian keuntungan yang saya dapatkan akan saya sisihkan sebagian untuk mencoba varian rasa lain dan harapan saya dapat membuka otlet sus varian rasa.
Artikel ini diambil dari tugas kewirausahaan