BP2M Unnes Gelar Pendidikan Jurnalistik Dasar di FIP

Badan Penerbitan dan Pers Mahasiswa Unnes (BP2M Unnes) menggelar Pendidikan Jurnalistik Dasar bertemakan, “Panggung Jurnalistik Dunia Maya,”  di lantai tiga Dekanat FIP, Semarang, Sabtu-Minggu (7-8/2015). Acara tersebut dihadiri oleh beberapa mahasiswa serta siswa SMA dari   daerah Jateng dan DIY, termasuk mahasiswa Unnes.

Dalam pelaksanaan acara Pendidikan Jurnalistik Dasar pada hari pertama diisi oleh empat pembicara: Agus Hermanto  (Redaktur Senior Indosiar TV) beliau memberikan meteri tentang reportase; Saroni Asikin (Redaktur Senior Suara Merdeka) beliau menyampaikan meteri prinsip jurnalistik; Arif Slam (fotografer sindo) beliau menyampaikan meteri fotografi dan Zaenal Arifin (dosen jurnalistik UPGRIS) beliau menyampaikan materi tentang jurnalistik dasar.

Pada hari ke-2 acara dilanjutkan dengan diskusi panel yang bertemakan, “Panggung Jurnalistik Dunia Maya,” dengan panelis: Prof. Saratri (Profesor Unnes, Kolumnis Media Massa), I Yassir Arafat (Pengamat Media) dan Rahmat Petuguran (Dosen Bahasa Indonesia, Pimred Portal Semarang.com).

Dalam perkembangan dunia, manusia telah mengalami beberapa kali revolusi dan pada masing-masing revolusi memiliki simbol kekuatannya masing-masing. Revolusi pertama dilambangkan dengan alat-alat pertanian seperti cangkul karena pada era ini orang kuat adalah orang yang fisiknya kuat. Revolusi kedua adalah revolusi industri. Dalam era ini orang kuat adalah orang yang menguasai sektor-sektor industri. Revolusi ketiga adalah revolusi informasi. Dalam era ini orang kuat adalah orang yang menguasai regulasi informasi. Menurut I Yassir Arafat, sebentar lagi manusia akan masuk ke revolusi yang keempat.

Jurnalistik sudah ada sejak zaman dahulu. Tepatnya muncul pada masa kerajaan romawi, saat itu para buruhlah yang mencari berbagai informasi untuk kepentingan bangsawan. Lama-kelamaan para bangsawan merasa tidak puas dan akhirnya banyak cendikiawan yang akhirnya menggantikan peran para buruh itu. Kegiatan kejurnalistikan kemudian menyebar keseluruh dunia dan menjadi hal yang sangat penting. Setelah ditemukan media cetak seperti kertas, publikasi terhadap berita-berita diproduksi secara besar-besaran.

Peran jurnalistik kemudian menjadi sangat penting. Orang-orang menyadari akan hal itu kemudian memanfaatkannya untuk menunjang kepentingan pribadinya. Akibatnya independensi dari jurnalis menjadi diragukan. Banyak jurnalis yang kemudian mengabaikan prinsip-prinsip jurnalistik.

Semakin berkembangnya zaman, teknologi semakin maju. Munculnya internet dan media maya membuat siapa saja bisa menjadi jurnalis dalam dunia maya. Akibatnya banyak ditemukan berita-berita yang tidak berkualitas. Sebagai mahasiswa kita harus mampu memilih dan memilah informasi yang kita dapatkan. Karena kemudahan yang diakibatkan oleh mudahnya akses untuk menyampaikan sebuah informasi mengakibatkan banyaknya berita-berita “sampah” Kita harus mampu merefleksikan informasi yang kita dapat dengan pengetahuan dan akal sehat kita untuk menentukan apakah informasi tersebut patut dipercaya atau tidak.

Jurnalistik tak pernah lepas dari fotografi. Maka dari itu munculah istilah fotografi jurnalistik. Dalam Fotografi jurnalistik, gambar yang dihasilkan harus mampu menyampaikan informasi atau setidaknya melengkapi suatu berita/artikel.

Diskusi panel membahas tema: “panggung jurnalistik dunia maya” sangat menari menurut saya karena membahas hal yang sangat dekat dengan kehidupan pemuda saat ini. Kemudahan yang diberikan untuk menyampaikan informasi melalui dunia maya menjadikan banyak orang hanya mementingkan kecepatan dari pada ketepatan informasi yang disampaikan.

Dalam acara ini peserta tidak hanya mendapatkan materi tentang kejurnalistikan saja karena selain pemberian materi, peserta juga diarahkan untuk praktik langsung pengambilan foto di lapangan. Selain praktik pengambilan foto, peserta juga diminta untuk melakukan reportase dan menyusun berita.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: