Welcome to Delicate template
Header
Just another WordPress site
Header

konservasi di lereng muria

November 19th, 2015 | Posted by choirul ulum in konservasi - (0 Comments)

ah ,ngomongin konservasi tidak asing lagi ditelinga kita. Apalagi kita adalah mahasiswa UNNES pastilah setiap hari dengar ini. hhhhhh

 Apa itu konservasi?

Konservasi adalah  pemeliharaan dan perlindungan sesuatu secara teratur untuk mencegah kerusakan dan kemusnahan dengan jalan mengawetkan; pengawetan; pelestarian;  proses menyaput bagian dalam badan mobil, kapal, dan sebagainya untuk mencegah karat;

Asap mengepul di salah satu bagian Gunung Muria yang ada di Dukuh Semliro, Desa Rahtawu, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus. Konservasi lereng Gunung Muria harus segera dilaksanakan, demi penyelamatan hutan di sana. (KORAN MURIA / MERIE)

KUDUS – Kerusakan hutan yang terjadi di Pegunungan Muria, turut Kabupaten Kudus, memang semakin memprihatinkan. Bukan semata karena kondisi alam, melainkan urusan perut warga yang juga menjadi penyebabnya.

Ini juga yang dilakukan Bakti Lingkungan Djarum Foundation, yang akan melakukan konservasi di lereng Gunung Muria. Meski kegiatan ini dilakukan sejak tahun 2006 lalu.

Untuk melaksanakan kegiatan tersebut, akan ada lima paramotor, atau sejenis paralayang yang menggunakan motor, bakal membawa benih bibit pohon ke kawasan yang hendak dikonservasi. Yakni di Gunung Muria yang turut Desa Rahtawu, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus.

”Jenis bibit yang bakal disebar adalah bibit pohon keras untuk bisa tumbuh di kawasan itu. Program Bakti Lingkungan Djarum Foundation sendiri, bakal melaksanakan penanaman pohon di wilayah hutan yang ada di kawasan Desa Rahtawu, Kabupaten Kudus. Kegiatan ini akan berlangsung pada Rabu dan Kamis, 18-19 November 2015,” papar FX Supanji, Vice President Director Djarum Foundation.

Pada tahun 2015 ini, menurut Supanji, konservasi lereng Gunung Muria dilakukan dengan cara berbeda. Yakni dengan menebarkan 411 kilogram beragam biji tanaman seperti kepoh, ketapang, mahoni, trengguli, randu, kenari, salam, asem, petai cina, kasia, trembesi, dan kedoya.

Penebaran biji dilakukan menggunakan 5 paramotor, dari ketinggian jelajah 1.400 meter di atas permukaan laut. Dengan kawasan sebaran 60 hektare. Diharapkan 30% dari total biji yang disebarkan, akan dapat hidup dengan baik. Jika dikonversikan, kira-kira 7.318.100 tanaman akan tumbuh di Klereng Gunung Muria dari total 24.393.669 biji yang ditebarkan.

”Hal ini dilakukan untuk menjaga keseimbangan ekosistem alam bagi 3 kabupaten di sekitarnya. Yakni Kudus di selatan, Pati di bagian timur, dan Jepara di barat laut,” kata Supanji.

Juga Libatkan Tokoh Masyarakat untuk Berikan Sosialisasi

Program konservasi lingkungan di Gunung Muria yang dilakukan Bakti Lingkungan Djarum Foundation itu, bukan saja melibatkan teknologi tinggi. Namun juga melibatkan tokoh masyarakat yang ada di sekitar lahan konservasi, untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat setempat.

FX Supanji, Vice President Director Djarum Foundation, mengatakan bahwa pihaknya juga bekerja sama dengan Pemkab Kudus, Kodim Kudus, Polres Kudus, dan tokoh masyarakat setempat, untuk memberikan sosialisasi kepada warga setempat.

Sosialisasi ini, menurut Supanji, untuk memahami usaha baik yang dilakukan itu. ”Hal ini agar dapat membatu keberhasilan program konservasi lereng Gunung Muria. Kami berharap tidak ada lagi bencana tanah longsor dan banjir di lokasi yang dapat menelan korban jiwa seperti sebelumnya” harapnya.

Pelibatan masyarakat ini, memang mutlak dilakukan. Pasalnya, lahan hutan yang seharusnya digunakan untuk hutan lindung, banyak digunakan untuk lahan komersial. Ini dikarenakan kebutuhan akan pemanfaatan sumber daya alam tersebut. Misalnya penebangan kayu untuk keperluan spesifik, penggunaan lahan untuk komersial, pembukaan daerah wisata, atau keperluan lain sudah tidak dapat dielakkan.

Namun, ada juga penyebab lainnya yang tidak kalah memprihatinkan. Yakni persoalan ekonomi yang melilit warga. Hal ini mengakibatkan alih fungsi lahan yang seharusnya kawasan hutan lindung, menjadi area persawahan yang ditanami tanaman semusim, jagung misalnya.

Lebih buruk lagi, pola yang digunakan oleh masyarakat sekitar adalah dengan cara menebang pohon-pohon keras yang memiliki nilai konservasi tinggi. Mereka beranggapan jalan ini akan dapat memberikan nilai produktivitas tanaman yang tinggi, karena cahaya matahari untuk tanaman semusimnya tidak lagi terhalang oleh pepohonan besar.

Supanji mengatakan, zona konservasi meliputi kawasan strategis fungsi dan daya dukung lingkungan hidup di lereng Muria. Zona ini memiliki peran penting untuk mencegah kemungkinan terjadinya bencana alam sekaligus water catchment bagi persediaan sumber daya air bersih untuk Kabupaten Kudus.

Supanji mengatakan, terhitung lebih dari 53.000 pucuk pohon dari beragam jenis telah ditanam oleh Djarum Foundation sejak tahun 2006, dengan melibatkan setidaknya lebih dari 400 siswa SMA dan santri, serta lebih dari 3.000 LSM lingkungan hidup, mahasiswa dan akademisi.

”Kegiatan ini akan dilanjutkan dengan program tahunan konservasi lereng Muria bersama mahasiswa dan masyarakat, sekitar pada bulan Desember mendatang,” imbuh Supanji.

“Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang.  ”       

 

merawat lingkungan

November 19th, 2015 | Posted by choirul ulum in konservasi - (0 Comments)

kawan-kawan yuk kita rawat lingkungan sekitar kita.
Hasil gambar untuk cara menjaga lingkungan alam
Kebersihan lingkungan adalah kebersihan tempat tinggal, tempat bekerja, dan berbagai sarana umum lainnya.kebersihan adalah salah satu tanda dari keadaan higiene yang baik .Manusia perlu menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan diri agar sehat tidak menyebabkan kotoran atau menularkan penyakit bagi diri sendiri maupun orang lain karena itu kita harus pandai pandai menjaga kebersihan.
Tidak sulit menjaga kebersihan lingkungan ada banyak macam cara untuk menjaga kebersihan lingkungan misalnya dengan membuang sampah pada tempatnya, selalu membersihkan selokan air,memisahkan sampah kering dan sampah basah ,rajin menyapu halaman rumah,mendaur ulang barang yang tidak terpakai dan masih banyak lagi.
Jika kita tidak menjaga kebersihan lingkungan maka lingkungan menjadi tidak sehat dan dapat mengganggu kegiatan sehari hari juga dapat menyebabkan penyakit yang menganggu masyarakat.
Lingkungan yang bersih menjadikan hidup lebih sehat,udara terasa sejuk, tempat tinggal menjadi bersih dan terhindar dari segala penyakit.
Maka dari itu kita harus selalu menjaga kebersihan lingkungan karena banyak sekali manfaatnya untuk kehidupan.

1. Menanam Pohon (Reboisasi)

Tanah yang gundul bisa menyebabkan berbagai macam bencana alam seperti banjir dan tanah longsor. Untuk mengatasi hal tersebut, kita harus melakukan upaya reboisasi (penanaman pohon kembali). Dewasa ini gerakan pemanam pohon di Indonesia sedang gencar dilakukan baik oleh pemerintah, organisasi maupun masyarakat.

2. Terasering atau Sengkedan

Terasering atau yang umumnya disebut sengkedan merupakan salah satu upaya melestarikan lingkungan alam sekitar dengan menanam berbagai macam pohon didaerah-daerah yang memiliki topografi landai atau miring. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir terjadinya bencana alam tanah longsor yang bisa saja terjadi sewaktu-waktu.

3. Menggunakan Produk Daur Ulang

Selain produk-produk ramah lingkungan, sekarang juga sedang “in” produk-produk daur ulang. Mayoritas produk-produk daur ulang berbahan dasar plastik dan ini jauh lebih baik dari pada membuang plastik kedalam tanah. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa plastik itu sulit untuk diurai didalam tanah dan dapat merusak kesuburan tanah.

4. Melarang Pembabatan Hutan

Semakin hari hutan Indonesia semakin gundul, hal itu merupakan imbas dari pembabatan hutan secara liar. Hutan yang gundul dapat menyebabkan terjadinya bencana alam yang dahsyat seperti banjir dan tanah longsor. Untuk meminimalisir hal tersebut, tentu harus ada larangan pembabatan hutan yang dibelakangi dengan tindakan hukum yang tegas.

5. Menerapakan Sistem Tebang Pilih

Tidak semua penebangan pohon itu dilarang, ada juga penebangan pohon yang diperbolehkan. Hal itu biasanya dilakukan oleh perorangan atau perusahaan yang telah memiliki izin dari pihak yang berwenang. Jikalau hendak melakukan penebangan pohon, maka harus diterapkan sistem tebang pilih, jangan sampai pohon yang usianya relatif muda ditebang.

6. Membuat Kebijakan Pro Lingkungan

Kebijakan yang pro terhadap lingkungan sangatlah penting, oleh sebab itu Pemerintah sudah seharusnya bisa mengakomodir peraturan-peraturan tersebut. Saat ini, kita sudah memiliki segudang kebijakan terkait hal itu. Akan tetapi kejadiannya dilapangan banyak perorangan atau perusahaan yang tidak menjalankannya bahkan melanggarnya.

7. Membuat Hukum yang Tegas

Hukum yang tegas sangatlah penting, ini akan membuat efek jera bagi setiap para pelanggar. Ini juga bisa membuat orang takut untuk berbuat pelanggaran.Tapi sayangnya hukum kita sampai saat ini terbilang belum tegas, sehingga kejadian-kejadian seperti penebangan hutan secara liar, alih fungsi lahan, dan perburuan liar masih sering terjadi.

8. Reklamasi Pantai

Reklamasi pantai merupakan upaya kita untuk menjaga kelestarian lingkungan alam sekitar kita. Pada umumnya reklamasi pantai dilakukan dengan cara menanam pohon mangrove (bakau) disekitar pantai. Pohon mangrove sangat berguna untuk memecah ombak yang datang ketepian, selain itu juga merupakan tempat tinggal berbagai flora pantai.

9. Mendirikan Cagar Alam dan Suaka Margasatwa

Pemerintah Indonesia sangat cinta terhadap flora dan faunanya. Untuk menjaga agar tetap lestari, maka dibuatlah tempat yang representatif untuk mereka dapat tumbuh dan berkembang yang disebut dengan cagar alam dan suaka margasatwa.

10. Melarang Perburuan Liar

Perburuan liar terhadap hewan dan tumbuhan yang dilindungi di Indonesia semakin meningkat. Berbagai motif yang mendasarinya seperti motif ekonomi (untuk membiayai hidup), hobi atau kesenangan, dan lain-lainnya. Untuk itu diperlukan larangan (keras) terhadap perburuan liar sekaligus hukum yang tegas terhadap mereka-mereka yang melanggarnya.

Itulah pembahasan mengenai bagaimana cara kita untuk melestarikan lingkungan alam di Indonesia tercinta. Menjaga kelestarian alam Indonesia bukan hanya tanggung jawab Pemerintah saja, melainkan juga tanggung jawab kita sebagai warga negara Indonesia. Untuk itu mari kita menjaga kelestarian lingkungan alam di Indonesia ini dimulai dari hal-hal yang sederhana

November 19th, 2015 | Posted by choirul ulum in wiata daerahku tercinta - (0 Comments)

GUNUNG MURIA KUDUS

GUNUNG MURIA KUDUS

Makam Sunan Muria

Makam Sunan Muria terletak di desa Colo Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus.
Berlokasikan di atas sebuah bukit. Sehingga para peziarah yang hendak berziarah harus menapaki anak tangga sejauh + 500 meter. Di kiri kanan anak tangga berderet kios para penjual makanan dan souvenir.
Bagi yang tidak kuat mendaki anak tangga bisa memilih jasa tukang ojek. Dengan jasa ini selain bisa menghemat energi, selama perjalanan kita akan disuguhi pemandangan yang menarik.

Air terjun Montel

Satu lagi objek wisata alam yang ditawarkan lereng Gunung Muria, yakni air terjun Monthel. Air terjun setinggi 25 meter tersebut masih satu kawasan dengan objek wisata alam Colo dan Makam Sunan Muria.

Bagi pengunjung Makam Sunan Muria atau objek wisata Colo, dapat mencapai air terjun ini dalam 30 menit dengan berjalan kaki. Terdapat jalan setapak sepanjang 1,5 kilometer bagi anda yang ingin berjalan kaki mencapai air terjun ini, dengan melintasi perkebunan kopi di lereng Gunung Muria.

Sementara bagi yang tidak kuat berjalan kaki, dapat memanfaatkan jasa ojek yang siap mengantar lebih cepat melalui jalan yang lebih bagus. Anda dapat menikmati kesegaran air dingin serta pemandangan indah di sekitar air terjun ini. Selain itu, pengunjung juga dapat mandi atau bermain di segarnya air pegunungan Muria, diiringi suara burung dan berbagai binatang hutan lainnya
Bumi Perkemahan Abiyoso

Terletak di kaki Gunung Abiyoso di desa Menawan Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus. Bumi Perkemahan ini pernah digunakan untuk menggelar Jambore Daerah Gerakan Pramuka Kwarda Jawa Tengah pada tahun 1996.

Makam Sunan Muria

Bagi anda penikmat wisata religi, satu lagi objek yang wajib dikunjungi ketika singgah di Kabupaten Kudus. Adalah Makam Sunan Muria Syeh R.Umar Sa’id yang berada di lereng Gunung Muria.

Untuk mencapai makam yang berada satu kompleks dengan Masjid Sunan Muria ini, anda harus melalui ratusan anak tangga dari pintu gerbang. Di sepanjang anak tangga tersebut banyak dijual beragam cinderamata, jajanan, dan sebagainya.

Sejumlah peninggalan Sunan Muria masih dapat dijumpai, seperti bangunan masjid beratap Joglo bertingkat tiga dan beratap kayu sirap.

Selain itu, anda juga dapat menikmati bahan bangunan lama seperti tempat salat imam, fondasi empat soko masjid atau ‘umpak’, juga sebuah bedug yang dibuat tahun 1834. Lokasi wisata religi ini berjarak sekitar 18 kilometer dari pusat kota Kudus. 

Objek Wisata Colo
 

Gunung Muria memberi nuansa tersendiri bagi wisatawan, khususnya
mereka yang menggemari alam pegunungan. Objek Wisata Colo yang berada di lereng Gunung Muria ini menjadi lokasi rekreasi dan tujuan wisata yang berbeda dibanding objek wisata pegunungan lain.

Anda dapat menikmati seluas-luasnya pemandangan pengunungan berupa hutan Pinus dan berbagai tanaman keras lainnya. Dibanding lokasi wisata pegunungan lain yang telah penuh sesak dengan bangunan, Colo yang berada di ketinggian 1.602 meter di atas permukaan laut tetap sejuk, alami, dan sangat cocok dijadikan tujuan rekreasi keluarga.

Meski demikian, masih tersedia penginapan bagi anda yang ingin menikmati wisata alam pegunungan ini, walaupun jumlahnya tidak terlalu banyak. Lokasi rekreasi ini masih menjadi satu bagian dengan sejumlah objek wisata lain di kawasan Gunung Muria, seperti air terjun Monthel dan Makam Sunan
Muria.

Gua Jepang
 

Bagi anda penikmat wisata sejarah, kabupaten Kudus menawarkan satu
objek wisata berupa goa peninggalan masa penjajahan Jepang.

Gua yang dijadikan sebagai tempat perlidungan tentara Jepang pada masa Perang Dunia II ini memiliki panjang sekitar 100 meter, dengan diameter sekitar dua meter.

Gua Jepang masih berada di sekitar kawasan pegunungan Muria, berjarak sekitar satu jam dari objek wisata Colo.

Udara sejuk dan segar di kawasan gua ini akan membuat anda betah dan nyaman untuk berekreasi di objek wisata bersejarah ini.

budaya di daerah kudus

November 19th, 2015 | Posted by choirul ulum in budaya - (0 Comments)

assalamu’alaikum

Budaya daerah kudus sebagai berikut

Dandangan
Dilaksanakan setiap menjelang bulan puasa, berlangsung semacam ”pasar malam” sekitar dua minggu, sambil menunggu kepastian awal Puasa. Hampir semua pedagang kaki lima (PKL) dengan segala macam dagangan berkumpul pada momen itu. Bahkan lengkap dengan hiburan rakyat yang murah meriah bernuansa tradisional. Lokasi Dandangan ditetapkan berlangsung di sekitar Masjid Menara hingga pohon beringin, Jl. Menara Kudus, dan Jl. Madurekso praktis di tutup untuk kegiatan tersebut. Sedangkan Jl. Sunan Kudus sampai Alun – alun biasanya juga menjadi padat sekali, apalagi dengan kedatangan wisatawan, maka area parkir bus menggunakan Jl. Kyai Telingsing maupun jalan – jalan disekitarnya.

Buka Luwur

Diadakan setiap tahun, bertepatan dengan tanggal 10 Muharram ( Assyura ). Buka Luwur adalah upacara tradisional penggantian kain kelambu yang dijadikan penutup makam Sunan Kudus. Upacara ini cukup meriah kendati tidak semeriah Dandangan. Upacara ini ditekankan pada Makam Sunan Kudus dan penggantian kain kelambu penutup makam. Biasanya dalam upacara ini dilengkapi dengan selamatan dan pembacaan tahlil serta do’a. Upacara ini biasanya melibatkan para tokoh – tokoh agama, para sesepuh dan masyarakat sekitar Masjid Menara ini.

Tradisi Muludan

Diadakan tiap – tiap bulan Maulud yang intinya memperingati hari kelahiran Nabi Besar Muhammad SAW, peringatan ini memang menjadi salah satu kegiatan Islam yang sifatnya Internasional, tetapi untuk masyarakat Kudus juga menjadi tradisi.

Bulusan

Yaitu tradisi yang diadakan tiap tahun, tepatnya tujuh hari setelah hari raya Idul Fitri. Tradisi ini hampir sama dengan budaya jawa tengah yaitu Kupatan, tempat diadakanya tradisi bulusan adalah desa bulusan yang konon menurut cerita dahulu ada seorang yang dikutuk menjadi seekor bulus ( Kura – kura ), aneh nya tempat itu sekarang masih banyak Kura – kura yang berkeliaran. Untuk meramaikan tradisi ini biasanya diadakan pasar malam atau bazar.

Hello world!

November 12th, 2015 | Posted by choirul ulum in Uncategorized - (1 Comments)

Welcome to Jejaring Blog Unnes Sites. This is your first post. Edit or delete it, then start blogging!

Skip to toolbar