BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masyarakat pra industrial sangat religius, mereka menganut kristen ortodoks. Kemudian masyarakat tersebut mulai mengalami industrialisasi yang membuat mereka menjadi terkotak-kotak. Religiusitas yang dulu kuat dan menyebar luas, kini semakin pudar menuju budaya sekuler. Pertengahan abad XIX, agama mulai terpisah dari kehidupan sehari-hari, dan jumlah umat Kristen mulai berkurang.
Masyarakat yang telah mengalami industrialisasi ini kemudian mengalami proses diferensiasi fungsional. Sekularisasi telah masuk ke dalam tataran rasionalitas ekonomi. Ekonomi berpengaruh terhadap proses religiusitas dan sekuler dalam kasus ketika ada misionaris mendatangi orang miskin dengan menjanjikan sejumlah bantuan yang tak terhingga jumlahnya atau bahkan tak banyak jumlahnya namun mengakibatkan orang tersebut keluar dari agamanya (red: murtad). Perbandingan pada masa ketika Protestan dan Katolik saling menjagal satu sama lain hanya untuk mencari keuntungan.
Jika dilihat pada masa sekarang di Indonesia yang cenderung mayoritas muslim kemudian kelompok minoritas mencoba mencegah erosi umat/komunitas. Tidak hanya itu, model sekularisasi pada masa modern ini beragam bentuknya dan dapat menyerang agama manapun di muka bumi ini. Salah satunya adalah Isi dari buku Program Pelajar Jakarta Berkarakter yang menyatakan pembuktian ilmiah mengenai adanya Tuhan yang disertai kritikan terhadap atheisme. Pembahasan ini merupakan lanjutan dari pembahasan sebelumnya yang membahas mengenai teori-teori yang menentang keyakinan tentang adanya Tuhan.
Bukan hanya pembuktian ilmiah mengenai adanya Tuhan dengan mengguakan teori-teori tetapi disisi lain kemunculan kutipan buku itu menuai kontroversi karena dinilai menyudutkan Islam. Dalam buku itu tertulis agama hanya buah dari keputusasaan jiwa dan membawa manusia pada penderitaan hidup karena selalu menjadi penyebab peperangan dan mengajurkan penganutnya sebagai teroris. Ada beberapa kutipan ayat Al Quran yang juga disisipkan dalam buku itu.
Kontroversi isi buku tersebut tak hanya itu. Di halaman lain, penulis menyebut bahwa semua fenomena di alam sekadar hasil dari mekanisme natural, lepas dari campur tangan Tuhan. Penulis menyandarkan pendapatnya pada tesis Isaac Newton tentang ketetapan hukum alam.
Kutipan tersebut ialah bahwa Tidak ada campur tangan Tuhan dalam penciptaan alam semesta. Sebab, semua kejadian di alam dinilai hanyalah mekanisme alam biasa dan manusia dapat turut campur di dalamnya.
– Tuhan bukanlah pencipta makhluk hidup dan penentu keanekaragaman spesies. Sebab, adanya mahluk hidup diyakini terbentuk melalui mekanisme evolusi dan seleksi alam dari materi primitif hingga menjadi mahluk yang sempurna.
– Agama dinilai merupakan ekspresi keputusasaan jiwa manusia saat tidak bisa menghadapi kerasnya kehidupan. Tuhan juga dinilai hasil ilusi manusia akibat tekanan jiwanya.
– Agama dianggap hanya membawa manusia pada penderitaan hidup karena dinilai mengakibatkan peperangan.
Oleh karena itu, kami berusaha untuk mengulas bagaimana sekularisasi mempengaruhi kultural beragama di Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.
A. Rumusan Masalah
- Bagaimana proses munculnya sekularisasi di negara Eropa?
- Bagaimana Paradigma Sekularisasi mempengaruhi masyarakat?
- Bagaimana pengaruh individualisme dan keragaman social kultural mempengaruhi kehidupan beragama di Indonesia?