Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian (Materi Sosiologi SMA Kelas XI)

Konflik berasal dari bahasa Latin yaitu conflitus (saling berbenturan, bertentangan, berlawanan, ketidaksesuaian). Menururt M.Z. Lawang, konflik adalah perjuangan untuk memperoleh nilai, status, dan kekuasaan ketika tujuan pihak-pihak yang berkonflik tidak hanya mendapatkan keuntungan, tapi juga untuk menundukkan saingannya. Sementara, Soerjono Soekanto mengungkapkan pendapatnya bahwa konflik yaitu suatu proses sosial orang per orang atau kelompok manusia yang berusaha memenuhi tujuannya dengan jalan menantang pihak lawan yang disertai dengan ancaman dan atau kekerasan.  Lanjutkan membaca

Ditulis pada Sosiologi SMA | Tinggalkan komentar

Integrasi dan Reintegrasi Sosial(Materi Sosiologi SMA Kelas XI)

Integrasi sosial adalah proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam masyarakat sehingga menjadi satu kesatuan. Unsur-unsur yang berbeda tersebut dapat berupa kedudukan sosial, ras, agama, bahasa, dan kebiasaan.

Lanjutkan membaca

Ditulis pada Sosiologi SMA | Tinggalkan komentar

Individu, Kelompok, dan Hubungan Sosial (Materi Sosiologi SMA Kelas X)

Individu berasal dari kata Yunani yaitu “individium” yang artinya “tidak terbagi”. Menurut A. Lysen (dalam Rufikasari, 2013) kata individu bukan berarti manusia sebagai keseluruhan yang tidak dapat dibagi melainkan sebagai kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan. Sedangkan menurut kamus sosiologi (2012:90), individu merupakan organisasi yang hidupnya berdiri sendiri secara fisiologi ia bersifat bebas (tidak mempunyai hubungan organik dengan sesamanya). Lanjutkan membaca

Ditulis pada Sosiologi SMA | Tinggalkan komentar

Fungsi Sosiologi untuk Mengenali Gejala Sosial di Masyarakat(Materi Sosiologi SMA Kelas X)

Sosiologi merupakan bagian dari ilmu pengetahuan sosial. Istilah sosiologi pertama kali diciptakan oleh Auguste Comte, seorang filsafat dari Prancis. Sosiologi berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata socius berarti masyarakat dan logos berarti ilmu. Jadi sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang masyarakat. Dengan demikian, ilmu sosiologi berarti ilmu yang mempelajari tentang masyarakat. Sebagai ilmu pengetahuan, sosiologi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

Lanjutkan membaca

Ditulis pada Sosiologi SMA | Tinggalkan komentar

Gejala Sosial di Masyarakat (Materi Sosiologi SMA Kelas X)

Adanya berbagai gejala sosial di masyarakat, dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Faktor kultural merupakan nilai-nilai yang tumbuh dan berkembang di lingkungan masyarakat/komunitas. Ada beberapa contoh gejala sosial berdasarkan faktor kultural, antara lain kemiskinan, kerja bakti, prilaku menyimpang, dsb.
  • Lanjutkan membaca

Ditulis pada Sosiologi SMA | Tinggalkan komentar

Metode Penelitian Sosial (Materi Sosiologi SMA Kelas X)

Penelitian sosial adalah penelitian yang dirancang untuk menambah pengetahuan sosial dan gejala sosial di masyarakat. Menurut Soerjono Soekanto, penelitian sosiologi termasuk penelitian ilmiah. Penelitian ilmiahadalah penelitian yang bertujuan mempelajari satu atau beberapa gejala dengan jalan analisis dan pemeriksaan yang mendalam terhadap fakta masalah yang disoroti dan kemudian diusahakan pemecahannya.

Lanjutkan membaca

Ditulis pada Sosiologi SMA | Tinggalkan komentar

Jenis Kesenian di Indonesia (Materi Antropologi SMA Kelas XII)

  1. Seni Rupa

Seni rupa adalah hasil seni yang berupa visual diciptakan oleh manusia dalam berbagai media. Di Negara Indonesia bentuk seni rupa sangat beragam. Secara umum bentuk seni rupa yang ada di Indonesia adalah sebagai berikut:

Continue Reading…

Ditulis pada Antropologi SMA | Tinggalkan komentar

Studi Etnografi (Materi Antropologi SMA Kelas XII)

  1. Pengertian dan Makna Studi Etnografi

Apakah kalian pernah mendengar istilah etnografi? mungkin kalian pernah membaca atau mendengarnya Coba bandingkan pemahaman kalian selama ini dengan pembahasan berikut ini. Etnografi terdiri dari dua kata, yakni etno dan graphy. Etno berarti bangsa atau suku bangsa. Continue Reading…

Ditulis pada Antropologi SMA | Tinggalkan komentar

Sikap Terhadap Dampak Potensi Seni (Materi Antropologi SMA Kelas XII)

  1. Sikap.             Pengertian sikap adalah evaluasi umum yang dibuat manusia terhadap dirinya sendiri, orang lain, objek atau isu-isu. Sikap merupakan respon seseorang terhadap stimulus sosial yang telah terkondisikan. Sikap seseorang terhadap suatu objek pada umunya terwujud dalam dua bentuk, yakni suka atau tidak suka, mendukung atau tidak mendukung, dan memihak atau tidak memihak.  Pengklasifikasian sikap seseorang terhadap karya seni dapat mengambil bentuk dalam sikap radikal, liberal, moderat, status quo, dan reaksioner atau konservatif. Dengan merujuk pada pendapat A. Lawrence Lowell, ada dua tolak ukur dalam menentukan sikap terhadap karya seni, yaitu:

1) Tanggapan seseorang terhadap keadaan sekarang, yaitu sikap puas (contented) dan sikap kecewa (discontented).

2) Tanggapan seseorang terhadap masa depan, yaitu orang yang penuh harapan akan kemajuan (sanguine) dan orang yang tidak percaya akan kemajuan (nonsanguine).

  1. Dampak Potensi Seni

Pada Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata “dampak” mengandung makna benturan, pengaruh kuat yang mendatangkan akibat, baik negative maupun positif. Pengertian potensi diri dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah kemampuan yang dimiliki setiap pribadi (individu) yang mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan. Saya dan Anda memiliki kemampuan, kekuatan, daya, dan kesanggupan yang hebat yang mungkin tidak terbayangkan oleh siapapun sampai saat ini. Potensi diri adalah kemampuan yang terpendam pada diri setiap orang, setiap orang memilikinya.

Pada kondisi normal kita hanya sanggup berlari biasa saja, tetapi ketika dalam ancaman bahaya (misalnya, dikejar binatang buas) kita sanggup berlari sangat cepat di luar dugaan kita sebelumnya. Persoalan yang kita hadapi adalah bagaimana caranya agar potensi diri dapat dikembangkan dan diwujudkan menjadi kenyataan yang dapat member manfaat bagi kehidupan kita bersama. Kegiatan berkesenian pembebasan dan penyaluran gejolak daya kreatifnya. Dari sini lahirlah karya-karya seni yang menghibur dan membuat hidup manusia bergairah. Untuk melepaskan kepenatan, kesedihan, kegembiraan serta berbagai ekspresi jiwa lainnya, banyak orang bernyanyi dan melukis. Hasilnya beban jiwa berkurang dan hidup kembali bergairah. Melalui karya seni, para seniman hendak mewariskan beberapa nilai yang dianggap penting oleh masyarakatnya. Nilai kejujuran, kepahlawanan dan keberanian membela kebenaran hendak diwariskan melalui berbagai cerita sinetron. Nilai cinta tanah air, kebanggaan terhadap bangsa dan negara Indonesia dinyatakan dan diwariskan melalui lagu kebangsaan “Indonesia Raya” dan berbagai lagu lainnya. Nilai keceriaan dan kepolosan anak-anak hendak dinyatakan dan diwariskan melalui lagu anak-anak, dan sebagainya.

Investigasi Budaya:

“Coba tumbuhkan rasa keingintahuan dan wawasan kebhinekaan serta orientasi kecakapan pada diri kalian!”

Menurut kalian, apakah ada dampak dari kesenian tari perang di Papua bagi negara dan masyarakat! Jelaskan sikap kalian terhadap bentuk kesenian demikian! Coba kalian peragakan beberapa tarian yang berasal dari daerah lain!

Sumber : Suprianto. 2009. Antropologi Kontekstual : Untuk SMA dan MA Program Bahasa Kelas XII. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional

baca juga di :https://mirror.unpad.ac.id/bse/Kurikulum_2006/12_SMA/kelas_12_antropologi_pujilestari.pdf

Ditulis pada Antropologi SMA | Tinggalkan komentar

Pewarisan Kebudayaan (Materi Antropologi SMA kelas XI)

Hello dears belajar masih kepo ya mengenai antropologi ? nah belajar antropologi ini tidak terlepas dari kebudayaan. Nah berbicara tentang budaya, tau ga sih kalo Negara Indonesia ini kaya sekali dengan kebudayaannya. Hal itu perlu diwariskan loh agar tidak akan pudar bahkan hilang ditelan oleh perkembanagn zaman.

Dewasa ini seiring dengan perkembangan zaman, pewarisan kebudayaan sangat perlu dilakukan, hal ini dapat dilakukan melalui beberapa cara yaitu pengajaran kebudayaan dalam keluarga, pengajaran kebudayaan melalui institusi pendidikan, pengajaran kebudayaan melalui museum, pengajaran kebudayaan melalui media televisi, pengajaran kebudayaan melalui internet, dan pengajaran kebudayaan melalui pagelaran.

  1. Pengajaran kebudayaan dalam keluarga

pada masyarakat modern juga dapat dilakukan pewarisan kebudayaan, misalnya orang tua mengajarkan pengetahuan mengenai kebudayaan yang ada di daerah setempat dimana mereka tinggal.

  1. Pengajaran kebudayaan melalui institusi pendidikan

Institusi pendidikan sejak taman bermain telah mengajarkan lagu daerah hingga pakaian daerah yang kemudian dikenakan pada saat memperingati hari Kartini. Pada tingkat lanjut, diajarkan lebih mendalam mengenai kebudayaan daerah di seluruh Indonesia. Dengan demikian pewarisan kebudayaan telah berlangsung melalui institusi tersebut.

  1. Pengajaran kebudayaan melalui museum

salah satu alasan mengapa diidirikan museum yakni melestarikan kebudayaan.  Hal tersebut merupakan aktivitas pewarisan kebudayaan.

  1. Pengajaran kebudayaan melalui media televisi

Televisi adalah salah satu sarana yang dapat menyebarkan informasi kebudayaan dengan cepat. Program-program kebudayaan telah banyak dibuat pada stasiun televisi. Hal ini menjadikan televisi sangat berperan dalam pewarisan kebudayaan.

  1. Pengajaran kebudayaan melalui internet

Internet adalah sarana pemberi informasi yang sangat luar biasa. Dengan subjek yang sama, dapat ditemukan banyak informasi yang saling melengkapi. Melalui internet tersebut informasi kebudayaan dapat diperoleh dengan mudah. Penyediaan informasi mengenai kebudayaan tersebut adalah salah satu aktivitas pewarisan kebudayaan karena informasi dapat diketahui oleh generasi berikutnya.

  1. Pengajaran kebudayaan melalui pagelaran

beragam pergelaran merupakan suatu bentuk pewarisan kebudayaan.

Melalui aktivitas tersebut, generasi penerus dapat memahami kekayaan kebudayaan yang ada di Indonesia.

Tugas :

Keanekaragaman yang dimiliki Indonesia adalah nilai lebih bagi bangsa. Oleh karena itu, upaya pelestarian kebudayaan terus diupayakan. Selain itu, keberagaman yang disikapi dengan sikap antisipasi menimbulkan perpecahan yang mengancam integrasi bangsa dan merusak kekayaan bangsa. Lantas, sikap apa yang akan kamu ambil?

Sumber :

Dyastriningrum.Antropologi Kelas XI.2009.Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

jurnal pewarisan budaya

Ditulis pada Antropologi SMA | Tinggalkan komentar