sbelen.wordpress.com
Universitas Negeri Semarang terkenal dengan nama kampus konservasi, kampus konservasi adalah kampus yang menerapkan upaya pelestarian lingkungan seperti merawat pohon, menjaga lingkungan sekitar, dan mengelola sampah yang berserakan, upaya ini dilakukan untuk mendapatkan lingkungan yang lebih asri, rindang dan nyaman untuk mencari ilmu ( belajar ).
Seperti yang kita ketahui, kampus Universitas Negeri Semarang memiliki banyak sekali pepohonan dan tanaman, banyaknya pepohonan dan tanaman ini mempunyai dampak positif dan negatif bagi lingkungan sekitar. Dampak positifnya sendiri, yaitu :
a. Lingkungan menjadi asri dan rindang
b. Lingkungan menjadi lebih indah dilihat
c. Udara menjadi lebih sejuk dan segar
d. Mencegah pemanasan global
e. Mencegah banjir maupun longsor
f. Menjaga sumber air bersih
Sedangkan untuk dampak negatifnya, yaitu lingkungan menjadi kotor karena daun kering yang berjatuhan, dampak inilah keindahan dan keasrian lingkungan kampus Universitas Negeri Semarang menurun, untuk itulah dilakukan suatu upaya untuk mengurangi jumlah sampah daun kering tersebut dengan memanfaatkannya ( daur ulang ).
Beberapa upaya untuk memanfaatkan atau mengolah kembali sampah daun kering tersebut, diantaranya :
a. Pembuatan kompos organik
b. Kerajinan tangan
c. Bahan bakar alternatif
Dalam pemanfaatan sampah daun kering untuk pembuatan kompos organik, kampus Universitas Negeri Semarang ( UNNES ) sudah mengeluarkan usaha atau upayanya lewat Rumah Kompos yang letaknya berada di belakang FIK . Lewat rumah kompos inilah sebagian besar sampah daun kering yang ada di lingkungan kampus UNNES dimanfaatkan untuk pembuatan kompos organik. Kompos organik ini nantinya juga digunakan untuk menyuburkan tanaman yang ada di sekitar lingkungan kampus UNNES.
www.republika.co.id
Sedangkan dalam pemanfaatan sampah daun kering untuk pembuatan kerajinan tangan, mahasiswa lah yang sangat berperan, karena mahasiswa memanfaatkannya untuk berwirausaha, mereka membuat kerajinan tangan dengan ide kreatifnya masing-masing, dengan ide kratifnya tersebut mereka menghasilkan sebuah kerajinan tangan yang dapat menghasilkan uang.
limbahitubisnis.blogspot.com
Dan yang terakhir yaitu pemanfaatan sampah daun kering untuk pembuatan bahan bakar alternatif, di dalam pemanfaatan ini juga mahasiswa berperan lebih aktif daripada siapapun, karena mahasiswa dituntut untuk melakukan sebuah penelitian ilmiah, dari sebuah penelitian ilmiah inilah mahasiswa bereksperimen dalam hal pembuatan bahan bakar alternatif dengan memanfaatkan sampah daun kering.
daerah.sindonews.com
Berdasarkan dari 3 (tiga) pemanfaatan sampah daun kering di atas, dapat kita ketahui bahwa seluruh warga kampus Universitas Negeri Semarang ( UNNES ) sama-sama berupaya untuk membangun rumah ilmu yang mewujudkan kampus konservasi bereputasi, salah satu cara yang dilakukan yaitu memanfaatkan sampah daun kering yang berserakan di lingkungan UNNES , dengan cara itu lingkungan tempat belajar menjadi lebih bersih dan indah sehingga membuat mahasiswa nyaman untuk mencari ilmu ( belajar ).
“Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.”